Jam cepat sekali berputar sekarang telah menunjukkan pukul 8 malam pas, Giselle telah berada dijalan lintas selatan sesuai ucapan Arin, lalu ia menelefon Arin untuk memberitahunya.
📞 Hallo rin, gue udah ada ditempat yang lo minta sekarang
📞 Oke gue kesana, 5 menit lagi sampai
Giselle pun mematikan sambungan telfonnya, ia terus berdoa dalam hati semoga pekerjaan yang ia terima adalah pekerjaan yang baik, tidak seperti yang ia dan Kinan pikirkan.
Setelah menunggu 5 menit, Arin telah tiba menaiki sebuah mobil alphard hitam dengan supir dan 1 asisten perempuannya.
"Ayo sell masuk ke mobil gue dulu, kita ngobrol didalam" ajak Arin, Giselle pun menurutinya.
Didalam mobil, Giselle dan Arin hanya saling tatap selama 3 menit sebelum memulai percakapan, entah apa yang Arin lakukan.
"Lo ganti baju dulu ya, dan Risa dandanin dia yang cantik, gue mau ngobrol sebentar sama bos ditelfon.." titah Arin pada asistennya yang bernama Risa, Arin pun keluar dari mobilnya dan menjauh, ia menelefon seseorang yang dari suaranya seorang perempuan.
Giselle menurut, dipakaikan pakaian seksi dan dirias secantik mungkin oleh asisten Arin, pikiran Giselle serasa kosong.
Setelah Risa sang asisten Arin telah selesai mendandani Giselle, mereka pun segera meluncur ke tempat yang sungguh tak asing, sebuah tempat hiburan wanita malam. Anehnya saat Giselle dibawa kesana, ia tidak memberontak, karena tetap dalam pikiran kosong tanpa sadar, apa yang Arin lakukan pada Giselle?
"Masuk kedalam ruang VIP itu dan layanin om om berbaju bunga bunga berwarna ungu" bisik Arin pada Giselle, Giselle mengangguk dan berjalan lenggak lenggok menuju ruang VIP tersebut.
Memang disana terlihat sudah ada lelaki paruh baya berumur sekitar 50 tahunan memakai baju yang disebutkan oleh Arin, seperti dihipnotis Giselle menurutinya.
"bagus, masuk jebakan" gumam seorang wanita berumur 17 tahunan tersenyum smirk melihat Giselle dari kejauhan.
"Bos berhasil!" ucap Arin meminta jatah bayaran uang.
Gadis tersebut pun memberikan uang pada Arin sesuai yang dijanjikan.
****
Antara sadar dan tidak sadar Giselle berada diruang VIP tersebut, ia diberikan segelas wine dan anehnya Giselle tak menolak, ia langsung meminumnya sampai habis, seperti dibawah kesadarannya.
Setelah meminum wine, dirinya mulai menggoda lelaki yang diperintahkan Arin, ia merayu lelaki tersebut dengan badannya yang bagus dan pakaian yang seksi, meskipun Giselle tidak sadar namun dirinya enggan melepas keperawanannya.
Sampai akhirnya 1 jam lamanya, wine sudah mulai beraksi membuat Giselle mabuk, ia pun keluar dari ruang VIP untuk buang air kecil namun Arin langsung menghampirinya, memberikan uang yang Giselle butuhkan sesuai perjanjian.
Setelah Giselle menerima uang itu, Arin menatap dalam mata Giselle selama 3 menit dengan menjentikkan jarinya, lalu Giselle menggelengkan kepalanya sambil memegangi kepalanya yang terasa sakit lalu tersadar jika ia berada ditempat hiburan wanita malam, sepertinya Arin menghipnotis Giselle sehingga berada dalam pengaruhnya. Masih dalam keadaan setengah mabuk, Giselle marah besar pada Arin karena telah menipunya.
Giselle menarik tangan Arin, menyeretnya keluar dari tempat maksiat itu, didepan bangunan itu Giselle meluahkan amarahnya pada Arin.
"Lo gila Arin! gue udah percaya sama elo, ternyata elo jebak gue, elo hipnotis gue" ucapnya dengan keadaan yang sudah mabuk berat.
Arin tertawa kecil, "lagian lo masih perawan kok, gue mantau lo. Gue juga masih punya perasaan, ga akan ngebiarin elo dijamah tanpa persetujuan dari elo sendiri.." terang Arin.
"Hahahaha" Giselle tertawa terbahak bahak. "Guuue aaakan ingat wajah lo selalu, p*l*c*r gila!" ucap Giselle lalu berjalan sempoyongan pergi meninggalkan Arin.
Andai tidak dalam keadaan mabuk, Giselle sudah melakukan perkelahian dengan Arin, namun badannya terasa lemas bahkan pandangan matanya mulai kabur sehingga ia tak kuasa untuk berkelahi karena tidak ada tenaga dalam tubuhnya.
Ia menangis sejadi jadinya saat mengetahui kalau dirinya dijebak. Harus kemana dia pergi sekarang, jika dia pulang kerumah orangtuanya bakal tau kalau dia mabuk yang pastinya akan dimarahi habis habisan, apalagi kalau orangtuanya tau Giselle pergi ke tempat hiburan wanita malam, dan merayu om om, bisa bisa orangtuanya mengusirnya dari rumah.
Giselle sangat takut, takut jika seseorang yang mengenalnya selain Arin mengetahuinya saat berada ditempat tersebut, ia juga takut jika Arin berbohong tentang keperawanannya, karena Giselle sendiri tidak sadar dengan apa yang dia lakukan.
Ia menuju kesebuah pinggiran sungai besar, melihat lampu lampu pinggir jalan yang menyala terang menemaninya, malam yang dingin dan buruk baginya karena telah melakukan hal yang tak diinginkannya, pergi ke tempat hiburan malam adalah sebuah aib besar baginya dan hal yang paling dia benci. Giselle sangat menyesal karena tak mempercayai ucapan Kinan sebelumnya.
"Hiks...hiks....bodoh!" Isak tangis Giselle sembari menjambak rambutnya, ia masih mengenakan pakaian seksi yang sangat terbuka tersebut, menutupi area dadanya menggunakan rambut.
Dari kejauhan seorang gadis terlihat berlari menghampiri Giselle dengan membawa sebuah jaket lalu segera menutupi badan bagian dada Giselle. Gadis itu memeluk erat tubuh Giselle sembari menangis.
"Giselle.... maafin gue yang terlambat hiks..." lirihnya.
"Ha?" jawab Giselle, pandangannya sangat kabur. "Elo siapa?" tanyanya lemas, sungguh tak terlihat wajah gadis yang memeluknya.
"Gu-gue Kinan, gue terlambat nyelamatin elo. Harusnya gue datang dari awal, perasaan gue ga enak waktu elo cerita tentang Arin ke gue, dia orang ga bener.." ucap Kinan.
"Hehe iya dia gila!" jawab Giselle, mabuknya sangat berat hingga membuatnya seperti orang gila.
"Yaudah, sekarang kita pulang ya sell. Sementara ini elo tidur dirumah gue dulu, gue ga mau elo kena marah orangtua lo, dirumah lagi ga ada papa mama kok, mereka diluar kota" ujar Kinan sembari menggenggam jemari sahabatnya, sahabat dari kecil yang selalu menemaninya bagai seorang saudara.
Giselle hanya mengangguk dengan memanyunkan bibirnya, lalu Kinan membantu Giselle duduk diatas motornya dan meminta Giselle berpegangan erat dipinggangnya sembari beberapa kali memegangi tangan Giselle takut terjatuh.
'Elo udah kayak kakak gue sendiri sell, umur kita beda 1 tahun, elo selalu ada disaat gue susah. Kita selalu bersama disaat suka maupun duka, elo selamatin gue dari bahaya apapun' batin Kinan seraya mengusap air matanya yang terus mengalir mengingat dirinya terlambat menyelamatkan Giselle dari kelakuan busuknya Arin.
'gue berhutang nyawa sama elo 11 tahun yang lalu' batin Kinan mengingat awal mula Giselle dan dirinya berteman.
Flashback on
Disaat Giselle berusia 6 tahun dan Kinan berusia 5 tahun, waktu itu mereka satu sekolah ( taman kanak kanak ) beda angkatan, awalnya mereka tak mengenal satu sama lain.
Hingga suatu ketika saat terlihat Kinan kecil yang berlari menyeberang jalan untuk menghampiri mamanya, tiba tiba ada sebuah truk yang datang dari arah barat yang sedikit lagi akan menabrak Kinan hanya butuh beberapa detik saja, Giselle yang melihat itu ia berlari sekencang kencangnya untuk menyelamatkan seorang adik kecil yang berlari tanpa menoleh ke kanan dan ke kiri lebih dulu.
"Awas!!!!" teriak Giselle kecil sembari mendorong Kinan hingga tersungkur ke depan, untungnya Kinan selamat hanya luka kecil diwajah dan kakinya saja.
Namun....
Bruak!!
Giselle yang menyelamatkan Kinan, ia tertabrak truk tersebut hingga terpental jauh kebelakang, dari kepala dan perutnya mengeluarkan banyak darah bahkan tulang lengannya dulu patah karena melindungi kepalanya yang tetap terkena benturan.
Dari kecelakaan tersebut, Giselle kehilangan banyak darah dan koma selama 1 bulan. Kinan kecil terus menangis karena ia berfikir telah menyelakai seseorang, ia merasa sangat bersalah dan selalu setiap saat mengunjungi Giselle dirumah sakit, juga selalu berdoa untuk kesembuhan Giselle.
Hingga akhirnya mereka berdua menjadi seorang sahabat. Setelah Giselle pulih, meski umur mereka berbeda, mereka berdua bersekolah satu angkatan, karena Giselle berhenti sekolah selama 1 tahun selama masa penyembuhan dan juga dirinya masih trauma dengan jalan raya. Sampai suatu ketika trauma Giselle hilang karena dibantu oleh Kinan yang selalu mengajaknya menikmati lampu jalanan yang indah dimalam hari.
Flashback off
Kinan membantu Giselle turun dari motornya dan masuk kedalam rumahnya, menyuruh Giselle tidur dikamarnya dan menyelimutinya lalu Kinan ikut tertidur disebelah Giselle.
~•~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments