Balas ciuman lo

Setelah bertengkar hebat dengan Ren membuat Giselle sangat sedih karena Ren memperlakukannya kasar hanya karena hal sepele, dan yang lebih menyedihkannya lagi terungkap kalau Ren menyukai Vira bukan dirinya dan Ren hanya menganggapnya sahabat, tapi kenapa selama ini Ren bersikap romantis jika bersamanya jika hanya memberi harapan palsu saja.

Dia menaiki bus yang isinya kosong hanya ada dirinya, supir bus dan asisten supir bus, namun asisten supir bus tersebut tampak sedikit mencurigakan, memakai topi dan masker hitam dan pakaian yang terbilang rapi tidak seperti asisten supir bus pada biasanya.

"Sepi banget bang bus nya?" tanya Giselle.

"Iya neng, ga tau nih" jawab supir busnya.

Memang dalam bus tersebut sedikit aneh, terpasang beberapa pita dan bunga bunga mawar, penuh riasan didalam bus tersebut.

"Ada apa nih bang kok dihias begini bus nya?" tanya Giselle lagi merasa penasaran.

Supir bus terdiam, lalu asisten supir bus tersebut berdiri dari duduknya dan melangkah kebelakang menghampiri Giselle dengan wajah yang masih tertutupi topi.

Giselle ketakutan, ia takut asisten supir bus tersebut melakukan hal yang tidak senonoh padanya, keringat dingin mulai Giselle rasakan saat asisten supir bus tersebut semakin dekat kearah nya.

"Mau apa kamu?!" bentak Giselle menodongkan salah satu sepatunya.

Asisten supir bus tersebut tetap diam dan semakin melangkah maju, Giselle terus melangkah ke belakang semakin ketakutan, hingga akhirnya ia sudah mentok di bangku paling belakang, dan asisten supir bus tersebut pun mulai membuka identitasnya.

Membuka topinya lebih dulu kemudian membuka maskernya, lalu tertawa terbahak bahak didepan Giselle.

Plak!!

Giselle menampar asisten supir bus tersebut menggunakan sepatunya.

"Kasar banget sih! salah gue apa sampai lo pukul pipi gue pake sepatu kotor lo itu, ngecap nih!" ucapnya terlihat kesal, sembari mengelus pipinya.

"Lo lagi lo lagi, lo sengaja ya ngikutin gue dan sewa bus ini buat bully gue disini?!" bentak Giselle.

"Heh! fitnah mulu, gue sewa bus ini ya karena gue pingin pesta, gue akan nembak cewek disini!" ucapnya, siapakah dia?

"Dih, sejak kapan lo jadi budak cinta gini, yaudah gue turun!"

"Bang turun bang" ucap Giselle namun supir bus tersebut tak mau berhenti.

"Kok ga berhenti sih bang, gue ga mau ganggu nih bocah tengil nembak pacarnya" Giselle melirik lelaki disebelahnya, namun lelaki disebelahnya malah tersenyum sambil menyilangkan kedua tangannya didada.

"Supir ga akan berhenti" ucapnya.

"Lo sengaja suruh supir ga berhentiin biar gue ngeliat kalian bermesraan, dihh gue kagak panas!" Giselle memutar bola matanya.

"Beneran?" tanyanya, mendorong Giselle ke jendela, lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Giselle hingga nafas keduanya sangat jelas terasa.

"Re-Rey lo mau apa?, ja-jangan lakuin ini" lirih Giselle berjalan mundur.

"Lo udah cium gue dipesta, sekarang waktunya gue gantian balas ciuman lo" jawab Ren, yaps tak menyangka seseorang yang menyamar sebagai asisten supir bus tersebut adalah Rey.

"Tapi gue ga sengaja!" Giselle mendorong tubuh Rey jauh jauh.

"Aw!! gue cuma mau nembak lo sell, elo kurang ajar ya udah buat gue jatuh cinta!" ujar Rey sungguh terang terangan.

Sontak, Giselle pun membelalakkan matanya tak percaya, lalu dirinya berlari menarik narik baju pak supir memintanya untuk segera turun.

"Sell plis jawab, gue suka sama elo" paksa Rey.

Rasanya seperti mimpi, orang yang selama ini slalu membully nya malah berbalik menyukainya hanya karena berawal dari sebuah ciuman yang tak disengaja.

Setelah ditolak oleh Ren, kini dirinya dikejar kejar oleh Rey, harus bagaimana Giselle menjawabnya, sebenarnya ia masih tak percaya pada Rey karena dia pikir kalau ini adalah sebagian rencana busuk Rey yang berusaha untuk kembali merundungnya membalaskan rasa malu Rey saat dipesta.

Duak!!

Suara benturan keras, ternyata Rey terbentur keras dikaca jendela bus, dikarenakan supir bus yang berhenti mendadak.

"Gimana sih pak! kalo berhenti itu yang bener, liat nih kepala gue sampe kepentok kaca, sakit tau!" bentak Rey.

"Maaf mas, didepan ada mobil sedan hitam yang berhenti secara mendadak" jawab pak supir, yang benar ternyata memang ada mobil sedan hitam yang berhenti mendadak.

'mampus, itu kan kak oliv jangan jangan kak oliv liat pas gue mau cium Giselle tadi' batin Rey memukul jidadnya.

Mobil kakak perempuannya itu memang sedan berwarna hitam dan ada tanda stiker bulan dan bintang permanen dibagian belakang mobil menandakan bahwa mobil salah satu milik anggota keluarga Michelle Bachtera, tak ada yang bisa meniru stiker tersebut, jika ada yang meniru akan disekap dan disiksa oleh keluarga Michelle Bachtera sendiri.

Cepat cepat, Giselle pun turun dari bus untuk menghindari Rey, namun Rey ikut turun membuntuti Giselle dari belakang.

"Kenapa elo masih ngikutin gue sih!" bentak Giselle.

"Siapa yang ngikutin elo, gu-gue mau kabur" jawab Rey.

Saat akan berlari tiba tiba body guard kakak perempuannya menarik kera baju Rey sehingga terpental kebelakang dan Rey tak bisa kabur.

"Kamu, jangan pergi dulu ya" ucap kak oliv dengan lembut.

"Anda siapa?" tanya Giselle.

"Saya kakaknya Rey, kamu tunggu sebentar jangan pergi dulu"

Olivia pun berjalan menghampiri Rey dan body guard nya pun melepaskan Rey.

"Adikku, ternyata kamu lagi jatuh cinta ya, tapi cara kamu salah, kamu ga boleh maksa cewek kayak gitu, ntar dirumah kamu berurusan sama kakak ya" ujar Olivia dengan tersenyum.

Rey hanya menunduk, "ihh kakak" celetuknya.

"Kasim, ajak Rey pulang kerumah naik bus itu, dan jaga dia jangan sampai kabur!" titah Olivia.

"Siap boss" jawabnya.

"Dan kamu gadis manis, ayo kakak antar pulang kerumahmu" ajak Olivia.

"Ehh ga usah kak, Giselle bisa pulang sendiri kok" tolak Giselle merasa tidak enak karena mereka baru saja bertemu.

"Ohh namanya Giselle, udahlah ayo kakak antar" Olivia menarik tangan Giselle membawanya masuk kedalam mobilnya.

Menurut rumor, Olivia kakak perempuan dari 4T memiliki hati yang baik, seseorang yang lembut dan anggun, namun dia adalah seseorang yang tegas.

Sedangkan kedua orangtua 4T jarang diketahui oleh banyak orang, mereka sangat tertutup bahkan katanya jarang sekali berada dirumah, kumpul bersama.

Orangtua 4T selalu diluar negeri mengurusi bisnisnya yang berada dimana mana bahkan bisa dikatakan menguasai, pantas saja 4T seperti tidak diurus dan kurang kasih sayang, sikap mereka kasar dan kaku karena kurangnya pergaulan juga.

Namun meskipun kedua orangtua 4T selalu tak ada dirumah, body guard, asisten rumah tangga, dan Intel pribadinya sangat banyak. Lala dan Raja mereka adalah orangtua 4T juga Olivia yang selalu mengawasi mereka berlima kapanpun melalui Intel pribadi.

Banyak rumor mengatakan kalau orangtua 4T adalah seseorang yang cerdik, dan dengan mudah menghancurkan seseorang yang mengusiknya dengan kekuasaannya, mereka malu jika anak anak mereka mempunyai kekasih yang rendah atau biasa disebut miskin. Padahal dulu sewaktu muda mereka berdua adalah seseorang yang sangat baik dan dermawan namun sifat mereka berubah seketika entah karena apa. ( Kisah Lala dan Raja berada di novel, Cinta Tak Harus Memiliki )

Lala dari keluarga Michelle, anak tunggal dari keluarga konglomerat yang mewarisi 2 perusahaan dari keluarganya, sedangkan Raja berasal dari keluarga Bachtera, anak kedua yang sama sama dari keluarga konglomerat mewarisi 2 perusahaan dari keluarganya dan membangun banyak perusahaan sendiri berdua bersama istrinya, tak terbayang bagaimana kayanya mereka.

Memiliki 25 asisten rumah tangga, 36 body guard, 5 supir pribadi, 12 Intel pribadi yang bekerja pada keluarga mereka, dengan rumah yang sangat besar dan megah seperti sebuah istana bahkan ada lapangan tenis mejanya sendiri didalam rumah, ada kolam renang bahkan lapangan basket indoor pun ada.

"Kalian sudah saling mengenal berapa lama?" tanya Olivia pada Giselle yang sedari tadi hanya diam.

"Sebenarnya saya sudah tau Rey dari kelas 1 SMA tapi saya ga mengenal lebih dalam tentang Rey, jujur malahan saya membenci Rey karena dia ketua geng pembully disekolah yang sangat ditakuti kak, maaf..." jawab Giselle.

Olivia tersenyum, "iya kakak tau, dia memang anak yang kasar, keras kepala dan kaku, kakak sudah berulang kali bersikap tegas pada Rey tapi tetap saja, Rey tetap sama Rey yang kasar"

"Iya kak, Key dan Ken juga sama tapi mereka terpengaruh oleh Rey, sebenarnya mereka berdua baik" tambah Giselle.

Olivia mengangguk, "kakak boleh mohon sama kamu? tolong rubah Rey jadi seseorang yang baik, lembut dan sabar ya, mungkin kalau dia jatuh cinta sama kamu dia akan menuruti semua kemauan kamu" pinta Olivia.

"Tapi kak, Rey ga mungkin jatuh cinta ke saya, dan yang di bus itu mungkin itu adalah salah satu rencana Rey buat balas saya"

"Balas apa?" tanya Olivia.

Giselle pun mulai menceritakan tentang semuanya, tentang Rey yang selalu merundungnya, dan tentang Giselle yang tak sengaja mencium Rey dipesta Vira.

Olivia tertawa saat mendengar cerita yang disampaikan Giselle, sepertinya mereka berdua cocok, "mungkin dia jatuh cinta sama kamu karena ciuman itu" ucapnya dengan tawa kecil.

Sangat malas jika membahas kejadian saat pesta, Giselle menggembungkan pipinya.

"Kak turun sini aja, itu didepan yang ada palang tulisan Cafe Flower" ucap Giselle.

"Loh, kok disini? ga dirumah kamu aja, ayo sekalian gapapa, kakak juga mau mampir"

"Maaf kak, lain kali aja ya soalnya Giselle ada sift kerja hari ini"

"Kerja?, Kerja apa? dan kenapa kok kerja, kan kamu masih sekolah?" tanyanya kebingungan.

"Iya kak, saya kerja di cafe ini bagian waitress, dan masalah saya kerja disini karena saya anak keluarga kurang mampu jadi saya sebagai anak pertama harus bantu bantu keluarga bekerja" jawab Giselle.

Olivia pun menghentikan mobilnya didepan cafe, lalu ia menatap Giselle.

"Ayah kamu kerja apa?" tanyanya lagi.

"Karyawan kantor dan ibu bekerja sebagai pedagang sayur keliling" jawab Giselle dengan senyum getir.

"Oh ya ampun, maaf ya kakak bertanya tentang privasi kamu, yaudah selamat bekerja semangat ya" Olivia tersenyum simpul pada Giselle.

"Iya Kak makasih" Giselle keluar dari mobil lalu melambaikan tangannya pada Olivia, dan Olivia kembali menancapkan gasnya.

'ternyata Rey suka sama gadis biasa, aku ga menyangka. tapi jangan sampai mama papa tau bisa bisa Rey dan Giselle dipisahkan, aku nggak mau nasib adikku sama seperti aku yang berakhir menyedihkan' batin Olivia.

Olivia dulu sempat berpacaran dengan lelaki biasa anak seorang kuli bangunan dan guru tk, berbagai cara kedua orangtuanya lakukan agar Olivia dan lelaki tersebut berpisah, sampai akhirnya mereka berhasil membuat kekasih Olivia semakin jatuh miskin dan berpindah ke desa hingga sampai sekarang tak ada kabar.

~•~

Terpopuler

Comments

Srisitinur Bawel

Srisitinur Bawel

hedeh ini mah seperti crita film BBF Korea yang di perankan oleh Lee min ho .raja sama Lala kok jd gitu ya.???

2022-05-30

0

~V~

~V~

kayak meteor garden aja thor

2022-05-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!