Bab 9. Berselingkuh (Bagian 3)

Dear all,sampai saat ini, terus  bersyukur banyak respon positf dengan kisah Nada ini. Semoga, kisah ini bisa membuat kalian semua terhibur dan memetik manfaatnya.

Sebelum melanjutkan, ada pesan dari Nada. No Bully please. dan buat yang dibuli, jangan menyerah. Kita semua punya kelebihan dan kekurangan masing masing. Sebarkan cinta dan kasih sayang bukan kebencian dan hinaan. (tapi bukan berarti terlalu baik hingga berbagi hati dan jadi buaya ya... hehehe)

Tolong tinggalkan jejak buat Nada ya biar kami semangat berkisah. Juga ajak yang lain buat kenalan sama Nada.

Sore itu, Aku dan Juli mengakhiri sesi panas kami dengan bersantai tanpa sehelai benangpun di tempat tidur. Kami sudah menyelesaikan beberapa sesi sejak kepulangan kami dari rumah sakit tanpa ada keluhan sedikitpun dari Juli tentang sakitnya yang menyebabkan dia dilarikan ke rumah sakit tadi. Bahkan dia sangat aktif dan bergairah lebih

dari sebelumnya. Entahlah, mungkin kejadian tadi siang justru membuat Juli bergairah. Dan itu membuatku senang tentunya.  Ini juga membuktikan dugaanku tentang kejadian yang sebenarnya tadi siang. Sedikit banyak aku sudah bisa menduga apa yang sebenarnya terjadi. Bagaimanapun aku sudah mengenal Nada dari kami kecil. Tak lama kemudian bel apartemen berbunyi.

“Itu pasti ibu Jul, mandilah. Aku bukakan pintu untuk mereka. Setelah itu aku yang mandi dan kita makan sama sama. Aku lapar. Kamu terlalu luar biasa menguras energiku,” kataku mengedipkan mata menggodanya. Juli tertawa dan memukulku pelan.

“Huft, cepet bener mereka datang. Padahal aku kan ingin mandi bersamamu,” kata Juli pura pura merajuk. Aku tertawa terbahak melihat tingkahnya. Kucubit gemas pipinya lalu kukecup ujung kepalanya.

“Masih belum puas juga? Nati malam kita lanjut, oke. Sana mandi,” kataku sambil berdiri dan mengenakan kaos serta bokserku. Juli dengan tubuh tanpa sehelai benangpun berjalan santai ke kamar mandi membuat gairahku mau tidak mau bangkit. Namun aku tahu, sebaiknya aku melupakannya karena dibawah, ibu dan adik-adikku

menunggu. Segera kuambil celana pendek dan memakainya. Kutelpon satpam dibawah untuk membiarkan mereka masuk dan memencet lift untuk mereka. Aku membereskan kekacauan yang kami buat mulai dari ruang tamu sampai kamar. Tepat setelah semua selesai, bel pintu berbunyi.

“Calon menantuku mana? “ Ibu langsung bertanya begitu pintu kubuka.

“Siapa? Nada?” kataku heran.

“Cck, itu menantu gajahku. Yang aku tanyakan calon menantu cantikku Pradiptaaaa!” kata ibu jengkel disambut cekikikan kedua adikku.

“Oh, mandi,” kataku cuek dan mengambil sekaleng softdrink di kulkas. Ibu membuka paperbag yang berisi makanan dari restoran kesukaan Juli dan menatanya dimeja. Aku meninggalkannya dan duduk di sofa bersama kedua adikku yang sudah lebih dulu nangkring disana tanpa membantu ibu.

“Gile, baru keluar dari rumah sakit sudah diembat aja kak,” kata Pipit saat Juli keluar sambil mengeringkan rambut  basahnya. Juli tertawa tergelak menanggapi Pipit.

“Lah kenapa emang? Dianya suka, kok kamu  yang sewot, iya nggak Yang,” kataku mengedipkan mata pada kekasihku. Juli hanya tersenyum sambil menguncupkan bibirnya memberikan ciuman dari jauh.

“Hah, dasar pasangan mesum! Awas hamdun!” kata Prita

“Nggak mungkin lah, aku kan masih punya banyak kontrak dengan nilai besar. Kalau hamil, aku bisa langsung miskin bayar pinaltinya. Aman kok, aku pakai kontrasepsi,” jawab Juli dengan santai. Ya Juli memang pernah bilang kalau dia tidak ingin punya anak, karena itu akan menghancukan tubuh dan karirnya. Berbeda dengan Nada yang

selalu bilang ingin punya anak-anak yang lucu yang mirip denganku dan membuat ramai rumah kami nantinya. Anak-anak yang cerdas dan tampan kata Nada. Iya ya, lucu kali ya kalau ada Pradipta  kecil dengan otak super Nada. Haishhh aku mikir apa coba! Stopi it Pradipta!

Untuk mengalihkan pikiranku, aku lalu mengajak mereka semua makan. Kebetulan ibu juga sudah selelsai  menyiapkan semuanya. Meski banyak makanan dimeja dan semua seperti disediakan untuk Juli, Namun kekasihku itu hanya mencomot sedikit makanan dan meninggalkannya. Sangat berbeda dengan Nada yang selalu makan dengan lahap dan penuh syukur. Cara makannya sejak kecil selalu membuatku gemas. Aku selalu tertawa senang melihatnya makan.

Setelah makan, Pipit dan Prita sedang sibuk dengan Juli membicarakan fashion yang sedang trend di kamar. Aku sedang duduk dengan ibu membicarakan masalahku dengan Nada dan Juli. Ibu ingin aku segera meceraikan Juli. Ibu bercerita tentang apa yang terjadi pada pagi hari setelah Nada memergoki kami di apartemen. Namun hanya aku yang tahu tentang hal itu. Ibu, Prita dan Pipit hanya menduga kalau  Nada tahu tentang hubunganku dengan Juli.

Mereka menceritakan bagaima Nada yang biasanya ceria dan rajin, pagi itu hanya mengurung di kamar tanpa melakukan semua pekerjaannya. Bahkan mereka kelaparan karena tidak ada yang memasak sarapan. Huft, tiga perempuan malas ini memang luar biasa ya, hal seremeh itu saja mampu membuat mereka mengamuk pada Nada yang pasti sedang sangat kesakitan. Bahkan mereka tidak perduli. Kembali terselip rasa iba dihatiku yang buru buru aku tepis.  Ibu bilang, bahwa hampir saja Nada dipukulnya jika ayah tidak muncul. Ibu kesal bukan kepalang karena ayah lebih membela Nada dan perhatian kepada Nada. Aku hanya diam mendengarkan.

“Jadi kapan kamu menceraikannya? Lalu antar dia pulang ke Bandung kerumah mamanya?” kata ibu dengan tegas.

“Iya mas, kapan kamu menceraikan Nada. Dia sudah menyerangku hari ini. Jadi mungkin dia akan kembali  menyakitiku nanti,” kata Juli yang duduk disampingku memeluku mesra. Rambutnya yang masih lembab sisa keramas tadi menguarkan bau harum yang kusuka. Tanganku kembali menyusup dibalik jubah tidurnya dan bermain-main disana, tak perduli  ibu dan kedua adikku didepanku. Ya semesum itulah aku dengan Juli. Dan itu alasan utamaku memilih Juli, pasangan mesum yang bisa mengimbangiku, lebih dari pacar-pacarku selama ini. Kami sama sama memiliki hasrat yang besar, kapan saja, dimana saja.

“Pradipta, ayah tadi mengingatkan ibu tentang hutang budi dan tentang surat perjanjian pranikah kalian. Kata ayah, jika sampai kamu menyakiti Nada dan Nada ingin bercerai, maka kita semua akan keluar rumah tanpa membawa apapun, bahkan perhiasan dan tabungan kita semua harus ditinggal jika Nada mau,” kata Ibu.

“Kamu jangan gegabah. Ibu tidak mau kehilangan rumah ibu dan semua harta simpanan ibu ya. Ayah kamu itu sudah dipelet apa sih, sampai lebih membela mereka dari pada istri dan anaknya sendiri,” gerutu Ibu.

“Apa? Menyerahkan semua pada Nada? Termasuk apartemen ini?” tariak Juli.

“Sssst tenang juli, jangan teriak teriak dikuping,” kataku sambil mengelus kupingku yang pengang akibat JUli berteriak tepat disamping telingaku.

“Tapi ini semua kan hasil kerja kerasmu mas, juga simpanan Ibu kan, aset tanah dan sebagainya, itu kan hasil kerja keras ayah dan kamu? Bagaimana mungkin kamu mau menandatangani perjanjian seperti itu? Dengan Nada lagi!” kata Juli heran.

“Sebenarnya dari awal Papa sepertinya sudah curiga. Makanya dia membuat perjanjian itu. Dan sebenarnya memang semua aset dan simpanan itu milik Nada. Karena semua dibeli dengan uang Nada. Uangku tidak pernah aku belikan aset apapun. Bahkan uang yang ibu simpan dan ibu pakai beli barang barang itu uang Nada yang dikelola ibu. Ayah snagt tahu itu. Itulah alasan ayah tidak membela kita bu. Ayah pernah sangat marah menegurku saat terakhir ke Singapura dan melihat Juli baru saja meninggalkan apartemen waktu itu,” kataku jujur.

“Jadi kamu akan miskin dan tidak punya apa apa kalau kamu menceraikan Nada?” Tanya Juli.

“Ya nggak miskin Juli. Aku ini CTO di LC lho,” kataku sambil mengelus pundaknya. Juli menegakkan badannya dan menepis tanganku.

“Mungkin jika memang memaksa Nada bercerai sekarang, untuk sementara aku akan membeli rumah kecil dan kita semua tinggal disana,” kataku yang disambut oleh teriakan “TIDAK!” dari empat perempuan didepanku. Aku menarik nafas berat dan kepalaku mulai berat. PUSING!

End Pradipta POV

Episodes
1 BAB 1 Si Gajah Gemuk, Hitam, Pesek dan Gingsul
2 BAB 2 Ibu Mertua dan Saudara Iparku
3 BAB 3 Cinta Pertama dan Yang Pertama (bagian 1)
4 BAB 3 Cinta Pertama dan Yang Pertama (bagian 2)
5 BAB 4. Semua Untukmu Suamiku (bagian 1)
6 Bab 4 Semua Untukmu Suamiku (bagian 2)
7 Bab 5 Aku ingin berubah (bagian 1)
8 BAB 5 Aku Ingin Berubah (Bagian 2)
9 Bab 6. Pengkhianatan Sang Suami (bagian 1)
10 Bab 6 Pengkhianatan Sang Suami (bagian 2)
11 Bab 7 Juli sang Pelakor (bagian 1)
12 BAB 7 Juli Sang Pelakor (bagian 2)
13 BAB 8 Aku menikahinya Karena Hartanya dan Karena Ibuku
14 Bab 8 Aku Menikahinya Karena Hartanya dan Karena Ibuku
15 Bab 8 . Aku Menikahinya Karena Hartanya dan Karena Ibuku (Bagian 3)
16 Bab 8 . Aku Menikahinya Karena Hartanya dan Karena Ibuku (Bagian 4)
17 Bab 9. Berselingkuh (bagian 1)
18 Bab 9 Berselingkuh (Bagian 2)
19 Bab 9. Berselingkuh (Bagian 3)
20 Bab 10 Nada yang hancur (Bagian 1)
21 Bab 10 Nada yang hancur (Bagian 2)
22 Bab 10 Nada yang hancur (Bagian 3)
23 Bab 11 Aku Cantik dan Sexy (Bagian 1)
24 Bab 11 Aku Cantik dan Sexy (Bagian 2)
25 Bab 12 Nada adalah Nara (bagian 1)
26 Bab 12 Nada adalah Nara (bagian 2)
27 Bab 12 Nada adalah Nara (bagian 3)
28 Bab 12 Nada adalah Nara (bagian 4)
29 Bab 13 Nada Telah Mati
30 Bab 14 Nada’s Project (Bagian 1)
31 Bab 14 Nada’s Project (Bagian 2)
32 Bab 15 Pradipta dan Juli (Bagian 1)
33 Bab 15 Pradipta dan Juli (Bagian 2)
34 Bab 15 Pradipta dan Juli (Bagian 3)
35 Bab 16 Melihatmu Bersamanya (bagian 1)
36 Bab 16 Melihatmu Bersamanya (Bagian 2)
37 BAB 17 Perubahan 'Beauty is Pain’ Disayat, Dihancurkan, Disedot dan Dibius (bagian 1)
38 BAB 17 Perubahan 'Beauty is Pain’ Disayat, Dihancurkan, Disedot dan Dibius (bagian 2)
39 BAB 17 Perubahan 'beauty is pain’ Disayat, Dihancurkan, disedot dan dibius (bagian 3)
40 BAB 17 Perubahan 'Beauty is Pain’ Disayat, Dihancurkan, Disedot dan Dibius (bagian 4)
41 Bab 18 Sakitku Mengubah takdirku (bagian 1)
42 Bab 18 Sakitku Mengubah takdirku (bagian 2)
43 BAB 19. Bertemu Dengannya
44 BAB 20 Dia Bahagia Di Sana, Aku Kelelahan dan Kesakitan Di Sini, Mengubah Takdirku(bagian 1)
45 BAB 20 Dia Bahagia Di Sana, Aku Kelelahan dan Kesakitan Di Sini, Mengubah Takdirku(bagian 2)
46 Bab 21. Dia Wanita Hebat (Bagian 1)
47 Bab 21. Dia Wanita Hebat (Bagian 2)
48 Bab 21. Dia Wanita Hebat (Bagian 3)
49 Bab 22. Nara Melihatnya (Bagian 1)
50 Bab 22. Nara Melihatnya (Bagian 2 Aku Ingat Mobil itu)
51 BAB 23 Kamu siapa M? (Bagian 1)
52 BAB 23 Kamu Siapa M? (Bagian 2)
53 Bab 24 Kemarahanku Karena Julia atau Nara?
54 Bab 25 Juli dan Mahardika
55 Bab 26 . Rahasia Mahardika
56 Bab 27 Bertemu Keluarga Baru
57 Bab 28 Cinta Papa Januaria
58 Bab 29 Kaca yang pecah
59 Bab 30 Belenggu Surat Dari Si Kaya
60 Bab 31 Hamil
61 Bab 32 Anak Adalah Anugerah
62 Bab 33 Menikah (Bagian 1)
63 Bab 33 Menikah (Bagian 2)
64 Bab 34 Bertemu dengan Dua Bajingan
65 Bab 35 Menghadapi Dua Cecunguk
66 Bab 36 Kehilangan (Bagian 1)
67 Bab 36 Kehilangan (Bagian 2)
68 Bab 37 Kehilangan Maria
69 Bab 38. Gangguan 3 Bajingan
70 Bab 39. Rekaman Kejahatan
71 Bab 40. Memulai J Project
72 BAB 41 J Project
73 Bab 42
74 Bab 43 Kembali kehilangan
75 Bab 44 Perjuangan Mahardika menjadi sukses (Bagian 1)
76 Bab 44 Perjuangan Mahardika menjadi sukses (Bagian 2)
77 BAB 45 . Dendam Mahardika Cinta Nara (bagian 1)
78 BAB 45 . Dendam Mahardika Cinta Nara (bagian 2)
79 BAB 45 . Dendam Mahardika Cinta Nara (bagian 3)
80 BAB 45 . Dendam Mahardika Cinta Nara (bagian 4)
81 Bab 46 Kamu? Lalu aku?
82 Bab 47 Cerita M
83 Bab 48 Aku tak Ingin Dia Terluka
84 49. Kecupan selamat Tidur
85 Bab 50. Selamat Pagi Nara
86 BAB 51 Kupu Kupu di Perutku Untuk Mahardika
87 Bab 52 Pacaran macam apa itu?
88 Bab 53 Masih Mau Maju Terus?
89 Bab 54. Memulai dengan melihat Youtube
90 Bab 55. Misi dimulai (Bagian 1)
91 BAB 55, Misi Dimulai (Bagian 2)
92 BAB 55 Misi Dimulai (bagian 3)
93 BAB 56 Sanggupkah aku menghadapinya tanpa menunjukan rasa cintaku padanya
94 Bab 57 Jangan merepet Nara!
95 58. Bertemu Denganmu Lagi (Bagian 1)
96 58. Bertemu Denganmu Lagi (Bagian 2)
97 59. Melihatnya Terluka (Bagian 1)
98 Bab 59. Melihatnya Terluka (Bagian 2)
99 Bab 59. Melihatnya Terluka (bagian 3)
100 Bab 59. Melihatnya Teruka (Bagian 4)
101 Bab 59. Melihatnya Teruka (Bagian 5)
102 Bab 60. Meski Memakai Baju Pelayan, Kamu tetap Menggoda
103 Bab 61 . Tidak Ada Waktu Lagi (bagian 1)
104 BAB 61 . Tidak Ada Waktu Lagi (bagian 2)
105 Bab 61 . Tidak Ada Waktu Lagi (bagian 3)
106 Bab 62 Kalung Lidya Dirgantara (bagian 1)
107 Bab 62 Kalung Lidya Dirgantara (bagian 2)
108 Bab 63. Gila Karena Mesum
109 Bab 64 PLD, Munculnya Dua dari Tiga
110 Bab 65 PLD Aku Harus Mendapatkannya (Bagian 1)
111 Bab 65 PLD Aku Harus Mendapatkannya (Bagian 2)
112 66. Cegukan
113 Bab 67 Lemon Pradipta Untuk Cegukan Nara
114 Bab 68. Siapa Bilang Nara Gagal?
115 Bab 69 Membuat Strategi
116 Bab 70 Medusa dan Modusa
117 Bab 71 Misi Kalung Lidya Dirgantara (Bagian 1)
118 Bab 71 Misi Kalung Lidya Dirgantara (Bagian 2)
119 Bab 71 Misi Kalung Lidya Dirgantara (Bagian 3)
120 Bab 72 Makan Siang Nara vs Pradipta (bagian 1)
121 Bab 72 Makan Siang Nara vs Pradipta (bagian 2)
122 Bab 73 Menjagamu dan Bunda (Bagian 1)
123 Bab 73 Menjagamu dan Bunda (Bagian 2)
124 Bab 73 Menjagamu dan Bunda (Bagian 3)
125 Bab 73 Menjagamu dan Bunda (Bagian 4)
126 Bab 74 Rayuan Sang Buaya (bagian 1)
127 Bab 74 Rayuan Sang Buaya (bagian 2)
128 Bab 75 Rencana dibalik Kencan Makan Siang (Bagian 1)
129 Bab 75 Rencana dibalik Kencan Makan Siang (Bagian 2)
130 Bab 76 Jawaban Dibalik Rahasia kencan Makan siang (bagian 1)
131 Bab 76 Jawaban Dibalik Rahasia kencan Makan siang (Bagian 2)
132 Bab 76 Jawaban Dibalik Rahasia kencan Makan siang (Bagian 3)
133 Bab 76 Jawaban Dibalik Rahasia kencan Makan siang (Bagian 4)
134 Bab 77. Peristiwa Perampokan
135 Bab 78. Kembali Ke Rumah
136 Bab 79 Kencan Kedua (Bagian 1)
137 Bab 79 Kencan Kedua (Bagian 2)
138 80. Kencan Makan Malam
139 Bab 81. Kencan Makan Malam 2
140 Bab 82 Menggoda Tanpa Godaan
141 Bab 83 Meyakinkan Nara
142 Bab 84 Meragu
143 Bab 85. Kamu ingin kembali ke
144 BAB 86 Memandang Semua Dari Kacamataku
145 BAB 87 Plin Plan
146 BAB 88. Matamu Membuatku Nyaman
147 Bab 89. Janjiku
148 Keluar dari Rumah
149 Bab 91 Tempat Baru
150 Bab 92 Fitting Gaun Pengantin
151 Bab 93 Makan Malam (Bagian 1)
152 Bab 94. Makan Malam (Bagian 2)
153 Bab 95. Pertemuan Kembali Dengan Mertua
154 Bab 96. Kamu Bukan Lagi Obyek Fantasiku Nara
155 Bab 97 Nada Menantu kesayangan Pak Henky
156 Bab 97 Nada Menantu kesayangan Pak Henky
157 Bab 98. Perempuan Hebat itu Bernama Nara
158 Bab 99 Ternyata Kita Bertetangga, Nara
159 Bab 100. Berdua Kembali Denganmu
160 Bab 101 Kemana Mas Pradipta?
161 Bab 102 Tumben
162 Bab 103 Saat Pradipta Mengajakku Bertemu
163 Bab 104 Nara, Bolehkah Aku Bertemu Denganmu
164 BAB 105 Pradipta Ingin Bertemu Denganku?
165 Bab 106 Bertemu kembali denganmu, Suamiku
166 Bab 107 Kencan Di Taman
167 Bab 108 O'O Kamu Ketahuan
168 Bab 109 Dejavu
169 Bab 110 Dia seharusnya Marah!
170 Bab 111. Juli Tak Ingin Membuat Masalah (Bagian 1)
171 Bab 111. Juli Tak Ingin Membuat Masalah (Bagian 2)
172 Bab 112 Pertanyaan di Kepala Nara
173 Bab 113 Ajaakan kencan dari Pradipta untuk Nara
174 BAB 114 Aku yang Khawatir
175 Bab 115 Apakah Aku Jatuh Cinta?
176 Bab 116. Apakah Aku Cukup Menarik?
177 Bukan update - Maaf sedang sakit
Episodes

Updated 177 Episodes

1
BAB 1 Si Gajah Gemuk, Hitam, Pesek dan Gingsul
2
BAB 2 Ibu Mertua dan Saudara Iparku
3
BAB 3 Cinta Pertama dan Yang Pertama (bagian 1)
4
BAB 3 Cinta Pertama dan Yang Pertama (bagian 2)
5
BAB 4. Semua Untukmu Suamiku (bagian 1)
6
Bab 4 Semua Untukmu Suamiku (bagian 2)
7
Bab 5 Aku ingin berubah (bagian 1)
8
BAB 5 Aku Ingin Berubah (Bagian 2)
9
Bab 6. Pengkhianatan Sang Suami (bagian 1)
10
Bab 6 Pengkhianatan Sang Suami (bagian 2)
11
Bab 7 Juli sang Pelakor (bagian 1)
12
BAB 7 Juli Sang Pelakor (bagian 2)
13
BAB 8 Aku menikahinya Karena Hartanya dan Karena Ibuku
14
Bab 8 Aku Menikahinya Karena Hartanya dan Karena Ibuku
15
Bab 8 . Aku Menikahinya Karena Hartanya dan Karena Ibuku (Bagian 3)
16
Bab 8 . Aku Menikahinya Karena Hartanya dan Karena Ibuku (Bagian 4)
17
Bab 9. Berselingkuh (bagian 1)
18
Bab 9 Berselingkuh (Bagian 2)
19
Bab 9. Berselingkuh (Bagian 3)
20
Bab 10 Nada yang hancur (Bagian 1)
21
Bab 10 Nada yang hancur (Bagian 2)
22
Bab 10 Nada yang hancur (Bagian 3)
23
Bab 11 Aku Cantik dan Sexy (Bagian 1)
24
Bab 11 Aku Cantik dan Sexy (Bagian 2)
25
Bab 12 Nada adalah Nara (bagian 1)
26
Bab 12 Nada adalah Nara (bagian 2)
27
Bab 12 Nada adalah Nara (bagian 3)
28
Bab 12 Nada adalah Nara (bagian 4)
29
Bab 13 Nada Telah Mati
30
Bab 14 Nada’s Project (Bagian 1)
31
Bab 14 Nada’s Project (Bagian 2)
32
Bab 15 Pradipta dan Juli (Bagian 1)
33
Bab 15 Pradipta dan Juli (Bagian 2)
34
Bab 15 Pradipta dan Juli (Bagian 3)
35
Bab 16 Melihatmu Bersamanya (bagian 1)
36
Bab 16 Melihatmu Bersamanya (Bagian 2)
37
BAB 17 Perubahan 'Beauty is Pain’ Disayat, Dihancurkan, Disedot dan Dibius (bagian 1)
38
BAB 17 Perubahan 'Beauty is Pain’ Disayat, Dihancurkan, Disedot dan Dibius (bagian 2)
39
BAB 17 Perubahan 'beauty is pain’ Disayat, Dihancurkan, disedot dan dibius (bagian 3)
40
BAB 17 Perubahan 'Beauty is Pain’ Disayat, Dihancurkan, Disedot dan Dibius (bagian 4)
41
Bab 18 Sakitku Mengubah takdirku (bagian 1)
42
Bab 18 Sakitku Mengubah takdirku (bagian 2)
43
BAB 19. Bertemu Dengannya
44
BAB 20 Dia Bahagia Di Sana, Aku Kelelahan dan Kesakitan Di Sini, Mengubah Takdirku(bagian 1)
45
BAB 20 Dia Bahagia Di Sana, Aku Kelelahan dan Kesakitan Di Sini, Mengubah Takdirku(bagian 2)
46
Bab 21. Dia Wanita Hebat (Bagian 1)
47
Bab 21. Dia Wanita Hebat (Bagian 2)
48
Bab 21. Dia Wanita Hebat (Bagian 3)
49
Bab 22. Nara Melihatnya (Bagian 1)
50
Bab 22. Nara Melihatnya (Bagian 2 Aku Ingat Mobil itu)
51
BAB 23 Kamu siapa M? (Bagian 1)
52
BAB 23 Kamu Siapa M? (Bagian 2)
53
Bab 24 Kemarahanku Karena Julia atau Nara?
54
Bab 25 Juli dan Mahardika
55
Bab 26 . Rahasia Mahardika
56
Bab 27 Bertemu Keluarga Baru
57
Bab 28 Cinta Papa Januaria
58
Bab 29 Kaca yang pecah
59
Bab 30 Belenggu Surat Dari Si Kaya
60
Bab 31 Hamil
61
Bab 32 Anak Adalah Anugerah
62
Bab 33 Menikah (Bagian 1)
63
Bab 33 Menikah (Bagian 2)
64
Bab 34 Bertemu dengan Dua Bajingan
65
Bab 35 Menghadapi Dua Cecunguk
66
Bab 36 Kehilangan (Bagian 1)
67
Bab 36 Kehilangan (Bagian 2)
68
Bab 37 Kehilangan Maria
69
Bab 38. Gangguan 3 Bajingan
70
Bab 39. Rekaman Kejahatan
71
Bab 40. Memulai J Project
72
BAB 41 J Project
73
Bab 42
74
Bab 43 Kembali kehilangan
75
Bab 44 Perjuangan Mahardika menjadi sukses (Bagian 1)
76
Bab 44 Perjuangan Mahardika menjadi sukses (Bagian 2)
77
BAB 45 . Dendam Mahardika Cinta Nara (bagian 1)
78
BAB 45 . Dendam Mahardika Cinta Nara (bagian 2)
79
BAB 45 . Dendam Mahardika Cinta Nara (bagian 3)
80
BAB 45 . Dendam Mahardika Cinta Nara (bagian 4)
81
Bab 46 Kamu? Lalu aku?
82
Bab 47 Cerita M
83
Bab 48 Aku tak Ingin Dia Terluka
84
49. Kecupan selamat Tidur
85
Bab 50. Selamat Pagi Nara
86
BAB 51 Kupu Kupu di Perutku Untuk Mahardika
87
Bab 52 Pacaran macam apa itu?
88
Bab 53 Masih Mau Maju Terus?
89
Bab 54. Memulai dengan melihat Youtube
90
Bab 55. Misi dimulai (Bagian 1)
91
BAB 55, Misi Dimulai (Bagian 2)
92
BAB 55 Misi Dimulai (bagian 3)
93
BAB 56 Sanggupkah aku menghadapinya tanpa menunjukan rasa cintaku padanya
94
Bab 57 Jangan merepet Nara!
95
58. Bertemu Denganmu Lagi (Bagian 1)
96
58. Bertemu Denganmu Lagi (Bagian 2)
97
59. Melihatnya Terluka (Bagian 1)
98
Bab 59. Melihatnya Terluka (Bagian 2)
99
Bab 59. Melihatnya Terluka (bagian 3)
100
Bab 59. Melihatnya Teruka (Bagian 4)
101
Bab 59. Melihatnya Teruka (Bagian 5)
102
Bab 60. Meski Memakai Baju Pelayan, Kamu tetap Menggoda
103
Bab 61 . Tidak Ada Waktu Lagi (bagian 1)
104
BAB 61 . Tidak Ada Waktu Lagi (bagian 2)
105
Bab 61 . Tidak Ada Waktu Lagi (bagian 3)
106
Bab 62 Kalung Lidya Dirgantara (bagian 1)
107
Bab 62 Kalung Lidya Dirgantara (bagian 2)
108
Bab 63. Gila Karena Mesum
109
Bab 64 PLD, Munculnya Dua dari Tiga
110
Bab 65 PLD Aku Harus Mendapatkannya (Bagian 1)
111
Bab 65 PLD Aku Harus Mendapatkannya (Bagian 2)
112
66. Cegukan
113
Bab 67 Lemon Pradipta Untuk Cegukan Nara
114
Bab 68. Siapa Bilang Nara Gagal?
115
Bab 69 Membuat Strategi
116
Bab 70 Medusa dan Modusa
117
Bab 71 Misi Kalung Lidya Dirgantara (Bagian 1)
118
Bab 71 Misi Kalung Lidya Dirgantara (Bagian 2)
119
Bab 71 Misi Kalung Lidya Dirgantara (Bagian 3)
120
Bab 72 Makan Siang Nara vs Pradipta (bagian 1)
121
Bab 72 Makan Siang Nara vs Pradipta (bagian 2)
122
Bab 73 Menjagamu dan Bunda (Bagian 1)
123
Bab 73 Menjagamu dan Bunda (Bagian 2)
124
Bab 73 Menjagamu dan Bunda (Bagian 3)
125
Bab 73 Menjagamu dan Bunda (Bagian 4)
126
Bab 74 Rayuan Sang Buaya (bagian 1)
127
Bab 74 Rayuan Sang Buaya (bagian 2)
128
Bab 75 Rencana dibalik Kencan Makan Siang (Bagian 1)
129
Bab 75 Rencana dibalik Kencan Makan Siang (Bagian 2)
130
Bab 76 Jawaban Dibalik Rahasia kencan Makan siang (bagian 1)
131
Bab 76 Jawaban Dibalik Rahasia kencan Makan siang (Bagian 2)
132
Bab 76 Jawaban Dibalik Rahasia kencan Makan siang (Bagian 3)
133
Bab 76 Jawaban Dibalik Rahasia kencan Makan siang (Bagian 4)
134
Bab 77. Peristiwa Perampokan
135
Bab 78. Kembali Ke Rumah
136
Bab 79 Kencan Kedua (Bagian 1)
137
Bab 79 Kencan Kedua (Bagian 2)
138
80. Kencan Makan Malam
139
Bab 81. Kencan Makan Malam 2
140
Bab 82 Menggoda Tanpa Godaan
141
Bab 83 Meyakinkan Nara
142
Bab 84 Meragu
143
Bab 85. Kamu ingin kembali ke
144
BAB 86 Memandang Semua Dari Kacamataku
145
BAB 87 Plin Plan
146
BAB 88. Matamu Membuatku Nyaman
147
Bab 89. Janjiku
148
Keluar dari Rumah
149
Bab 91 Tempat Baru
150
Bab 92 Fitting Gaun Pengantin
151
Bab 93 Makan Malam (Bagian 1)
152
Bab 94. Makan Malam (Bagian 2)
153
Bab 95. Pertemuan Kembali Dengan Mertua
154
Bab 96. Kamu Bukan Lagi Obyek Fantasiku Nara
155
Bab 97 Nada Menantu kesayangan Pak Henky
156
Bab 97 Nada Menantu kesayangan Pak Henky
157
Bab 98. Perempuan Hebat itu Bernama Nara
158
Bab 99 Ternyata Kita Bertetangga, Nara
159
Bab 100. Berdua Kembali Denganmu
160
Bab 101 Kemana Mas Pradipta?
161
Bab 102 Tumben
162
Bab 103 Saat Pradipta Mengajakku Bertemu
163
Bab 104 Nara, Bolehkah Aku Bertemu Denganmu
164
BAB 105 Pradipta Ingin Bertemu Denganku?
165
Bab 106 Bertemu kembali denganmu, Suamiku
166
Bab 107 Kencan Di Taman
167
Bab 108 O'O Kamu Ketahuan
168
Bab 109 Dejavu
169
Bab 110 Dia seharusnya Marah!
170
Bab 111. Juli Tak Ingin Membuat Masalah (Bagian 1)
171
Bab 111. Juli Tak Ingin Membuat Masalah (Bagian 2)
172
Bab 112 Pertanyaan di Kepala Nara
173
Bab 113 Ajaakan kencan dari Pradipta untuk Nara
174
BAB 114 Aku yang Khawatir
175
Bab 115 Apakah Aku Jatuh Cinta?
176
Bab 116. Apakah Aku Cukup Menarik?
177
Bukan update - Maaf sedang sakit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!