Rey

Bel pulang telah berbunyi, Giselle cepat cepat berkemas, memasukkan semua peralatan alat tulisnya kedalam tas dan berjalan cepat agar para pembully tak membully nya.

Sebelum pulang, ia selalu berdoa sembari melihat kalung liontin berbentuk perpaduan bintang dan bulan pemberian ibunya lebih dulu, meminta pertolongan dan keselamatan pada tuhan, itulah yang selalu Giselle lakukan sesudah dan sebelum ke sekolah.

Namun sial, meskipun Giselle berjalan lebih cepat tetapi beberapa murid laki laki menghadang Giselle dari depan, mereka menyunggingkan senyumnya dan salah satu dari mereka menggendong Giselle membawanya entah kemana.

"Lepasin!!! woi!!! lepasin!!!!" teriak Giselle yang mungkin terdengar keras didalam sekolah, namun tak ada yang membantunya semua murid yang masih ada disekolah tertawa melihat itu.

Sampai akhirnya, Giselle diturunkan di lapangan kasti belakang sekolah, disana semua murid baik perempuan dan laki laki ada disana, pembully an akan dilakukan dan kini korbannya adalah Giselle.

Giselle melihat ke sekeliling, banyak sorakan yang terdengar dilontarkan oleh murid murid, banyak yang mengejek dan mengolok olok Giselle karena penampilan lusuhnya.

"Dasar kere!!!!"

"Woooooo siksa dia!!!"

"Cepetan mulai woi!!! gue ga sabar liat dia disiksa!!"

Banyaknya sorakan.

Aksi mulai dilakukan, seseorang yang menggendongnya tadi menghampiri Giselle berjalan maju mendekatinya namun Giselle terus mundur saat siswa tersebut terus mendekatinya.

Giselle sangat takut, ia takut siswa tersebut melakukan hal yang tak senonoh dihadapan banyak murid, sampai akhirnya Giselle mentok ke belakang, ia menabrak sebuah pohon, dan siswa tersebut senyum smirk.

"Hai" ucapnya dengan tertawa kecil.

Siswa tersebut bertambah dekat dengan Giselle, Giselle hanya diam. Namun apa yang dia lakukan? siswa tersebut yakni anak buah 4T mulai menyentuh bahu Giselle membuka sebagian kancing Giselle, Giselle menangis sejadi jadinya ia begitu ketakutan.

Semua orang disana bersorak dengan bertepuk tangan begitu juga 4T tapi tidak dengan Ren, ia mengepalkan tangannya jika sampai terjadi hal yang tidak senonoh pada Giselle, Ren akan bertindak.

1 kancing baju Giselle telah terbuka, siswa tersebut yang tak diketahui namanya tersenyum mengetipkan satu matanya, lalu bergerak cepat menarik kalung liontin Giselle pemberian ibunya, ternyata yang diinginkan siswa tersebut adalah kalung liontin tersebut.

Giselle membelalakkan matanya, ia menghapus air matanya lalu berusaha mengambil kembali liontinnya, tetapi siswa tersebut melemparkan liontin tersebut ke teman temannya yang lain, dan permainan dimulai.

Giselle kembali mengancing bajunya, ia pun berlari dan meraih kalungnya yang susah digapai karena siswa tersebut lebih tinggi darinya, semua tertawa terbahak bahak begitu juga 4T saat melihat Giselle dipermainkan seperti itu.

"Woi!!! apa sih mau kalian!!! balikin sekarang juga!!! itu kalung gue pemberian ibu gue anj*ng!" bentak Giselle yang amarahnya mulai memuncak.

Rey berdiri dari duduknya, ia menatap sekitar sembari bertepuk tangan. "Anj*g? siapa yang anj*ng? bukannya elo ya, kan daritadi lari kesana kemari buat ambil liontin kayak anj*ng yang lagi dimainin sama tuannya" saut Rey sungguh menusuk hati.

"Gue anj*ng? cihh yang ada elo kayak anj*ng, iya gue bilang gitu karena sikap lo kayak hewan ga punya perasaan, ga punya akal fikiran, bodoh? mungkin sih bisa dikatakan begitu" jawab Giselle dengan lantang agar semua mendengar.

"Apa lo bilang!" bentak Rey mulai mendekat kearah Giselle.

"Tuli ya! ga bisa denger ucapan gue" balas Giselle menyilangkan kedua tangannya didada.

Plak!!

Rey menampar dengan keras pipi kanan Giselle, Giselle tersenyum. "Ya kan kasar? hewan sih ga punya perasaan, digituin aja udah marah hahahah" balas ejek Giselle dengan tertawa terbahak bahak.

Amarah Rey semakin memuncak, tangannya sudah mengepal siap akan menghantam Giselle, saat tinggal beberapa senti berjarak dengan pipi Giselle, tiba tiba seperti ada yang mencekal tangan Rey.

Giselle sudah menutup matanya berfikir Rey sudah akan memukulnya, namun tak ada rasa sakit yang ia alami, ia pun membuka matanya dan melihat Ren datang mencekal tangan Rey.

Rey menghempas tangan Ren, "apa apaan lo!" bentak Rey.

"Jangan kasar sama cewek, kalo lo kasar sama cewek sama aja lo kasar sama mama dan kak oliv" ucap Ren dengan wajah datar seperti biasa. "Gue bisa aja laporin tingkah laku lo ke papa kalo lo sampai kasar ke cewek!"

"Rghhhhh!! bubar!!!" geram Rey teramat kesal, lalu semua pun bubar begitu juga dengan Rey, Ken dan Key.

Di lapangan hanya tersisa Giselle dan Ren saja berdua.

"Makasih banyak Ren, kalo ga ada elo entah gue udah dipukuli sama Rey sekarang" ucapnya.

Ren hanya tersenyum lalu berlalu meninggalkan Giselle begitu saja, Giselle pun berkeliling mencari kalung liontinnya, untung saja tertemukan tetapi keadaannya sudah sangat kotor, kalung tersebut ditemukan di genangan air bekas hujan.

"untung aja ketemu" ucap Giselle tersenyum menatap kalungnya, ia pun langsung memasukkan kalung tersebut kedalam sakunya dan bergegas menuju ke kafe tempat kerjanya.

Sedangkan Ren, ia melihat ke parkiran sekolah tak ada mobil atau kendaraan tersisa disana, Rey marah pada Ren dan meninggalkan Ren begitu saja.

Ren tetap sabar, ia menghela nafas lalu berjalan keluar sekolah, niatnya dia akan berjalan kaki pulang kerumah. Namun, saat jaraknya tak jauh dari sekolah tiba tiba sebuah mobil mengklakson dirinya, Ren pun menoleh kebelakang.

Ia sangat mengenali mobil tersebut, dan seseorang didalam mobil tersebut turun menghampiri Ren.

Dia merangkul Ren, "maafin gue yang egois ninggalin lo sendiri, ayo pulang" ucapnya, siapa lagi kalo bukan Rey. Ren hanya tersenyum dan mengangguk lalu masuk kedalam mobil.

Ken dan Key tersenyum melihat Ren masuk kedalam mobil, "kita ke restoran dulu yuk, laper gue" usul Key yang langsung disetujui oleh yang lain, mereka pun menuju restoran mewah.

Bagaimana dengan Ken? tumben dirinya tak memakai mobilnya sendiri ke sekolah. Mobilnya disita oleh kakak perempuannya karena ketahuan bermain dengan banyak perempuan seksi di bar.

~•~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!