Ciuman pertama

Dua gadis cantik tersebut telah sampai didepan rumah megah sang idola, Avira Leona Anastasia. Dengan gaun seadanya yang mereka pakai, mengumpulkan segara kepercayaan diri datang dipesta yang sangat mewah mengundang seribu tamu undangan tersebut.

Giselle yang hanya memakai kaus kotak kotak berwarna warni dan rok pendek selutut berwarna putih, meskipun terlihat tidak pantas tapi mau bagaimana lagi baju bagus yang Giselle miliki hanya baju itu saja karena dirinya memang anak yang sangat tidak mampu, bahkan rumahnya berada ditanah yang bukan miliknya.

Kedua gadis tersebut saling tatap memberikan kode, lalu mengangguk dan berjalan beberapa langkah memberikan kartu undangan tersebut pada satpam yang berjaga, lalu mereka diperbolehkan masuk kedalam.

Sungguh sangat ramai, banyak tamu undangan yang datang ke pesta tersebut memakai gaun gaun indah, mereka terlihat tampan dan cantik saat memakai pakaian formal tersebut.

Disana juga terlihat para geng pembully yaitu Nadia, Febi dan Radea ada juga anak buah 4T disana, namun masih belum juga terlihat 4T dan Vira di pesta itu kemanakah mereka.

Lagi dan lagi Radea dan kawan kawannya berulah untuk mengerjai Giselle.

"Ternyata Giselle datang juga ya kesini, haii" sapa Febi.

Giselle dan Kinan hanya diam tak merespon.

"Sombong banget ga balas sapaan gue"

"Hai, puas!!" jawab Giselle.

Febi tersenyum simpul, lalu menggenggam kedua tangan Giselle, memekarkan kedua telapak tangan Giselle.

"Minta tolong, titip dong taruh gelas ini didapur, elo kan pelayan ga pantes ada disini" sindir Febi sangat menyayat hati.

Febi memberikan 2 gelas kotor ke tangan Giselle sedangkan Nadia memberikan 1 gelas kotornya ke tangan Kinan.

Kinan menoleh pada Giselle lalu menghela nafas dan menaruhnya ke dapur, mau tak mau Giselle pun menurut, mengikuti Kinan menaruh 2 gelas tersebut ke dapur.

Setelah menaruh gelas, mereka berdua kembali keruang pesta dan telah terdengar suara orang orang yang membicarakan kalau Vira telah datang bersama 4T dari arah kamar riasnya diseberang ruang pesta.

Giselle dan Kinan berlari sampai menabrak beberapa orang.

"Aw!!" pekik salah satunya, yaitu Radea.

"Maaf gue ga sengaja" ucap Giselle.

"Lo itu ya, udah miskin ga tau diri ga tau malu, bisa bisanya datang ke pesta Vira, dimana letak urat malu lo hah!!! minta maaf aja ga cukup tau!" bentak Radea dengan mendorong Giselle penuh tenaga hingga Giselle terjungkal ke belakang, tepat dibelakang ada seorang pelayan yang membawa beberapa tambahan es untuk pesta.

Syur!!

Benar sekali, Giselle terguyur es tersebut sontak semua terdiam melihat kejadian itu, tepat saat kejadian itu terjadi telah ada Vira bersama 4T melihat kejadian secara langsung didepan mata.

Vira menganga terkejut, Ren memejamkan matanya tak tega melihat, sedangkan Key dan Ken menganga sembari membelalakkan matanya ada sedikit rasa kasihan pada Giselle, namun tidak dengan Rey yang tertawa puas melihat kejadian itu.

Dengan cepat Kinan dan Vira berlari kearah Giselle dan membantunya berdiri. Setelah Giselle berdiri, Vira berbalik badan menatap tajam Radea, mengkodekan sesuatu pada pelayannya yang sedang membawa minuman sprite botolan yang sangat besar.

"Terimakasih sebelumnya karena udah mau datang ke pesta gue, ini hadiah buat kalian.." ucap Vira. Radea, Febi dan Nadia terdiam saat Vira melotot kearah mereka, Vira berjalan mendekat kearah mereka bertiga sembari mengocok sprite tersebut, lalu menyemprotkan kepada ketiga gadis jahat tersebut.

Mereka bertiga berteriak sembari berjalan mundur, dan seketika....

Byur!!!!

Ketiganya tercebur kedalam kolam renang, semuanya terdiam. Vira pun membuang botol tersebut dan menarik tangan Giselle, membawanya menaiki tangga entah kemana.

Ternyata Vira membawa Giselle ke kamarnya yang berada dilantai 2 , "lo mandi ya, ntar badan lo lengket dipenuhi semut, kalau masalah baju ntar gue pinjami" ucap Vira sembari tersenyum tulus.

Giselle mengangguk tak menyangka bisa berhadapan langsung dengan idolanya, rasanya seperti mimpi, Giselle berulang kali mencubit tangannya sendiri untuk menentukan apakah ini nyata atau hanya mimpi, rasanya sakit dan benar itu adalah kenyataan.

Vira gadis yang sangat baik, padahal dirinya adalah seorang model terkenal dan juga anak seorang konglomerat yang status sosialnya jauh tinggi daripada Giselle, tetapi dirinya sangat baik dan tidak sombong, sangat menghargai orang orang dibawahnya.

Selesai mandi, Giselle keluar dari kamar mandi dan sudah disiapkan baju sekaligus sepatu hak tinggi untuk Giselle pakai.

"Ini elo pakai ya, gue tunggu di luar kamar" ujar Vira.

"Gue pakai? ini terlalu bagus, gue ga pantas pakai ini" jawab Giselle merasa tidak enak.

Vira tersenyum tulus, ia mengelus lengan Giselle. "Pakai aja, elo pantas kok pakai itu, elo cantik" ucap Vira lalu keluar dari kamarnya, membiarkan Giselle memakai gaun itu.

****

Giselle keluar dari kamar Vira bersama Vira disampingnya, Vira telah selesai mendandani Giselle hingga terlihat cantik dan anggun tak seperti biasanya yang terlihat tomboy.

"Ren sering nyeritain elo ke gue, dari awal ketemu elo sampai saat ini, gue ga pernah denger Ren cerita tentang cewek se antusias itu hanya cuma elo yang bisa bikin Ren bahagia cerita seperti itu" ujar Vira.

"Ren keliatannya suka sama elo deh, dia tertarik sama elo, tolong jaga dia ya sahabat gue yang paling pendiam, selalu disakiti sama ketiga saudaranya dari kecil"

Giselle hanya terdiam, "Ren ga mungkin suka sama gue, gue ga pantas buat dia" balas Giselle.

"Jangan selalu memandang diri lo rendah Giselle, elo sempurna dimata manusia termasuk dimata tuhan, lo punya hati yang baik juga pemberani, gue udah liat video yang beredar digrup sekolah waktu elo ngelawan Rey, gue kagum sama elo" ucap Vira panjang lebar.

Entah Vira suka bercerita pada Giselle padahal baru pertama kalinya dia bertemu Giselle juga pertama kalinya dia mengenal Giselle itupun dari Ren yang sering menceritakan tentang Giselle.

"Gue ga pemberani" jawab Giselle merendah.

Vira tersenyum, "lagi dan lagi elo selalu merendah, merendahin diri sendiri. Kalo elo ga mau direndahin orang lain, elo harus percaya pada diri lo sendiri sell. Oh ya lo hebat tau bisa lawan Rey, gue aja sahabatnya dari kecil ga berani lawan dia, Rey punya watak yang keras kepala, kasar dan kaku, juga gampang terpengaruh" terang Vira.

"Iya, gue benci sama dia, orang yang paling gue benci di dunia ini adalah dia!" Giselle mengepalkan tangannya.

"Jangan terlalu benci ntar jatuh cinta loh" ledek Vira dengan tertawa kecil, Giselle hanya terdiam malas menjawabnya jika berhubungan dengan nama Rey.

Giselle dan Vira turun dari tangga setelah satu jam lamanya diatas sana, dikamar mendandani Giselle.

Giselle terlihat sangat cantik dengan terbalut gaun berwarna hijau penuh bunga bunga sepanjang lutut, rambut digulung juga memakai sepatu hak tinggi berwarna putih, tak lupa dengan riasan tipis diwajahnya menambah aura kecantikannya semakin sempurna.

Mereka berdua menuruni tangga, semua tamu undangan menganga tak percaya melihat Giselle secantik itu berjalan berdua bergandengan tangan dengan Vira terlihat sangat akrab.

Ren tersenyum simpul, entah perasaannya sedikit aneh saat melihat Giselle, ia merasa ada sebuah rasa yang sulit dijelaskan pada Giselle, apakah itu cinta?.

Key dan Ken menganga kagum, mereka terlihat tak percaya melihat Giselle yang lusuh berubah menjadi seorang Cinderella yang cantik dimalam hari.

Bagaimana dengan Rey? dia tersenyum tipis saat melihat Giselle menuruni anak tangga bersama Vira, manik matanya melihat wajah Giselle yang sangat cantik, dan tiba tiba pupil matanya membesar apakah itu tanda kalau Rey mulai menyukai Giselle.

Saat telah sampai dilantai bawah, Giselle berjalan menghampiri Kinan, sedangkan Ren berlari menghampiri Giselle.

"Pesta dimulai!" ucap Vira dengan menyodorkan segelas berisi anggur merah pada Rey, Key dan Ken dengan ria.

Ren mengulurkan tangannya, mengajak Giselle untuk berdansa dengannya dan Giselle mengangguk menyetujuinya.

keduanya terlihat sangat bersenang senang, terlihat dari raut wajah keduanya yang sangat menikmati pesta bahagia jika berduaan, sangat serasi.

Sedangkan Kinan bagaimana? apakah dia menjadi obat nyamuk? oh tentu tidak, Kinan duduk sendiri dibangku dekat kolam, menyendiri dari kerumunan, itulah Kinan.

lebih suka menyendiri dengan suasana yang tenang, sama seperti Ren. saat ia menyendiri tiba tiba Ken datang menghampirinya.

"Hai, nama lo siapa?" tanyanya sembari mengulurkan tangan.

"Kinan" jawab Kinan Jutek tak membalas uluran tangan Ken.

Ken kembali memasukkan tangannya kedalam saku sembari mengangguk dan tersenyum, lalu ia pun duduk disebelah Kinan untuk mengobrol dengannya.

"Elo temennya Giselle?" tanyanya lagi, dan Kinan hanya mengangguk.

"Gue ga pernah deh liat muka lo disekolah, elo bukan murid sekolah Bachtera Jaya ya?"

"Iya, gue kesini karena diajak sama Giselle, emang ga boleh ya kalau murid sekolah lain datang ke acara pesta Vira?" tanya Kinan.

"Gapapa sih kalo buat elo" ucap Ken dengan tersenyum, sepertinya Kinan akan dijadikan korban baru untuk diajaknya berkencan, dasar buaya darat.

Kinan memutar bola matanya, malas menanggapi. "elo cantik, imut juga kayak kelinci. mulai saat ini gue akan panggil elo dengan sebutan kelinci" ucap Ken dengan tertawa kecil.

"gue manusia bukan hewan, bukan kelinci!" jawabnya jutek.

"jangan jutek jutek dong"

mereka berdua terus melanjutkan pembicaraan yang tidak penting, Ken terus menggoda Kinan sehingga membuat Kinan muak, yang awalnya Kinan mengidolakan Ken sekarang berbalik membencinya karena tau kalau Ken buaya darat.

****

saat Ren dan Giselle asik mengobrol, bercanda tawa setelah berdansa, tiba tiba Vira datang menghampiri keduanya.

"Ren gue mau ngobrol sebentar sama elo" ucap Vira saat tiba tiba datang dari arah belakang.

Ren mengangguk, "gue ngobrol sebentar sama Vira ya" ucap Ren yang hanya diangguki oleh Giselle.

Lalu Ren dan Vira menjauh dari Giselle, mereka mengobrol sepertinya sangat penting membuat wajah keduanya terlihat sangat serius.

Tak ingin mengurusi urusan mereka, Giselle pun berjalan untuk mengambil es namun tiba tiba sebuah kecelakaan terjadi.....

Giselle sengaja dijegal oleh seseorang dibelakangnya sehingga membuatnya terjatuh kedepan yang ternyata didepan ada seorang laki laki.

Cup!

Giselle dan seorang laki laki tersebut terjatuh bersamaan, Giselle berada diatasnya dengan posisi bibir yang saling bersentuhan, atau bisa disebut berciuman.

Itu adalah ciuman pertama Giselle juga ciuman pertama seseorang laki laki tersebut. Giselle terdiam menatap dalam manik mata lelaki itu begitu juga sebaliknya.

Banyak yang merekam kejadian tersebut, lalu dengan cepat lelaki tersebut mendorong tubuh Giselle yang berada diatasnya.

"Apa apaan lo, sengaja ya modus pura pura jatuh mau cium gue, ini ciuman pertama gue!! kurang ajar!" ucapnya terlihat sangat marah.

"Ma-maaf, gu-gue ga sengaja tadi gue kesandung, Rey maafin gue i-ini juga ciuman pertama gue" ucap Giselle meminta maaf, lagi lagi dia membuat malu merusak pesta Vira yang tenang.

Lelaki tersebut adalah Rey.

Kinan yang melihat sahabatnya dicaci maki oleh Rey didepan umum, ia pun langsung menarik tangan Giselle dan membawanya keluar pesta.

Ternyata dibalik pilar ada seorang gadis yang amat sangat kesal melihat Giselle dan Rey berciuman, dia menggerutukan giginya dengan tangan mengepal.

"awas aja lo Giselle, gue akan balas" gumamnya yang tak diketahui identitasnya karena memakai topeng.

"Ayo pulang, gue ga mau lo disakiti lagi" ucap Kinan dengan air mata yang telah menetes, begitu juga dengan Giselle.

Sama seperti Giselle, Rey cepat cepat ditarik oleh Key dan Ken dan dibawanya keluar pesta, lalu mereka memutuskan untuk pulang lebih dulu.

"Jangan sampai mama sama papa juga kak oliv liat video yang ke sebar itu, waktu elo ciuman sama si Giselle, kalo mereka tau abis lo" ucap Key.

"Tapi itu bukan salah gue, ini semua salah cewek ****** itu!" bela Rey.

"Yaudah gini aja, biar video itu ga menyebar luas, mending elo cepet cepet meretas video itu key, hapus semua saluran yang berhubungan dengan video itu, blokir semua halaman, juga ancam semua pihak pemilik video itu, pokoknya habisin sampai akar akarnya mumpung belum terlalu lama nyebarnya" titah Ken.

Sesuai dengan ucapan Ken, Key bertindak cepat menurutinya meretas semua video yang sudah tersebar tersebut.

****

Disisi lain, Ren yang melihat kejadian tadi ia termenung dibalkon menyendiri, terbayang bayang kejadian saat Giselle dan Rey terjatuh berciuman, itu memang tak disengaja tetapi membuat hati Ren terluka.

Namun Vira mencoba menenangkannya, ia menghampiri Ren dan merangkulnya.

"Jangan dipikirin, itu semua ga disengaja, gue liat di cctv kalau ada yang jegal kaki Giselle, gue udah kasih hukuman buat dia kok, sekarang kita party aja ya" ucap Vira.

Ren mengangguk, dan kembali ke pesta bersama Vira.

~•~

Visual.

Giselle

Before

After

Kinan

Vira

Ren

Rey

Key

Ken

Terpopuler

Comments

Vingki Ningsih

Vingki Ningsih

kaya drama meteor garden 4f

2022-05-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!