"Emang kamu berani?" tanya Dina setelah mendengar apa yang baru saja di katakan oleh Mila.
"Tentu saja berani, sama sama manusia ini,"
"Apa aku tidak salah dengar dengan apa yang kamu katakan ini Mila, kenapa baru sekarang kamu berkata seperti itu, kenapa tidak dari dulu?"
"Dulu tuh aku takut, tapi sekarang tidak lagi, karena setelah aku pikir pikir, dua tahun lebih aku bekerja di rumah bibi tanpa di bayar sepeser pun, tapi utang ke dua orang tuaku belum juga lunas,"
"Nah itu, aku pikir bibi kamu hanya mengada ada tantang hutang itu, ke dua orang tua kamu itu bukanlah dari orang susah Mila," sambung Dina. "Dan setelah orang tua kamu meninggal, tidak ada satu pun harta yang tersisa iya kan, dan aku yakin ini ada kaitannya dengan bibi kamu itu,"
"Entahlah Din, untuk saat ini aku tidak bisa berfikir, yang terpikir di pikiran aku hanya bagaimana aku bisa cantik dan bisa mendapatkan Milano,"
"Aku sedang bicara serius, kamu malah becanda, dasar!" kesal Dina sambil menoyor kepala Mila dan beranjak dari duduknya.
"Tidak suami tidak istri mainnya noyor kepala orang,"
"Biar otak kamu benar Mila! Sudahlah aku mau pergi,"
"Ke mana?"
"Jemput Q, bentar lagi dia pulang sekolah," jawab Dina menyebut nama sang putri yang sedang bersekolah di taman kanak-kanak.
"Aku ikut, aku sudah lama tidak melihat putri cantikmu itu, terakhir aku melihat dia masih bayi,"
"Oke, kebetulan di samping sekolah Q ada salon, aku akan mengantarmu ke sana untuk perawatan,"
"Aku tidak sakit untuk apa di rawat?"
"Ya Tuhan," ucap Dina sambil menggulingkan kepalanya. "Biar otak kamu benar!" kesal Dina yang langsung menarik tangan Mila untuk keluar.
*
*
*
Sementara itu Milano Justin yang masih berada di dalam mobil, yang di kendarai asisten pribadinya.
Yang tak lain dan tak bukan adalah pria yang tadi berdebat dengan Mila di tengah jalan yang bernama Aris, yang sekarang menatap ke arah Milano yang seperti sedang memikirkan sesuatu.
"Mila, apa ada yang sedang kamu pikirkan?" tanya Aris pada Milano yang duduk tepat di sampingnya.
"Apa kamu tadi memperhatikan wanita yang berdebat denganmu?"
"Untuk apa? Kurang kerjaan sekali," ujar Aris yang langsung fokus dengan setir pengemudinya.
"Sepertinya aku mengenalnya,"
Aris langsung menepikan mobil yang di kendarai dan menghentikan nya, lalu menatap ke arah Milano sambil menautkan ke dua alisnya.
"Apa aku tidak salah dengar Mila? Kamu mengenalnya? Di mana? Aku sungguh tidak percaya, kamu mengenal wanita jelek dan kampungan itu, " tanya Aris bertubi tubi karena dirinya tidak percaya dengan apa yang baru saja di katakan Milano sang atasan dan juga sahabat nya.
"Apa kamu masih ingat saat mobil yang aku kendarai pecah ban dan mengakibatkan kecelakaan beberapa tahun lalu?" tanya Milano.
Dan dirinya langsung mengingat lagi kecelakaan beberapa tahun lalu, yang menyelamatkan nyawa nya, namun tidak dengan ke dua nyawa di dalam mobil yang tertabrak mobilnya.
Dan Milano mengingat jika ada wanita yang tadi berdebat dengan Aris, sedang menangis sambil bersimpuh saat polisi sedang mengevakuasi jasad ke dua orang yang ada di dalam mobil yang di tabrak nya, bukan hanya itu saja, saat jasad sudah di evakuasi, wanita tersebut juga memeluk nya sambil menangis histeris.
Dan Milano yakini jika jasad ke dua orang yang meninggal kerena tertabrak mobilnya adalah orang tua wanita yang tadi berdebat dengan Aris.
"Apa kamu masih berfikir kecelakaan itu karena mobil yang kamu kendarai?" tanya Aris yang tahu persis tentang kecelakaan tersebut.
Karena memang benar mobil yang di kendarai Milano pecah ban, tapi mobil yang bertabrakan dengan Milano juga salah karena mengalami rem blong.
Namun sampai sekarang Milano tetap saja menganggap dirinya sendiri salah, karena mobilnya lah yang terlebih dahulu menabrak mobil tersebut dengan kencang hingga terlempar jauh.
Dan Milano tidak menanggapi pertanyaan Aris.
"Aku mau kamu mencari tempat tinggal wanita tadi," perintah Milano pada Aris.
"Untuk apa?"
"Jalankan mobilnya!" perintah Milano tanpa menjawab pertanyaan Aris.
Bersambung....................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
ow ow ... barti pertemuan pertama yg menyakitkan buat Mila .. 😭
2023-08-12
0
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
Kenapa gak Justin aja, kak othor ?
2023-08-12
0
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
dasar oleng .... 🤣🤣🤣
2023-08-12
0