Keesokan harinya bibi Maria yang di temani Angel sang putri, kembali ke rumah kecil di mana Mila berada semalam, namun saat mobil yang di kendarai Angel berhenti tepat di halaman rumah tersebut, bibi Maria di kejutkan dengan pintu rumah tersebut yang sudah rusak dan juga terbuka lebar.
Dan bibi Maria yang merasa aneh dengan segera turun dari mobil, dan berjalan dengan cepat masuk ke dalam rumah tersebut, untuk melihat keberadaan Mila.
Alangkah terkejutnya bibi Maria saat tidak lagi mendapati Mila di ruangan di mana dirinya mengikat Mila semalam.
"Sial!" teriak bibi Maria sambil mengepalkan ke dua telapak tangannya.
"Ma ada–"
Angel tidak jadi meneruskan ucapannya, saat sudah menghampiri sang mama, ketika melihat tali yang mengikat tubuh Mila semalam tergeletak di lantai. Dan juga tidak mendapati ada Mila.
"Ma–"
"Ini semua gara gara kamu!" ucap kesal bibi Maria memotong perkataan sang putri.
"Kok aku Ma,"
"Tentu, siapa lagi! Jika semalam kita tidak pulang, ini tidak akan terjadi! Dan kesempatan kita menjadi orang kaya pupus sudah, dan itu semua gara gara kamu," Bibi Maria yang masih kesal menoyor kepala sang putri.
"Mama, sakit tahu,"
"Bodo amat, sekarang bagaimana kita bisa menemukan Mila kembali, tanpa dia kita tidak akan menjadi orang kaya,"
"Siapa bilang Ma, aku punya cara lain agar kita cepat kaya, tanpa memanfaatkan si burik itu lagi,"
Mendengar apa yang di katakan oleh sang putri, bibi Maria langsung menatap ke arah Angel.
"Apa kamu sedang bercanda?"
"Tentu saja tidak Ma,"
"Terus?" tanya bibi Maria yang sungguh penasaran.
"Jika si Pak Mila jadi milikku, tentu aku akan mudah mendapatkan uangnya bukan?"
Sejenak bibi Maria berfikir setelah mendengar apa yang baru saja Angel katakan. Kemudian senyum terukir dari ke dua sudut bibirnya.
"Betul juga apa yang kamu katakan sayang, kenapa mama tidak terpikir sama sekali,"
"Tapi–"
"Apa sayang?" tanya bibi Maria saat Angel tidak meneruskan ucapannya.
"Mama bantu aku agar bisa mendekatinya,"
"Itu gampang sayang serahkan semuanya pada mama, mama akan membuat dia meniduri kamu, dan mama yakin setelah nya kamu akan di nikahi," ucap bibi Maria sambil tersenyum sinis.
*
*
*
Sementara itu Mila mulai membuka matanya dengan perlahan sambil memegangi kepalanya, yang terasa pusing dan juga berat.
Dan ingatannya langsung kembali pada saat sang bibi memukul belakang kepalanya hingga dirinya hilang kesadaran.
Bukan hanya itu tapi Mila juga dapat mendengar sang bibi dan juga Angel mengatakan akan membuat dirinya cacat, meskipun ucapan ke duanya tidak terlalu jelas, karena Mila saat itu masih berada di alam bawah sadar.
Mila yang sudah mulai membuka matanya sempurna begitu terkejut, saat mendapati dirinya sekarang berada di mana.
Lalu Mila beranjak dari tidurnya sambil memegangi kepala, dan mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan, di mana sekarang dirinya berada.
Dan Mila yakini sekarang dirinya berada di dalam sebuah kamar hotel mewah.
Kemudian Mila mengalihkan pandangannya saat pintu kamar mandi yang ada di kamar tersebut di buka, dan memperlihatkan sosok sang paman yang menoleh ke arahnya sambil mengukir senyum.
"Paman,"
"Iya Mila ini paman, bagaimana kepala kamu masih sakit tidak?" tanya paman Anton yang berjalan mendekati di mana Mila berada.
"Kenapa paman ada di sini?" tanya Mila balik tanpa menjawab pertanyaan.
"Ceritanya panjang, dan tenang saja bibi kamu dan juga Angel tidak akan tahu di mana kamu berada, dan maafkan paman. Paman tidak tahu sama sekali dengan perlakukan bibi kamu dan juga Angel selama ini padamu," tutur paman Anton yang sekarang duduk di pinggiran kamar hotel di mana Mila berada.
Kemudian paman Anton meraih tangan Mila dan menggenggamnya.
"Di sini paman tidak ingin meminta maaf atas perlakukan bibi kamu dan juga Angel, karena yang mereka lakukan tidak pantas untuk di maafkan," ucap paman Anton yang baru mengetahui apa yang dilakukan sang istri dan putrinya.
Karena selama seminggu ini setelah kepulangannya dari luar kota, paman Anton diam diam mencari keberadaan Mila, tanpa sepengetahuan sang istri dan putrinya, karena yang mereka tahu dirinya pergi ke luar kota kembali.
Dan paman Anton juga mengetahui rencana sang istri yang ingin membuat cacat Mila demi uang.
"Tapi kenapa paman selama ini baik padaku?" tanya Mila penasaran untuk tidak bertanya hal seperti itu.
"Karena aku pamanmu, dan paman sudah berjanji pada ke dua orang tua kamu untuk menjaga kamu seperti menjaga putri paman sendiri," jelas paman Anton sambil mengukir senyum. "Dan sekarang ada yang ingin paman tanyakan padamu?"
Bersambung......................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
gak nyangka euuyy ... 😍👏👏
barti paman udah tau yak kalo istri dan anak nya super duper jahat ...
pliiizz paman Anton ... mereka harus dpt balasan yg lebih kejam ...
2023-08-13
0
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
tak semudah itu, Fergusso ... 🤪🤪
2023-08-13
0
Yuli maelany
ternyata paman anton gercep,tapi ada yang janggal dengan paman anton, padahal kan yang adik dari orang tua Mila itu bibi nya,ada hal kah d masa lalu mereka....
2022-04-20
0