Kagum

Sepulang sekolah dirinya langsung bekerja ke kafe, kafe nampak sangat sepi tak seperti biasanya, ia langsung menuju ke dapur dan terlihat Kinan dan pak Gani sedang mengobrol.

"Maaf telat pak gan" ucap Giselle menunduk.

"Iya gapapa, silahkan duduk dulu kafe lagi sepi" jawabnya.

"Iya, emmm boleh cerita ga" ucap Giselle yang langsung diangguki oleh Kinan dan pak Gani.

"Jadi, akhir akhir ini mereka bully gue, gue jadi sasaran mereka terutama 4T sampai tadi gue masuk bk gara gara dia, Rey" ujar Giselle.

"Kok bisa masuk bk? lo buat salah apa?" tanya Kinan penasaran.

Tanpa menjelaskan, Giselle memberikan handphone nya ke Kinan, sebuah video tersebar di grup chat sekolahnya, yaitu video yang berisi saat Giselle melawan dan memukuli Rey.

Kinan dan pak Gani sangat terkejut melihat video tersebut, ia tak menyangka kalau Giselle seberani itu melawan Rey bahkan memukulinya, mereka menggelengkan kepalanya dengan mulut yang menganga kagum.

Keduanya bertepuk tangan setelah melihat video tersebut, sangat membuat bingung Giselle.

"Kok tepuk tangan?" tanyanya sembari menaikkan satu alisnya.

"Lo berani banget sell, lo hebat tapi jangan dilakuin lagi deh ntar bisa bisa lo dikeluarin dari sekolah" jawab Kinan.

"Iya, soalnya itu kan sekolah yang paling terfavorit di negara ini, jangan lagi lagi deh terus pemilik sekolah itu kan keluarga 4T" saut pak Gani.

Giselle hanya mengangguk.

****

Dimalam hari, sepulang dari kafe. Giselle berjalan kaki untuk pulang kerumahnya walaupun jaraknya sangat jauh, untuk pulang ia tak memiliki ongkos.

Sebenarnya tadi Kinan sudah menawari Giselle untuk pulang bersamanya, tetapi Giselle menolak karena ia merasa tidak enak jika selalu Kinan yang mengantarnya pulang kerumah.

Ia berjalan sendiri sembari meminum se kotak susu kedelai yang ia beli ditoko sebelumnya, berjalan sendirian menikmati indahnya malam, bintang dan bulan yang teramat terang begitu juga lampu lampu jalanan dimalam hari nampak sangat aesthetic.

Giselle berjalan melewati taman kota, ia melihat ke sekitar taman itu dari jauh, Giselle melihat seorang laki laki dengan tubuh tinggi nan kurus yang amat ia kenal sedang berdiri membelakanginya sembari menatap papan foto iklan.

Giselle mengamati lelaki tersebut, papan foto iklan yang dilihat lelaki tersebut adalah foto Vira yang terpampang besar, Vira adalah model terkenal yang bersekolah disekolah yang sama dengan Giselle, dia adalah kakak kelasnya yang artinya satu angkatan dengan 4T, Vira sangat cantik, manis, anggun dan lemah lembut saat berbicara.

Apakah mungkin lelaki tersebut juga mengagumi Vira? dan siapakah lelaki tersebut?

Vira sudah 2 minggu tidak ada di sekolah dikarenakan dia berada di London ada syuting disana sehingga mengharuskan dia cuti sekolah dulu, pihak sekolah pun paham apalagi orangtua Vira adalah sahabat dekat orangtua 4T pemilik sekolah.

Sebelum lelaki itu pergi, cepat cepat Giselle menyebrang jalan yang cukup ramai, membuang kotak susu yang telah habis, lalu dirinya menghampiri lelaki tersebut.

"Ren" panggilnya dari belakang.

Seseorang tersebut adalah Ren. Sontak Ren menoleh kebelakang, dan ia melihat Giselle yang masih berkeliaran malam malam masih mengenakan seragam sekolah.

"Giselle, lo darimana? kok masih pakai seragam?" tanyanya dengan menaikkan satu alisnya.

"Eh, lo pasti tau kan gue anak orang ga mampu, apalagi gue anak pertama jadi setiap pulang sekolah, gue kerja di kafe.... paruh waktu, meskipun gajinya ga seberapa tapi bisalah buat bantu bantu keluarga" terang Giselle tak ada rasa malu.

Rey terdiam mendengar penjelasan Giselle, ia sangat kagum dengan ke tangguhan Giselle bahkan keberaniannya saat melawan Rey tadi.

'apa gue bisa jadi Giselle? dia se tangguh itu' batin Rey.

Giselle melambai lambaikan tangannya didepan wajah Rey, "Lo kenapa kok diam?" tanya Giselle.

Rey menggeleng kecil, "gapapa"

Rey kemudian mendekat kewajah Giselle jaraknya tinggal beberapa senti saja, Giselle sangat gugup pikirannya melayang kemana mana berfikiran kalau Ren akan menciumnya.

Namun ternyata, Ren mengusap sisa susu kedelai yang berada di pojok bibi merah muda Giselle, membuat Giselle sangat malu apalagi dengan pikirannya.

"Oh ya, lo ngapain malam malam ada disini? kemana saudara saudara lo?" tanya Giselle menilik ke sekitar, mengalihkan pandangan.

"Gue sendiri kesini, gue cuma suka ngeliat foto foto Vira terpampang disini" jawabnya.

"Ohh"

"Perjalanan dari London ke Indonesia naik pesawat berapa jam?" tanyanya membuat Giselle sedikit bingung, pasalnya dia tak tau pasti perjalanan dari London ke Indonesia menaiki pesawat berapa jam.

"Setau gue sih ya 15 jam 50 menit, entah sih itu bener apa enggak gue juga ga terlalu yakin coba aja cari di google" jawab Giselle.

Ren mengangguk, "makasih, sayangnya gue ga bawa hp besok aja deh" ia tersenyum tipis.

"Hmmm..... yaudah gue pulang ya" ucap Giselle yang hanya diangguki oleh Ren, Ren kembali melihat papan iklan foto Vira.

Giselle kembali berjalan kaki, tetapi Ren kembali menoleh mencari keberadaan Giselle, ia melihat dari jauh Giselle yang berjalan sendiri, lalu ia pun berlari mengejar Giselle.

"Mau kemana?" tanya Ren.

"Pulang"

"Kok jalan kaki?"

"Gue ga punya ongkos" cengir Giselle.

"Yaudah gue temenin lo pulang, ga baik cewek pulang malem sendirian" ujar Ren.

"Lo ga bawa mobil?" tanya Giselle.

"Enggak, gue dari rumah kesini jalan kaki dan juga ga bawa hp"

"Ntar pulangnya lo gimana?" tanya Giselle.

"Pinjam hp lo buat telfon supir, bolehkan"

Giselle hanya mengangguk. Ren dan Giselle pun berjalan kaki bersama mengantarkan Giselle pulang kerumahnya.

~•~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!