Chapter 07-Pria Misterius

"Ada apa ini?" Tanya seseorang yang baru saja datang.

"Nak Cherin apa yang terjadi?" Tanya nya lagi seraya membantu Cherin untuk berdiri.

"A anu, pak. Che Cherin dibully Eva, pak. Padahal Cherin nggak ngapa-ngapain Eva, tapi Eva nya yang langsung datang dan ngehajar Cherin." Seru salah seorang siswa perempuan.

"Hmph, seperti nya ada seseorang yang tidak terima." Batin ku dengan melirik gadis yang mengadu itu.

"APA?! DIMANA DIA, DIMANA EVA? BERANINYA DIA MEMBUAT MASALAH DISEKOLAH ELIT KITA INI!!" Teriak guru itu.

"Heh, dasar tidak tahu diri. Padahal, Eva juga adalah anak dari salah seorang donatur terbesar disekolah ini. Bahkan, ayah nya Eva merupakan donatur yang paling besar menyumbangkan dana, melebihi jumlah dana yang disumbangkan ibu nya Cherin. Beraninya dia!!!" Batin ku lagi, sambil menahan perasaan geram yang berkecamuk dalam dada.

"Ehem, ehem. Pak, anda tidak buta, kan!?! Saya ada disini, dari tadi saya sudah ada disini." Ucap ku dengan senyum miring dan alis yang terangkat sebelah, yah, berusaha untuk tetap 'bersabar'.

"Eh, ti tidak nak. Bukan Eva anda, tetapi Eva yang satunya. Ehm, penampilan nya sangat culun dan wajah nya sangat jelek. Haha, tidak bisa dibandingkan dengan nak Eva yang sangat cantik ini."

"Dia memang tukang bully disekolahan ini, padahal dia bisa masuk kesekolahan ini hanya karena belas kasih dari pak kepala sekolah kami. Dia benar-benar tidak tahu diri, tapi nak Eva tenang saja, hari ini juga saya akan segera menskors nya dari sekolah ini." Ucap guru itu.

"Hpmh, pak. Saya rasa, bapak lah yang tidak mengerti. Saya adalah Eva, Evangelyn Sierra Alendra. Saya bukan anak baru, dan saya merupakan 'anak' perempuan yang asli keluarga Alendra, anak 'kandung' yang asli! Anda mengerti!?!" Jelas ku.

"Ti tidak mungkin. Na nak Eva, sa saya mohon jangan bercanda, saat ini saya benar-benar harus mencari dan menghukum anak itu." Jelas pak guru itu tak percaya.

"Hoho, seperti nya anda masih tidak percaya. Yah, mau bagaimana lagi, saya juga... tidak bisa memaksa anda untuk mempercayai saya. Orang seperti anda yang tidak bisa dipercaya, mana mungkin bisa mempercayai seseorang!" Sindirku padanya.

"Ehem, anda seperti nya tidak pernah diajari sopan santun ya!? Bagaimana bisa anda berbicara seperti itu didepan orang tua." Balas guru itu.

"Wa wah wah wah, dia menghardik ku. Yah, baiklah. Terserah dia saja. Ingin aku bersikap sopan, bukan?! Baiklah, terimalah sikap tersopan seorang Angelyn yang bisa dia terima." Batinku lagi saat mendengar ia berani menghardik ku.

"Hah, padahal aku berusaha keras untuk tetap 'sabar'. Dia sendiri yang memancingku." Batinku lagi sambil menghela napas.

"Ah, iya. Apa yang anda katakan memang benar. Tidak seharusnya saya, berbicara tidak sopan kepada orang tua seperti anda. Seperti nya saya harus memperbaiki kosakata saya." Ungkap ku yang membuat nya menjadi senang, berpikir bahwa aku akan meminta maaf padanya.

"Ehem..ehem, hei tua bangka. Dengarkan aku, dari pada kau mengurusi orang lain. Lebih baik kau mengurusi dirimu sendiri, lihat saja penampilan dan umurmu ini."

"Sudah tua, jelek, dekil, kuman, hidup lagi. Kasian kan, kalau nanti tiba-tiba mati, gimana? Sebentar lagi kan, mau masuk kuburan. Lebih baik diam rumah saja, oke!?!" Seru ku sambil tersenyum miring.

"Kau!!! Berani-beraninya kau--" geram guru itu, namun belum sempat ia selesai berbicara, aku langsung memotong.

"Eits, kakek tua diam aja. Jangan banyak omong, jika tidak... nanti nyesal, lho!" Sahut ku dengan raut muka mengejek.

"Dasar, akan ku beritahukan sikap mu ini kepada kepala sekolah. Kau tunggu disini." Ucap nya geram seraya menunjuk kearah ku.

"Baik!" Balasku tersenyum tak berdosa dan tanpa beban.

*Flash back off

Beberapa menit kemudian~

"Ini dia, bu. Murid yang saya bilang kurang ajar, itu." Ucap pak guru yang tadi pergi.

"Heh, kasihan sekali. Menyedihkan." Batin ku menatap guru itu.

"Ehem ehem, siapa nama mu?" Ucap kepala sekolah itu dengan sikap sok dingin, tegas, dan berwibawa. Menyebalkan!

"Evangelyn Sierra Alendra!" Ucapku memperkenalkan diri pada kepala sekolah itu.

"Ah, na nak Eva. A apa kabar, nak? Maaf kan guru ini, dia tidak tau siapa anda." Ucap kepala sekolah itu.

"Tidak tahu, katanya. Padahal, dia sendiri juga membiarkan semua perilaku tidak baik yang didapat Eva dari para murid tidak tahu diri disekolah ini. Dia juga selalu bersikap seolah tidak tahu apapun tentang penindasan yang Eva dapatkan. Dasar, manusia bertopeng dua. Bersikap baik didepan Eva, dan berbuat jahat dibelakang nya." Pikirku.

"Ehm, yah... saya baik-baik saja. Dan, soal dia, saya ingin ibu menghukum guru tua bangka dan tidak tahu diri ini dengan pantas. Apakah sudah jelas, bu?" Perintahku pada kepala sekolah itu.

Yah, kepala sekolah di SMA elit atau high school Lyn ini adalah seorang wanita.

"Ba baik, nak Eva. Saya akan melakukannya sesuai keinginan anda." Jelas kepala sekolah itu padaku.

Hah, memang ya, uang lah yang menentukan segalanya. Jika kita memiliki uang, kekuasaan, dan koneksi, jangankan pulau dan kota, bahkan manusia pun bisa kita beli dan dijadikan hewan peliharaan.

"Ya ya, sekarang saya anggap semua nya sudah selesai." Ucap ku memutar bola mata malas.

"Ba baik, terima kasih..., nak..Eva." Ucap nya dengan terbata. Aku pun memutuskan untuk duduk dibangku belakang, kesukaanku dan juga Eva.

Author pov*

Dan, jam pelajaran pun berlangsung dengan sunyi. Para siswa-siswi mulai bergosip, dan sisanya hanya bisa terdiam, melongo tak percaya.

Eva yang dulu bukan siapa-siapa bagi mereka, ternyata memiliki koneksi dan kekuasaan yang cukup besar. Tidak mereka sangka, Eva yang selama ini mereka tindas dan hanya bisa terdiam pasrah. Kini berubah menjadi orang yang berbeda, dia sombong dan merupakan anak dari keluarga yang cukup berpengaruh.

Sungguh tidak bisa dipercaya, benar-benar tidak masuk akal. Begitulah isi pikiran dan perasaan mereka saat ini.

"Nggak, nggak mungkin. Gue harus kasih tau 'ini' ke 'dia'."

Ucap seseorang yang ternyata juga menyaksikan hal ini sedari tadi.

"Apakah itu dia!? Aku harus mencari tahu, apakah benar itu dia ataukah tidak!" Ucap pria misterius yang juga menyaksikan kejadian tadi, dari awal hingga akhir.

Via telpon on*

[Ada apa tuan muda?]

[Aku akan mengirimkan foto seseorang, cari tau semua tentang dia.]

[Baik!]

Tut..tut...

Via telpon off*

"Jika kau benar-benar dia, maka aku tidak akan melepaskan dirimu lagi. Honey!" Batin pria itu sambil tersenyum smirk.

...Siapakah dia yang dimaksud pria itu?...

...Lalu, siapa dia yang dimaksud seseorang yang tadi?...

...Dan, kenapa pria itu mengatakan bahwa dia tidak akan melepaskan gadis itu lagi?...

...Siapakah gadis yang dia maksud?...

...Apakah Evangelyn!? Ataukah Angelyn?...

Terpopuler

Comments

🍁ᴄᴎ͜͡ᵲ᭄Redblack🌅ͧ ᷤ ⃫ᷨ⃟⃤🧧🍁

🍁ᴄᴎ͜͡ᵲ᭄Redblack🌅ͧ ᷤ ⃫ᷨ⃟⃤🧧🍁

redblack mampir lagi ni, baru ada waktu luang

2022-05-24

2

Nadine Wulans

Nadine Wulans

lanjutt semangattt

2022-04-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!