Cowok Kutub VS Cewek Tengil

Cowok Kutub VS Cewek Tengil

Awal Pertemuan

kring.... kring.....

"Berisik......! " teriak Risa sambil melempar jam weker yang ada di nakas samping ranjangnya.

"Ah akhirnya tenang, lanjut tidur lagi" tapi dengan sekejap mata ngantuknya jadi melotot saat melihat jarum jam yang menempel cantik di dinding kamarnya sudah menunjukkan pukul 6.30.

"ah........ aku terlambat!" teriak Risa sambil keluar dari selimut dan berlari menuju kamar mandi

"Ah sudah mandi dua capung ja biar cepet, ini hari pertamaku di sekolah. " ujar Risa setelah masuk kamar mandi.

Sekitar lima menit melakukan mandi capung, Risa pun keluar dari kamar mandi dengan memakai badrobe menuju lemari mengganti baju dengan seragam SMA.

"Sisiran dulu biar cantik! " seru Risa sambil menguncir ekor kuda rambut panjangnya.

Setelah semua siap dan sempat menyemprot parfum ke badannya agar tidak ketauan mandi capung. Risa bergegas keluar kamar dan turun menuju ruang makan untuk sarapan.

Sesampainya di ruang makan sudah disambut dengan sindiran dari papa. "Dasar gadis tengil, mau jadi apa kamu jam segini baru siap ke sekolah, mau di DO lagi kamu dari sekolah? Papa sudah capek ngurus kepindahan kamu dari sekolah satu ke sekolah lainnya. " omel papa sambil menyantap sarapannya. Bukannya minta maaf, Risa malah ngeloyor duduk dengan santai sambil mengambil sarapannya. Omelan papa sudah menjadi pelengkap sarapannya setiap pagi. Jadi percuma juga buang-buang tenaga dan waktu untuk meladeni papanya berdebat yang tidak akan ada habisnya.

"Sayang makan yang banyak ya, hari ini kan hari pertama kamu di sekolah jangan sampai lemas ya. Baju nya dirapikan sayang biar kamu tidak ditegur oleh pihak sekolah"tutur mama tiriku yang aku tahu hanya baik saat papa ada di antara kami.

" Risa berangkat dulu ya ma, pa! " teriakku saat sarapan ku sudah habis sambil mengambil kunci mobil di atas nakas dan segera berlari menuju garasi.

Setelah menyalakan mesin mobil segera Risa melakukannya menuju SMA Tunas Bangsa. Dimana sekolah ini merupakan kali ketiga nya Risa pindah sekolah dalam setahun terakhir di tingkat 3 atau tingkat akhir nya di SMA. Risa juga sebenarnya lelah harus pindah-pindah sekolah tapi mau bagaimana lagi mungkin memang ini jalannya.

Sebenarnya Risa di keluarkan bukan karena bodoh, tapi karena aku terlalu urakan dan tengil menurut guru-guruku.

"Ah.... lima menit lagi gerbang sekolah ditutup! "teriak Risa saat melihat seorang satpam yang tengah menarik pintu gerbang sekolah di depannya sambil melajukan lebih kencang mobilnya menuju gerbang sekolah.

Akhirnya dengan kecepatan tinggi Risa berhasil melewati gerbang sekolah yang hampir ditutup oleh satpam

" Woy pelan-pelan donk neng! "teriak satpam yang kaget karena Risa hampir menyerempet nya saat satpam tersebut hendak menutup gerbang.

"Maaf Pak! " teriak Risa sambil melambaikan tangannya dari jendela mobil.

Setelah memarkir mobil sport nya, Risa segera keluar dari mobil dan berlari menuju ruang guru. Setelah nya sang guru mengantar Risa menuju kelas yang mana di atas ruang tersebut tertera kelas XIIA.

Walaupun Risa urakan dan tidak bisa di atur, tapi Risa termasuk siswa yang pintar sehingga dengan nilai rapot yang selalu bagus di setiap semester nya, Risa bisa masuk di kelas unggulan di sekolah tersebut. Dan Risa bangga akan itu setidaknya ada sesuatu yang bisa di andalkan nya untuk bisa terus sekolah.

Setelah memasuki ruang kelas, wali kelas ku mulai mengumumkan kedatanganku.

"Selamat pagi anak-anak, hari ini kita kedatangan siswa baru pindahan dari SMA Merdeka. Ayo Risa perkenalkan diri kamu! " ramah bu Anggun selaku wali kelas.

"Risa! " seru Rara dan Riri si kembar yang mana mereka teman satu komplek dengan Risa. Risa pun hanya melambaikan tangan untuk membalas sapaan mereka.

"Ayo Risa perkenalkan diri kamu nak! " pinta sang guru yang akhirnya membuat Risa tersadar dan memasang senyum yang manis.

"Hai, perkenalkan nama saya Risa Alexa Putri, kalian bisa memanggil saya Risa, Icha, Lexa, atau Putri. Seperti kata bu Anggun saya pindahan dari SMA Merdeka, Sekian dan Terima Kasih! " sapa Risa kepada teman-teman baru nya.

"Udah segitu ja Risa? " tanya bu Anggun yang hanya Risa jawab dengan anggukan kepala.

"Oke kalau begitu, silahkan kamu duduk di samping bangku si kembar Rara dan Riri! "titah bu Anggun.

Risa pun tersenyum senang mendengar perintah bu Anggun yang menyuruhnya duduk dekat dengan si kembar Rara dan Riri. Dengan senang hati Risa menghampiri tempat duduk yang di tunjuk bu Anggun.

"Yey akhirnya kita bisa satu sekolah Risa! " seru Rara sambil menengok ke arahku.

"Gue seneng banget Sa lo pindah ke sekolah ini jadi kita bisa seru-seruan bareng! " sambut Riri sambil menggenggam tangan Risa.

"Sudah jangan ribut kalian, ngobrolnya nanti saja saat istirahat, sekarang waktunya belajar! Dan untuk kamu Risa tolong rapikan seragam kamu" perintah bu Anggun.

"Baik bu! " seru Risa sambil merapikan seragamnya. Walaupun sebenarnya Risa gerah kalau memakai seragam yang di masukkan rapi ke dalam rok nya, tapi kali ini dia harus manut karena ini hari pertamanya. Risa harus bersabar dulu kalau mau berulah di sekolah baru nya.

Baru 15 menit pelajaran berlangsung, Tiba-tiba ada salah satu guru mengetuk pintu kelas.

"Maaf bu Anggun, saya di minta oleh kepala sekolah untuk memanggil ibu ke ruang rapat karena ada rapat dadakan dari pihak yayasan! " kata sang guru kepada bu Anggun.

"Baik, saya akan segera ke sana. Terima kasi sudah memberi tahu saya! " kata bu Anggun sambil menganggukan kepala.

Setelah guru tersebut keluar kelas, bu Anggun mengambil tumpukan kertas di atas meja nya.

"Anak- anak penyampaian materi ibu sudahi sampai disini, besok ibu lanjut lagi karena ibu ada rapat dadakan bersama kepala sekolah dan yayasan. Ibu mohon kalian jangan ribut jadi sebelum ibu tinggal ibu akan memberikan tugas kepada kalian. Untuk Arka kamu tolong bagikan kertas ulangan ini, dan jika sudah selesai tolong kamu kumpulkan lagi dan kamu taruh di atas meja ibu di ruang guru! "titah bu Anggun kepada seorang laki-laki yang duduk di bangku paling depan. Baru Risa sadar kalau sejak tadi laki-laki tersebut sama sekali tidak bersuara, dan sangan tenang selama pelajaran berlangsung.

Setelah menganggukan kepalanya Arka berdiri dan menerima kertas ulangan tersebut dari bu Anggun segera membagikannya kepada semua siswa.

Saat membagikan kertas ulangan Arka selalu memasang wajah datar dan sangat dingin, tidak ada tegur sapa ataupun senyum yang terlukis di wajahnya.

Saat Arka membagikan kertas ulangan bu Anggun pamit untuk meninggalkan kelas yang di jawab serempak di jawab oleh semua siswa.

" Cowok itu siapa sih, kok wajahnya datar gitu, tampangnya juga dingin banget, berdekatan dengan dia hawa nya seperti di Kutub? "tanya Risa kepada Rara dan Riri

"Dia itu ketua kelas kita Sa, namanya Arka Juanda. Dia itu most wanted di sekolah kita. " jelas Rara sambil menatap Arka dengan pandangan mengagumi.

"Dia itu orang cuek, sikapnya juga dingin banget, irit banget kalau ngomong, makanya gak salah dia itu di juluki The Prince of Pole alias PANGERAN KUTUB. " lanjut Riri sambil berbisik karena takut di dengar oleh Arka.

Setelah kesadarannya kembali, Risa menatap Arka dengan tajam lalu menghampiri Arka sambil menggebrak meja.

"Enak ja lo bilang gue ngasal, jawaban gue bener semua kalau lo gak percaya lo cek aja sendiri. " teriak Risa tidak Terima.

Arka mengambil kertas ulangan Risa dan mengecek jawaban Risa, beberapa detik kemudian alisnya menyatu.

"Lo pasti nyontek ya? " tuduh Arka

"Enak ja lo main nuduh gue, tadi nuduh gue ngasal karang nuduh gue nyontek, gini-gini gue pinter buktinya gue bisa masuk kelas unggulan di sekolah ini. " Risa merasa gak Terima di tuduh sembarangan sama Arka.

"Percuma lo pinter, tapi sebagai cewek lo barbar gak jelas, gak ada kalem-kalemnya. "sahut Arka

"Emang apa urusan lo ngatur-ngatur gue, yang penting gue gak nyusahin lo, tugas gue kelar dan jawaban gue bener! " balas Risa lalu menuju Rara dan Riri dengan perasaan dongkol.

"Wah lo berani banget Sa, selama ini gak ada cewek yang berani nyahutin omongannya Arka, biasanya cewek-cewek udah klepek-klepek duluan liat wajahnya! " seru Rara sambil mengancungkan dua jempolnya ke Risa.

"Orang kayak dia gak usah di kagumi, songong gitu mending di bully, btw kalian lama banget selesain soal begituan doank! " gerutu Risa kepada dua temannya.

"Ntar Sa ne lagi 2 soal yang belum, tolong bagi jawaban lo donk biar cepet kita keluar. " rayu Riri yang akhirnya di balas anggukan oleh Risa.

setelah selesai mengajari si kembar dan mereka selesai. Mereka menghampiri Arkan dan menyerahkan kertas ulangan mereka, sedangkan Risa sudah duluan ngeloyor keluar kelas.

"Kantin yukz, nyari yang seger-seger!" ajak Risa sesampainya di luar kelas..

Hay segitu dulu ya , ntar lanjut part 2 bakal lebih seru lo. Kira-kira Risa betah gak ya di sekolah baru, ups...salah maksudnya kerusuhan apa lagi yang bakal di buat Risa di sekolah barunya? Terus ikuti ceritanya ya, salam ❤ dari Dessy untuk para reader.

Terpopuler

Comments

Nara

Nara

ayo lanjut lagi beib! jangan lupa mampir ya

2022-05-18

1

zee

zee

aku udah mampir ya kak mampir lagi dikaryaku cinta tulus seorang bocah outhor mamy zee

2022-03-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!