Bara menghentikan mobilnya didepan sebuah rumah yang menjadi markas miliknya. Bara segera turun dan memasuki rumah dimana sudah banyak anak buahnya berkumpul disana.
"Ada didalam bos!" kata Rocky salah satu anak buah Barra sambil menunjukan salah satu kamar.
"Bagaimana dengan perempuan itu?"
"Sedang perjalanan kesini bos!"
Barra mengangguk paham dan langsung memasuki ruangan yang dimaksud anak buahnya.
Barra tersenyum sengit kala melihat seorang pria tengah duduk dengan tangan terikat. pria yang dulu sangat muda dan gagah, kini terlihat tua dan seperti sedang sakit sakitan.
Seharusnya ada 2 orang yang duduk disini, namun sayangnya salah seorang melakukan bunuh diri sewaktu dipenjara dan kini tersisa satu orang dan ini menjadi kesempatan Barra untuk balas dendam. Barra sudah menunggu lama dan kali ini Barra tak akan menyianyiakan kesempatan ini.
Barra mendekat ke arah Pria yang kini menatap Barra tajam, "Siapa kau? apa yang kau lakukan padaku?"
Barra tersenyum, "15 tahun dipenjara, kau bahkan sudah melupakanku?"
Pria itu terlihat sangat terkejut, menatap Barra lekat lekat lalu menggelengkan kepalanya tak percaya,
"Tidak, tidak mungkin, bukankah seharusnya kau sudah mati!"
"Tidak ada yang tidak mungkin didunia ini, kau tahu sekarang waktunya kau merasakan apa yang sudah kau perbuat dulu."
Pria itu menatap Barra sinis, "Apa kau ingin membunuhku? bunuh saja aku. aku bahkan tidak takut!" ucap pria itu sombong.
"Tentu saja tidak semudah itu, aku akan membuatnya jadi lebih menyenangkan sebelum membunuhmu."
Pria itu hanya diam, tatapan nya seolah meremehkan Barra.
Yang pria itu lihat, Barra hanyalah anak 10 tahun yang lemah dan cenggeng.
Ceklekk... pintu kamar terbuka, Rocky memasuki kamar sambil merangkul seorang wanita muda yang cantik, yang langsung membuat Pria itu langsung histeris.
"APA YANG KAU LAKUKAN SIALAN!'' teriak pria itu yang membuat wanita muda itu juga terkejut saat menatap siapa pria yang terikat itu.
"A ayah..." wanita itu melepaskan pelukan Rocky dan berhambur mendekati Ayahnya yang terikat.
"Apa yang kau lakukan? jelaskan semua ini!" Wanita itu menatap Rocky tak terima.
"Lari Sarah, lari. jangan berada disini." ucap pria itu pada wanita muda yang tak lain adalah putri kandungnya.
"Ayah apa maksudnya?" Sarah mencoba melepaskan ikatan sang Ayah namun Rocky langsung menarik tangan Sarah dan melempar Sarah di ranjang.
"Bukankah kita kesini untuk bersenang senang sayang." kata Rocky menindih tubuh Sarah didepan Barra juga Sang Ayah.
"Apa maksudmu? kenapa ada Ayahku disini?" Sarah masih tak mengerti, Ia memundurkan tubuhnya, menjauh dari Rocky.
"Ya, kita akan bersenang senang didepan Ayahmu."
"SIALAN, JANGAN DEKATI PUTRIKU!"
Barra langsung tertawa menatap pria tua lemah yang kini sedang marah itu.
"Apa kau yakin dia masih perawan?" tanya Barra pada Rocky.
"Saya pastikan masih Tuan."
"Brengsek! ternyata kau pria brengsek!" teriak Sarah pada Rocky.
"Apa kau tahu Nona, jika Ayahmu dulu lebih brengsek dari kekasihmu?" tanya Barra.
"Itu sudah masa lalu, Ayahku sudah menebus kesalahannya dipenjara, Apa itu belum cukup untukmu?" Sarah menatap Barra emosi.
"Tentu saja belum cukup, dan tidak akan pernah cukup untuk membayar apa yang sudah Ia lakukan dulu."
Tangan Barra terangkat dan menunjuk ke wajah pria tua itu, "Dia harus merasakan apa yang kurasakan dulu."
"Jangan nak, kumohon jangan. ampuni aku. jangan lakukan apapun pada putriku." pria itu kini tampak memohon pada Barra sampai mengeluarkan air mata.
"Jangan? apa kau ingat itu yang ku ucapkan dulu? apa kau mendengarkan aku waktu itu? kau bahkan memukul kepalaku, memukuli tubuhku hingga aku tak bisa menyelamatkan kakak ku, menyelamatkan kakak ku yang sudah kau perkosa dengan kejam!"
"Ku mohon ampuni aku." pria itu masih menangis, mengharap belas kasihan dari Barra.
"Itu tidak akan pernah ku lakukan, berhentilah menangis dan lihatlah pertunjukan yang menarik ini." Barra melepaskan ikat pinggangnya,
"Aku akan mencobanya lebih dulu." kata Barra mendekat ke ranjang.
"KU MOHON JANGAN! JANGAN LAKUKAN ITU PADA PUTRIKU, KUMOHON." Teriak pria itu yang tak digubris oleh Barra.
"Apa yang kau lakukan? jangan ... jangan." Sarah mencoba berlari namun sayang Rocky kembali menangkapnya dan melempar kembali ke ranjang.
Dengan sekali tarikan, semua kancing baju yang dikenakan Sarah terlepas hingga kini terlihat bra yang Ia kenakan.
"Aku tak berselera dengan gadis ini, nikmati saja." kata Barra yang mendadak hasratnya menghilang melihat tubuh Sarah.
"Baiklah jika Tuan memaksa." Rocky tentu saja senang, mendapatkan santapan wanita perawan.
Dan Ayah Sarah tampak terpukul menyaksikan Sarah diperkosa oleh Rocky dengan kejam dan brutal, Ia hanya bisa menangis dan memohon ampun pada Barra namun yang ada Barra hanya menertawakan kelemahan nya.
Apa yang terjadi sekarang, seperti 15 tahun yang lalu, dimana Ayah Sarah yang saat itu bekerja sebagai penjaga di villa milik Zayn, tega memperkosa Raisa yang tak lain adalah putri dari majikan nya sendiri.
Kala itu Raisa dan Barra sedang liburan di villa tanpa ditemani Anya dan Zayn. Dan itu menjadi kesempatan Ayah Sarah juga rekan nya yang tergoda oleh tubuh Raisa yang kala itu berumur 15 tahun. hasrat sudah membutakan pikiran mereka hingga tega memperkosa Raisa. Dan Barra yang saat itu berusia 10 tahun, ingin menolong Raisa dari kekejaman 2 pria penjaga Villa itu namun sayang, kepala Barra dipukul menggunakan botol dan tubuhnya dipukuli hingga Ia tak bisa melakukan apapun selain mendengar jeritan kesakitan juga tangisan sang Kakak.
Waktu itu Barra pura pura mati agar bisa menjadi saksi aksi pemerkosaan yang kakak hingga meninggal itu.
Dan setelah kejadian itu, Ayah Sarah ditangkap bersama rekannya, namun tak lama kemudian Rekan Ayah Sarah bunuh diri dipenjara.
Sementara Zayn, Anya juga Barra tampak terpukul dengan kejadian itu. Zayn yang terpukul karena merasa apa yang dialami putrinya buah dari kebejatan dirinya dimasa lalu. Anya menyalahkan dirinya karena tak bisa menjaga kedua anaknya juga Barra yang trauma karena menyaksikan penderitaan sang kakak sebelum meninggal.
Dan itu yang membuat Barra menjadi brutal, kasar dan nakal.
Dan hari ini adalah hari yang ditunggu Barra setelah 15 tahun berlalu, dimana Barra bisa melihat kehacuran Ayah Sarah melihat Sarah diperkosa didepan matanya, seperti apa yang sudah dilakukan oleh Ayah Sarah dulu.
"Beritahu semua orang, masuk dan puaskan hasrat kalian sampai dia mati seperti kak Raisa dulu." kata Barra pada Rocky yang baru saja selesai menuntaskan hasratnya.
Sarah tampak menjerit ketakutan, sementara Ayah Sarah berteriak emosi pada Barra.
Setelah semua anak buahnya masuk, Barra memilih pergi dari tempat itu. Rasanya belum puas namun Ia harus segera pergi karena Sang Mama sudah menelepon dirinya sejak tadi.
BERSAMBUNG...
jangan lupa like vote dan komeenn
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Kenzi Kenzi
bener2 devil men...kang bara bere
2022-09-25
0
yah kasihan banget sih nasibnya
2022-06-21
0
Nawangsih
yah....jd bakes2an dendam ya
2022-05-23
0