Setelah pertemuan yang pertama beberapa bulan yang lalu. Tidak banyak hal yang berubah masih sama. Masih menjalani hubungan jarak jauh, masih berkomunikasi lewat telpon dan sms.
Dan tepat di tahun 2013, kakak laki-laki ku menikah. Dan kali ini aku mengundang mas angga datang kerumah.
Tut Tut Tut
Suara sambungan telepon.
"Assalamu'alaikum." sahut mas Angga di seberang sana.
"Walaikumsalam, Sayang. Lagi apa Sayang?" jawab Ku, yah kita berdua bersepakat dengan kata 'sayang', panggilan kesayangan kita.
"Ngak lagi ngapa-ngapain kok sayang, ada apa tumben nelpon, biasanya aku duluan yang telpon."
"Mau ngasih kabar bahagia aja sama kamu. Kakak ku mau menikah, dan mama ngundang kamu untuk datang sayang."
"Wah, serius kamu sayang??" jawab mas Angga tidak percaya.
"Serius sayang, Aku sudah cerita sama mama tentang hubungan kita."
"Terus mama bilang apa?"
"Ya ngak bilang apa-apa, nyuruh kamu untuk datang aja di acara nikahan kakak aku besok."
"Aduh, gimana ya sayang, Aku takut setelah ketemu sama aku, mama kamu ngak suka dan menentang hubungan kita."
"Sayang, jangan mikir terlalu jauh dulu, orang tua Aku bukan tipe seperti itu. Orang tua Ku tidak memandang fisik dan materi. Orang tua ku tidak mau ikut campur urusan pasangan anak-anak nya. karna yang akan menjalani biduk rumah tangga nantinya kan kami anak-anak nya, bukan mereka."
"Baik lah kalau begitu. Aku pasti datang kok, sudah rindu soal nya."
"Oke, sampai ketemu nanti ya sayang. Nanti kita lanjutin nelpon nya ya. Soal nya aku lagi banyak kerjaan, bantu persiapan nikahan nya besok."
"Baik lah, hati-hati kerjanya ya sayang, jangan sampai kenapa-napa."
"Iya sayang ku, dah yah Assalamu'alaikum."
"Walaikumsalam." jawab mas angga dan telpon pun terputus.
Setelah sambungan telpon berakhir, aku keluar kamar menuju dapur tempat orang-orang lagi berjibaku dengan tugas nya masing-masing.
Aku tidak sabar menunggu hari esok, karna akan ketemu dengan pujaan hati Ku. Karna sudah sekian bulan tidak bertemu. Sebab rumah kita yang terpisah cukup jauh, rasanya ingin segera menuju ke jenjang pernikahan agar tidak berjauhan lagi.
Semua persiapan sudah selesai. Mulai dari makanan untuk jamuan tamu, dekorasi pelaminan semua nya sudah beres.
Dan akhir nya hari yang di tunggu-tunggu datang juga. Hari dimana kakak ku akan mengucap kan janji suci di hadapan Allah, dan tentunya hari bahagia juga untuk ku karna dapat bertemu lagi dengan mas Angga.
"Cantik..!! " ucap mas Angga saat duduk di samping Ku.
"Apa..??" tanya ku tak paham.
"Kamu cantik hari ini sayang."
"Ah, Mas bisa aja deh bikin Aku melayang." ucap ku tersipu malu atas pujian yang di lontar kan mas Angga.
"Aku serius loh, sayang. Kamu sangat cantik hari ini." ulang mas Angga, matanya tak berhenti menatap ku.
"Makasih, Mas. Ya sudah yuk kita juga bersiap untuk berangkat ke rumah calon istri kakak ku." ajak ku mengalihkan pembicaraan, Karna jujur saat ini aku sangat gugup.
"Loh, memang nya ijab qobul nya tidak disini?"
"Tidak Mas, di rumah pihak perempuan."
"O, tapi bagus juga sih, kan bisa berduan terus sama kamu. Pergi nya naik Bus itu kan?" kata mas Angga sambil menunjuk bus yang di maksud.
Yah, karna kami bukan dari kalangan atas, yang punya mobil pribadi. Jadi kami hanya mampu menyewa bus Pariwisata untuk menuju ke rumah calon istri kakak ku.
"Iya Mas, ya sudah yuk kita naik duluan cari posisi yang enak." ujar ku sambil menarik tangan mas Angga menuju bus.
Lima menit setelah kami naik, akhirnya di susul sama rombongan yang akan mengantar kakak ku menuju rumah calon istri nya. Cukup banyak yang pergi, karna beginilah kalau di kampung ku.
Setelah semua naik, bus tersebut melaju menuju ketempat acara akan dilaksanakan. Tak butuh waktu lama akhirnya bus tersebut berhenti tepat di depan sebuah mesjid tempat di adakan nya ijab qobul. Semua rombongan turun termasuk Aku dan mas Angga.
Dan lagi, karna di kampung ku kalau nikahan apalagi ijab qobul itu di laksanakan di mesjid, di rumah atau di kantor KUA. Bukan di gedung-gedung bertingkat dengan dekorasi yang wah. Tapi ngak tau juga sih kalau yang ngadain acara nya orang ber-ada he he he. Ini versi kami yang keuangan nya hanya seadanya, tapi tetap bersyukur dengan nikmat yang di berikan Allah kepada kami.
Dalam agama yang kami anut pun 'Islam', syarat sah suatu pernikahan itu adalah, adanya wali nikah dari pihak perempuan, mahar dan saksi. Dan untuk resepsi nya sendiri tidak di wajib kan. Kalau sanggup, rezekinya ada silahkan.
Setelah semua nya lengkap, pelafalan ijab qobul pun di mulai. Dengan satu tarikan nafas kakak ku mengucap kan ijab qobul dengan mantap.
"Saaaaaahh....!!!" teriak para saksi yang hadir di sana.
Alhamdulillah, sekarang kakak ku tak lagi sendiri. Sudah ada istri yang akan membantu di setiap aktivitas nya, dan tanggung jawab nya kedepan pastinya akan bertambah. Yakni dalam bertanggung jawab dalam rumah tangga yang akan di bina nya nanti. Dalam hati aku sangat-sangat bersyukur atas pernikahan nya ini.
Tanpa Ku sadari, mas Angga menatap ku dengan penuh arti.
"Kenapa, hum?" tanya mas Angga sambil menggenggam tangan ku, yang membuat aku tersadar dari rasa haru yang menyelimuti hati ku.
"Ngak kenapa-napa kok, Mas. Hanya terharu akhirnya kakak ku menikah dan punya istri."
"Kamu tau, apa yang saat ini aku pikir kan??" tanya mas Angga, yang membuat aku beralih menatap matanya.
Mata kami saling mengunci.
"Aku lagi berpikir, kalau saat ini kita yang menikah dan berada di depan penghulu itu." ucap mas Angga dengan senyum manisnya.
"Ah, Mas mulai lagi deh. Bukan nya kita sudah janji akan menikah dua tahun lagi, saat kita sudah sama-sama punya modal untuk menikah."
Yah, beberapa bulan lalu kami sudah saling berjanji akan menikah dua tahun lagi. Karna mengingat saat ini mas Angga tidak punya pekerjaan tetap.
"Iya, tapi setelah melihat kakak mu menikah, aku juga ingin segera menikah, kalau masalah rezeki in shaa Allah pasti ada jalan nya nanti, kalau kita mau berusaha."
"Iya, aku sih ngak masalah. Cuma untuk saat ini lebih baik Mas fokus aja dulu untuk dapatin kerjaan lagi. soal nya walaupun hanya nikahan aja ngak bikin resepsi tetap butuh biaya, Mas."
"Baik lah, aku akan berjuang untuk cari kerja lagi, apa aja deh yang penting halal."
"Aku bantu doa nya aja yah Mas, semoga segera dapat pekerjaan nya."
"Iya, makasih calon istri." ucap mas Angga sembari mengerjap kan satu matanya, yang membuat pipi ku panas dan memerah.
Setelah Ijab qobul, kami semua di ajak menuju rumah Istri kakak ku, kami di suguhi berbagai macam hidangan.
Kami semua menikmati nya dengan suka cita.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Salim Kholilulaziz
real banget critanya....
2022-07-01
1
Cachaa slebeww
ini kisah nyata ya Thor?
2022-06-11
1
Rifqi Fahreza
lanjut thor
2022-03-26
2