Hanya Janji

"Sayang, besok-besok jangan keluar rumah malam-malam seperti tadi lagi ya, tidak baik untuk kandungan kamu." ucap mas Angga saat merebah kan tubuh nya di ranjang.

"Mas, aku juga ngak akan seperti itu kalau bukan karna kamu, aku capek mas..!! Capek hati, capek pikiran dan capek badan juga, tapi kamu tidak mau tau soal itu."

"Aku ini lagi hamil. Butuh perhatian, butuh teman untuk berbagi cerita, aku tidak punya siapa-siapa disini Mas." sambung ku lagi dengan suara yang sudah bergetar menahan tangis.

"Iya aku minta maaf, aku janji akan lebih perhatian lagi sama kamu, sama calon anak kita ini. Jangan nangis lagi." ucap mas Angga sembari mengusap air mata ku yang sudah menetes tak bisa di tahan lagi.

Kelemahan ku adalah ketika mas Angga sudah bersikap manis seperti itu, aku tidak bisa untuk marah lama-lama dan tidak bisa untuk tidak memaafkan nya.

"Iya Mas, ngak apa-apa. Mungkin aku juga bersikap terlalu berlebihan terhadap kamu, efek hormon kehamilan juga." ucap ku sembari menelusup kan kepala ku kedada bidang nya, seperti biasa terasa sangat nyaman berada di posisi seperti ini, yang sudah lama tidak ku rasakan semenjak pindah kesini.

"Iya, aku maklum kok sayang. ya sudah tidur yuk sudah malam."

"Selamat malam, dan selamat bobok anak papa" sambung mas Angga sembari mengelus-elus perut ku. Aku hanya bisa tersenyum karna ini langka sekali ku rasakan, karna hari-hari mas Angga biasanya hanya di habis kan dengan bermain PS.

Karna memang sudah sangat mengantuk, tak butuh waktu lama kami sudah masuk ke alam mimpi

********

Pagi nya aku bangun dengan senyum terukir di bibir, karna saat membuka mata orang pertama yang ku lihat adalah suami ku. Semenjak tinggal disini sudah jarang sekali moment seperti ini kurasakan. Biasanya saat mau tidur hanya guling yang menemani, hingga membuka mata di pagi hari pun tetap guling yang ku dapati, mas Angga selalu stanby di depan televisi bermain game Naruto kesukaan nya.

Aku beranjak bangun, setelah puas mengamati wajah nya yang saat itu masih tertidur pulas. Ku kerjakan pekerjaan rumah. Yah, semenjak tinggal di sini tak pernah sekali pun aku absen mengerjakan pekerjaan rumah, mulai dari cuci piring, cuci baju, beres-beres rumah, sampai nyapu halaman sekali pun aku kerjakan. Karna aku tidak mau di bilang hanya menumpang dan hanya bermalas-malasan oleh mertua ku, Karna aku sangat sadar diri posisi ku saat itu.

Siang nya, usai memasak kulihat mas Angga sudah kembali dengan aktivitas nya seperti biasa. Sedikit kecewa ku rasakan. Baru semalam dan pagi nya aku merasa sangat bahagia, ku pikir Mas Angga bener-bener serius dengan ucapan nya, ternyata semua itu hanya janji belaka.

" Assalamu'alaikum " ucap papa mas Angga yang membuat aku tersadar dari rasa kecewa ini.

"Walaikumsalam" jawab ku sembari menyalami papa mertua ku.

Yah, papa mertua yang aku anggap sangat menakut kan saat pertama kali bertemu, justru sekarang orang yang sangat baik, perhatian dan sayang kepada ku.

Masih teringat saat pertama kali aku di sini, papa mertua membelikan aku baju khusus orang hamil karna dia tau, Kalau aku tidak punya baju hamil. Hingga saat ini pun masih sama, saat panen pun selalu ngasih aku uang jajan. Papa mertua selalu bilang 'Ini uang untuk jajan kamu, biasanya kalau orang hamil itu suka ngidam ini dan itu, jangan di kasih sama Angga uang nya'. Begitu lah papa mertua ku yang membuat aku merasa punya papa kandung di sini.

"Mana Angga..??" tanya papa mertuaku celingak celinguk mencari keberadaan mas Angga. Papa mertua ku setiap hari pasti kesini, mandi dan makan pun di rumah ini, tidak di rumah yang mereka huni itu.

"Biasalah Pah." jawab ku singkat sembari melanjutkan menyapu dapur.

"Anak itu..!! Sudah mau punya anak, masih saja main game" kesal papa mertua ku.

"Sudah lah Pah, biar kan saja mau sampai kapan dia seperti itu."

"Oya, apa Papa sudah makan..??" sambung ku lagi mengalih kan pembicaraan.

"Belum, Papa habis dari kebun panen sawit langsung kesini tadi."

"Kalau begitu silahkan makan Pah, kebetulan aku masak telor balado." tawar ku.

Yah lauk untuk aku makan hampir setiap hari telor. Telor balado, telor dadar, telor ceplok, telor rebus begitu seterus nya, jarang sekali makan ayam.

Biasanya kalau papa mertua ku mendapat kan hasil panen yang lumayan, baru nanti di suruh buat sambal ayam. Semua bumbu sudah lengkap di kasih sama papa mertua ku. Karna dia tau aku lagi hamil, cabe pun di giling langsung dipasar. Jadi aku sudah tau bersih aja tinggal goreng.

"Papa mau mandi dulu sekalian mau sholat zhuhur, habis itu nanti baru makan."

"Baik lah, sambal nya aku simpan tempat biasa yah Pah." ucap ku yang di angguki oleh papa mertua ku, dia pun berlalu ke kamar mandi.

******

"Mas.. " tegur ku yang saat itu lagi duduk di samping mas Angga yang lagi main PS.

"Hm.. " jawab nya singkat.

"Ternyata aku salah berharap sama kamu Mas, aku pikir kamu bener-bener serius dengan ucapan kamu semalam, yang akan merubah semuanya." ucap ku tertunduk sedih.

"Iya aku akan berusaha sayang."

"Baik lah Mas, percuma juga aku berharap banyak sama kamu, sekarang aku tidak akan menuntut apa-apa lagi sama kamu. Terserah kamu mau ngapain aja sekarang. Aku tidak peduli" tukas ku sembari beranjak dari sana tanpa menunggu jawaban dari mas Angga dulu.

Di sini lah aku sekarang, di kamar..!! Tempat yang paling aman untuk mengeluarkan isi hati ini, tak lupa aku mengunci pintunya.

Menangis,Menangis dan menangis adalah cara yang paling ampuh untuk mengurangi beban di hati ini.

Ingin rasanya pulang ke kampung ku, tapi nanti alasan apa yang akan aku berikan kepada kedua orang tua ku. Aku tidak mau membuat mereka juga bersedih, di tambah dengan kondisi ku yang lagi hamil besar. Lagi pula ini semua pilih ku, bukan pilihan orang tua ku.

Ku ambil buku yang biasa menjadi teman curhat ku.

Ya Allah...

Kenapa semua menjadi rumit seperti ini

Kenapa kebahagian dalam rumah tangga ku terasa sangat begitu singkat

Orang yang selama ini sangat Alaku puja-puja, orang yang selama ini sangat aku cinta dan sayangi

Sekarang berubah..

Tak lagi seperti dulu , sebelum kami menikah

Akan kah aku sanggup melewati ini semua, ya Allah

Berilah aku kesabaran lebih

Agar mampu melewati ujian mu ini

^^^nov, 2014*^^^

Episodes
Episodes

Updated 62 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!