Setelah pertandingan berakhir yang di menangkan oleh tim dari Risa. Risa pun segera pulang karena merasa sangat lelah, belum lagi perih di sudut bibir nya akibat bogem dari Karmen.
Sesampainya di rumah
"Hai sayang nya mama sudah pulang, gimana tadi pertandingan basket nya? sambut tante Ira lembut seraya menghampiri Risa.
" Lho bibir kamu kenapa nak, kok berdarah? "tanya tante Ira khawatir saat melihat luka robek di sudut bibir Risa.
" Is... gak usah sok care, Risa gak butuh. Gak capek apa tiap hari berpura-pura terus! "ketus Risa sambil menepis tangan tante Ira yang ingin menyentuh wajahnya.
"Kamu bisa sopan sedikit kalau ngomong? Ira itu mama kamu, hormati dia. Kamu gak pernah berubah selalu saja berantem kerjaanya! " omel papa yang sudah ada di rumah karena memang hari sudah sore.
"Risa ini anak papa bukan sih, yang di bela dia terus? Lagian mama Risa itu mama Salsa bukan dia! " sinis Risa karena tidak Terima papa nya lebih membela tante Ira.
"Kamu.....! " geram papa sambil menunjuk wajah Risa.
"Sudah pa gak usah di terusin. Sayang kamu masuk ke kamar ya, kamu pasti capek kan. Mandi terus makan baru istirahat ya sayang! " ucap tante Ira lembut menengahi.
"Bawa apa di tangan mu itu? " tanya papa saat melihat kertas yang ada ditangan Risa.
"Ini hadiah buat papa! " ucap Risa sambil menyerahkan surat pemanggilan orang tua dari sekolah.
"Kamu buat onar lagi di sekolah? Apa gak cukup pindah sekolah sampai tiga kali setahun? Sampai kapan kamu buat papa kecewa? Apa kamu tidak bisa bersikap kalem sedikit saja sebagai seorang gadis?" marah papa saat membaca surat yang Risa berikan.
"Papa cuma bisa nyalahin Risa terus. Pernah gak papa tanyain keadaan Risa, perasaan Risa? Kenapa Risa berantem, kenapa Risa terluka? Tanpa papa cari tahu alasannya papa sudah mengklaim Risa yang salah. Emang salah kalau Risa berantem untuk membela diri? " teriak Risa teraulut emosi akibat bentakan papa.
"Kalau papa pengen tahu alasan nya jangan tanya Risa. Karena di mata papa Risa selalu salah. Silahkan papa datang ke sekolah, tanya disana sama kepala sekolah alasan Risa berantem! " ucap Risa pelan lalu berlari menuju kamarnya.
Selama berlari, air mata Risa menetes dengan deras. Risa merasa kasih sayang papa sudah hilang. Tidak ada lagi papa yang selalu perhatian dan penuh kasih sayang pada nya.
Brak....
Risa membanting pintu kamar, lalu melempar tas dan menjatuhkan badannya di ranjang.
"Papa sudah gak sayang sama Risa. Papa sudah semakin jauh dan gak peduli Risa lagi! " tangis Risa sambil menyusut air mata yang jatuh di pipi nya.
tok tok tok....
"Siapa sih ganggu aja! " ucap Risa sambil membuka pintu dengan malas.
klek....
Risa sepintu hendak menutup pintu kamar saat melihat wajah tante Ira yang muncul di balik pintu. Namun segera di tahan oleh tante Ira.
"Sayang, ijinkan mama masuk nak! " ucap tante Ira lemah.
"Mau ngapain? " ketus Risa.
"Mama mau obatin luka di bibir kamu sayang! " ucap tante Ira lagi dengan lembut.
"Gak perlu! " ketus Risa hendak menutup pintu. Namun lagi ditahan oleh tante Ira.
"Mama janji setelah obatin luka kamu, mama gak akan ganggu kamu lagi sayang, tapi luka kamu harus di obati nak! " ucap tante Ira penuh khawatir.
"Oke tapi cepet ya! " ucap Risa sambil membuka pintu lebih lebar mempersilahkan tante Ira.
"Pasti sakit ya sayang? " tanya tante Ira sambil memperhatikan luka di bibir Risa.
"Ya pasti sakit lah, pake ditanya udah tau robek gini! " ketus Risa.
Tante Ira terlihat sedih melihat wajah Risa yang terluka. Risa yang memperhatikan raut sedih di wajah tante Ira sedikit merasa bersalah. Namun kalau mengingat kejadian saat mama Salsa menghembuskan nafas terakhirnya, Risa masih belum bisa menerima tante Ira.
"Awww......! " rintih Risa saat tante Ira mengoleskan salep di luka nya.
"Ah... maaf sayang mama kekencengan ya nekennya? Maaf ya sayang! "ucap tante Ira sambil meneteskan air mata.
" Kenapa tante yang nangis, kan yang kesakitan Risa? Lagi pula yang mama Salsa rasain lebih sakit dari ini saat tante nyelakain mama Salsa. "ucap Risa membuat tante Ira menghapus air mata nya.
Tante Ira hanya diam saja menanggapi ucapan Risa.
" Apa gue terlalu kasar padanya? Apa dia sedih? Kok gue merasa kasihan sih liat muka nya kayak gitu? "pikir Risa saat menatap wajah tante Ira yang sedih sambil membereskan obat dan memasukkan nya ke dalam kotak obat.
" Sebenarnya apa hubungan tante dengan mama, kenapa mama membiarkan tante tinggal di rumah ini? "tanya Risa saat tante Ira akan beranjak pergi.
Rasa penasaran yang selama ini di pendam Risa ingin segera Risa tuntaskan karena melihat wajah sedih tante Ira.
"Apa kamu mau mendengar cerita mama? " tanya tante Ira ragu karena tahu kalau Risa tidak pernah mau mendengar penjelasan nya karena menurut Risa semua yang di ucapkan nya adalah kebohongan.
Risa hanya menanggapi dengan anggukan kepala saja.
"Baiklah, mama akan menceritakan kisah persahabatan mama dengan mama Salsa. Tapi hanya awalnya saja, untuk selanjutnya mama akan ceritakan lebih detail lagi! " ucap tante Ira tersenyum setelah melihat anggukan kepala Risa.
Dulu mama dan mama Salsa adalah sahabat, awal bertemu saat itu mama dan mama Salsa baru berumur 17 tahun dan masih SMA kelas 2. Mama Salsa itu gadis yang sangat baik, ramah dan anggun. Sedangkan mama dulu sangat tomboy kayak kamu.Waktu itu mama Salsa di gangguin para preman yang biasa malakin para gadis. Dan kebetulan mama melewati jalan itu. Mama yang melihat mama Salsa di gangguin langsung melawan para preman itu dan membuat mereka babak belur.Setelah itu, mama dan mama Salsa bersahabat baik. Dan persahabatan kami semakin erat saat mama Salsa pindah ke sekolah mama.! "cerita tante Ira membuat Risa semakin penasaran.
" Kenapa mama Salsa pindah sekolah? "tanya Risa penasaran.
" Karena papanya mama Salsa di pindah tugaskan di kota ini, jadi mama Salsa juga ikut pindah sekolah! "jawab tante Ira
" Risa gak pernah ketemu sama kakek dan nenek, memangnya kemana mereka? "tanya Risa yang sejak dulu penasaran dengan keluarga mama Salsa. Mama Salsa tidak pernah mempertemukan mereka atau pun bercerita tentang mereka kepada Risa.
" Nanti aja mama ceritain yang itu, sekarang mama ceritain yang awal nya aja ya biar cerita nya gak terlampaui jauh! "ucap tante Ira lembut yang semakin membuat Risa semakin nyaman bercengkrama dengan tante Ira.
"Em... Oke! " ucap Risa tersenyum untuk pertama kali nya di depan tante Ira yang membuat tante Ira bahagia dan memeluk Risa dengan erat .
Rasa nyaman dan hangat menjalar di tubuh Risa saat merasakan pelukan hangat dari tante Ira. Namun segera ditepis perasaan itu oleh Risa mengingat tante Ira bukan lah mama nya.
"Tante kok peluk risa? "ketus Risa membuat tante Ira melepaskan pelukannya. Sebenarnya Risa juga menginginkan pelukan itu.
" Maafin mama sayang, mama hanya merasa sedih aja makanya reflek meluk kamu! "ucap tante Ira sedih sambil mengusap air mata nya.
" Kali ini Risa ijinin tapi hanya saat tante menceritakan tentang mama Salsa di luar itu tante tetap musuh Risa! "jelas Risa membuat tante Ira menganggukkan kepala.
"Lanjutkan lagi! " pinta Risa.
"Oke mama lanjutin! "
"Setelah kedatangan mama Salsa, mama merasa ada ikatan takdir diantara kami sehingga kami yang mempunyai sifat bertolak belakang bisa bersahabat. "ucap tante Ira dengan mata berkaca-kaca.
Melihat raut dan ekspresi wajah tante Ira saat menceritakan kisah mama Salsa , entah mengapa Risa merasa tante Ira sangat peduli dengan mama Salsa.
"Kalian hanya berdua bersahabat? " tanya Risa
"Ya, kami hanya berdua. Karena dulu sangat sulit mencari teman yang benar-benar ada saat kita suka mau pun duka. Kalau teman yang ada saat suka banyak tapi yang ada saat duka sangat lah sulit di cari. Makanya kamu harus pintar dalam memilih teman. Pilih lah teman yang tepat agar kita tidak di manfaatin! "ucap tante Ira menasehati Risa.
"Ya tante memang bener, susah nyari temen yang bener-bener tulus sama kita yang mau di ajak susah dan seneng. Kalau di ajak seneng aja mah banyak yang mau! " timpal Risa membuat tante Ira mengangguk setuju sambil mengelus rambut Risa. Risa merasa di sayang oleh tante Ira.
"Kalau di lihat-lihat kok mata tante sama kaya punya Risa, hidung nya juga sama? "heran Risa sambil menatap lekat wajah tante Ira yang selama ini selalu di hindari nya.
"Tante juga baru sadar! " ucap tante Ira sambil tertawa garing.
"Mungkin hanya kebetulan saja! " lirih Risa pelan yang membuat tante Ira berhenti tertawa dan mengusap sayang pipi nya.
Lalu terdengar suara papa memanggil tante Ira.
"Di dunia ini tidak ada yang kebetulan sayang! " ucap tansebelum tersenyum tulus sebelum pergi meninggalkan kamar Risa.
"Apa maksud nya? " tanya Risa heran sambil menatap punggung tante Ira yang menjauh.
"Ish... papa nyebelin banget sih, orang lagi asyik cerita malah di panggil. Ganggu aja! " sebal Risa lalu segera mandi karena hari sudah semakin sore dan perut nya juga sudah keroncongan minta di isi.
Hay jumpa lagi sama Dessy. Masih ngikutin cerita nya kan? Kira-kira ada rahasia apa ya di balik cerita nya tante Ira? Akankah ini awal dari kedekatan Risa dengan tante Ira? penasaran kan? Yukz ikutin terus ya!!! Salam ❤ dari Dessy untuk para reader
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments