Chapter 03-Tercengang

~di kamar Eva~

"Hm, bagus juga kamar nya. Nggak ada debu ataupun sampah. Benar-benar bersih dan rapi, dan juga dekorasi kamarnya yang hampir sama dengan kamar aku yang sebelum nya membuatku nyaman. Sekarang, tinggal menghubungi seseorang."

*Via telpon on

[Halo, siapa ini?]

[Bang, ini aku Angelyna. Adik abang!]

[Apa-apaan lo, b*n**at. Berani-beraninya lo ngaku sebagai adik gue!!]

[Aku nggak bohong, ini memang benar aku. Hanya saja..]

[Hanya saja apa?]

[Hanya saja jiwa aku diraga orang lain.]

[Heh, nggak masuk diakal. Lo kira gue b*d*h, apa!? Adik gue udah mati kemarin malam, gue dan juga seluruh anggota keluarga beserta sahabat nya pergi ngehadirin acara pemakamannya. Udalah, ngaku aja. Siapa lo? Dan, apa yang lo mau?]

[Aku serius, bang. Ini aku Angel!]

[Buktinya!?]

[Aku, ada hutang pergi kesekolah bareng abang. Soalnya aku bikin abang khawatir waktu kita liburan kepulau Jeju 2 hari yang lalu. Aku juga belum bilang selamat ulang tahun ke Vanya. Kemarin kan, dia ulang tahun.]

[Nggak, nggak mungkin. Kenapa lo bisa tau itu semua?]

[Karena aku, adik abang. Liburan kita di rahasia'in dari para reporter demi menjaga privasi. Mana mungkin, orang sembarangan bisa dapat informasi yang bahkan perdana menteri sekalipun nggak bakal bisa dapetin nya.]

[... Dimana kamu sekarang? Dan, apa yang terjadi?]

[Di mansion keluarga Alendra. Aku bertransmigrasi ketubuh seorang gadis culun disekolah nya, dan yang lebih hebatnya lagi, gadis culun itu adalah seorang Queen Mafia. Nama mafia nya "Bloody moon", mafia paling terkenal no. 2 setelah mafia nya tante Nia. Dan juga, mafia yang bekerja sama serta berdedikasi besar dalam keberhasilan juga ketenaran yang didapatkan oleh mafia milik tante, mafia "Eternal Devil's". Dia.. Ah, sampai sini aja dulu, besok tolong abang kirimin mobil sport yang aku beli waktu liburan di Spanyol.]

[Nggak!]

[Lho, kenapa?]

[Kamu kan ada hutang janji sama abang, biar abang yang antar kamu kesekolah, ya!?!]

[Hm, yaudah. Selamat malam, abangku sayang~]

[Malam juga, baby~]

Tuttt...tut..

*Via telpon off

~Esok pagi nya~

Saat ini, seorang gadis yang baru saja terbangun dari mimpi indahnya sedang bersiap-siap ke sekolah baru nya. Sekolahan milik sang papa yang ia sayangi dan rindukan. 30 menit ia bersiap dan kini akhirnya selesai. Ia pun memutuskan untuk turun dan berangkat ke sekolah, sebelum dering telpon masuk menghentikan langkah nya.

via telpon on*

[Halo, dek]

[Halo, bang. Ada apa? Udah sampai?]

[Em,i itu...a anu..apa namanya..em, ah iya, sahabat, papa, mama, sepupu, dan juga kedua abang kesayangan kamu yang lainnya udah tau tentang transmigrasi kamu. Jadi, mereka senang nya minta ampun, dan sangat antusias untuk bisa bertemu dengan kamu. Bahkan, mereka sampai mutusin buat pindah sekolahan ke sekolah papa. Dan, papa langsung hubungi pihak sekolah tentang kepindahan kita semua juga kamu sebagai anak angkat keluarga kita. Karena, nggak masuk akal punya putri yang sama dengan yang udah meninggal dan beda identitas]

[Oh, pfft, iya-iya, aku ngerti, kok. Bang El pasti terpaksa kasih tau mereka, kan. Tenang aja, aku nggak masalah. Yaudah, sekarang abang lagi dimana? Aku udah siap, nih!]

[Oh, bentar lagi sampai, kok.]

[O.K., bye~]

[too]

tuuttt...tutt..tut.

via telpon off*

Ia pun turun kelantai bawah. Dan, seketika membuat semua orang terpana, memandang tak percaya pada apa yang mereka lihat saat ini.

Bagaimana tidak, gadis yang dulunya dekil, hitam, agak gendut, penampilan acak-acakan, dan juga jelek. Kini tampil berbeda, dia rapi, cantik, putih, dan benar-benar tampil anggun.

Bola matanya yang biru sebiru lautan dalam, kulit nya yang putih seputih susu, tubuh nya langsing ala gitar spanyol, dan kulit nya lembut serta halus sehalus dan selembut kapas dan sutra. Benar-benar berbeda dari dia yang biasa nya.

"I ini beneran Eva, adek gue??" batin Leo bertanya.

"Jadi, lo secantik ini dek???" batin Leon.

"Ka kamu nyembunyi'in semua ini selama ini, nak??" Batin sang mama bertanya-tanya.

"What!? I ini beneran Eva, nggak, nggak masuk akal. Nggak mungkin dia secantik ini, gawat." Batin Helen tak percaya sambil gigit jari.

"Kak Leo, nanti kakak anterin Eva ya, kak. Kasihan dia, nggak punya kendaraan untuk pergi sekolah." Ucap Helen angkat bicara sekaligus mengalihkan perhatian semua orang dari Eva.

"Nggak, kakak nggak mau anterin j*l*ng kayak dia. Dia bisa pergi sendiri, kok. Atau, Leon, lu aja gih, sono, anterin dia pergi sekolah." Seru Leo-saudara kembar Leon.

"Idih, malas bet gue. Woi *nj*ng, lo pergi jalan kaki aja kesekolah. Jan nyusahin gue." Balas Leon-saudara kembar Leo.

"Tidak perlu, saya bisa pergi sendiri. Sudah ada yang akan menjemput." Balas Eva tersenyum miring.

"Heh, siapa? Sugar daddy lo?"

"Itu..."

Tiittt..tit (anggap aja bunyi klakson mobil).

"Ah itu dia, jemputan ku. Dah~" Dadah Eva sambil tersenyum merendahkan.

"What, siapa yang mau jemput tu cewek??" Batin Helen bertanya-tanya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!