"Paman ingin menanyakan apa? Jika paman ingin menanyakan kenapa aku keluar dari rumah, pasti paman tahu jawaban nya,"
"Tentu saja paman tahu, tapi bukan itu yang ingin paman tanyakan padamu Mila, paman hanya ingin bertanya padamu, apa mau kamu pergi ke negara K untuk menjalani operasi plastik?"
Tentu saja pertanyaan paman Anton membuat Mila begitu terkejut, kenapa bisa sang paman bertanya hal seperti itu pada nya, yang seolah olah paman Anton mengetahui jika Mila ingin mengubah penampilannya.
Tentu saja paman Anton mengetahui, jika Mila sang keponakan ingin mengubah penampilannya, karena beberapa kali paman Anton mengikuti Mila ke salon dan juga pusat perbelanjaan untuk membeli berbagai macam make up.
Bukan hanya itu, paman Anton juga mengetahui, tujuan Mila mengubah penampilannya, untuk mendekati Milano Justin.
"Kenapa kamu tidak menjawab pertanyaan paman. Mila," ujar paman Anton sambil menepuk bahu Mila untuk menyadarkan dari lamunannya.
"Maaf Paman," sambung Mila yang baru tersadar dari lamunannya.
"Bagaimana dengan tawaran paman?"
"Tentu saja aku mau paman," jawab Mila.
Karena itulah impian Mila, sebab dirinya sadar dengan perawatan apa pun tidak akan mengubah penampilannya. Kecuali melakukan operasi plastik.
"Tapi Paman, aku tidak memiliki banyak uang,"
"Paman yang akan membiayai semuanya, karena paman ingin kamu mengejar impian kamu untuk mendapatkan pria yang kamu cintai," jelas paman Anton sambil mengukir senyum.
"Kenapa Pa–"
"Paman tahu semuanya Mila, dan Paman akan mendukung kamu," sambung paman Anton memotong perkataan Mila.
"Terima kasih Paman," Mila pun langsung memeluk sang paman yang masih duduk di pinggiran tempat tidur di mana dirinya berada. Paman yang selama ini selalu baik padanya.
"Sama sama," sambung paman Anton yang memeluk balik sang keponakan.
Setelah beberapa detik berpelukan Mila melepas pelukannya, dan sekarang balik menggenggam tangan sang paman.
"Tapi sebelumnya aku minta maaf paman, jika nanti aku akan membalas dendam pada istri dan juga anak paman, setelah apa yang telah mereka lakukan padaku,"
"Dan untuk itu, paman juga mendukung kamu," sambung paman Anton.
Dan ucapan paman Anton tersebut membuat Mila benar benar sangat terkejut.
"Kenapa paman malah mendukung ku bukannya melarang ku?" tanya Mila begitu penasaran. "Mereka adalah anak dan juga istri paman,"
"Karena mereka harus di beri pelajaran setelah apa yang sudah mereka lakukan padamu," jawab paman Anton. "Dan sekarang lebih baik kamu sarapan dulu sebelum kita mengurus pasport kamu," ujar paman Anton sambil mengelus rambut Mila, dengan penuh kasih sayang.
*
*
*
Sementara itu Angel yang sudah beberapa waktu lalu tiba di rumah, langsung berteriak sambil memanggil sang mama keluar dari kamarnya.
Dan bibi Maria yang berada di ruang tamu, langsung menghampiri sang putri.
"Ada apa sayang, telinga mama masih normal, tanpa kamu berteriak mama juga mendengarnya,"
"Ma uang–"
Angel tidak jadi meneruskan ucapannya, karena sekarang dirinya langsung menjambak rambutnya sendiri.
"Sayang ada apa dengan kamu?" tanya bibi Maria penasaran.
"Uang itu hilang Ma,"
"Uang apa sayang?"
"Uang yang mama suruh aku simpan di kamar aku,"
"Maksud kamu uang yang di berikan atasan kamu untuk Mila?"
Dan Angel pun langsung menganggukkan kepalanya, membuat bibi Maria langsung menoyor kepala sang putri.
"Dasar bodoh, mama menyuruh kamu menyimpannya dengan benar. Apa kamu lupa perhiasan yang mama pesan hari ini akan datang, bagaimana mama membayarnya jika uang itu hilang," kesal bibi Maria lalu melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar sang putri.
Bibi Maria terus mengumpat, setelah mencari kembali uang tersebut, dan benar saja uang tersebut tidak ada lagi di kamar sang putri.
Kemudian bibi Maria memicingkan matanya menatap sang putri yang sedang duduk di pinggiran tempat tidurnya.
"Jangan jangan ka–"
"Mama pasti akan menuduh ku," sambung Angel memotong perkataan sang mama.
"Tentu, siapa lagi jika bukan kamu, di rumah ini hanya ada mama dan juga kamu Angel!"
"Mungkin ada maling masuk ke rumah kita Ma,"
"Jangan mengada ada, jika ada maling tentu pintu rumah kita rusak,"
Sementara itu di luar kamar Angel, paman Anton yang mendengar semua percakapan sang putri dan juga sang istri, langsung menyunggingkan senyum sinis dari sebelah sudut bibirnya.
Ketika paman Anton pulang ke rumah ingin mengemasi pakaian, karena besok dirinya akan mengantar Mila ke negara K.
Dan paman Anton mengingat lagi, jika dirinya lah yang sudah mengambil uang tersebut, saat dirinya tahu uang yang di simpan oleh sang putri sebenarnya adalah uang Mila.
Bersambung.....................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
wo ho ho hoooo ... pasti di ambil paman Anton ...
tambah suka deh sama paman ... diem2 menghanyutkan.. 😍😍😍
2023-08-13
0
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
koq negara K, paman ? bukannya negara T ya ? 🤣🤣
2023-08-13
0
Puji Rahayu
pinter kau paman...👍👍👍😈
2023-08-03
0