Pantai

Setelah berpamitan dengan tante Ira mereka segera menuju motor Arka.

"Gue nebeng ya biar gak ribet bawa 2 kendaraan! "seru Risa pada Arka.

" Gak! "ketus Arka.

" Ketus amat, perasaan tadi di dalam ramah banget sama nyokap sama gue galak banget. Ya gue nebeng aja ribet lho bawa 2 kendaraan! "ujar Risa sambil menaik turunkan alis nya.

" Ya udah ayo! "ucap Arka akhirnya, Risa pun segera mengambil helm nya lalu naik ke boncengan motor Arka.

" Gak usah pake peluk-peluk! "tegas Arka saat tangan Risa hendak melingkar di pinggangnya.

" Ih kok gitu, entar gue jatuh gimana? "tanya Risa cemberut.

" Kalo gak mau gak usah nebeng sama gue! "ancam Arka.

" Ya iya gue gak peluk, udah buruan gas entar keburu panas! "titah Risa.

Brooom....

Arka pun menyalakan mesin motor dan melaju menuju pantai.

Sesampai nya di pantai.

" Aduh gila panas banget sih! "keluh Risa sambil mengibaskan tangannya di wajah.

" Dari tadi ngeluh terus, buruan cari cangkang kerang nya! "titah Arka yang kesel dari tadi mendengar keluhan Risa.

" We dari pada gue diem aja kayak patung salah lagi"! sungut Risa sambil menjulurkan lidah nya.

Saat sedang asyik memungut cangkang kerang, Tiba-tiba....

"Awww.... " ! jerit Risa sambil satu kaki nya di jinjit.

"Kenapa lo? " tanya Arka panik lalu menghampiri Risa.

"Gak tau, kayak nya gue nginjek sesuatu, perih banget! " ucap Risa tertahan sambil merintih kesakitan.

Arka pun memeriksa kaki Risa yang ternyata menginjak batu karang. Ada tusukan yang lumayan dalam dan mengeluarkan darah.

"Lo ada obat merah gak atau paling gak plester di tas lo? " tanya Arka setelah mendudukan Risa di kursi yang ada di pantai tersebut.

"Ada kayaknya di tas gue, lengkap kotak kecil warna biru! " ucap Risa sambil menyerahkan tas nya pada Arka.

Arka pun menerima tas tersebut dan mencari kotak biru yang di maksud. Setelah menemukan nya segera di keluarkan kapas, alkohol, dan plester dari dalam kotak. Setelah membersihkan lukanya dari pasir dan darah, segera di plester agar tidak kemasukan pasir.

"Aduh sakit banget! " rintih Risa.

"Tumben lo kesakitan, dulu di bogem gak kayak gini! " cibir Arka sedangkan Risa hanya mendengus.

"Untung nyokap selalu nyiapin kotak P3K di semua tas gue! " ujar Risa.

"Nyokap? " tanya Arka dan Risa hanya mengangguk kan kepala.

"Tapi kenapa lo tadi manggil nya tante? " lanjut Arka

"Dia tuh nyokap tiri gue! " jelas Risa yang di balas anggukan kepala Arka.

"Udah lo diem aja disini, biar gue aja yang lanjutin nyari cangkang kerang nya! " titah Arka yang di balas anggukan kepala Risa.

Setelah tiga puluh menit, Arka menghampiri Risa yang masih duduk di kursi pantai. Arka sudah selesai mencari cangkak kerang karena sudah lumayan banyak.

"Sudah lumayan nih, ayo kita balik aja udah sore nih! " ajak Arka. Risa mengangguk lalu berusaha bangkit dan jalan terpincang.

"Banyak juga kita dapat cangkangnya! " seru Risa sambil. menatap kantong plastik yang berisi cangkang kerang.

"Kita? Gue aja kali yang nyari lo mah duduk doank! " ketus Arka.

"Ya tapi kan gue bantu juga walau baru dikit kaki gue dah terluka! " cibir Risa manyun.

"Udah buruan naik , udah sore nih! " titah Arka yang sudah menyalakan mesin motornya.

Sesampainya di rumah Risa.

"Gue pamit ya! " ucap Arka.

"Gak langsung kita kerjain nih? " tanya Risa.

"Udah sore, besok aja. Entar kemaleman gue balik nya! " tolak Arka.

"Ya udah deh, lo ati-ati ya sayangku! " ucap Risa manja.

"Lo sehari aja gak usah ganjen sama gue bisa gak? " jengkel Arka.

"Gak bisa! " cengir Risa.

"Udah gue balik, salam buat nyokap lo sekalian pamitan! " ucap Arka lalu melaju kan motornya meninggalkan rumah Risa.

Dengan segera Risa memasuki rumah dengn membawa cangkang kerang di tangan nya.

"Eh Non sudah pulang, bawa apaan tuh? " sapa bik Inah begitu melihat Risa.

"Cangkang kerang bik buat tugas sekolah. Tolong di bersihkan ya bik, Risa mau ke kamar istiraha capek banget! " ucap Risa sambil menyerahkan kantong plastik berisi cangkang kerang kepada bik Inah.

"Baik Non! " ucap bik Inah sambil menerima kantong plastik tersebut.

"Makasi ya bik! " ucap Risa sambil berlalu.

"Sama-sama Non! " jawab bik Inah sambil menganggukan kepala.

Sesampainya di kamar

"Aduh capek banget, badan pegel-pegel. Pengen rebahan tapi badan lengket banget, belum mandi Aaaaa.... lemes banget! "seru Risa lalu mengambil handuk menuju kamar mandi segera membersihkan diri dari keringat dan bau matahari.

Brugh...

" Aaaaa.... seger banget! "seru Risa sambil merebahkan badan nya di ranjang usai mandi dan mengganti pakaian.

Tok... tok... tok...

" Aduh siapa lagi sih ganggu aja, masuk aja gak di kunci! "seru Risa yang memang lagi malas membuka pintu kamar nya.

"Sayang kita makan dulu yukz! " ajak tante Ira menghampiri Risa yang sedang bergelut di ranjang nya.

"Gak ah males, lagi capek males turun lagi! " ucap Risa tanpa menoleh.

"Ya udah nanti kamu makan di kamar aja biar bik Inah yang bawain ke kamar ya! " tawar tante Ira.

"Hem! " sahut Risa pelan.

"Lo kaki kamu kenapa sayang kok bengkak gitu? " tanya tante Ira khawatir melihat kaki Risa.

"Tadi di pantai gak sengaja injek batu karang! " jawab Risa malas karena diri nya benar-benar butuh istirahat badannya lelah sekali.

"Ya udah kamu istiraha aja, lukanya biar mama yang obatin ya! " ucap tante Ira yang tahu kalau Risa lagi mager.

"Ya! " singkat Risa sambil menenggelamkan wajahnya di bantal.

Tante Ira segera menuju nakas yang ada di kamar Risa lalu mengambil kotak P3K disana. Tante Ira sengaja menyiapkan kotak P3K di dalam kamar Risa dan di tas sekolah maupun di tas yang sering Risa bawa jalan-jalan. Karena tahu kalau Risa suka berantem dan sering terluka.

Dengan pelan tante Ira mulai membersihkan luka di kaki Risa lalu mengoleskab salep anti septik untuk mencegah infeksi.

"Selamat malam sayang! " ucap tante Ira pelan lalu mencium kening Risa yang sudah terlelap.

klek

Tante Ira mematikan lampu kamar Risa sebelum keluar dari kamar. Setelahnya tante Ira turun menuju dapur mencari bik Inah.

"Bik, Risa belum makan sekarang lagi istirahat. Kalau nanti Risa bangun minta makan, tolong di hangatkan lagi ya makanannya! " pinta tante Ira pada bik Inah.

"Baik Nya! " jawab bik Inah.

"Oke makasi ya bik! " ucap tante Ira lalu meninggalkan dapur menuju kamar nya.

Bersambung dulu ya , mumpung ada waktu up dan ide nya masih nyantol. Buru-buru up sebelum menguap di tengah panas nya kota singaraja. Tapi nanti sore adem lagi karna sudah terlihat mendung dari barat 😀. Beginilah cuaca gak menentu pagi sampai siang panas cetar, ntar sorenya hujan lebat. Eh kok malah ngelantut ke cuaca sih. Udah ikuti terus ya kisah Risa dan Arka. Salam ❤ dari Dessy untuk para reader

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!