Di taman belakang sekolah
"Hey girls itu bukannya Arka ya?" tunjuk Anya pada ketiga teman nya yang duduk di bangku taman bersama nya.
"Ya itu bener Arka" seru Rara dan Riri kompak setelah menoleh ke arah telunjuk Anya menunjuk.
"Kalian tunggu di sini ya, gue mau nyamperin target gue! " seru Risa sambil membuka ikatan ekor kuda nya membiarkan rambut panjang nya tergerai indah.
"Risa tunggu, lo rapiin dulu seragam lo, Arka itu gak suka cewek yang suka sembarangan. Arka suka nya cewek yang rapi dan anggun. " ucap Anya sambil menunjuk seragam Risa.
"Biarin aja, ini style gue, gue nyaman kayak gini! " ucap Risa sambil ngeloyor pergi menghampiri Arkan yang asyik membaca buku dengan teman-teman nya.
"Honey..! panggil Risa sambil duduk disamping Arka dan mengapit lengan nya.
" Apaan sih lo, jangan ngasal ya panggil sayang sayang pala lo peyang" ucap Arka ketua sambil menghempaskan tangan Risa di lengan nya
Melihat adegan itu semua teman-teman Arka menertawakan Risa.
"Apa lo semua, emang ada yang lucu? " omel Risa sambil menatap sinis satu per satu teman Arka.
"Sa lo kan cantik, ngapain lo deketin Arka. Emang lo gak tau rumor tentang Arka? tanya Nico saat tawa nya sudah reda.
"Lo lupa ya Risa kan murid baru, jadi mana tahu gosip terhangat di sekolah ini! " ucap Dimas mengingatkan.
"Gue gak peduli tentang rumor apa pun, gue cuma pengen deket aja sama Arka. " ucap Risa ingin mendekati Arka.
"Cabut yukz! " ajak Arka pada teman-teman nya begitu melihat Risa berusaha mendekatinya.
Karna ingin secepatnya memenangkan tantangan, Risa pun mengejar Arka laku menggandeng tangan Arka.
"Pergi lo! "bentak Arka sambil menghempaskan tangan Risa lagi
" Kalo gue gak mau, gimana? "tantang Risa sambil menggandeng tangan Arka kembali.
" Mau lo apa sih, gangguin gue aja? "sarkas Arka.
" Gue mau nya lo jadi pacar gue! "tembak Risa.
" Gila lo, jangan mimpi di siang bolong! "ketus Arka.
" Kalo gak mau, gue gak bakal lepasin tangan lo sampe lo mau nerima gue jadi pacar lo! "ucap Risa sambil mengeratkan gandengan tangannya.
"Eh Sa lo to anak baru di sini, lo gak bakal bisa jadi pacar Arka walaupun lo punya wajah cantik bukan jaminan Arka bakal luluh. "ucap Dimas membuat Risa mendengus kesal.
"Lo itu bukan tipe Arka. " ucap Nico menambahkan.
"Gue gak mau tahu, pokoknya Arka harus jadi pacar gue! " seru Risa gak mau kalah.
"Jauh-jauh lo dari gue, gue benci cewek baru baru dan tengil kayak lo! "ketua Arka sambil. menghempaskan tangannya dengan kasar. Hampir saja Risa jatuh, untung Nico sigap menangkapnya.
"Dasar cowok gak punya hati lo, cowok Kutub yang kaku! " umpat Risa pada Arka yang sudah berlalu tidak peduli teriakan Risa.
"Sabar ya cantik, Arka memang susah di deketin" ucap Nico sambil tersenyum.
"Gak usah sok peduli lo sama gue! " ketua Risa sambil meninggalkan mereka menuju tempat teman-teman nya.
0o0
"Kan udah gue bilang tadi, Arka itu tipe cowok yang suka sama cewek anggun dan rapi. Lo sih ngeyel di bilangin! " ucap Anya protes.
"Kalo gue ngerubah style gue, sama aja gue jatuhin harga diri gue. Gue gak mau di bilang bucin sama Arka, masa gara-gara Arka gue harus kehilangan jati diri gue. Ini semata-mata karna challenge! " ucap Risa sambil mengikat ekor kuda rambut nya.
"Ya berkorban dikit napa sih, mengalah bukan berarti kalah Sa" ucap Rara.
"Bener Sa! " ucap Riri membenarkan ucapan saudara kembar nya.
"Gak, gue mau Arka jatuh cinta sama gue dengan diri gue yang apa ada nya ini, gue yakin gue bisa buat Arka jatuh cinta tanpa harus merubah diri gue! " yakin Risa
"Lagian kalo Arka emang suka sama cewek anggun dan rapi, udah dari dulu di antara kalian bertiga yang jadi pacar nya. ya kan"ucap Risa yang membuat Anya manggut-manggut.
"Ya juga sih, apa lagi di sekolah ini banyak cewek yang anggun, tapi tetep aja Arka gak tertarik" timpal Rara.
"Gue harus pake strategi biar dia bisa jatuh cinta sama gue, karna gue gak mau kalah. Gue benci kekalahan. " ucap Risa penuh penekanan
"Kayaknya gue tahu caranya! " lanjut Risa sambil tersenyum smirk.
"Apa..? " kompak ketiga nya bertanya.
"Ada deh, lo bertiga liat aja nanti, btw gue titip kunci mobil gue sama lo! " ucap Risa sambil menyerahkan kunci mobil kepada Rara.
Kring....
Bell tanda istirahat berakhir pun berbunyi, mereka bertiga segera menuju kelas nya.
Setelah sampai di kelas mereka segera menuju kelas nya mereka, kecuali Anya yang memang beda kelas dengan Risa, Rara dan Riri.
0o0
Pelajaran pun berlangsung dengan sangat membosankan. Karena tidak bisa konsentrasi, Risa pun mengalihkan pandangan nya ke arah pria yang menyebalkan dan hampir membuatnya terjatuh di taman.
Melihat Arkan emosi Risa muncul lagi.
"Arka, lo liat aja nanti, gue bakal buat lo bertekuk lutut sama gue dan gue bakal bikin hari-hari lo tidak menyenangkan. Lo tunggu aja pembalasan gue! " gumam Risa sambil mengeratkan giginya dan tangan terkepal di atas meja.
"Sabar Sa, ini baru awal, tenang aja lo bakal dapetin apa yang lo mau. Termasuk Arka. " ucap Risa pada diri sendiri sambil mengelus dada menenangkan diri nya.
Karna asyik bermonolog sendiri, tidak teras bell berakhir nya pelajaran berbunyi. Guru didepan kelas menyudahi pelajarannya. Semua siswa berhambur keluar kelas tidak terkecuali Risa.
Di parkiran
"Jadi mobil lo gue yang bawa ini? " tanya Rara sambil memperlihatkan kunci mobil Risa yang tadi diserahkan pada nya.
"Selama misi ini, lo yang bawa. sampai rencana gue berhasil! " ucap Risa penuh keyakinan.
"Gue gak sabar nunggu rencana lo Sa! " seru Anya antusias.
"Semoga aja kali ini gue berhasil ya! " ucap Risa pelan.
"Ya semoga" ucap mereka kompak lalu merangkul Risa.
Saat rangkulan terlepas, mata Risa langsung menangkap sosok Arka yang sudah duduk di atas motornya sedang memasang tali helm.
"Target gue! " seru Risa seraya berlari menuju arah motor Arka yang siap melaju.
"Risa....! " teriak teman-teman nya melihat Risa menabrak motor Arka.
Cit....
Brug....
"Awwww......! " teriak Risa sambil memegangi lutut nya yang berdarah kena serempet motor Arka.
"Sa, lo gak papa kan! " panik ketiga temannya seraya membantu Risa berdiri.
"Eh lo dah gila ya, main nyelonong aja. Kalo mau nyebrang liat-liat dulu kayak anak TK aja! " sengit Arka pada Risa.
"Lo udah nyerempet gue bukannya minta maaf malah nyolot lagi! " Risa gak kalah sengit.
"Pokoknya lo harus tanggung jawab anterin gue balik! " lanjut Risa sambil naik di boncengan motor Arka dan memeluk perut Arka.
"Turun lo" bentak Arka sambil menarik tangan Risa yang memeluk perut nya.
"Gak, pokoknya lo harus tanggung jawab anterin gue balik! " tegas Risa mempererat pelukannya.
"Udah anterin aja Ka, lagian lo yang buat Risa luka kaya gitu. " ucap Rara membela.
"Bener, lo kan cowok jadi harus jantle tanggung jawab anterin Risa balik! " timpal Rara.
"Oke, gue anterin lo balik tapi lepasin tangan lo, gue risih lo peluk-peluk! " ucap Arka berusaha menarik tangan Risa.
"Gak mau. " ucap Risa.
"Kalo lo gak mau lepas, gue gak mau anterin lo balik! " ancam Arka yang membuat Risa manyun dan mau gak mau melepas pelukan nya dari perut Arka.
Saat tangan Risa sudah lepas dari perutnya, Arka segera tancap gas mengantar Risa pulang.
Saat motor melaju, Risa menengok ke belakang arah teman-teman nya seraya menghancurkan jempolnya dan di balas ancungan jempol dari ketiganya.
Tengah jalan Arka hanya diam saja, ngomong hanya untuk menanyakan alamat rumah Risa.
Setelah sampai di depan rumah Risa, Risa pun turun dari motor.
"Makasi ya Ka! " ucap Risa pelan.
"Ehm... " jawab Arka singkat.
"Lo dari tadi kok diem ja, kayak bisu ja" protes Risa
"Malas" ketus nya semakin membuat Risa dongkol.
"Jangan galak-galak Ka sama gue, gue kan cewek ngomongnya lembutin dikit kek! " ucap Risa mendayu.
"Lo? Cewek? Yakin lo cewek, cewek bar bar dan tengil kayak lo gak pantas di sebut cewek! " sindir Arka.
Risa hanya manyun saja disindir seperti itu. Saat Arka mau narik gas nya,
cup.
Dengan cepat Risa mencium pipi Arka lalu berlari masuk rumah.
Dibalik pintu, Risa tersenyum penuh kemenangan, mengingat ekspresi terkejut Arka saat dia tiba-tiba mencium pipi Arka.
"Lo pasti belum pernah di cium, keliatan banget dari ekspresi lo, karang pasti lo lagi kepikiran gue kikiki! " gumam Risa sambil terkekeh sendiri.
"Sa, kamu sudah pulang kok ngelamun di situ? " tegur tante Ira membuat wajah Risa seketika berubah ekspresi.
"Kepo aja, urus ja urusan tante! " ucap Risa sambil berlalu menuju kamar nya.
Brak...
Sampai kamar, Risa banting pintu dengan keras. Segera Risa mandi lalu turun kembali untuk makan siang.
"Bik, masak apa hari ini! " tegur ku pada Bi Inah yang sedang menyajikan makanan di meja makan.
"Ya ampun non, bikin kaget bibi aja deh! " ucap bi Inah sambil mengelus dada nya.
"Makanya jangan melamun bik" ucapku sambil duduk di depan meja makan.
"Non mau makan, bibik siapin ya. Hari ini bibik masak ikan salmon kesukaan Non! " seru bi Inah semangat sambil mengambilkan nasi dan lauk di piring Risa.
"Gak keras Non Risa sudah segede ini, padahal dulu non lahir segede botol sirup karena prematur. Sampe-sampe nyonya Ira takut gendong Non! " ucap bik Inah sambil menatap Risa.
Mendengar ucapan bik Inah seketika Risa menurunkan sendok yang hendak di masukkan ke mulutnya dan menatap bi Inah.
"Kok tante Ira tahu soal kelahiranku, bukannya tante Ira menikah dengan papa saat aku SMP kelas 2? Jangan-jangan sebelum aku lahir mereka sudah selingkuh di belakang mama! " pikir Risa yang ingin bertanya lebih lanjut pada nik Inah.
"Aduh maaf bibik salah ngomong, maksudnya nyonya Salsa, eh itu ada nyonya datang"ucap bik Inah salah tingkah dan buru-buru pergi.
" Sa, mama mau bicara sama ka... "
"Aku udah kenyang, mau balik kamar dulu! " ucap Risa lalu meninggalkan meja makan karna tidak mau dekat-dekat dengan tante Ira.
"Sa" panggil tante Ira namun Risa acuhkan dan terus menaiki tangga menuju kamar nya.
Sampai kamar Risa menjatuhkan tubuhnya di ranjang sambil mengelus perut nya.
"Padahal masih lapar, eh gara-gara tante Ira nongol mood gue langsung hancur! " ucap Risa.
"Mending gue jalan-jalan bosen juga dirumah liat muka sok baik tante Ira. " ucap Risa.
"Ya ampun mobil gue masih di bawa Rara" lanjut Risa sambil mengambil ponsel nya.
Tring
Ada whatsapp dari Rara bilang udah di bawah nungguin. Segera Risa turun menemui Rara.
"Gimana tadi Sa? " tanya Rara
"Ya gitu deh masih cuek, cuma ya ada kemajuan dikit dia mau nganterin gue balik" jawab Risa
"Lutut lo gimana Sa? " tanya Riri membuat Risa menunduk menatap lututnya.
"Lecet dikit, gk masalah lah" ucap Risa santai
"Ya udah ini kunci mobil lo, kita balik dulu ya. capek mau boci (bobok cantik) " ucap Rara
"Oke, thanks ya, Hati-hati kalian" ucap Risa sambil menerima kunci mobilnya lalu melambaikan tangannya ketika mobil Rara meninggalkan rumahnya.
Huft...
"Sendiri lagi gue neh, gue cabut aja kali ya males di rumah." desah Risa lesu.
"Lutut kamu kenapa sayang? " tanya tante Ira khawatir begitu melihat lutut Risa.
"Lecet" jawab Risa malas.
"Mama obatin ya biar gak infeksi! " tawar tante Ira.
"Gak usah sok baik deh ! " kesal Risa.
"Sayang mama mohon, ijinkan mama untuk mengobati luka kamu. Mama takut kalo gak di obatin nanti infeksi dan bengkak! " mohon tante Ira dengan tulus.
"Oke, tapi kali ini aja aku ijinin" ucap Risa yang sebenarnya merasakan perih di lututnya.
Tante Ira segera mengambil kotak P3K dari dapur.
"Kok bisa lecet gini sayang? " tanya tante Ira sambil membersihkan luka lalu mengoleskan salep luka di lutut Risa.
"Jatoh" jawab Risa singkat.
0o0
Setelah di obati oleh tante Ira, Risa kembali menuju kamar nya lalu mengambil jaket dan ponsel nya.
"Kamu mau kemana Sa? tanya tante Ira yang baru kembali dari dapur menaruh kotak P3K
" Bosen dirumah, btw makasi udah obatin luka nya! " ucap Risa sambil menutup pintu menuju mobil nya. Rencana nya Risa mau melanjutkan makan siang nya di cafe karna perut nya masih lapar tadi hanya makan beberapa suap nasi.
Hay author up lagi, kali ini bab nya lebih panjang ya. BTW gimana kelanjutan kisah Risa dan Arka ya? Berhasil gak Risa naklukin Arka dan memenangkan tantangan nya? Ikuti terus ya kisah nya! Salam ❤ dari Dessy untuk para reader.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments