Sepulang sekolah, Giselle membersihkan badannya terlebih dahulu, memakai seragam kerjanya dan berangkat ke kafe untuk bekerja sebagai seorang waitress.
Dia masuk kedalam kafe yang sudah ada banyak pelanggan, ia langsung menuju ke dapur dan melakukan pekerjaannya.
Pelanggan sangat ramai, sehingga membuat para pekerja kewalahan, pekerja untuk shift sore ini hanya ada 2 orang saja yaitu Giselle dan Kinan, dan juga pemilik kafe ikut membantu.
Kinan bekerja dibagian dapur sedangkan Giselle sebagai waitress nya dan bos nya berjaga di kasir.
Sebuah kafe kecil tetapi menarik, dengan makanan dan minuman yang enak juga murah, tak hanya itu bahkan tempatnya sangat instagramable bagus untuk berfoto, membuat banyak orang tertarik datang ke kafe tersebut.
Seiring berputarnya jarum jam, tak terasa sudah menunjukkan pukul 10 malam, kafe tak seramai tadi sore, entah tak biasanya kafe lebih ramai sore hari daripada malam hari.
Dimalam ini, hanya ada 2 pelanggan saja, sehingga Giselle dan Kinan bisa lebih bersantai, mereka mengobrol di dapur.
"Gimana sekolah lo? lancar?" tanya Kinan penasaran.
"Ga seburuk hari hari lainnya, tapi gue masih kesel aja sama 4T, gue pingin laporin mereka.... bikin pelajaran buat mereka, tapi apa yang harus gue lakuin?" ucap Giselle dengan menghela nafas.
"Sabar aja, mungkin suatu saat kejahatan mereka akan terbalaskan, lagian kan bentar lagi mereka lulus" balas Kinan sembari mengelus bahu Giselle.
"Iya untung aja, gue lega banget bentar lagi ga ada mereka, gue bisa terbebas dari mereka"
"Siapa yang jadi korbannya hari ini sel?" tanya Kinan.
"Siswa culun, siswa se angkatan sama kita yang paling pintar di sekolahan, kesayangan guru guru. Tadi 4T sama anak buahnya keroyok siswa itu sampai pingsan ga ada yang nolong, mereka tega banget" jawab Giselle.
"Kasihan banget, mereka sejahat itu ya. Kenapa gue jadi ikut gregetan sih"
"Kalian bicarakan siapa?" saut seorang laki laki yang berumur sekitar 30 tahunan, siapa lagi kalau bukan pemilik kafe.
Sontak kedua gadis tersebut menoleh ke arah sumber suara, mata mereka terbelalak saat melihat ada bosnya, apakah dia mendengar percakapan mereka?.
"Ah.... ehmm... bukan siapa siapa pak, ki-kita cuma bahas ehmmm perjalanan kita sebentar lagi naik ke kelas 3" jawab Kinan mengalihkan pembicaraan.
"Jujur saja, saya tau kalian membicarakan 4T kan? bagaimana sifat asli mereka Giselle? kamu kan yang satu sekolah dengan mereka? saya penasaran dengan mereka yang slalu disorot sosial media" tanya pemilik kafe, sebut saja namanya pak Gani.
Giselle menghembuskan nafas kasar, "percuma saya menceritakan, mungkin bapak ga akan percaya"
"Ceritakan saja, saya percaya kalian berdua"
Lalu Giselle pun menceritakan semua tentang 4T, tentang sifat mereka dan pembullyan disekolahnya, juga kesombongan 4T, kekesalannya pada 4T dan niatnya untuk membalas 4T, semua Giselle ceritakan. Entah dia bisa sepercaya itu pada pak Gani menceritakan semuanya, dia juga merasa sedikit lega setelah bercerita panjang lebar pada kedua orang tersebut yang Giselle percayai.
"Ku kira mereka adalah anak anak yang baik, penerus perusahaan yang hebat, ternyata.." balas pak Gani sembari menggelengkan kepalanya.
"Tak seperti parasnya, yang pertama Rey dia seseorang yang tampan sangat mirip dengan Bu Michella, tetapi dia bisa menipu semua orang dengan tampangnya, dia terlihat bijaksana dan hebat dalam memimpin perusahaan" ujar pak Gani.
"Cihh, tampan dari mananya pak, cuma berandalan sekolah yang sok ganteng dan sok berkuasa, bahkan Ren aja sering diancam dan dimarahi sama Rey. egois, kejam, jahat, pokoknya dia buruk buruk gue benci!!!!!" teriak Giselle, hatinya sangat kesal ingin sekali melampiaskan kemarahannya saat ia mendengar dan mengingat tentang 4T.
Suara Giselle terdengar sangat kencang sehingga membuat pak Gani dan Kinan menutup telinganya, untung saja tak ada pelanggan didepan.
"Yang kedua ada Key, dia pewaris kedua.... wajahnya tampan tapi terlihat seperti seorang mafia. Dalam biodatanya, dia kapten basket dan seorang pembalap motor, benarkah?" tanya pak Gani, sembari membaca artikel dan biodata 4T di ponselnya.
Giselle hanya mengangguk, "ya dia seorang pembalap juga kapten basket, dia juga seorang hacker pak, trus juga punya bakat multimedia yang mahir, semua bisa dia lakukan" jawab Giselle netral, Kinan hanya diam menyimak pembicaraan mereka berdua.
"Wahh multitalenta ya. Ketiga ada Ken, yang paling manis dan kalem, juga pandai dalam berbicara, pandai memasak dan membuat minuman ala restoran terkenal, laki laki yang berbakat dalam bidang tata boga."
"Shhhhhh" Giselle tertawa kecil, "asal bapak tau ya, meskipun dia terlihat kalem, dia juga seorang buaya darat, dia slalu gonta ganti pasangan pak, tapi entah itu hanya dia buat mainan bukan serius, dia juga sering menyewa lon*e untuk dia ajak berc*mb* tapi tidak untuk melakukan hal itu" jelas Giselle sungguh enteng dalam berbicara.
"Apa!!!" teriak Kinan dan pak Gani sembari menggebrak meja bersamaan.
"Hah!! gue ga nyangka ternyata Ken se menjijikkan itu" ucap Kinan sedikit kecewa, karena sebenarnya dia mengagumi Ken.
"Iya, dia selalu naik mobil sendiri, ga pernah bareng sama ketiga saudaranya, karena didalam mobilnya selalu diisi dengan cewek cewek seksi" tambah Giselle.
"Elo kata siapa sel?" tanya Kinan sedikit tak percaya. Seseorang yang selama ini ia kagumi, dan terlihat menarik di sosial media, seseorang yang terlihat kalem dan penuh kasih sayang itu ternyata seseorang yang semenjijikkan itu.
"Semua berita itu udah kesebar keseluruh sekolah, bahkan guru guru udah tau, korbannya juga udah banyak di sekolah, ya ga ada yang berani lapor, lo tau sendiri kan siapa Ken" jawab Giselle.
"Udah udah, kita bahas yang selanjutnya aja, saya jadi males bahas Ken. kalo Ren menurut kalian gimana?, dia terlihat seseorang yang hangat di sosial media, bahkan di semua artikel tentang dia, dia seseorang yang pendiam, dan suka artistik jago menggambar dan melukis" sela pak Gani.
Giselle mengangguk, "benar, Ren yang paling beda dari ketiga saudaranya, dia seseorang yang kalem tapi cuek, pintar menggambar dan melukis, dia juga ga terlalu ikut campur dalam pembullyan, tapi tetep aja aku kesel banget sama 4T meskipun Ren ga ikut campur hal itu" ucap Giselle mencengkeram bajunya.
"Iya sih, dia memang terlihat beda dari lainnya, sifat dia lebih ke kakaknya yaitu Olivia" respon pak Gani.
"Emang dari sifat sifat mereka, orangtua mereka ga tau ya?" tanya Kinan.
"Entah, orangtua mereka kan sibuk cari harta, sibuk bekerja sampai sampai keempat anaknya menjadi seseorang yang kejam tak berperasaan, perusahaan kedua orangtuanya ada dimana mana membuat mereka berempat kurang kasih sayang hanya harta yang mereka nikmati, tak sempat bermanja manjaan dengan orangtua" jelas Giselle.
"Iya juga, kasih sayang orangtua itu sangat penting untuk mendidik anak menjadi lebih baik, mungkin mereka juga sering dikekang mengakibatkan mereka menjadi anak anak yang liar, maaf.." saut pak Gani sedikit tidak enak.
"Mungkin"
Tring!!
Bel pintu masuk kafe berbunyi, menandakan ada seseorang masuk.
Masih ditengah tengah pembicaraan, tiba tiba ada pelanggan yang datang lagi, membuat mereka bertiga menghentikan obrolan dan kembali ke pekerjaan.
~•~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
nah setuju sama komentar di atas sekils mirip F4 heheee visualnya ganteng dan cantikkk
2022-05-29
0
Raisa
ko ceritanya kaya F4 Thailand 🙏🙏
2022-05-10
0