Aris menceritakan semuanya pada Milano di mana tempat tinggal, wanita yang tak lain dan tak bukan adalah Mila. Saat Milano sudah berada di apartemen mewah nya dan memutuskan untuk meninggalkan sang mama, yang membuatnya muak dengan tingkah lakunya.
Setelah mendengar semua yang diceritakan oleh Aris, Milano beranjak dari duduknya, tempatnya sedari tadi duduk mendengarkan apa yang baru saja Aris katakan.
"Mau ke mana?" tanya Aris penasaran.
"Tentu saja mendatangi rumah wanita itu," jawab Milano yang memang ingin segera mengunjungi rumah di mana wanita yang di carinya berada.
"Ya ampun Mila, apa kamu tidak tahu ini sudah tengah malam, aku heran dengan kamu, sepertinya bukan karena kamu merasa bersalah karena kecelakaan beberapa tahun lalu, tapi aku rasa selera wanita kamu jauh di bawah rata rata. Ngaku saja kamu tertarik pada wanita buruk rupa itu bukan?"
"Ris, kalau bicara itu yang sopan, kaya kamu good looking saja, ingat tidak ada orang rupawan jika tidak orang yang buruk rupa, dan ingat jangan pernah merendahkan seseorang hanya karena dia tidak good looking,"
"Tapi good looking itu nomor satu di era digital ini Mila, coba saja jika kamu lihat wanita cantik nan aduhai di IG, pasti kamu amati, dari ujung kepala hingga ujung kamu, dan pasti sebaliknya kalau kamu lihat cewek burik pasti langsung kamu skip, iya kan ngaku saja,"
"Itu kamu!" seru Milano. "Ingat Ris, justru di era digital ini, banyak sekali orang yang minim akhlak di balik wajah good looking nya, yang selalu berkomentar tapi tidak mendalami asal usul kejadian apa yang sedang di komentarin nya, kamu paham!"
"Au ah gelap," ujar Aris lalu beranjak dari duduknya. "Aku ngantuk mau tidur, aku menginap di sini oke," ujar Aris lagi yang langsung melangkah kan kakinya menuju salah satu kamar yang berada di apartemen Milano.
Dan meninggalkan Milano yang sedang menggeleng geleng kan kepalanya.
*
*
*
Sore hari paman Anton yang baru kembali dari luar kota tadi pagi, menghampiri sang istri dan putrinya yang baru saja pulang kerja, ketika ke duanya sedang berbincang bincang di ruang keluarga.
"Ma, kenapa seharian papa tidak melihat Mila?" tanya paman Anton pada sang istri saat sudah menghampirinya.
Pasalnya dari pagi setelah kepulangannya dari luar kota, paman Anton tidak mendapati ada Mila di rumah.
Mendengar pertanyaan sang suami, bibi Maria melirik ke arah paman Anton, lalu beranjak dari duduknya.
"Selalu. Mila, Mila dan Mila, kapan papa akan menanyakan Angel putri kita?" tanya bibi Maria dengan nada sedikit kesal.
"Angel ada di sini Ma, untuk apa papa menanyakannya?"
"Dasar tidak peka! Dari dulu, papa selalu memperhatikan Mila tapi tidak dengan Angel anak kita," ucap kesal bibi Maria.
"Tidak memperhatikan bagaimana maksud kamu, semua yang Angel butuhkan dan mau selalu papa berikan, apa itu kurang?"
"Tentu saja kurang, karena papa selalu memperhatikan Mila di bandung putri kita sendiri,"
"Ya ampun Ma, papa memperhatikan Mila karena dia sudah tidak memiliki siapa siapa lagi, lagian Mila itu keponakan kita, anak dari abang kamu Ma,"
"Bohong!" seru bibi Maria yang langsung menarik tangan Angel sang putri untuk meninggalkan suaminya.
Dan paman Anton langsung menghentikan langkah sang istri dan juga Angel, dengan cara mencekal tangan sang putri.
"Jangan dengarkan ucapan mama kamu,"
Mendengar ucapan sang papa, Angel melepas dengan kasar tangan sang papa yang masih memegangi tangannya.
"Benar yang di katakan oleh mama, papa itu selalu mementingkan Mila di banding aku, dan aku benci papa!" tegas Angel.
Mengingat lagi sang papa memang lebih memperhatikan Mila di banding dirinya.
Dan itu yang membuat Angel tidak menyukai Mila, dan akhirnya selalu berbuat jahat pada sepupunya tersebut, untuk melampiaskan kemarahannya.
Hembusan nafas kasar keluar dari bibir paman Anton, lalu melangkah kan kakinya menuju ke arah kamar.
"Dasar tua bangka menyebalkan, jika bukan karena uangmu sudah aku habisin kamu," batin bibi Maria saat sang suami sudah masuk ke dalam kamar.
"Oh iya Ma, kita jadi makan malam di luar tidak?" tanya Angel yang memang sedari tadi sudah berencana untuk makan malam di luar.
"Tentu dong sayang," jawab bibi Maria. "Dan mama ambil tas terlebih dahulu oke,"
"Oke Ma," sambung Angel yang langsung menautkan ke dua alisnya saat bel pintu rumahnya berbunyi. "Siapa yang datang, apa jangan jangan di burik," ucap Angel yang langsung menuju pintu rumah.
Bersambung.....................
Hay hay semua gimana kabarnya? semoga dalam keadaan sehat ya sayang.
Aku hanya ingin meluruskan, tentang panggilan Milano Justin kenapa tidak di panggil Milan, Lano atau pun Justin.
Yang malah di panggil Mila🤭🤭🤭🤭
Kesannya sih seperti nama cewek iya g sih 🤭🤭🤭
Tidak kok, banyak sekali nama Mila di luar sana yang di pakai cowok.
Tapi kebingungan kalian baca Mila antara Milano Justin dan juga Karmila tidak akan terjadi di bab 20 ke atas sayang.
Ada apa di bab itu?
Ikuti terus ya gaes, dan ingat setelah baca tekan like sama komentar di setiap babnya oke, Terima kasih HAPPY NICE DAY
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
istri durhaka !!!
2023-08-12
0
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
cakeeeuubb ... 👍
2023-08-12
0
Ida Lailamajenun
bener la kata Milano cwek yg good looking blm tentu good juga ahlak nya.bagus la klu Milano berpandangan bgt asal jgn nanti deketin Mila Krn merasa bersalah Krn kematian ortu Mila dulu..
2022-09-10
0