Pergi Jalan-jalan

Hubungan antara aku dan mas Angga semakin hari semakin membaik, semenjak kejadian kesalah pahaman beberapa hari yang lalu.

Ini sudah satu bulan lamanya mas Angga kerja di kota XX, sebagai driver travel disana.

Dan hari ini kami berencana akan pergi jalan-jalan ke tempat wisata yang dulu kami kunjungi saat pertama kali bertemu.

Aku sudah mendapat kan izin dari kedua orang tua ku, dan disini lah aku saat ini di depan cermin mematut wajah apakah sudah terlihat cantik atau belum, saat dirasa cukup aku keluar kamar dengan wajah yang bahagia sambil menunggu kedatangan mas Angga.

Tak lama mas Angga datang dengan mobil milik bos nya.

Setelah pamit sama papa dan juga mama ku, kami langsung berangkat.

"Mah, pah mohon izin ngajak Ara keluar." izin mas Angga kepada kedua orang tua ku.

"Iya kalian hati-hati yah, ingat pulang nya jangan lama-lama." ujar mama ku mengingat kan.

"Iya, Mah."

Kami pun berangkat menuju tempat wisata tersebut, selama di perjalanan banyak hal yang kami bicarakan. Hingga tak terasa mobil yang di kemudikan mas Angga sudah sampai di area parkir.

Kami keluar, dan langsung berkeliling memutari tempat wisata tersebut. Mulai dari jalan-jalan di kebun binatang, taman bunga dan terakhir mampir sebentar di Mall.

Jam sudah menunjukan waktunya makan siang, cacing di perut ku pun sudah tak sabaran ingin di kasih jatah makan.

"Mas, kita cari makan yuk."

"Ayuk, tapi mau makan apa kita?"

"Nasi bungkus saja Mas, biar nanti kita makan nya di taman bunga sana, biar romantis."

"Baik lah, kamu tunggu di sini bentar ya, biar aku yang beli." ucap mas Angga sambil berlalu menuju warung nasi padang.

****

"Buk nasi nya satu bungkus, tapi nasi nya double yah buk." pinta mas Angga saat sudah berada di warung nasi padang tersebut.

"Sambal nya mau pakai apa, Nak?" tanya sang pemilik warung.

"Rendang sama dendeng batokok saja buk."

"Oke, tunggu sebentar ya." ujar Ibu pemilik warung nasi padang tersebut sambil membungkus nasi sesuai permintaan mas Angga.

Tak lama pesanan nya sudah jadi.

"Ini, Nak." kata pemilik warung sambil menyodor nya kepada mas Angga lengkap dengan air minum nya.

"Berapa Buk?"

"Dua puluh delapan ribu, Nak."

Mas Angga langsung menyodor kan uang tiga puluh ribu.

"Ini Buk, kembalian nya masukan saja ke kotak amal ini Buk." ucap mas Angga sambil berlalu dari warung itu, dan menghampiri ku.

"Maaf yah lama."

"Ngak Kok Mas, yuk kita ketaman bunga sekarang."

Kami berjalan ketaman bunga dengan bergandengan tangan, layak nya pasangan lain nya yang ada di sekitaran taman tersebut.

Kami memilih duduk lesehan di bawah pohon kayu yang rindang, dengan angin yang sepoi-sepoi. Mas Angga membuka bungkus nasinya, wah sungguh menggunggah selera ku.

Kami langsung makan, anggap saja saat ini kami makan sepiring berdua, hehe.

Setelah selesai makan dan beristirahat sejenak, kami melanjut kan kepasar tempat orang-orang menjual oleh-oleh, dan seperti biasa aku membeli beberapa macam kue khas sana, tak lupa juga 'karupuak sanjai balado' kesukaan orang-orang rumah.

"Mas, kamu mau yang mana?"

"Di samain aja lah sayang." jawab mas Angga yang hanya mengikutiku dari belakang.

Merasa semua nya sudah cukup, aku membayar semua belanjaan nya di kasir.

"Sudah yuk, Mas."

"Sini, biar aku saja yang bawa." kata mas Angga sambil mengambil alih semua barang yang aku tenteng.

Kami berjalan menuju dimana mobil terparkir, karna sudah mendekati sore dan ingat pesan mama ku menyuruh agar pulang cepat.

"Makasih untuk hari ini ya sayang." ucap mas Angga yang saat ini kami sudah berada di dalam mobil.

"Iya, Sama-sama Mas, lain kali kita jalan lagi yuk."

"Oke, siap! Tapi apa tidak sebaik nya kita segera menikah saja sayang, jujur saat-saat seperti ini sangat sulit untuk aku berpisah sama kamu."

"Mas, Aku sama sekali tidak keberatan dengan niatan Mas, cuma bagaimana dengan biaya nya nanti Mas."

"Biasanya kalau untuk acara nikahan aja berapa butuh biaya nya."

"Aku kurang paham kalau urusan yang begituan Mas."

"Lima juta cukup ngak ya."

"Aku rasa kalau untuk nikahan nya saja itu sudah lebih dari cukup Mas, tapi nanti biar aku tanya kan dulu sama mama ya Mas."

"Baik lah, nanti kabari aku ya sayang, kalau misal kan cukup dengan uang segitu, secepat nya aku akan datang melamar kamu."

"Serius kamu Mas? Uang dari mana sebanyak itu?"

"Kamu tenang saja ngak usah di pikir kan yah, biar itu urusan aku aja."

"Baik lah, aku tunggu kedatangan kamu dirumah untuk melamar ku, Mas.".ucap ku sembari tersenyum bahagia mendengar penuturan mas Angga, jujur aku juga ingin kan hal ini.

Akhir nya kami sampai dirumah dengan selamat.

Mas Angga pun langsung pulang ke kota XX, takut kalau mampir nanti bisa terlambat sampai nya.

Aku pun langsung menghampiri mama yang lagi memasak di dapur.

"Mah, ini aku bawa oleh-oleh untuk Mama."

"Kok banyak sekali, Nak??"

"Di bagi-bagiin aja sama tetangga Mah, tadi mas Angga yang beliin."

"Aku kekamar dulu ya, Mah. Mau ganti baju dulu." pamit ku dan berlalu meninggal kan mama ku yang masih bengong melihat banyak nya oleh-oleh yang aku beli tadi.

Episodes
Episodes

Updated 62 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!