Gita masih tak menyadari jika Ade sudah melihat semuanya, Gita segera masuk bersama Adam
ya laki2 yang menjemput Gita dirumah sakit adalah Adam kekasih Gita, rencananya Adam ingin datang langsung ke ruangan Gita, tapi Gita melarang saat Adam menelponnya bahwa dia sudah di lobi rumah sakit, Gita tidak mau jika Adam sampai bertemu dengan dokter Ade
maka dari itu Gita yang datang menemui Adam dan segera membawa Adam pergi,, tetapi rencana Gita sudah diketahui oleh Ade, sehingga Gita tak bisa mengelak lagi
kini Gita sudah masuk dan sudah duduk di meja paling pojok restoran bersama Adam,
setelah Gita masuk Ade memarkirkan mobilnya, dan segera masuk kedalam untuk memberi kejutan kepada kekasihnya itu,, Gita yang duduk membelakangi pintu restoran tidak menyadari Ade sudah berdiri dibelakang nya...
selamat siang" boleh saya duduk disini? Gita mendengar suara yang sangat dia kenal segera menoleh, betapa terkejutnya dan Gita terpaku dia merasa bibirnya tak bisa bergerak sedikitpun
maaf ini meja sudah kami pesan, silahkan anda pilih meja yang lainnya" Adam bicara, dia tidak tau siapa Ade,
kalau saya ingin gabung dengan kalian berdua apa boleh? Gita masih tak berkutik dia memalingkan wajahnya
apakah kalian pasangan kekasih, atau pasangan suami istri? lagi2 Ade masih bicara dia ingin melihat reaksi wajah Gita, sampai kapan dia harus diam, kenapa Gita tak berani bicara dengannya, kenapa dia tidak ingin menjelaskan jika ini adalah salah paham, itu yang dipikirkan ade
ternyata pertanyaan Ade dijawab oleh Adam, kami adalah pasangan kekasih, dan sebentar lagi kami akan menikah, dia adalah calon istri saya, jadi saya harap anda bisa mencari meja yang lain"
setelah mendengar jawaban dari adam mata Ade memerah, ingin rasanya Ade menghajar Adam saat itu juga, betapa hancur perasaannya Ade benar2 tidak menyangka begitu teganya Gita mempermainkan perasaan nya, Gita adalah wanita yang sangat dia cintai
wow... hebat sekali selamat untuk kalian berdua, " Ade sengaja menahan perasaannya yang bergejolak, dia tak ingin mengemukakan emosinya, Ade hanya ingin tau yang sebenarnya, karena Ade memang bukan tipe lelaki yang arogan dan gampang meledak ledak
Ade berpikir saat orang yang paling dia cintai telah tega mengkhianati disaat dia belum menjadi istrinya maka itu adalah bentuk rasa syukur nya kepada Allah, yang telah menunjukkan jika wanita itu tidak pantas untuknya
oke kalau begitu saya permisi, semoga bahagia" lalu Ade segera pergi dari hadapan mereka, Ade kembali ke mobilnya dan melajukan mobilnya kembali, Ade sudah tak berselera makan
Ade kembali lagi ke rumah sakit, sebenarnya dia ingin pulang, tapi dia tak melupakan tanggung jawabnya sebagai seorang dokter, walaupun rumah sakit itu adalah miliknya sendiri, Ade tetap mengemukakan keselamatan pasien2 nya yang sudah menunggu di meja operasi
...****************...
sementara itu di restoran, Gita masih tidak percaya secepat ini Ade mengetahui hubungannya dengan Adam,, Gita masih diam terpaku memikirkan kenapa Ade begitu tenang tidak ada emosi yang terlihat, apakah Ade sudah lama mengetahui tentang hubungan nya dengan Adam
sayang ayo makan" Gita tidak merespon panggilan dari Adam, dia masih tetap dalam lamunannya
sayang" hei " Adam memukul lembut bahu Gita kamu mikirin apa sih, seketika itu Gita sadar dari lamunannya
ah nggak,, nggak mikirin apa2 sayang"
apakah kamu mengenal orang yang tadi?
ng,,, nggak aku nggak kenal". orang yang aneh" Adam menggumam
yasudah ayo kita makan sayang, Gita segera mengajak Adam makan, dia sengaja mengalihkan pembicaraan, agar Adam tak membahas tentang orang yang dia maksud adalah Ade
...****************...
lain halnya dirumah keluarga Waluyo,, saat Ani sudah sampai dirumah diantar oleh supir, Ani segera masuk, dan Langsung kekamar,
ani, kamu sudah pulang bagaimana hasil pemeriksaannya? mama endang datang dan bertanya karena dia tidak sabar ingin tahu hasilnya, Ani hanya diam saja Ani bingung harus menjelaskan tentang penyakitnya dan obat yang disarankan dokter Ade
Ani" kenapa kamu diam saja? buk, Ani tidak tau cara menjelaskannya, lebih baik ibuk tanyakan sama mas Ade saja"
maksudnya apa an,, apakah penyakit kamu begitu parah"
Bu,,bukan itu maksud Ani buk" Ani tidak tau cara menjelaskannya" Ani bicara terbata2,, dan mama endang semakin bingung, dia takut sakit yang diderita Ani adalah penyakit berbahaya
yasudah sekarang istirahatlah, nanti ibuk suruh Mbak Tati mengantarkan makan siang untuk mu
" baik buk, terimakasih banyak" Ani segera memeluk mama endang, dia tak bisa menahan tangisnya,
ibuk terimakasih banyak ibuk sudah begitu baik dengan Ani dan keluarga Ani" maafkan Ani jika Ani disini banyak merepotkan ibuk, seharusnya Ani bekerja disini, seperti mbak Tati dan yang lainnya" Ani merasa tidak enak karena mama endang begitu baik,
mama endang juga ikut menangis, dia merasa terharu, mama endang memang menyayangi Ani seperti anaknya sendiri, karena Ani yang selalu menemani nya dan Ani juga sangat perhatian Ani selalu mengikuti kemauan apapun yang dia mau, jujur saja mama endang rindu dengan anak2 perempuan nya, dia
berharap suatu saat bisa berkumpul bersama dengan mereka,
Siska adalah anak perempuan Mama endang yang paling tua,,siska berada di kota Medan, dia ikut dengan suaminya karena suaminya seorang polisi, yang menjabat sebagai Kapolda, maka Siska harus menetap disana,
Dewi anak perempuan Mama endang yang nomor 2, dia tinggal di kota Jogja, yaitu kampung papa Ari, Dewi mendapatkan suami seorang arsitek terkenal rancangan pembangunan nya sudah mendunia
maka dari itu mama endang sangat merindukan anak2 perempuan nya, yang jauh darinya, mama endang tidak bisa perjalanan jauh dan bolak balik naik pesawat, dikarenakan kondisi nya, dan sakit yang dia derita
hanya Ani lah yang bisa menghibur dan teman disaat dia sendiri, Ani juga tidak pernah lupa mengingatkan mama endang untuk meminum obat jantung nya, mama endang harus minum obat rutin,
maka dari itu mama endang sangat menyayangi Ani, karena Ani begitu perhatian padanya,,
dan keluarga Waluyo juga begitu baik dengan keluarga Ani, apapun kebutuhan keluarga Ani dipenuhi oleh papa Ari, bahkan papa Ari sudah mempercayakan untuk memegang uang gaji karyawan sawit lainnya, kepada pak Bayu, ayah Ani, agar papa Ari tidak perlu repot untuk ke kebun
setelah tenang Ani segera melerai pelukan nya pada mama endang, mama endang menghapus air mata Ani, dan menyuruh Ani untuk istirahat,,
dan mama endang segera keluar, untuk melanjutkan aktivitasnya memasak membantu mbak Tati, mama endang memang mempunyai hati yang baik, walaupun dia adalah nyonya dirumah itu tapi dia tidak sombong dia mau membantu art melakukan pekerjaan nya,
bersambung....
jangan lupa like dan komentar nya yaa teman2 semuanya, biar semangat up nya, terimakasih 😘😘😘😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Tri Dewi
bagus mas nggak usah marah marah ngabisin tenaga dan waktu aja
2022-04-29
2