Angel yang baru saja membuka pintu rumahnya, langsung terkejut mendapati ada pria yang sangat dirinya kenal berdiri di depan pintu.
Siapa lagi jika bukan Milano Justin atasan di tempatnya berkerja.
Ketika Angel bisa menjadi menjadi sekretaris Milano, atas kepandaian nya.
Meskipun dulu Angel pernah terlambat melakukan interview di perusahaan Milano Justin karena di kurung oleh Mila.
Namun untungnya interview di undur, hingga Angel bisa di pilih menjadi sekretaris Milano, berkat kepandaian nya yang mumpuni.
"Kamu?" tanya Milano pada Angel yang berada di hadapannya.
"Pak Mila, apa yang Bapak lakukan di rumah aku?"
"Rumah kamu?" tanya Milano balik tanpa menjawab pertanyaan Angel.
"Iya ini rumah aku Pak," jelas Angel sambil mengukir senyum yang begitu manis ke arah Milano. "Aku tahu kedatangan anda ke rumah ini, pasti ingin mengunjugi ku bukan, karena aku tahu anda memiliki perasaan padaku, dengan perhatian anda selamat ini padaku jika berada di kantor," batin Angel dan masih terus mengukir senyum.
Mengingat lagi selama satu pekan bekerja menjadi sekretaris Milano, tidak sering angel mendapat perhatian dari atasan nya tersebut, dengan menyuruhnya beristirahat lebih dulu saat jam istirahat tiba, bukan tanya itu.
Milano juga beberapa kali mengajak Angel makan siang bersama jika sedang menemui klien di luar perusahaannya.
Milano menatap Aris yang berdiri tepat di sampingnya, untuk meminta penjelasan, karena Angel sekretaris nya, mengatakan rumah tersebut adalah rumahnya dan bukan rumah wanita yang sedang di carinya.
Aris lalu mendekatkan wajahnya ke telinganya Milano.
"Maaf aku tidak memberi tahu kamu, jika sekretaris baru kamu adalah sepupu dari wanita buruk rupa, dan dia sudah tinggal di sini setelah ke dua orang tuanya meninggal," jelas Aris.
Kemudian Milano menatap ke arah Angel kembali.
"Apa aku boleh masuk?" tanya Milano.
Tentu saja Angel langsung menyuruhnya untuk masuk, dan mempersilakan Milano dan juga Aris untuk duduk di ruang tamu.
Setelah itu Angel permisi ke belakang untuk mengambil air minum untuk ke duanya.
Namun saat dirinya ingin menuju ke arah dapur, melihat sang mama yang baru keluar dari dalam kamarnya.
Dan Angel pun langsung menarik tangan sang mama untuk menuju ke dapur.
"Sayang ada apa? Katanya kita ingin makan malam di luar, kenapa kamu menarik tangan mama ke dapur?" tanya bibi Maria.
Dan Angel pun langsung menaruh jari telunjuk nya di bibirnya sendiri untuk mengisyaratkan sang mama untuk tidak mengatakan apa pun lagi.
Kemudian jari telunjuk Angel beralih menunjuk ke arah ruang tamu di mana Milano dan juga Aris berada.
Dan bibi Maria pun langsung menautkan ke dua alisnya sambil mengamati pria yang tidak asing baginya.
Tentu saja tidak asing, karena sang putri selalu menunjukan foto Milano padanya, yang di ambil secara diam diam.
"Bukannya itu–"
"Pak Mila Ma, dan aku yakin dia ke sini ingin meminta aku jadi kekasihnya," sambung Angel dengan gembira dan menghentikan ucapan sang mama.
"Oh iya sayang, berarti sebentar lagi kita akan jadi kaya raya," sambung bibi Maria dengan antusias. "Baiklah mama akan menemui calon kekasih kamu,"
"Nanti dulu Ma," ujar Angel sambil menahan tangan sang mama yang ingin keluar dari dapur. "Ambilkan calon kekasih aku minum,"
"Oke sayang,"
Setelah beberapa menit bibi Maria dan juga Angel kembali ke ruang tamu sambil membawa dua gelas jus jeruk.
Tentu saja bibi Maria dengan ramahnya menyambut kedatangan Milano, yang dirinya yakini jika Milano ingin meminta sang putri menjadi kekasihnya.
Mengingat lagi Angel terus saja menceritakan jika Milano begitu perhatian pada sang putri jika sedang berada di kantor.
"Maaf ni Pak Mila, ada apa Pak Mila datang ke rumah ini?" tanya bibi Maria yang ingin segera mengetahui tujuan Milano datang ke rumahnya untuk meminta sang putri jadi kekasihnya.
"Aku hanya ingin mencari Karmila, aku dengar dia tinggal di sini?" tanya Milano tanpa berbasa basi lagi.
Dan pertanyaan Milano membuat Angel dan juga bibi Maria terkejut, dan ke duanya langsung saling pandang, tidak percaya jika Milano sedang mencari Mila sang keponakan yang sangat di bencinya.
"Ti–"
Bibi Maria menghentikan ucapannya ketika ingin berkata tidak mengenal Mila sang keponakan ketika melihat sesuatu.
Bersambung...........................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
bentar lagi kamu nangis darah, Angel ... 🤣🤣🤣
2023-08-12
0
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
beeuuu ... kecentilan !!!
Angel musti siapin mental buat kecewa ya 🤪🤪
2023-08-12
0
Matelda Dina
penasaran sama looknya si Kamila
2022-07-11
0