ade memberi Ani cincin

"Emang apa sih perlunya dia sama kamu" Ade menatap heran pada Ani

"Yaa nggak ada sih mas" tapi itu kata bang Dimas begitu."

"Makanya an, jangan mudah percaya dengan orang yang baru kamu kenal,"

"Emangnya bang Dimas itu orang jahat ya mas? Ani bertanya ingin mencari tau tentang Dimas, apakah Dimas itu orang jahat atau sebaliknya ade lah yang jahat

"Bu bukan begitu maksud aku, setidaknya jangan mudah percaya pada seseorang yang baru kamu kenal."

"Oh... tapi sepertinya bang Dimas itu orang baik deh mas" Ani meyakinkan Ade

"Iyaa aku tau" tapi aku cuma mau ingetin aja,

"Iyaa deh mas kalau begitu" terimakasih karena sudah mengingatkan Ani."

Kini Ade dan ani sama2 diam Ani menikmati teh hangatnya, sedangkan Dimas hanya diam sambil memperhatikan Ani

"Ani, ada sesuatu buat kamu" Ade mengeluarkan cincin yang tadi ingin dia buang

"Apa itu mas?"

"Ini cincin yang aku beli waktu itu" sepertinya lebih bagus jika jari kamu yang memakainya."

"Kok begitu mas, inikan cincin lamaran mas Ade, terus mas Ade pakai apa nanti jika mau melamar mbak Gita?"

"Udah nggak usah kamu pikirkan tentang itu, sekarang pakai saja cincin ini untuk kamu."

"Maaf mas Ani tidak bisa terima"

"Kenapa Ani? apakah cincin ini jlek atau kamu tidak suka dengan model nya?"

"Bukan masalah jelek nya mas, tapi Ani nggak bisa terima karena itu bukan hak Ani."

"Baiklah jika kamu tidak mau akan aku buang sekarang" Ade segera mengambil kotak cincin itu dan akan membuangnya ke dalam tong sampah, Ani yang melihat segera menahan lengan ade

"Mas tunggu" kenapa dibuang, bukankah cincin itu sangat berarti buat mas, dan cincin itu sangat mahal harganya."

Ade hanya diam terpaku, Ade teringat kembali tentang Gita yang telah mengkhianatinya, Ade merasa cincin itu tidak berarti lagi, ditambah lagi Ani menolak cincin itu

"Cincin ini sudah tak berarti lagi bagiku" Ani bingung maksud kata2 Ade

"Tidak berarti gimana maksudnya mas?" bukankah sebentar lagi mas Ade akan menikah dengan mbak Gita."

Ade hanya tersenyum hambar mendengarnya

semua telah berakhir an" aku dan Gita tidak ada hubungan apa-apa lagi."

Seketika itu Ani kaget mendengar jawaban Ade, kok bisa mas?

"Hmm,,, mungkin dia bukan jodohku" sudahlah tidak perlu membahas tentang itu lagi."

"Maafkan Ani mas, Ani tidak tau" Ani merasa bersalah

"Tidak apa-apa, sepertinya kamu memang perlu tau" Ade mendekat kepada Ani

"An, jika kamu tidak mau dan tidak suka dengan cincin ini, tolong simpan cincin ini" jika kamu suka pakailah" Ade mengambil telapak tangan Ani dan menaruh kotak cincin itu di tangannya

Ani tidak tau ntah apa yang dia rasakan sekarang, sedihkah atau bahagia

Ani menerima kotak cincin itu, "baiklah akan Ani simpan" jika nanti mas membutuhkannya akan Ani berikan."

Ade tersenyum, "terimakasih yaa" tapi aku berharap kamu menyukai cincin itu"

Ani hanya tersenyum, saat mereka sedang bicara tentang cincin itu, mama endang dan papa Ari pulang, terdengar deru mesin mobil mereka

"Mas, ibuk sudah pulang bagaimana ini? Ani melihatkan kembali kotak cincin itu

"Ayo kamu simpan jangan sampai mama dan papa salah paham" Ani segera menyimpan kotak cincin itu ke dalam saku baju gamisnya

****

"Mama dan papa sudah pulang" Ade menghampiri kedua orang tuanya

"Iya tadi mama mampir sebentar ke rumah teman mama yang di jlnxx

"Kalian lagi ngapain, apa sudah makan malam? tadi mama dan papa sudah makan diluar."

"Sudah ma" tadi aku dan Ani sudah makan" "yasudah mama masuk dulu" mama endang segera menuju kamarnya,

"Kini tinggal papa dan Ade disana,

"De, bagaimana perkembangan rumah sakit? papa bertanya kepada Ade

"Alhamdulillah semua lancar pa" berjalan dengan baik" sepertinya perkarangan parkir harus ditambah lagi"

"Yaa semua papa serahkan kepada kamu, kamu atur saja mana yang terbaik"

"Baiklah pa, akan segera Ade urus semuanya" lalu papa Ari segera masuk kedalam kamarnya

***

Dikamar

Setelah naik keatas, Ani segera menuju kamar mandi untuk berwudhu dan melaksanakan shalat isya

Setelah selesai sholat, ani segera mengganti baju tidurnya dan duduk di atas tempat tidur, Ani mengambil kembali cincin yang diberikan ade di dalam laci meja hiasnya

Ani tersenyum" dia mengingat kembali kata2 Ade, aku harap kamu menyukai cincin ini

"Ani mengambil cincin itu lalu dia pasang dijari manisnya, Ani tersenyum senang

"Mimpi apa sih aku bisa diberi cincin oleh mas Ade" tapi kenapa mas Ade memberikan nya padaku." Ani masih tersenyum sambil mengusap cincin dijarinya

****

Sementara itu, setelah papa Ari masuk ke kamarnya untuk istirahat, Ade kembali keruang kerja untuk menyelesaikan tugasnya

Ade sengaja menyelesaikan tugasnya malam ini karena dia ingin libur 3 hari, rencananya Ade ingin ke kota Medan sekaligus ingin berkunjung ke rumah kakaknya, dan Ade ingin menghilangkan rasa kecewanya yang dia pendam,

Ade belum ingin mengatakan tentang hubungannya yang telah berakhir dengan Gita kepada mamanya...

Jam sudah menunjukkan pukul 1:30 Ani terbangun dari tidurnya, Ani merasa sangat haus, dan segera turun untuk mengambil air minum hingga dia lupa memakai hijabnya

Saat Ani sedang mengisi air minum Ade keluar dari ruang kerja nya, Ade baru saja menyelesaikan tugasnya

Ade tak sengaja melihat Ani sedang mengisi air minum, Ade terpaku melihat dari kejauhan walaupun lampu dapur sedang mati, Ade masih bisa melihat jelas raut wajahnya yang cantik dan rambut panjangnya yang terurai indah,

"Cantik" tanpa sadar Ade mengucapkann itu dari bibirnya" ternyata dia benar2 cantik apalagi saat tidak memakai hijab

Setelah selesai mengisi air kedalam tabung air minumnya, Ani segera berlalu ingin menuju kamarnya, tapi saat Ani ingin menaiki tangga dia terkejut melihat Ade sudah berdiri di dekat tangga

"Astaghfirullah" Ani segera berlari menaiki tangga,

"Nggak usah malu aku udah lihat kok dari tadi" Ade bicara sambil tersenyum

Ani berhenti dan menoleh kearah Ade, dengan tatapan marahnya

"Ani, tolong masakin aku sesuatu dong, aku lapar, "Ade memang berniat ingin makan sebelum dia tidur, perutnya terasa lapar, mungkin karena sudah larut malam dia bekerja

Ani diam saja dia meneruskan jalannya,

"Anii,, tolong dong aku lapar banget" Ade kembali memanggil,

Ani segera berhenti, "baiklah, tunggu sebentar" Ani segera berlalu ke atas untuk mengambil hijab instannya

Ade tersenyum dan senang, dia segera duduk di kursi meja makan untuk menunggu Ani datang memasakan sesuatu untuknya, dan tak berapa lama Ani datang segera bertanya pada Ade,

"Mas mau Ani masakin apa?

"Mie goreng aja an"

"Baiklah tunggu sebentar" Ani segera mengambil bahannya didalam kulkas

bersambung...

jangan lupa like dan dukungan nya ya teman-teman semua, terimakasih 😘😘😍😍

Terpopuler

Comments

Ara

Ara

Wah, pengen juga dong cincin nya. wkwk😂

2022-04-30

3

Risna Chaniago

Risna Chaniago

up lagi dong, jangan lama lama

2022-03-29

3

lihat semua
Episodes
1 Memperkenalkan
2 pergi
3 dirumah keluarga Waluyo
4 masih canggung
5 kedatangan gita
6 Ani menangis
7 ke mall lagi
8 wanita yang aneh
9 dokter dimas
10 perkara rendang
11 Ani sakit perut
12 terungkapnya kebohongan gita
13 terungkapnya kebohongan Gita ll
14 perkenalan Dimas dan Ani
15 perkenalan Dimas dan Ani ll
16 Ade cemburu
17 ade memberi Ani cincin
18 mengantar Ani pulang
19 mengantar Ani pulang ll
20 Ade menyatakan perasaannya
21 di rumah keluarga ani
22 dirumah keluarga Ani ll
23 Bertemu teman lama
24 Hilangnya kesucian
25 Kemarahan Ade pada Dimas
26 Ade meminta maaf
27 Ani kecewa
28 Masih ada rasa
29 Ani pingsan
30 Pertengkaran berujung baik
31 Menjelaskan semuanya
32 Ani positif hamil
33 ijab qobul
34 Malam panas
35 Ngidam rujak
36 Kecurigaan Dimas
37 Periksa kandungan
38 Kepulangan orangtua Ade
39 Bertemu diam- diam
40 Kecemasan Ade kepada Ani
41 Ade pergi
42 Kedatangan Gita dan maminya
43 Keluarga Waluyo sudah mulai tahu kehamilan Ani
44 Ani pergi
45 Ade pulang
46 Duel Ade dan Dimas
47 Dimas menemukan Ani
48 ungkapan perasaan Dimas
49 Ani bertemu Ade
50 Di Hotel
51 Bertemu keluarga ani
52 Resepsi pernikahan Ade dan Ani
53 Cewek Ojol
54 Rasa penasaran Dimas
55 Sikap dingin Endang
56 Ngidam yang aneh
57 perdebatan Sari dan Endang
58 Penjelasan Ade
59 Ibu Wilda kritis
60 Kekecewaan Dimas
61 Hilangnya mahkota berharga
62 Memberi kejutan untuk mertua
63 Masa lalu kelurga Bayu
64 Tugas baru untuk Bayu
65 Meminta maaf kepada mama mertua
66 Bertemu Kembali
67 POV Dokter Angga
68 Masih berseteru
69 Kemarahan Dokter Ade
70 Menjelaskan masa lalu
71 Tingkat kekepoan Ade
72 Dr Angga vs Dr Dimas
73 Penyesalan Dr Dimas
74 Kepergian Bu Wilda
75 Gadis kecil yang menggemaskan
76 Ungkapan perasaan Dr Angga
77 Liburan di kampung halaman sang istri
78 Dimas mengetahui kehamilan Raysa
79 Sah menjadi sepasang suami istri
80 Berusaha sabar
81 Selalu membuatnya salah tingkah.
82 Ngidam di pagi hari
83 Pertengkaran kecil
84 Gara-gara sepasang sendal jepit
85 Cemburu merubah sikap
86 Saling memaafkan
87 Di telpon mama Rana
88 Kedatangan mam Rana
89 Ngobrol bersama ibu mertua
90 Bertemu ayah dan ibu
91 Acara tujuh bulanan
92 ENDING
93 Pengumuman novel baru
94 pengumuman
95 Novel baru
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Memperkenalkan
2
pergi
3
dirumah keluarga Waluyo
4
masih canggung
5
kedatangan gita
6
Ani menangis
7
ke mall lagi
8
wanita yang aneh
9
dokter dimas
10
perkara rendang
11
Ani sakit perut
12
terungkapnya kebohongan gita
13
terungkapnya kebohongan Gita ll
14
perkenalan Dimas dan Ani
15
perkenalan Dimas dan Ani ll
16
Ade cemburu
17
ade memberi Ani cincin
18
mengantar Ani pulang
19
mengantar Ani pulang ll
20
Ade menyatakan perasaannya
21
di rumah keluarga ani
22
dirumah keluarga Ani ll
23
Bertemu teman lama
24
Hilangnya kesucian
25
Kemarahan Ade pada Dimas
26
Ade meminta maaf
27
Ani kecewa
28
Masih ada rasa
29
Ani pingsan
30
Pertengkaran berujung baik
31
Menjelaskan semuanya
32
Ani positif hamil
33
ijab qobul
34
Malam panas
35
Ngidam rujak
36
Kecurigaan Dimas
37
Periksa kandungan
38
Kepulangan orangtua Ade
39
Bertemu diam- diam
40
Kecemasan Ade kepada Ani
41
Ade pergi
42
Kedatangan Gita dan maminya
43
Keluarga Waluyo sudah mulai tahu kehamilan Ani
44
Ani pergi
45
Ade pulang
46
Duel Ade dan Dimas
47
Dimas menemukan Ani
48
ungkapan perasaan Dimas
49
Ani bertemu Ade
50
Di Hotel
51
Bertemu keluarga ani
52
Resepsi pernikahan Ade dan Ani
53
Cewek Ojol
54
Rasa penasaran Dimas
55
Sikap dingin Endang
56
Ngidam yang aneh
57
perdebatan Sari dan Endang
58
Penjelasan Ade
59
Ibu Wilda kritis
60
Kekecewaan Dimas
61
Hilangnya mahkota berharga
62
Memberi kejutan untuk mertua
63
Masa lalu kelurga Bayu
64
Tugas baru untuk Bayu
65
Meminta maaf kepada mama mertua
66
Bertemu Kembali
67
POV Dokter Angga
68
Masih berseteru
69
Kemarahan Dokter Ade
70
Menjelaskan masa lalu
71
Tingkat kekepoan Ade
72
Dr Angga vs Dr Dimas
73
Penyesalan Dr Dimas
74
Kepergian Bu Wilda
75
Gadis kecil yang menggemaskan
76
Ungkapan perasaan Dr Angga
77
Liburan di kampung halaman sang istri
78
Dimas mengetahui kehamilan Raysa
79
Sah menjadi sepasang suami istri
80
Berusaha sabar
81
Selalu membuatnya salah tingkah.
82
Ngidam di pagi hari
83
Pertengkaran kecil
84
Gara-gara sepasang sendal jepit
85
Cemburu merubah sikap
86
Saling memaafkan
87
Di telpon mama Rana
88
Kedatangan mam Rana
89
Ngobrol bersama ibu mertua
90
Bertemu ayah dan ibu
91
Acara tujuh bulanan
92
ENDING
93
Pengumuman novel baru
94
pengumuman
95
Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!