Ani yang tetap tak ingin bajunya dinaikkan, dia tetap menarik baju nya kembali" aduh ibuk jangan ditutup bajunya, kita akan oleskan gel dulu biar dokter bisa periksa dan melihat penyakit ibuk"
Ade yang melihat Ani didepan nya sangat keras kepala
"Sekarang kamu mau aku yang olesi atau suster? Ade sengaja menakuti Ani, ya sudah sus bawa kesini gel itu saya yang oleskan, dan sekarang suster bisa keluar, tinggalkan saya dan pasien," dan suster itu segera memberikan gel itu kepada Ade, dan dia hendak keluar tapi tangan Ani segera menahan suster itu
"Suss jangan pergi, baiklah silahkan dioleskan gelnya," akhirnya Ani menyerah,
"Baiklah buk" suster segera mengoleskan gel diperut Ani, Ani sangat malu dia tidak berani melihat, Ani sengaja mengalihkan pandangannya, dan segera dokter Ade menempelkan alat USG di perut Ani,
Seketika itu juga Ani merasakan semua badannya kaku, 'yaa Allah ampunilah aku batinnya.
Ade fokus dengan alat USG, dan melihat kearah monitor dan mengutak-atiknya , sesekali Ade melihat ke wajah Ani yang terlihat kaku,, tak bisa dipungkiri jantung Ade juga berdetak tak seperti biasanya, saat tangannya bersentuhan dengan kulit perut ani
"Biasa aja wajah nya" Ade membuyarkan lamunan ani, dan seketika itu Ani memandang kearah ade yang masih fokus memeriksa penyakitnya". suster yang dari tadi berdiri di samping Ani bertanya2 dihatinya,
'Sebenarnya dia ini siapa, kenapa dokter Ade sangat perhatian, dan dia datang juga bersama dokter
Setelah cukup dan sudah mendapatkan hasil pemeriksaan nya, Ade menyudahi dan kembali duduk di kursi kebesaran seorang dokter
Ani segera duduk, "mari buk, dokter akan menjelaskan hasil USG nya " suster meminta Ani untuk duduk didepan Ade,
Ani segera duduk di hadapan ade" Ade memperhatikan Ani yang masih malu dan kaku
"An, aku harus menjelaskan hasil USG kamu, sakit pada perut saat kamu haid , itu dinamakan dismenore sekunder, sakit yang berlebihan saat haid,apalagi masih perawan ,,dan kamu mempunyai gejala kista coklat, itu yang memicu sakit saat haid" Ani yang mendengar penjelasan dokter Ade, begitu kaget
"Jadi maksud dokter penyakit saya itu berbahaya?
"Kista itu masih gejala awal, jadi masih bisa disembuhkan, saya akan memberikan obatnya nanti, tetapi untuk nyeri mu itu tidak bisa disembuhkan kecuali operasi, atau kamu menikah,"
"Menikah? Ani bertanya dengan heran," apa hubungannya sakit dan menikah dokter?
"Yaa untuk sakit mu ini ada hubungannya,
"Apa itu dokter? Ani bertanya lagi karena dia tidak tau tentang ilmu kedokteran, sedangkan sekolah saja Ani cuma tamat SMP, jadi minim sekali baginya untuk mengetahui semua itu
"Apakah aku harus menjelaskan seditel mungkin? Ade balik bertanya
"Ihh mas Ade apaan sih, ya iyalah mas Ade kan dokter harus lebih jelas menerangkan soal penyakit Ani,"
"Saya tidak masalah harus menerangkan sepanjang mungkin tentang penyakit kamu ini, tapi saya tidak tahan melihat wajah merah merona mu itu nanti" Ade sambil tersenyum dan menggoda
"Mass serius dong" Ani memelas,dan tak dapat menyembunyikan rasa malunya dan Jantungnya masih saja berdetak tak karuan" Ade tertawa,, Ade sudah mulai suka menggoda Ani ntah kenapa skrg hatinya sudah nyaman saat Ani berada didekat nya
Suster yang berdiri disamping Ani bingung melihat hubungan kedua orang ini, 'kenapa dia memanggil dokter dengan sebutan mas" apakah mereka ada hubungan, terus bagaimana dengan dokter Gita.
"Akhirnya Ade menjelaskan maksudnya dengan Ani menikah lebih cepat itu akan menyembuhkan sakit yang diderita nya
"Jika kamu menikah, sudah pasti kamu dan pasanganmu akan melakukan hubungan intim, maka lubang rahim itu akan membesar dan darah haid akan lancar keluar" Ade sudah memasang wajah serius saat melihat ekspresi wajah Ani"
Ani segera membuang pandangannya dari dokter Ade yang sedang memperhatikannya
"Apa sih dokter bicara nya begitu, " Ani sambil memalingkan wajahnya, dengan nafas yang tak beraturan
"Bagaimana bisa itu obatnya, ani saja belum punya calon, mau nikah dengan siapa coba" Ani bicara sambil memalingkan wajahnya
"Dokter Ade kembali tertawa, dia merasa Ani sangat lugu, dan menggemaskan,
"Kamu ini gmna sih, yang dokter itu saya masa kamu nggak percaya dengan penjelasan saya
"Tat tapi apakah nggak ada cara lain obatnya dok,?
"Ada yaitu operasi lubang rahim itu di besarkan sedikit"
"Saya tidak mau operasi dokter"
"Ya kalau begitu kamu tunggu saja jodohmu datang dan semoga segera datang" Ade kembali menggoda Ani,
"Untuk sementara kamu harus minum obat penghilang nyeri, untuk gejala kista nanti akan saya berikan obatnya,"
Ade menuliskan resep obat untuk di ambil di apotik rumah sakit, Ade memberikan kepada suster,
"Sus, tolong berikan resep ini kepada orang farmasi di apotik, katakan ini langsung dari saya, segera sediakan obatnya tidak harus menunggu antri
"Baik dokter" suster segera keluar dan menuju apotik
Kini tinggal Ani dan dokter Ade, "baiklah pemeriksaan kamu sudah selesai, kamu ambil obatnya di apotik, setelah itu pulanglah diantar sopir
"Terimakasih mas, kalau begitu Ani permisi" dokter Ade mengangguk dan tersenyum
Ani segera keluar dan langsung menuju apotik dan segera pulang, Ani bersyukur bisa pergi dari hadapan ade,
"Berada didekatnya membuat jantungku tak sehat, darahku juga tak mengalir normal, kenapa dia begitu berpengaruh dalam pikiranku, Ani bicara sendiri dalam hati,
****
"Setelah Ani keluar dari ruangan nya, dokter Ade segera menyelesaikan tugasnya untuk memeriksa keluhan dari para pasiennya yang lain" sedari tadi sudah antri
"Akhirnya selesai juga semua antrian, saatnya jadwal operasi nanti sore, Ade bicara sendiri saat suster sudah keluar untuk makan siang
"Baiklah sekarang giliran aku untuk makan, dan sekalian aku ajak Gita, untuk membahas yang tadi pagi, Ade segera ke ruangan dokter Gita, saat Ade masuk ruangannya sudah kosong, tinggal suster yang sedang membereskan file2 pasien
"Dokter Gita kemana sus? "tadi dokter Gita buru2 pergi dokter,"
"Sudah lama dia perginya? "belum baru saja keluar saat dokter masuk" Ade segera keluar untuk mencari Gita mungkin saja dia masih di parkiran
Saat Ade tiba di parkiran Ade melihat Gita buru2 masuk kedalam mobil seseorang, yang jelas itu bukan mobil Gita,
Ade segera mengambil mobilnya yang terparkir dan segera mengikuti mobil yang di naiki dokter Gita
"Mau kemana dia sebenarnya, siapa yang menjemput dia" Ade bicara sendiri sambil mengejar mobil di depan nya
Ternyata mobil sedan yang menjemput Gita berhenti di sebuah restoran, Ade mengurangi kecepatan nya, dia berhenti dan melihat, betapa terkejutnya ade saat melihat Gita bersama laki2 lain, Ade mengeras kan rahangnya
bersambung....
Jangan lupa like dan dukungan nya ya teman-teman terimakasih 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Buna_Qaya
nyicil kak ya🙏🤗
2022-05-05
2
pensi
semangat ya. aku mampir ka
2022-05-02
2
Tri Dewi
tuh kan udah curiga aku sama si Gita
2022-04-29
1