Sesampainya dikantin mereka bertiga menuju meja yang di pojok deket dengan kebun, menurut si kembar sih itu tempat paling strategis bisa memantau ke segala arah.
Suasana kantin cukup ramai karna memang kebetulan sedang jam istirahat.
"Mbak Atik pesanan kami kayak biasa ya! " teriak si kembar Rara dan Riri ke arah penjual kantin yang bernama Mbak Atik yang dibalas anggukan kepala dan senyuman dari Mbak Atik.
"Temennya pesen apa neng, apa sama juga? " tanya Mbak Atik ketika melihat Rara dan Riri tidak hanya berdua.
"Lo pesen apa Sa, disini semua menu nya enak-enak? " tanya Riri sambil promosi.
"Mbak aku mau spageti sama soda donk! " seru Risa ke Mbak Atik.
"Siswa baru ya neng, tumben keliatan? " tanya Mbak Atik yang memang sudah hafal wajah-wajah siswa dan siswi di sekolah ini.
"Ya Mbak baru pindah hari ini, jadi ini hari pertamaku disekolah ini! " jawab Risa.
"Wah berarti neng friendly baru hari pertama sudah akrab sama neng Rara dan neng Riri! "balas Mbak Atik
" Gak juga Mbak, kita emang dah temenan lama, maklum 1 komplek cuma baru ja satu sekolah! "ujar Rara sambil nyengir.
Sambil menunggu pesanan mereka datang Risa mengedarkan pandangan nya ke seluruh ruangan kantin.
" Kantin nya lumayan bagus, tempatnya juga nyaman! " ujar Risa
Lalu wajah Risa mulai berubah masam saat matanya beradu pandang dengan sosok yang baru memasuki kantin.
"Sayang banget pemandangan yang bagus di hancurkan sama orang nyebelin ikut gabung di kantin ini! " ujar Risa saat melihat Arka memasuki kantin. Seketika si kembar Rara dan Riri menoleh ke arah mata Risa memandang.
"Ini namanya pemandangan yang sungguh menakjubkan Sa! " ujar Rara sambil menatap Arka tanpa berkedip.
"Oh sungguh karya Tuhan yang paling sempurna! " imbuh Riri seolah tersihir pesona seorang Arka.
Setelah beberapa saat makanan mereka pun datang, Risa yang masih berada dalam mode kesal oleh ulah para sahabatnya yang masih terpesona akhirnya melahap makanannya tanpa suara.
"Aduh gerah banget gue kayak gini! " gerutu Risa sambil mengeluarkan bajunya dari rok seragamnya serta melipat lengan bajunya setelah menghabiskan makanannya.
Tiba-tiba dari meja sebelah ada keributan.
"Eh cupu, lo berani ya main-main sama gue. Berani banget lo ngerjain tugas gue asal-asalan sampe nilai gue anjlok! "hardik seorang gadis yang tengah menarik kerah baju seorang gadis cupu yang menunduk dengan wajah yang pucat.
" Ta..tapi Karina, aku sudah ngerjain semampu ku lagian kan cuma salah dua soal. "sahut gadis cupu itu sambil ketakutan.
" Karina Ameswari harus sempurna, tidak boleh ada kekurangan sedikit pun, lo harus tau itu! "bentak gadis yang bernama Karina tersebut.
" Paham lo! " seru teman Karina yang lain.
"Girls, mereka siapa sih? " tanya Risa pada si kembar.
"Mereka itu tiga cewek centil biang rusuh disekolah ini. Selain cantik dan kaya, mereka juga tukang bully. Terutama si Karina ketua genknya. Dan Karina juga naksir sama Arkan bahkan tanpa malu -malu ngejar-ngejar Arkan. "jelas Rara
" Yang ngebentak itu namanya Karina si ketua genk, yang nyahutin tadi namanya Kesya dan lagi satu namanya Karmen. Mereka dikenal dengan julukan Trio K yang centil dan suka ngebully.
"Kok yang lain cuma nonton doank gak ada yang nolongin gadis cupu itu? " tanya Risa keheranan menatap seluruh siswa di kantin itu cuma jadi penonton.
"Gak ada yang berani Sa, keluarganya Karina donator terbesar di sekolah ini jadi gak ada yang berani ngelawan mereka. " bisik Rara yang membuat Risa terkejut.
"Setahuku yang jadi donator terbesar disekolah ini keluarga Alexander, ya keluargaku makanya aku dengan gampang masuk sekolah ini. Kayaknya ada yang gak beres ini. " pikir Risa yang mengetahui saat papa meminta Risa pindah ke SMA Tunas Bangsa karena keluarganya donator terbesar dan tetap disekolah ini.
"ADUH... BERISIK BANGET SIH LO, GANGGU ACARA MAKAN GUE AJA! " teriak Risa sambil menatap Karina dengan pandangan tidak suka. Sontak semua siswa menatap Risa dan Karina menghentikan aksinya sambil menatap Risa.
"Sa Lo ngapain, cari mati lo ya? " bisik Rara ketakutan tapi diacuhkan oleh Risa.
"Eh lo, siapa nama lo? Ya Karina, lo segitu bodohnya ya sampe buat tugas aja lo gak mampu sendiri, pake nyuruh orang lain buat ngerjainnya? Lo kalo gak niat belajar gak usah sekolah, malu -maluin aja lo naik kelas hasil dari meras otak dan tenaga orang lain." sindir Risa yang membuat semua siswa menahan tawa namun tidak dengan Arka yang hanya cuek dan tetap dengan sikap dinginnya mengacuhkan keributan yang ada di sekitarnya.
"Eh, berani banget lo ya ngomong kayak gitu ke Karina! " seru Karmen sahabat Karina
"Lo juga sama bego nya sama Karina, sekolah bukannya belajar biar pinter ini malah mau aja dijadiin budak sama Karina." tandas Risa santai sambil menatap Karmen meremehkan.
"EH LO, LO MURID PINDAHAN KAN ? JANGAN BELAGU LO DISINI, LO PINDAH KESINI JUGA PASTI KARENA LO BIANG MASALAH KAN, KALAU GAK BEGO YA BIANG RUSUH, YA KAN? teriak Karina sambil berjalan kearah Risa sambil menunjuk-nunjuk Risa dengan wajah penuh amarah.
" Gue emang suka bikin rusuh tapi gue gak bego kayak lo! "tawaku meremehkan.
" Sialan!! " maki Karina sambil mengambil minuman di atas meja hendak menyiram ku dengan sebotol soda namun segera di tangkis oleh Risa sehingga botol soda itu terbalik mengenai wajah dan seragam Karina.
"Kurang ajar lo ya, berani lo sama gue! " geram Karina sambil mengibaskan rambut dan rok nya yang basah kena soda.
"Lo.... " seru Karina ingin menampar Risa namun tangannya segera ditangkap dan diplintir ke belakang oleh Risa.
"Jangan berani lo sentuh wajah gue dengan tangan kotor lo kalau lo gak mau tangan kotor lo ini gue patahin. " ancam Risa.
"Berani banget lo ngelawan gue, lo belum tahu siapa gue. "ucap Karina sambil meringis kesakitan.
" Lo yang belum tahu siapa gue, lo itu bukan apa-apa buat gue. Kalau lo berani bikin ulah atau berurusan sama gue, gue pastiin bakal bongkar kedok lo, gue bakal sebarin siapa sebenarnya keluarga lo! "ancam Risa berbisik di telinga Karina sehingga membuat wajah Karina pucat pasi.
"Awas lo ya! " kata Karina setelah tangannya dihempaskan dan bahu nya didorong oleh Risa sambil berlalu setelah menetralkan raut wajahnya.
"Wah, syok gue Sa, hampir copot jantung gue tadi! " seru Rara sambil terduduk di kursinya.
"Tapi jujur lo keren banget Sa, selama ini gak ada yang berani sama mereka, dan gue baru kali ini liat muka nya si Karina pucat kayak gtu! " imbuh Riri menepuk bahu Risa bangga.
"Eh gadis cupu, sini lo! " panggil Risa sambil melambaikan tangan membuat Anya mendekat sambil gemetaran.
"Tolong jangan bully aku lagi, aku ingin belajar dengan tenang! " ujar Anya ketakutan yang membuat Risa tertawa terbahak-bahak.
"Gue emang nakal tapi gue gak jahat, jadi lo tenang aja. Nih, hapus air mata lo! " titah Risa sambil menyerahkan tisu kepada Anya.
"Makasi" ucap Anya menerima tisu lalu menghapus air mata yang membasahi pipi nya.
"Siapa nama lo? " tanya Risa sambil menarik tangan Anya untuk duduk di sampingnya.
"Namaku Anya, aku anak kelas XIIB! " jawab Anya sambil duduk di samping Risa.
"Lo jadi orang jangan mau di tindas, lawan sekali-kali. Gak usah takut toh kita sama-sama manusia, sama-sama makan nasi. " omel Risa.
"A.. aku gak berani, Karina dan genk nya orang kaya dan berpengaruh di sekolah ini. Sedangkan aku hanya anak miskin, cupu yang bisa sekolah disini dengan bantuan beasiswa. Lagian gak ada yang mau berteman dengan anak cupu kayak aku disekolah ini. "kata Anya merendahkan diri.
"Udah lo karang gak sendiri, kan ada gue. Gue mau kok jadi temen lo. Gue, Rara dan Riri bakal jadi teman lo mulai hari ini, bener kan girls? seru Risa membuat Rara dan Risa terkejut lalu mengangguk ragu.
"Makasi" ucap Anya terharu dengan mata Berkaca-kaca.
"Rambut lo bagus tapi kenapa lo kepang begini, jadi keindahannya tersembunyi dibalik kepangan yang jelek ini. Pulang sekolah ikut gue yuk! " ucap Risa sambil memegang kepangan rambut Anya.
"Kemana dan ngapain? "tanya Anya dengan raut ketakutan.
"Udah gak usah banyak tanya, ikut ja. Tenang aja gue gak makan orang, kan udah gue bilang gue bukan orang jahat. Ketik no HP lo! " titah Risa sambil menyerahkan HP nya yang diterima Anya yang dengan cepat mengetik no HP nya di HP Risa.
"Selama ini gak ada yang berani ngelawan Karina. Dia selalu berbuat seenaknya. Tapi kamu sungguh hebat bisa membuat Karina pergi dengan kekalahan. Sebagai ucapan Terima kasih ijinkan aku yang traktir makanan kalian. " ujar Anya dengan bahagia.
"Sebenernya sih gue ada uang buat bayar makanan gue, tapi gue hargai niat baik lo. Gue Terima traktiran lo hitung-hitung perayaan pertemanan kita. " ujar Risa sambil tersenyum ramah.
Hai segitu dulu ya, mumpung ada waktu dan otak lagi fresh buat up. Terus ikuti ceritanya Risa ya. Salam ❤dari Dessy untuk para reader.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments