mengantar Ani pulang

Ani segera menyelesaikan masakannya untuk Ade, sebenarnya Ani sangat malu bertemu dengan Ade karena ade laki2 pertama yang melihat dia tak memakai hijab, selain keluarganya

Ya, ani memang dibiasakan oleh ibunya untuk selalu menutup auratnya

Sambil menunggu Ani masak Ade memainkan ponselnya, dan tak berapa lama masakan yang Ade minta sudah tersaji di depannya

"Ini mas mie gorengnya" Ani meletakkan piring yang berisi mi goreng di depan ade, Ani tidak berani menatap wajah Ade

Ade masih melihat wajah malu Ani,Ade mengingat kembali Wajah cantiknya saat tak menggunakan hijab,

Tiba2 saja jantung Ade berdetak kencang, Ade mencoba bersikap biasa saja agar ani tak merasa malu

"Terimakasih ya an, kamu nggak makan sekalian an?

"Nggak mas Ani nggak biasa makan malam"

"Kenapa takut gemuk ya" nggak apa-apa gemuk kamu tetap cantik kok" Ade menggoda Ani, seketika itu juga wajah Ani memerah menahan malu, baru kali ini Ade memuji Ani

"Isss,, mas Ade apaan sih" yaudah Ani mau lanjut tidur lagi Ani ngantuk

Ani segera kembali ke kamarnya untuk melanjutkan tidurnya

***

Tak terasa sudah satu bulan Ani tinggal dirumah keluarga Waluyo" ani bersyukur mereka semua sangat baik kepadanya,

Ani dan Ade semakin dekat, walaupun tak ada diantara mereka yang mengungkapkan perasaannya masing-masing

...Sedangkan Dimas masih berusaha untuk mendekati Ani, tetapi Ani hanya menganggap Dimas sebagai seorang abang, maka dari itu Dimas belum berani mengatakan perasaannya kepada Ani, karena Dimas belum melihat ada tanda-tanda jika Ani juga suka kepadanya....

Pagi ini seperti biasanya mereka sarapan bersama disatu meja" setelah selesai makan Ani bicara kepada mama endang

"Buk, pak, Ani kangen sama ibu dan ayah, Ani ingin minta izin untuk pulang beberapa hari

"Mama endang dan papa Ari memberikan izin kepada Ani

"Ya baiklah tapi ibuk nggak bisa anterin kamu pulang" karena ibuk dan bapak besok akan pergi ke Jogja, karena mbak Dewi akan melahirkan anak keduanya

"Benaran buk" semoga mbak Dewi dan bayi nya sehat, dan tak kurang satu apapun

"Iya Aamiin,,semoga Allah selalu melindungi kita semua" mama endang membalas ucapan Ani

"Mbak Dewi jadi operasi ma?" Ade bertanya kepada mamanya

"Katanya nggak jadi de", hasil pemeriksaannya insyaallah bisa normal

"Ya syukurlah, tapi bilang sama mbak Dewi kalau tidak bisa normal jangan dipaksakan, itu akan berdampak buruk pada bayinya."

"Ya mama sudah katakan itu kepadanya" semoga persalinan mbak mu berjalan lancar"

Mereka semuanya mengaminkan

"Oyaa de, mama lupa mau nanya tentang hasil pemeriksaan Ani kemaren" emangnya Ani sakit apa de? mama endang bertanya kepada Ade tentang sakit perut yang Ani rasakan

Seketika itu juga wajah Ani berubah menjadi merah merona seperti jambu air masak" rasanya Ani ingin segera menghilang dari hadapan mereka semua

'Ya Allah, kenapa ibuk menanyakan itu kepada mas ade sekarang" Ani bergumam dalam hati

"Bukanya Ani sudah bicara sama mama?

Ade menatap Ani"

"Kemaren mama tanya sama Ani, tapi Ani bilang tak bisa menjelaskan sakitnya pada mama, Ani suruh mama tanya kepada kamu langsung" emang Ani sakit apa de? apakah sakit Ani parah?"

Ade kembali menatap Ani, dan Ani segera menunduk, Ade tahu Ani malu ingin mengatakan apa yang Ade jelaskan kepadanya tentang penyakitnya

"Apa de, kok kamu diam saja."

Sekarang giliran papa Ari yang bertanya dia juga ingin tau sakit ani, karena mereka takut sakit Ani sakit yang membahayakan

"Sebenarnya sakitnya tidak parah" masih bisa diobati" masih gejala kista coklat, untung segera diketahui, dan bisa diatasi"

"Emang kista coklat itu kalau terlambat menanganinya bisa berbahaya ya de? mama endang bertanya lagi tentang seberapa bahaya penyakit yang diceritakan Ade jika terlambat ditangani

"Ya begitulah, jika tidak segera diobati bisa membahayakan nyawa, dan juga bisa menyebabkan orang menjadi mandul

"Tapi papa dan mama tenang saja, akan Ade beri obat yang terbaik untuk mengatasi sakitnya"

Hanya itu yang dia ceritakan tentang sakit Ani dan Ani bersyukur karena Ade tidak menceritakan seperti yang dia jelaskan kepada Ani kemaren

"Ya syukurlah semoga semua baik2 saja" ibuk doakan kamu cepat sembuh ya" mama endang mendoakan Ani

"Amiin terimakasih buk"

"Kalau nanti kamu merasakan sesuatu dan sakit Segera beri tahu bapak dan ibuk ya an jangan didiamkan saja sakit yang kamu rasakan", atau kamu bisa segera konsultasikan kepada mas ade

"Baik pak terimakasih"

Hanya itu yang keluar dari mulut ani, Ani merasa keluarga Waluyo begitu baik kepadanya, tapi Ani belum tau bagaimana sikap kedua anak perempuan mereka kepada nya nanti" karena Ani belum pernah bertemu dengan kedua anak perempuan Mama endang dan papa Ari

Setelah selesai makan dan membersihkan meja makan Ani ikut duduk sebentar di ruang keluarga, karena mama endang memanggilnya

"Ani, besok kamu diantarkan supir saja ya pulangnya

"Iyaa gapapa buk" jawab Ani singkat

"Nggak usah ma biar Ade saja yang antarkan Ani pulang, kebetulan besok hari Minggu Ade kan nggak kerumah sakit jadi sekalian Ade juga ingin lihat kebun."

Ternyata ide Ade disambut baik oleh papanya.

"Itu bagus sekali, sekalian kamu cek semua hasil panen Minggu ini, dan berikan semua yang karyawan butuhkan, dari peralatan hingga yang lainnya." perintah papa Ari

"Baik pa, akan Ade lakukan perintah papa" tapi maaf mungkin Ade tidak bisa anterin papa dan mama ke bandara besok"

"Sudahlah tidak apa2 papa dan mama bisa diantar supir

"Yasudah sekarang pergilah Istirahat Ani, besok pagi2 kamu harus bersiap untuk pulang, karena lumayan jauh perjalanan kalian"

"Mama endang mengingatkan Ani agar segera istirahat,

"Baiklah buk, Ani akan tidur sekarang" Ani tersenyum bahagia, karena dia tidak sabar ingin bertemu dengan keluarganya, dia juga senang karena Ade yang akan mengantarkan dia pulang

Ani segera naik dan masuk kedalam kamarnya, dia segera ingin tidur agar pagi cepat menjelang, Ani sudah tidak sabar untuk pulang

***

Jam menunjukkan pukul 4: 30 Ani segera bangun, Ani langsung mengambil beberapa helai bajunya dan memasukkan kedalam tas kecil, Ani Hanya minta izin 2 hari disana setelah itu dia kembali lagi kerumah keluarga Waluyo

Ntah mengapa Ani begitu bahagia, ditambah lagi ade yang akan mengantarkan nya pulang" Ani masih saja tersenyum

Setelah Ani rasa beres berkemas, Ani segera mandi dan tak lupa untuk sholat subuh 2rakaat

Setelah selesai sholat subuh Ani segera turun membawa tas tempat bajunya, Ani dan ade memang sengaja berangkat pagi setelah subuh, karena kebun yang mereka tempuh cukup lumayan jauh memakan waktu 3 jam perjalanan berkendaraan roda empat

Setelah sampai diwah ternyata mama endang dan papa Ari sudah menunggu Ani

bersambung...

Jangan lupa like dan komentar nya ya teman-teman agar semangat untuk up-nya terimakasih,😘😘😍😍✍️

Terpopuler

Comments

meli meilia

meli meilia

nexr up kakak..smangatt

2022-04-28

0

lihat semua
Episodes
1 Memperkenalkan
2 pergi
3 dirumah keluarga Waluyo
4 masih canggung
5 kedatangan gita
6 Ani menangis
7 ke mall lagi
8 wanita yang aneh
9 dokter dimas
10 perkara rendang
11 Ani sakit perut
12 terungkapnya kebohongan gita
13 terungkapnya kebohongan Gita ll
14 perkenalan Dimas dan Ani
15 perkenalan Dimas dan Ani ll
16 Ade cemburu
17 ade memberi Ani cincin
18 mengantar Ani pulang
19 mengantar Ani pulang ll
20 Ade menyatakan perasaannya
21 di rumah keluarga ani
22 dirumah keluarga Ani ll
23 Bertemu teman lama
24 Hilangnya kesucian
25 Kemarahan Ade pada Dimas
26 Ade meminta maaf
27 Ani kecewa
28 Masih ada rasa
29 Ani pingsan
30 Pertengkaran berujung baik
31 Menjelaskan semuanya
32 Ani positif hamil
33 ijab qobul
34 Malam panas
35 Ngidam rujak
36 Kecurigaan Dimas
37 Periksa kandungan
38 Kepulangan orangtua Ade
39 Bertemu diam- diam
40 Kecemasan Ade kepada Ani
41 Ade pergi
42 Kedatangan Gita dan maminya
43 Keluarga Waluyo sudah mulai tahu kehamilan Ani
44 Ani pergi
45 Ade pulang
46 Duel Ade dan Dimas
47 Dimas menemukan Ani
48 ungkapan perasaan Dimas
49 Ani bertemu Ade
50 Di Hotel
51 Bertemu keluarga ani
52 Resepsi pernikahan Ade dan Ani
53 Cewek Ojol
54 Rasa penasaran Dimas
55 Sikap dingin Endang
56 Ngidam yang aneh
57 perdebatan Sari dan Endang
58 Penjelasan Ade
59 Ibu Wilda kritis
60 Kekecewaan Dimas
61 Hilangnya mahkota berharga
62 Memberi kejutan untuk mertua
63 Masa lalu kelurga Bayu
64 Tugas baru untuk Bayu
65 Meminta maaf kepada mama mertua
66 Bertemu Kembali
67 POV Dokter Angga
68 Masih berseteru
69 Kemarahan Dokter Ade
70 Menjelaskan masa lalu
71 Tingkat kekepoan Ade
72 Dr Angga vs Dr Dimas
73 Penyesalan Dr Dimas
74 Kepergian Bu Wilda
75 Gadis kecil yang menggemaskan
76 Ungkapan perasaan Dr Angga
77 Liburan di kampung halaman sang istri
78 Dimas mengetahui kehamilan Raysa
79 Sah menjadi sepasang suami istri
80 Berusaha sabar
81 Selalu membuatnya salah tingkah.
82 Ngidam di pagi hari
83 Pertengkaran kecil
84 Gara-gara sepasang sendal jepit
85 Cemburu merubah sikap
86 Saling memaafkan
87 Di telpon mama Rana
88 Kedatangan mam Rana
89 Ngobrol bersama ibu mertua
90 Bertemu ayah dan ibu
91 Acara tujuh bulanan
92 ENDING
93 Pengumuman novel baru
94 pengumuman
95 Novel baru
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Memperkenalkan
2
pergi
3
dirumah keluarga Waluyo
4
masih canggung
5
kedatangan gita
6
Ani menangis
7
ke mall lagi
8
wanita yang aneh
9
dokter dimas
10
perkara rendang
11
Ani sakit perut
12
terungkapnya kebohongan gita
13
terungkapnya kebohongan Gita ll
14
perkenalan Dimas dan Ani
15
perkenalan Dimas dan Ani ll
16
Ade cemburu
17
ade memberi Ani cincin
18
mengantar Ani pulang
19
mengantar Ani pulang ll
20
Ade menyatakan perasaannya
21
di rumah keluarga ani
22
dirumah keluarga Ani ll
23
Bertemu teman lama
24
Hilangnya kesucian
25
Kemarahan Ade pada Dimas
26
Ade meminta maaf
27
Ani kecewa
28
Masih ada rasa
29
Ani pingsan
30
Pertengkaran berujung baik
31
Menjelaskan semuanya
32
Ani positif hamil
33
ijab qobul
34
Malam panas
35
Ngidam rujak
36
Kecurigaan Dimas
37
Periksa kandungan
38
Kepulangan orangtua Ade
39
Bertemu diam- diam
40
Kecemasan Ade kepada Ani
41
Ade pergi
42
Kedatangan Gita dan maminya
43
Keluarga Waluyo sudah mulai tahu kehamilan Ani
44
Ani pergi
45
Ade pulang
46
Duel Ade dan Dimas
47
Dimas menemukan Ani
48
ungkapan perasaan Dimas
49
Ani bertemu Ade
50
Di Hotel
51
Bertemu keluarga ani
52
Resepsi pernikahan Ade dan Ani
53
Cewek Ojol
54
Rasa penasaran Dimas
55
Sikap dingin Endang
56
Ngidam yang aneh
57
perdebatan Sari dan Endang
58
Penjelasan Ade
59
Ibu Wilda kritis
60
Kekecewaan Dimas
61
Hilangnya mahkota berharga
62
Memberi kejutan untuk mertua
63
Masa lalu kelurga Bayu
64
Tugas baru untuk Bayu
65
Meminta maaf kepada mama mertua
66
Bertemu Kembali
67
POV Dokter Angga
68
Masih berseteru
69
Kemarahan Dokter Ade
70
Menjelaskan masa lalu
71
Tingkat kekepoan Ade
72
Dr Angga vs Dr Dimas
73
Penyesalan Dr Dimas
74
Kepergian Bu Wilda
75
Gadis kecil yang menggemaskan
76
Ungkapan perasaan Dr Angga
77
Liburan di kampung halaman sang istri
78
Dimas mengetahui kehamilan Raysa
79
Sah menjadi sepasang suami istri
80
Berusaha sabar
81
Selalu membuatnya salah tingkah.
82
Ngidam di pagi hari
83
Pertengkaran kecil
84
Gara-gara sepasang sendal jepit
85
Cemburu merubah sikap
86
Saling memaafkan
87
Di telpon mama Rana
88
Kedatangan mam Rana
89
Ngobrol bersama ibu mertua
90
Bertemu ayah dan ibu
91
Acara tujuh bulanan
92
ENDING
93
Pengumuman novel baru
94
pengumuman
95
Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!