Makin Rindu

Aku saat itu sudah sampai di rumah di antar oleh tukang ojek. Sedikit lega ku rasakan karna orang tua ku tidak memarahi ku karna pulang sudah lewat dari batas izin ku keluar.

Aku langsung masuk kekamar dengan senyum selalu terukir di bibir ku. Langsung bongkar barang belanjaan yang ku beli tadi satu persatu. Mulai dari oleh-oleh khas tempat wisata tersebut yaitu 'Karupuak Sanjai Balado', sampai baju couple yang kami beli tadi.

Aku keluar kamar setelah berganti pakaian dengan baju couple bermotif kan separuh hati, karna separuh nya lagi ada di baju punya mas Angga. Hahahaha terlihat sangat alay sekali memang, tapi di saat itu baju couple seperti itu sangat lah trendi. Kalau belum punya arti nya belum gaul, hehe.

Aku langsung nimbrung dengan keluarga ku yang lagi bercengkrama di teras rumah, sambil memberikan beberapa oleh-oleh yang ku beli tadi.

"Mah, ini tadi aku beli camilan kesukaan Mama." ucap ku sembari menyodorkan kantong kresek kearah mama.

"Kok banyak sekali kamu beli nya, Nak?" tanya mama sambil membuka kantong kresek tersebut.

"Sengaja, Mah. Karna aku tau Mama paling doyan sama Karupuak Sanjai Balado ini."

"Wah, makasih yah sayang, karna sudah ingat sama apa yang Mama suka."

"Iya pasti dong Mah."

"Tapi, tadi kenapa kamu pulang nya sampai magrib begitu. Papa kamu sangat marah saat mengetahui kamu pergi dan sudah magrib belum di rumah."

"Maaf Mah, tadi Bus yang aku tumpangi untuk pulang sedikit ada kendala, jadi jalan nya pelan-pelan aja sampai sini." jelas ku berbohong, karna Aku belum mau memberitahu kan hubungan ku dengan mas Angga. Karna menurut ku hubungan kami masih dini, masih seumur jagung.

"Kenapa ngak nelpon kerumah, kan Mama sama papa tidak khawatir."

"Maaf lagi Mah. Ponselku kehabisan batrai, makanya tidak bisa nelpon kerumah untuk ngabarin Mama sama papa" kali ini aku tidak berbohong karna memang benar ada nya batrai ponsel ku sedang kosong dan lagi di charger.

"Ya sudah, kalau begitu kamu makan sana, pasti belum makan kan?"

"Iyaa Mah, tapi aku kepengen makan sate ceker."

"Ya sudah sana beli, ajak adik mu."

"Baik lah Mah, aku mau panggil Rida dulu yah," ucap ku. Yah, aku punya satu adik perempuan dan satu kakak laki-laki. Aku dan adik Ku terpaut usia lima tahun, dan dengan kakak ku terpaut tiga tahun.

"Ridaa... " teriak ku, memanggil adik bontot ku itu.

"Ridaaaaa...!" teriak ku lagi, karna adik ku tak kunjung datang.

"Apaan sih kak, teriak-teriak begitu."

"Kamu tuh yang budek, di panggilin ngak nyahut-nyahut."

"Lah orang aku lagi di kamar, ngapain teriak-teriak kan bisa langsung ke kamar aja."

"Males..!!. Udah, jangan banyak ngomong lagi, temenin kakak yuk beli sate ceker nya mak Suan."

"Aku di beliin juga ngak?"

"Astaga, sejak kapan kalau kakak beli makanan ngak pernah beli'in untuk kamu ha, yang ada kamu tuh ngak pernah ingat sama kakak."

"Oke deh, ayuuk jalan jangan banyak debat lagi." ucap Rida sambil menarik tangan ku.

Kami memilih berjalan kaki untuk menuju ketempat warung sate mak Suan tersebut. Di tempat tinggal ku, ini salah satu sate yang paling enak karna sudah ada sejak lama.

Dulu sebelum punya warung, mak Suan ini berkeliling dengan gerobak sambil membunyikan terompet. Dari bunyi terompet nya saja orang-orang sudah pada tau kalau itu sate mak Suan, dan sudah pada ngantri di setiap gang rumah nya masing-masing.

"Nek, beli sate nya lima bungkus. Semuanya pakai ceker." pinta ku saat sudah sampai di warung sate mak Suan tersebut.

"Eh kamu Ara, sama siapa kesini?" tanya nenek Sukan. Yah, nek Sukan adalah istri nya kakek Suan atau biasa di panggil mak Suan sama warga sekitar, dan nek Sukan ini adalah adik nya nenek ku, ibu dari ayah ku, kalian paham ngak sih, hehe pokok nya begitulah.

"Ini sama Rida, Nek." Jawab ku sambil menunjuk kearah rida.

"Sudah kelas berapa kamu sekarang?" tanya nek Sukan lagi, sambil tangan nya terus bekerja membungkus sate nya.

"Aku sudah tamat, Nek. Sekarang lagi kerja di JNE dekat pasar." jelas ku.

"Wah, Alhamdulillah yah tamat sekolah langsung dapat kerja, kalau adik mu sudah kelas berapa?"

"Iya Alhamdulillah, Nek. Kalau Rida sudah kelas dua SMP."

"Sebentar lagi adik mu yang akan menyusul. Nah, ini sudah siap." ucap nek Sukan sambil menyodorkan kantong kresek yang berisi lima bungkus sate.

"Ini nek uang nya," ucap ku dan menyodorkan uang lembaran lima puluh ribu, tapi nek Sukan malah menolak nya.

"Tidak usah, bawa saja uang nya untuk jajan kamu sama adik mu saja,"

"Ngak, Nek. Ini ambil lah uang nya, Nenek kan jualan."

"Ngak apa-apa, bawa saja."

"Aduh, maaf nek bukan nya kami menolak pemberian dan rezeki dari Nenek, tapi ini keadaan nya Nenek lagi jualan, kami tidak mau membuat Nenek rugi nantinya, ini ambil lah Nek."

"Baik lah, Nenek tidak akan memaksa kok, makasih yah sudah mau beli sate Nenek." sambil mengambil uang tersebut dari tangan ku dan segera mencari kembalian nya.

"Iya sama-sama, Nek. Kalau begitu kami pulang dulu yah Nek." pamit ku setelah menerima kembalian uang dari nek Sukan.

"Iya, Hati-hati di jalan." teriak nek sukan, yang kami jawab dengan anggukan saja.

Sampai di rumah aku membagi satu persatu sate yang tadi di beli, dan memakan nya bersama.

Aku tidak bisa tidur, karna sampai jam dua belas malam belum ada kabar dari mas Angga. Apakah dia sudah sampai di rumah nya atau belum. Sudah beberapa kali di Sms, tapi tidak ada balasan. Di telpon pun tidak di angkat yang membuat ku semakin khawatir.

Setengah jam kemudian, ponsel Ku berdering. Cepat-cepat ku mengangkat nya.

"Assalamu'alaikum, Mas."

"Walaikumsalam, maaf baru ngabarin kamu. Ini aku baru saja sampai rumah."

"Syukur lah, Mas sampai dengan selamat di rumah, tadi Aku khawatir sekali tau."

"Alhamdulillah, ini semua kan juga berkat doa calon istri."

"Iih, Mas mulai lagi deh."

"Mulai apa nya?"

"Gombal nya, ya sudah mending Mas bersih-bersih saja dulu, makan habis itu istirahat."

"Sebentar lagi lah,Mas masih rindu."

"Lah kan tadi habis ketemu, Mas. Masak iya sudah rindu lagi."

"Biarin, Mas mau nya dekat kamu terus, ngak mau jauh dari kamu."

"Sabar Mas, akan ada masanya kita akan selalu bersama-sama."

"Iya, tapi kapan?"

"Yaa tunggu waktu yang tepat, waktu di mana kita sudah di satukan dalam ikatan suci pernikahan."

"Aku mau nya sekarang." rengek mas Angga di seberang sana.

"Iih.., Mas jangan ngaco deh, sudah sana mandi. Aku sudah ngantuk banget nih, besok mau kerja juga kan."

"Iya.. iya. Ya sudah kalau begitu aku mandi dulu ya. Kamu juga tidur yang nyenyak jangan lupa mimpiin aku, Love you sayang." ucap mas Angga yang membuat jantung ku berasa mau copot mendengar ucapan cinta dari nya.

" Iya, love you too."

Terpopuler

Comments

Salim Kholilulaziz

Salim Kholilulaziz

waktu pacaran sayang2 bikin baper eh taunya dah nikah boro2..... lagi ngidam aja gak mau nurutin.😡

2022-07-01

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 62 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!