Ruang BK

Hari hari buruk mulai dilalui oleh Giselle, diwaktu istirahat ini Giselle sudah berada di lapangan basket indoor, berhadapan dengan Rey secara langsung.

"Apa yang lo mau?" ucap Rey.

"Gue mau pembully an disekolah ini dihentikan!! sebelum ada lo dan ketiga saudara lo itu sekolah ini tenang, tapi semenjak kedatangan kalian hancur!! sekolah ini hancur!" bentak Giselle dengan berani.

Rey tersenyum smirk lalu tertawa kecil, "ini sekolah milik keluarga gue, ya harus dimanfaatkan menurut kesenangan gue, lagian ga ada yang ngelarang kok, kenapa lo berani ngelarang gue? lo siapanya gue? hah!" balas Rey sembari mendorong Giselle.

"Emang kata siapa lo kalo sekolah ini tenang sebelum ada 4T ? sotoy!!!" saut Key.

"Gue emang bukan siapa siapa elo, tapi gue murid disekolah ini, sekolah ini ga tentram kalo pembullyan masih ada, gue cuma mau sekolah ini bukan bagus karena pencitraan doang tapi gue juga pingin sekolah ini bagus dari segi manapun!!!" seru Giselle dengan lantang.

"Dan lo! sekolah ini tenang sebelum ada kalian itu fakta! karena dulu kakak sepupu gue sekolah disini dan ga ada pembullyan" ucap Giselle sembari menunjuk kearah Key.

"Cihh bodoamat, gue yang berkuasa disini jadi ya terserah gue, lo masuk disini aja cuma karena beasiswa, ups hahahah"

"Woooooo"

"Woooooo"

"Sok pinter lu!!!"

"Cari muka anj*ng!"

"Si kere berulah!!"

Sorak banyak murid.

Melihat banyak murid menyoraki dirinya, kekesalannya semakin memuncak, ia mendorong dengan keras tubuh Rey sehingga terpental kebelakang.

Rey menajamkan alisnya, amarahnya mulai menaik saat Giselle berani melawan dirinya.

Giselle pun menghampiri Rey yang terjatuh lalu memukul mukul Rey dengan sepuasnya karena Rey tak membalas, ia takut akan ancaman Ren yang akan melapor ke papanya jika menyakiti perempuan secara fisik.

Giselle melepas semua kekesalannya pada Rey, ia memukul Rey dengan puas sepuas puasnya, sebenarnya Rey ingin sekali membalas tapi masih bisa ia tahan, banyak sekali murid yang memvideo kejadian tersebut membuat Rey malu, serasa kewibawaannya hilang.

"Hentikan!!!" bentak seorang guru laki laki bertubuh pendek nan gemuk.

"Apa yang kamu lakukan Giselle!!" bentaknya pada Giselle sembari menarik lengan baju Giselle.

Giselle pun berdiri dan menatap guru tersebut dengan nafas yang masih terengah engah, ia menatap guru tersebut tanpa berkata apa apa, hanya diam dan menunduk ketakutan akan beasiswanya dicabut.

"Ikut bapak ke ruang BK!"

"Iya pak" jawab Giselle lesu.

Semua murid menahan tawa melihat Giselle dibawa keruang BK. Setelah Giselle dan pak guru keluar dari lapangan basket, ruangan tersebut kembali ramai oleh sorakan dan tawa murid murid nakal itu.

"Siapa yang panggil guru kesini?" tanya Rey, sontak semua terdiam ketakutan.

"Gu-gue Rey" pengakuan salah seorang siswa penonton acara bullying tersebut.

Rey tersenyum sembari mengacungi jempol pada siswa tersebut, siswa tersebut menghela nafas lega, dia pikir Rey akan marah padanya ternyata tidak.

Video yang direkam banyak murid tadi dikirim ke grup sekolah yang tanpa guru, mereka mengirim video saat Giselle memukuli Rey. Banyak cacian dan juga banyak pujian yang mereka lontarkan pada saat melihat video tersebut.

#gisellefans

#gisellehates

Mereka membuat tagar tersebut untuk para pendukung Giselle dan para pembenci Giselle, para pendukung Giselle sangat senang saat Giselle berani melawan 4T karena tak ada satupun murid yang berani melawan 4T secara langsung.

****

Sementara di ruang BK, Giselle dihadapkan oleh guru BK, wali kelas, guru yang melihat kejadian tersebut, dan juga kepala sekolah.

"Apa yang kamu lakukan pada Rey?" tanya guru BK dengan nada dingin.

"Saya cuma mau membela yang benar pak, saya ga mau ada pembullyan disini, pasti bapak dan ibu sudah tau tentang pembullyan disini kan" ucap Giselle.

Mereka menghela nafas, "iya kami tau, tapi kami tidak berani melawa 4T dan berhadapan dengan keluarga Bachtera, orang yang paling berpengaruh dinegara ini yang bisa kami lakukan hanya mengajak 4T untuk melakukan hal yang baik dan menasehati mereka untuk tidak melakukan bullying lagi" jelas guru BK.

"Kamu yang sabar saja, beberapa bulan lagi 4T akan lulus dan bullying disekolah ini akan berakhir, secepatnya setelah 4T lulus kami akan mengatasi bullying agar tak terjadi lagi disekolah ini, nama sekolah ini sudah bagus tidak akan saya sia siakan" saut kepala sekolah.

"Iya pak, maafkan saya telah melakukan kekerasan pada Rey" jawab Giselle.

"Iya Giselle kami maafkan, kami juga tau bagaimana perasaan kamu, tetapi jika kamu melakukan kekerasan lagi pada 4T kami akan mencabut beasiswa kamu" ujar guru BK.

"Baik pak, saya janji tidak akan mengulanginya lagi"

"Saya percaya kamu Giselle" sela wali kelas sembari mengelus rambut gadis itu.

Giselle hanya tersenyum, lalu ia dibolehkan keluar dari ruangan karena masalah telah selesai, dan juga dibolehkan untuk masuk kelas karena sebentar lagi bel masuk akan berbunyi.

Baru saja membuka pintu, 3 siswa sedang menunggunya sembari menekuk kedua tangannya didada.

"Apa kabar?" tanya salah satu dari mereka.

"Gimana, diapain aja di BK?" tanya lainnya berusaha mengejek memancing emosi Giselle.

"Udah puas pukulin gue?" tanya satunya.

"Udah stop! gue ga mau ketemu kalian lagi! dasar setan sekolah!" bentak Giselle lalu mendorong 3 siswa tersebut dan berlalu pergi.

"Galak banget" cibir Ken.

Yaps, 3 siswa yang menunggu Giselle didepan ruang BK tersebut adalah Rey, Ken dan Key.

"Rey, udahlah jangan gangguing dia lagi, cari korban lainnya aja" ucap Key.

"Gue tertarik sama dia, gue mau buat dia sengsara! gue akan buat dia ga betah sekolah disini karena dia udah bikin gue malu diliat banyak orang tadi, seakan wibawa gue hilang" jawab Rey penuh dendam.

"Yah terserah lo aja deh, gue ngikut tapi kalo cewek mah ga asik, kita ga bisa ngelawan gue ga mau dilaporin ke papa, dulu kita udah janji kalo ga boleh sakitin perempuan secara fisik" ucap Key.

"Permainin hatinya aja" saut Ken.

Sontak Rey dan Key melotot kearah Ken, "maaf" ucap Key dengan cengir kudanya.

"Gimana kalo kita sakiti dia secara mental dan perasaan, lebih sengsara luka tak berdarah ya kan" usul Rey.

"It's okay gue setuju" balas Key dan Ken bersamaan.

Rey tersenyum puas, rencana yang akan mereka lakukan akan berjalan dengan baik, selalu karena setiap yang Rey rencanakan selalu berhasil.

Bel masuk berbunyi dan mereka kembali ke kelas masing masing.

~•~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!