"Aku akan mendengar apa yang akan Mama bicarakan, jadi bicaralah, sebelum aku kembali ke meja kerja ku," ujar Milano mempersilahkan sang mama untuk bicara.
"Terima kasih sayang, mama hanya ingin bicara padamu, sekali saja untuk malam ini kamu dan juga Bery–"
"Ma, jangan bicarakan wanita murahan itu," sambung Milano memotong perkataan sang mama dan tahu jika sang mama akan memintanya untuk berkencan dengan Bery malam ini.
"Oke mama tidak akan menyuruh kamu dengan Bery, jika kamu anggap dia wanita murahan, bagaimana jika kamu berkencan dengan putri sahabat mama, dan kamu sudah mengenal dia lama,"
Mendengar apa yang di katakan oleh sang mama, Milano langsung menautkan ke dua alisnya.
Kemudian Milano memanggil Aris, yang langsung mendekat ke arah nya.
"Antar mama ke lobi, dan suruh sopir untuk mengantarnya, aku tidak ingin mama mengendarai mobil sendiri," perintah Milano pada Aris, dan dirinya langsung menuju meja kerja nya meninggalkan sang mama dan tidak lagi menghiraukan lagi ucapannya.
Meskipun Milano sering cek cok dengan sang mama, yang selalu saja membawa wanita untuk merayunya.
Namun Milano sangat menyayangi mama Feli, orang yang selalu ada untuk dirinya setelah kematian sang papa saat dirinya masih sekolah.
Milano yang sudah sibuk lagi dengan pekerjaannya, setelah sang mama pergi.
Kini ke dua bola matanya menatap ke arah pintu sekilas, di mana baru saja di buka oleh Aris yang baru kembali mengantar mama Feli.
Lalu Aris menghampiri meja kerja Milano sambil menahan tawa. Dan tawa itu pecah saat sudah duduk di kursi tepat di hadapan Milano yang hanya di batasi meja kerja di mana Milano sekarang sedang sibuk dengan laptop di hadapannya.
"Mila, Mila, jadi selama ini kamu tidak ingin dekat dengan wanita karena terong milikku loyo, ya ampun ke mana saja aku baru mengetahui sahabatku loyo, dan ini adalah berita yang sungguh mengejutkan," ujar Aris di sela sela tawanya.
Namun hanya di lirik oleh Milano, dan satu tangannya mengambil bolpoin dan melemparnya ke arah Aris, dan dengan sigap Aris menangkapnya.
"Diam kau!" tegas Milano membuat Aris semakin tertawa kencang.
"Ya ampun aku masih tidak bisa berpikir, badan tegap berotot, tapi terongnya kisut," ujar Aris yang masih tidak habis pikir.
Kemudian Aris menghentikan gelak tawanya, saat Milano menatap tajam ke arahnya.
"Jangan menatapku seperti itu Mila, tapi aku rasa tante Feli benar adanya, kenapa kamu tidak coba untuk bermalam dengan wanita yang tante bawa, siapa tahu terong loyo kamu bisa on Mila," usul Aris yang sependapat dengan mama Feli.
"Jangan banyak bicara selesaikan tugasmu sekarang juga!" perintah Milano tanpa menghiraukan apa yang di katakan oleh Aris sahabatnya.
"Hey Pak Bos, ini masih jam istirahat kali," sambung Aris yang masih santai di kursi tempatnya duduk. "Apa kamu tidak ingin mencoba saran dari tante Feli, kalau kamu mau, aku ada wanita yang lebih hot, dari pada yang tadi tante bawa, kamu mau tidak?" tawar Aris.
Namun lagi dan lagi Milano tidak menghiraukan apa pun yang di katakan oleh Aris.
Karena sekarang dirinya mematikan dan menutup laptop yang ada di hadapannya, lalu beranjak dari duduk nya dan melangkahkan kakinya menuju pintu ruang kerjanya.
"Mila mau ke mana kau?"
"Makan siang," jawab singkat Milano, dan Aris pun segera beranjak dari duduknya dan mengikuti Milano dari belakang.
*
*
*
Seminggu berlalu setiap hari Mila datang ke salon kecantikan, yang letaknya hanya bersebelahan dengan sekolah Q putri dari Dina sang sahabat.
Hingga uang yang di berikan paman Anton tidak tersisa sama sekali, untuk melakukan perawatan dari ujung kepala hingga ujung kaki Mila.
Dan hari ini Mila tidak datang ke salon tempatnya setiap hari berkunjung, karena dirinya berfikir sudah terlihat berbeda dengan dirinya seminggu lalu.
Mila yang sedang duduk di kursi meja rias yang ada di dalam kamar yang seminggu ini dirinya tempati di rumah Dina sang Sahabat.
Dan kini Mila terus memoles wajahnya dengan beberapa macam make up yang di berikan oleh Dina.
Karena hari ini Mila berniat untuk melamar pekerjaan di perusahaan Milano, saat Dino mengatakan perusahaan Justin corp sedang mencari OB.
Mila yang merasa sudah kelihatan maksimal dan sudah siap memulai aktivitas barunya, keluar dari kamar sambil membawa map cokelat di tangannya.
"Selamat pagi duo D," sapa Mila yang sudah keluar dari kamar dan melihat ke dua sahabatnya sedang sarapan di meja makan.
Dina dan juga Dino saling pandang ketika melihat Mila yang berjalan menuju ruang makan.
"Ante Mila kenapa?" tanya Q putri Dina ketika melihat Mila.
Bersambung..........................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
make up ante Mila menor, ya Q ? 🤭🤭
2023-08-12
0
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
pegimanah ini Mila vs Mila ....
di atas bahas Mila cowo ..
tetiba bahas Mila ke salon ... kirain masih ttg Mila cowo taunya udah genti Mila cewe ... 🤭😅😅
2023-08-12
0
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
deeeuuu ... si Aris malah ngetawain. ...
abis kamu Ris ....
2023-08-12
0