kring.... kring.....
"Berisik......! " teriak Risa sambil melempar jam weker yang ada di nakas samping ranjangnya.
"Ah akhirnya tenang, lanjut tidur lagi" tapi dengan sekejap mata ngantuknya jadi melotot saat melihat jarum jam yang menempel cantik di dinding kamarnya sudah menunjukkan pukul 6.30.
"ah........ aku terlambat!" teriak Risa sambil keluar dari selimut dan berlari menuju kamar mandi
"Ah sudah mandi dua capung ja biar cepet, ini hari pertamaku di sekolah. " ujar Risa setelah masuk kamar mandi.
Sekitar lima menit melakukan mandi capung, Risa pun keluar dari kamar mandi dengan memakai badrobe menuju lemari mengganti baju dengan seragam SMA.
"Sisiran dulu biar cantik! " seru Risa sambil menguncir ekor kuda rambut panjangnya.
Setelah semua siap dan sempat menyemprot parfum ke badannya agar tidak ketauan mandi capung. Risa bergegas keluar kamar dan turun menuju ruang makan untuk sarapan.
Sesampainya di ruang makan sudah disambut dengan sindiran dari papa. "Dasar gadis tengil, mau jadi apa kamu jam segini baru siap ke sekolah, mau di DO lagi kamu dari sekolah? Papa sudah capek ngurus kepindahan kamu dari sekolah satu ke sekolah lainnya. " omel papa sambil menyantap sarapannya. Bukannya minta maaf, Risa malah ngeloyor duduk dengan santai sambil mengambil sarapannya. Omelan papa sudah menjadi pelengkap sarapannya setiap pagi. Jadi percuma juga buang-buang tenaga dan waktu untuk meladeni papanya berdebat yang tidak akan ada habisnya.
"Sayang makan yang banyak ya, hari ini kan hari pertama kamu di sekolah jangan sampai lemas ya. Baju nya dirapikan sayang biar kamu tidak ditegur oleh pihak sekolah"tutur mama tiriku yang aku tahu hanya baik saat papa ada di antara kami.
" Risa berangkat dulu ya ma, pa! " teriakku saat sarapan ku sudah habis sambil mengambil kunci mobil di atas nakas dan segera berlari menuju garasi.
Setelah menyalakan mesin mobil segera Risa melakukannya menuju SMA Tunas Bangsa. Dimana sekolah ini merupakan kali ketiga nya Risa pindah sekolah dalam setahun terakhir di tingkat 3 atau tingkat akhir nya di SMA. Risa juga sebenarnya lelah harus pindah-pindah sekolah tapi mau bagaimana lagi mungkin memang ini jalannya.
Sebenarnya Risa di keluarkan bukan karena bodoh, tapi karena aku terlalu urakan dan tengil menurut guru-guruku.
"Ah.... lima menit lagi gerbang sekolah ditutup! "teriak Risa saat melihat seorang satpam yang tengah menarik pintu gerbang sekolah di depannya sambil melajukan lebih kencang mobilnya menuju gerbang sekolah.
Akhirnya dengan kecepatan tinggi Risa berhasil melewati gerbang sekolah yang hampir ditutup oleh satpam
" Woy pelan-pelan donk neng! "teriak satpam yang kaget karena Risa hampir menyerempet nya saat satpam tersebut hendak menutup gerbang.
"Maaf Pak! " teriak Risa sambil melambaikan tangannya dari jendela mobil.
Setelah memarkir mobil sport nya, Risa segera keluar dari mobil dan berlari menuju ruang guru. Setelah nya sang guru mengantar Risa menuju kelas yang mana di atas ruang tersebut tertera kelas XIIA.
Walaupun Risa urakan dan tidak bisa di atur, tapi Risa termasuk siswa yang pintar sehingga dengan nilai rapot yang selalu bagus di setiap semester nya, Risa bisa masuk di kelas unggulan di sekolah tersebut. Dan Risa bangga akan itu setidaknya ada sesuatu yang bisa di andalkan nya untuk bisa terus sekolah.
Setelah memasuki ruang kelas, wali kelas ku mulai mengumumkan kedatanganku.
"Selamat pagi anak-anak, hari ini kita kedatangan siswa baru pindahan dari SMA Merdeka. Ayo Risa perkenalkan diri kamu! " ramah bu Anggun selaku wali kelas.
"Risa! " seru Rara dan Riri si kembar yang mana mereka teman satu komplek dengan Risa. Risa pun hanya melambaikan tangan untuk membalas sapaan mereka.
"Ayo Risa perkenalkan diri kamu nak! " pinta sang guru yang akhirnya membuat Risa tersadar dan memasang senyum yang manis.
"Hai, perkenalkan nama saya Risa Alexa Putri, kalian bisa memanggil saya Risa, Icha, Lexa, atau Putri. Seperti kata bu Anggun saya pindahan dari SMA Merdeka, Sekian dan Terima Kasih! " sapa Risa kepada teman-teman baru nya.
"Udah segitu ja Risa? " tanya bu Anggun yang hanya Risa jawab dengan anggukan kepala.
"Oke kalau begitu, silahkan kamu duduk di samping bangku si kembar Rara dan Riri! "titah bu Anggun.
Risa pun tersenyum senang mendengar perintah bu Anggun yang menyuruhnya duduk dekat dengan si kembar Rara dan Riri. Dengan senang hati Risa menghampiri tempat duduk yang di tunjuk bu Anggun.
"Yey akhirnya kita bisa satu sekolah Risa! " seru Rara sambil menengok ke arahku.
"Gue seneng banget Sa lo pindah ke sekolah ini jadi kita bisa seru-seruan bareng! " sambut Riri sambil menggenggam tangan Risa.
"Sudah jangan ribut kalian, ngobrolnya nanti saja saat istirahat, sekarang waktunya belajar! Dan untuk kamu Risa tolong rapikan seragam kamu" perintah bu Anggun.
"Baik bu! " seru Risa sambil merapikan seragamnya. Walaupun sebenarnya Risa gerah kalau memakai seragam yang di masukkan rapi ke dalam rok nya, tapi kali ini dia harus manut karena ini hari pertamanya. Risa harus bersabar dulu kalau mau berulah di sekolah baru nya.
Baru 15 menit pelajaran berlangsung, Tiba-tiba ada salah satu guru mengetuk pintu kelas.
"Maaf bu Anggun, saya di minta oleh kepala sekolah untuk memanggil ibu ke ruang rapat karena ada rapat dadakan dari pihak yayasan! " kata sang guru kepada bu Anggun.
"Baik, saya akan segera ke sana. Terima kasi sudah memberi tahu saya! " kata bu Anggun sambil menganggukan kepala.
Setelah guru tersebut keluar kelas, bu Anggun mengambil tumpukan kertas di atas meja nya.
"Anak- anak penyampaian materi ibu sudahi sampai disini, besok ibu lanjut lagi karena ibu ada rapat dadakan bersama kepala sekolah dan yayasan. Ibu mohon kalian jangan ribut jadi sebelum ibu tinggal ibu akan memberikan tugas kepada kalian. Untuk Arka kamu tolong bagikan kertas ulangan ini, dan jika sudah selesai tolong kamu kumpulkan lagi dan kamu taruh di atas meja ibu di ruang guru! "titah bu Anggun kepada seorang laki-laki yang duduk di bangku paling depan. Baru Risa sadar kalau sejak tadi laki-laki tersebut sama sekali tidak bersuara, dan sangan tenang selama pelajaran berlangsung.
Setelah menganggukan kepalanya Arka berdiri dan menerima kertas ulangan tersebut dari bu Anggun segera membagikannya kepada semua siswa.
Saat membagikan kertas ulangan Arka selalu memasang wajah datar dan sangat dingin, tidak ada tegur sapa ataupun senyum yang terlukis di wajahnya.
Saat Arka membagikan kertas ulangan bu Anggun pamit untuk meninggalkan kelas yang di jawab serempak di jawab oleh semua siswa.
" Cowok itu siapa sih, kok wajahnya datar gitu, tampangnya juga dingin banget, berdekatan dengan dia hawa nya seperti di Kutub? "tanya Risa kepada Rara dan Riri
"Dia itu ketua kelas kita Sa, namanya Arka Juanda. Dia itu most wanted di sekolah kita. " jelas Rara sambil menatap Arka dengan pandangan mengagumi.
"Dia itu orang cuek, sikapnya juga dingin banget, irit banget kalau ngomong, makanya gak salah dia itu di juluki The Prince of Pole alias PANGERAN KUTUB. " lanjut Riri sambil berbisik karena takut di dengar oleh Arka.
Setelah kesadarannya kembali, Risa menatap Arka dengan tajam lalu menghampiri Arka sambil menggebrak meja.
"Enak ja lo bilang gue ngasal, jawaban gue bener semua kalau lo gak percaya lo cek aja sendiri. " teriak Risa tidak Terima.
Arka mengambil kertas ulangan Risa dan mengecek jawaban Risa, beberapa detik kemudian alisnya menyatu.
"Lo pasti nyontek ya? " tuduh Arka
"Enak ja lo main nuduh gue, tadi nuduh gue ngasal karang nuduh gue nyontek, gini-gini gue pinter buktinya gue bisa masuk kelas unggulan di sekolah ini. " Risa merasa gak Terima di tuduh sembarangan sama Arka.
"Percuma lo pinter, tapi sebagai cewek lo barbar gak jelas, gak ada kalem-kalemnya. "sahut Arka
"Emang apa urusan lo ngatur-ngatur gue, yang penting gue gak nyusahin lo, tugas gue kelar dan jawaban gue bener! " balas Risa lalu menuju Rara dan Riri dengan perasaan dongkol.
"Wah lo berani banget Sa, selama ini gak ada cewek yang berani nyahutin omongannya Arka, biasanya cewek-cewek udah klepek-klepek duluan liat wajahnya! " seru Rara sambil mengancungkan dua jempolnya ke Risa.
"Orang kayak dia gak usah di kagumi, songong gitu mending di bully, btw kalian lama banget selesain soal begituan doank! " gerutu Risa kepada dua temannya.
"Ntar Sa ne lagi 2 soal yang belum, tolong bagi jawaban lo donk biar cepet kita keluar. " rayu Riri yang akhirnya di balas anggukan oleh Risa.
setelah selesai mengajari si kembar dan mereka selesai. Mereka menghampiri Arkan dan menyerahkan kertas ulangan mereka, sedangkan Risa sudah duluan ngeloyor keluar kelas.
"Kantin yukz, nyari yang seger-seger!" ajak Risa sesampainya di luar kelas..
Hay segitu dulu ya , ntar lanjut part 2 bakal lebih seru lo. Kira-kira Risa betah gak ya di sekolah baru, ups...salah maksudnya kerusuhan apa lagi yang bakal di buat Risa di sekolah barunya? Terus ikuti ceritanya ya, salam ❤ dari Dessy untuk para reader.
Sesampainya dikantin mereka bertiga menuju meja yang di pojok deket dengan kebun, menurut si kembar sih itu tempat paling strategis bisa memantau ke segala arah.
Suasana kantin cukup ramai karna memang kebetulan sedang jam istirahat.
"Mbak Atik pesanan kami kayak biasa ya! " teriak si kembar Rara dan Riri ke arah penjual kantin yang bernama Mbak Atik yang dibalas anggukan kepala dan senyuman dari Mbak Atik.
"Temennya pesen apa neng, apa sama juga? " tanya Mbak Atik ketika melihat Rara dan Riri tidak hanya berdua.
"Lo pesen apa Sa, disini semua menu nya enak-enak? " tanya Riri sambil promosi.
"Mbak aku mau spageti sama soda donk! " seru Risa ke Mbak Atik.
"Siswa baru ya neng, tumben keliatan? " tanya Mbak Atik yang memang sudah hafal wajah-wajah siswa dan siswi di sekolah ini.
"Ya Mbak baru pindah hari ini, jadi ini hari pertamaku disekolah ini! " jawab Risa.
"Wah berarti neng friendly baru hari pertama sudah akrab sama neng Rara dan neng Riri! "balas Mbak Atik
" Gak juga Mbak, kita emang dah temenan lama, maklum 1 komplek cuma baru ja satu sekolah! "ujar Rara sambil nyengir.
Sambil menunggu pesanan mereka datang Risa mengedarkan pandangan nya ke seluruh ruangan kantin.
" Kantin nya lumayan bagus, tempatnya juga nyaman! " ujar Risa
Lalu wajah Risa mulai berubah masam saat matanya beradu pandang dengan sosok yang baru memasuki kantin.
"Sayang banget pemandangan yang bagus di hancurkan sama orang nyebelin ikut gabung di kantin ini! " ujar Risa saat melihat Arka memasuki kantin. Seketika si kembar Rara dan Riri menoleh ke arah mata Risa memandang.
"Ini namanya pemandangan yang sungguh menakjubkan Sa! " ujar Rara sambil menatap Arka tanpa berkedip.
"Oh sungguh karya Tuhan yang paling sempurna! " imbuh Riri seolah tersihir pesona seorang Arka.
Setelah beberapa saat makanan mereka pun datang, Risa yang masih berada dalam mode kesal oleh ulah para sahabatnya yang masih terpesona akhirnya melahap makanannya tanpa suara.
"Aduh gerah banget gue kayak gini! " gerutu Risa sambil mengeluarkan bajunya dari rok seragamnya serta melipat lengan bajunya setelah menghabiskan makanannya.
Tiba-tiba dari meja sebelah ada keributan.
"Eh cupu, lo berani ya main-main sama gue. Berani banget lo ngerjain tugas gue asal-asalan sampe nilai gue anjlok! "hardik seorang gadis yang tengah menarik kerah baju seorang gadis cupu yang menunduk dengan wajah yang pucat.
" Ta..tapi Karina, aku sudah ngerjain semampu ku lagian kan cuma salah dua soal. "sahut gadis cupu itu sambil ketakutan.
" Karina Ameswari harus sempurna, tidak boleh ada kekurangan sedikit pun, lo harus tau itu! "bentak gadis yang bernama Karina tersebut.
" Paham lo! " seru teman Karina yang lain.
"Girls, mereka siapa sih? " tanya Risa pada si kembar.
"Mereka itu tiga cewek centil biang rusuh disekolah ini. Selain cantik dan kaya, mereka juga tukang bully. Terutama si Karina ketua genknya. Dan Karina juga naksir sama Arkan bahkan tanpa malu -malu ngejar-ngejar Arkan. "jelas Rara
" Yang ngebentak itu namanya Karina si ketua genk, yang nyahutin tadi namanya Kesya dan lagi satu namanya Karmen. Mereka dikenal dengan julukan Trio K yang centil dan suka ngebully.
"Kok yang lain cuma nonton doank gak ada yang nolongin gadis cupu itu? " tanya Risa keheranan menatap seluruh siswa di kantin itu cuma jadi penonton.
"Gak ada yang berani Sa, keluarganya Karina donator terbesar di sekolah ini jadi gak ada yang berani ngelawan mereka. " bisik Rara yang membuat Risa terkejut.
"Setahuku yang jadi donator terbesar disekolah ini keluarga Alexander, ya keluargaku makanya aku dengan gampang masuk sekolah ini. Kayaknya ada yang gak beres ini. " pikir Risa yang mengetahui saat papa meminta Risa pindah ke SMA Tunas Bangsa karena keluarganya donator terbesar dan tetap disekolah ini.
"ADUH... BERISIK BANGET SIH LO, GANGGU ACARA MAKAN GUE AJA! " teriak Risa sambil menatap Karina dengan pandangan tidak suka. Sontak semua siswa menatap Risa dan Karina menghentikan aksinya sambil menatap Risa.
"Sa Lo ngapain, cari mati lo ya? " bisik Rara ketakutan tapi diacuhkan oleh Risa.
"Eh lo, siapa nama lo? Ya Karina, lo segitu bodohnya ya sampe buat tugas aja lo gak mampu sendiri, pake nyuruh orang lain buat ngerjainnya? Lo kalo gak niat belajar gak usah sekolah, malu -maluin aja lo naik kelas hasil dari meras otak dan tenaga orang lain." sindir Risa yang membuat semua siswa menahan tawa namun tidak dengan Arka yang hanya cuek dan tetap dengan sikap dinginnya mengacuhkan keributan yang ada di sekitarnya.
"Eh, berani banget lo ya ngomong kayak gitu ke Karina! " seru Karmen sahabat Karina
"Lo juga sama bego nya sama Karina, sekolah bukannya belajar biar pinter ini malah mau aja dijadiin budak sama Karina." tandas Risa santai sambil menatap Karmen meremehkan.
"EH LO, LO MURID PINDAHAN KAN ? JANGAN BELAGU LO DISINI, LO PINDAH KESINI JUGA PASTI KARENA LO BIANG MASALAH KAN, KALAU GAK BEGO YA BIANG RUSUH, YA KAN? teriak Karina sambil berjalan kearah Risa sambil menunjuk-nunjuk Risa dengan wajah penuh amarah.
" Gue emang suka bikin rusuh tapi gue gak bego kayak lo! "tawaku meremehkan.
" Sialan!! " maki Karina sambil mengambil minuman di atas meja hendak menyiram ku dengan sebotol soda namun segera di tangkis oleh Risa sehingga botol soda itu terbalik mengenai wajah dan seragam Karina.
"Kurang ajar lo ya, berani lo sama gue! " geram Karina sambil mengibaskan rambut dan rok nya yang basah kena soda.
"Lo.... " seru Karina ingin menampar Risa namun tangannya segera ditangkap dan diplintir ke belakang oleh Risa.
"Jangan berani lo sentuh wajah gue dengan tangan kotor lo kalau lo gak mau tangan kotor lo ini gue patahin. " ancam Risa.
"Berani banget lo ngelawan gue, lo belum tahu siapa gue. "ucap Karina sambil meringis kesakitan.
" Lo yang belum tahu siapa gue, lo itu bukan apa-apa buat gue. Kalau lo berani bikin ulah atau berurusan sama gue, gue pastiin bakal bongkar kedok lo, gue bakal sebarin siapa sebenarnya keluarga lo! "ancam Risa berbisik di telinga Karina sehingga membuat wajah Karina pucat pasi.
"Awas lo ya! " kata Karina setelah tangannya dihempaskan dan bahu nya didorong oleh Risa sambil berlalu setelah menetralkan raut wajahnya.
"Wah, syok gue Sa, hampir copot jantung gue tadi! " seru Rara sambil terduduk di kursinya.
"Tapi jujur lo keren banget Sa, selama ini gak ada yang berani sama mereka, dan gue baru kali ini liat muka nya si Karina pucat kayak gtu! " imbuh Riri menepuk bahu Risa bangga.
"Eh gadis cupu, sini lo! " panggil Risa sambil melambaikan tangan membuat Anya mendekat sambil gemetaran.
"Tolong jangan bully aku lagi, aku ingin belajar dengan tenang! " ujar Anya ketakutan yang membuat Risa tertawa terbahak-bahak.
"Gue emang nakal tapi gue gak jahat, jadi lo tenang aja. Nih, hapus air mata lo! " titah Risa sambil menyerahkan tisu kepada Anya.
"Makasi" ucap Anya menerima tisu lalu menghapus air mata yang membasahi pipi nya.
"Siapa nama lo? " tanya Risa sambil menarik tangan Anya untuk duduk di sampingnya.
"Namaku Anya, aku anak kelas XIIB! " jawab Anya sambil duduk di samping Risa.
"Lo jadi orang jangan mau di tindas, lawan sekali-kali. Gak usah takut toh kita sama-sama manusia, sama-sama makan nasi. " omel Risa.
"A.. aku gak berani, Karina dan genk nya orang kaya dan berpengaruh di sekolah ini. Sedangkan aku hanya anak miskin, cupu yang bisa sekolah disini dengan bantuan beasiswa. Lagian gak ada yang mau berteman dengan anak cupu kayak aku disekolah ini. "kata Anya merendahkan diri.
"Udah lo karang gak sendiri, kan ada gue. Gue mau kok jadi temen lo. Gue, Rara dan Riri bakal jadi teman lo mulai hari ini, bener kan girls? seru Risa membuat Rara dan Risa terkejut lalu mengangguk ragu.
"Makasi" ucap Anya terharu dengan mata Berkaca-kaca.
"Rambut lo bagus tapi kenapa lo kepang begini, jadi keindahannya tersembunyi dibalik kepangan yang jelek ini. Pulang sekolah ikut gue yuk! " ucap Risa sambil memegang kepangan rambut Anya.
"Kemana dan ngapain? "tanya Anya dengan raut ketakutan.
"Udah gak usah banyak tanya, ikut ja. Tenang aja gue gak makan orang, kan udah gue bilang gue bukan orang jahat. Ketik no HP lo! " titah Risa sambil menyerahkan HP nya yang diterima Anya yang dengan cepat mengetik no HP nya di HP Risa.
"Selama ini gak ada yang berani ngelawan Karina. Dia selalu berbuat seenaknya. Tapi kamu sungguh hebat bisa membuat Karina pergi dengan kekalahan. Sebagai ucapan Terima kasih ijinkan aku yang traktir makanan kalian. " ujar Anya dengan bahagia.
"Sebenernya sih gue ada uang buat bayar makanan gue, tapi gue hargai niat baik lo. Gue Terima traktiran lo hitung-hitung perayaan pertemanan kita. " ujar Risa sambil tersenyum ramah.
Hai segitu dulu ya, mumpung ada waktu dan otak lagi fresh buat up. Terus ikuti ceritanya Risa ya. Salam ❤dari Dessy untuk para reader.
Begitu bel pulang berbunyi, Risa bergegas ke parkiran menuju mobil sport nya bersama si kembar Rara dan Riri. Cukup lama mereka menunggu Anya yang gak muncul-muncul.
"Anya...! " teriak Risa begitu melihat sosok Anya yang berjalan pelan ke arah mereka.
"Lama banget sih, sampe jamuran nich kita nungguin lo? " protes Rara begitu Anya di hadapannya.
"Maaf tadi aku masih bantuin guru bawa tugas teman-teman ke ruang guru, jadi agak terlambat datang nemuin kalian. " ucap Anya pelan merasa bersalah.
"Udah langsung cus kuy biar gak keburu panas, terpanggang gue disini! " seru Risa.
"Kuy lah, Anya lo mau ikut mobil Risa atau mobil kita? " tanya Rara pada Anya.
"Udah ikut mobil gue ja, lo berdua ngikut di belakang ya kita kerumah gue! " ucap Risa yang dibalas anggukan kepala ketiganya.
Anya merasa minder masuk ke dalam mobil sport tersebut. Dia merasa gak pantas dan bengong sampai suara Risa mengagetkan nya menyuruhnya masuk.
Tak ingin menunda waktu begitu Anya duduk disebelahku dengan segera Risa pun menancap gas dan bergegas menuju rumah. Tak sampai 30 menit mereka sampai dan disusul mobil Rara dan Riri di belakangnya.
"Rumah kamu kayak istana Sa, aku jadi minder sama kamu. Aku pulang aja ya? " kata Anya merasa rendah diri.
"Kita udah sampe, kalo lo gak mau masuk ya udah pulang sono tapi jangan harap gue mau kenal ama lo lagi!" ujar Risa membuat Anya terdiam.
"BTW Kita mau ngapain Sa dirumah lo? " tanya Rara bingung.
"Kita make over Anya biar gak cupu lagi, kuy lah masuk girls!" seru Risa mengajak. ketiganya masuk rumah.
Mau gak mau Anya ngikut masuk ke dalam rumah Risa.
"Eh ada Rara dan Riri datang, sayang kamu pasti capek kan, mandi gih terus ajak teman-teman kamu makan siang bareng ya! " sambut tante Ira ramah.
"Siang tante Ira, gimana kabar tante? " sapa Rara dan Riri ramah.
"Kabar tante baik kok. Eh ini siapa kok tumben tante liat, temen baru nya Risa ya? Siapa nama kamu nak? tanya tante Ira ramah kepada Anya.
" Saya Anya tante, temannya Risa disekolah! "sapa Anya santun sambil menyalami tangan tante Ira.
" come on girls, kita masuk ke kamar gue kuy! "seru Risa gak mau berbasa-basi dengan mama tirinya itu.
" Ya sudah kalian masuk aja, ntar bibi bawain minuman dan camilan buat kalian ke kamarnya Risa ya."ucap tante Ira lalu memanggil pembantunya untuk menyiapkan minuman dan camilan dan mengantarnya ke kamar Risa.
Huft
Sesampainya di kamar, Risa membuang nafas dengan kasar mengontrol emosi yang tadi sempet terbendung akibat ulah sok akrab mama tirinya itu.
"Oke kita mulai aja yuk! " seru Risa sambil mencepol rambut panjangnya.
"Ayo Anya lo duduk disini! " titah Rara kepada Anya sambil menepuk kursi di depan meja rias Risa.
Risa mengeluarkan semua koleksi make up nya yang membuat teman-teman nya melongo karena saking lengkapnya.
"Gue gak nyangka lo punya koleksi make up se komplit ini, padahal muka lo jarang di poles make up! " seru Riri heboh sambil menata kosmetik di atas meja.
"Gue emang gak suka dandan, cuma kalo ada acara tertentu doank gue baru mak ginian itu pun cuma yang tipis-tipis doank. Gue punya koleksi banyak karna tante Ira rajin beliin gue katanya biar gue bisa feminim dikit! " kata Risa menjelaskan sambil membuka kaca mata Anya.
"Kalo diliat-liat lo cantik juga, cuma ketutup sama gaya cupu lo aja. " ucap Risa, menatap wajah Anya.
"Btw lo minus berapa? " tanya Risa
"Minus 2 Sa. "jawab Anya.
" Sama kayak gue, kayaknya gue masih ada stok softlens minus yang masih tersegel warnanya bening. " ucap Risa menunjuk laci meja rias nya dan menyuruh Rara mengambilnya.
Dengan segera Risa memasang softlens ke mata Anya. "Jangan kedip-kedip Anya, gue susah ne masang nya" protes Risa karena Anya terus mengedipkan mata saat dipasang kan softlens.
"Aku takut perih Sa" ujar Anya takut.
"Perih bentar doank kok, klo udah nyaman bakal kebiasa kok. " kata Risa menenangkan.
Setelah selesai memasang softlens, Anya mengedip kan mata nya berusaha menyesuaikan dengan softlens yang digunakan. Setelah memasang softlens, Risa memakaikan foundation ke wajah Anya. Tak perlu banyak-banyak karena sejatinya kulit wajah Anya sudah putih cuma kurang perawatan aja.
Setelah menghabiskan waktu 30 menit karena banyak drama saat pemakaian eye liner bawah dimana Anya terus saja menutup mata nya karena takut mata nya ke colok pensil eye liner. Risa menatap hasil karya nya di wajah cantik Anya sambil tersenyum puas.
"Wah lo cantik banget Anya, gue berbakat juga jadi make up artis ne! " ucap Risa sambil terkekeh sambil mematikan catokan yang di gunakan meluruskan rambut Anya.
"Ini seriusan aku? " tanya Anya menatap tak percaya ke arah cermin yang menampilkan wajah cantiknya setelah di make over.
"Lo itu sebenernya cantik, cuma kurang perawatan aja dan kurang percaya diri! " puji Riri membuat Anya tersipu malu.
"Nah lo kan udah cantik ne, kuy lah kita jalan. Ke mall yukz! " ajak Rara yang disambut Riri dan Risa sedangkan Anya hanya manggut aja.
"Tapi kita ganti baju dulu yukz, masa nge mall pake seragam, kalian pake baju gue aja! " seru Risa lalu menuju lemari nya dan memberikan masing-masing 1 stel baju.
"Thanks Sa" ucap Rara dan Riri kompak
"Makasi Sa" ucap Anya sopan
"Eh Anya lo coba rubah gaya ngomong lo, jangan terlalu kaku lah. Coba jangan pake aku kamu, coba belajar pake bahasa gaul biar nyambung kita ngomongnya. " protes Risa yang di setujui Rara dan Riri.
Anya pun berusaha mengimbangi gaya bicara teman-teman nya walaupun masih agak kaku.
Setelah mandi dan berganti baju, mereka pun segera turun untuk pergi ke mall. Mereka berempat menggunakan 1 mobil yaitu mobil Risa dengan Risa yang menyetir.
Sesampainya di mall.
"Kita kemana dulu ne? " tanya Rara antusias.
"Kita main fun word yukz! ajak Risa.
" Oke, habis itu ke photobox ya? " ajak Riri kemudian.
"Oke lah kuy kita jalan! " seru Risa sambil menggandeng tangan Anya yang dari diam aja.
Segitu dulu ya, di usahakan up setiap hari walaupun cuma 1 bab. Jangan bosen nungguin up nya ya. Dijamin ceritanya makin seru. Salam ❤ dari Dessy untuk para reader.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!