...Mencintaimu adalah perasaanku, dan merelakanmu dengannya adalah pilihanku....
...《Evangelyn Sierra Alendra》...
Flashback on*
Brak..terdengar suara pintu didobrak dengan keras nya.
"Eva, ngapain lo? Mau ganggu adik gue lagi?"
"Nggak, aku bukan nya mau ngeganggu si j*l*ng ini. Aku cuman mau ngebukti'in kalau, dia adalah j*l*ng yang sebenarnya. Dia si Ratu Drama yang sebenarnya!" Ucap Eva seraya menunjuk tepat didepan muka seorang gadis.
"Ini dia buktinya, bang,"
"EVA!!!" Teriak seorang pria muda yang berada disebelah gadis itu.
"Ma maaf, maksud aku, ini dia buktinya." Gagap nya sambil menyerahkan beberapa lembar kertas foto seorang gadis yang berpakaian s*xy, sedang bergandengan tangan mesra dengan seorang pria paruh baya didepan sebuah restoran mewah.
"Helen?" tanya nya dengan melirik sang gadis yang wajahnya ada difoto tersebut.
"I itu ayah nya sahabat aku, kami ketemu dijalan dan dia bantu aku buat nyebrang jalan, bang. Soalnya, jalanan nya ramai, aku jadi takut untuk nyebrang. Lagian, dia juga ditunggu putrinya direstoran yang sama dengan aku, jadi ya... sekalian."
"Heh! alasan mulu lo. BILANG AJA KALAU LO" teriak nya sambil menunjuk kearah gadis tadi, namun sebelum ia dapat menyelesaikan kalimat nya... Dorrr..suara tembakan terdengar, darah mengalir segar dilantai.
Gadis yang sedetik lalu berteriak, kini diam membeku, mata nya terpana akan kejadian yang ia alami saat ini. Ia tidak dapat menyangka bahwa, pria yang ia cintai dan mengatakan cinta pada nya, juga yang pada akhirnya mengatakan kata putus itu.
Pria itu, saat ini ia memegang pistol dan menembakkan nya tepat kearah perut nya. Padahal, baginya pria itu adalah segalanya. Baginya, tidak masalah dibenci keluarga asal pria itu tetap berada disamping nya, menemani nya.
Bahkan, jika untuk bisa membuat sang pria yang ia cintai tersenyum adalah dengan melihatnya merasa sakit, maka ia tidak masalah. Ia rela disakiti berkali-kali, asalkan keluarga dan pria yang ia cintai tersenyum bahagia.
Gadis, yang diakui oleh para abang nya sebagai adik, dulunya gadis itu adalah sahabat terbaiknya. Sejak SD mereka sudah berteman baik, bahkan hingga SMP pun tetap sama. Saat gadis itu sedang dalam kesulitan, ia lah yang membantu nya.
Tetapi, gadis yang sama itu, kini telah menikungnya dari belakang. Memacari kekasih nya, mengambil keluarganya, dan merenggut kebahagiaan nya, semua itu dilakukan oleh gadis yang sama dengan yang ada di depan nya saat ini. Gadis, yang sedang tersenyum puas menatap dirinya yang menyedihkan.
"Hmph," Eva tersenyum.
"Oke. Oke, fine, gue ngerti. Kalian semua yang ada disini bukan lagi orang yang sama seperti dulu. Kalian berubah. Sekarang, aku mau nanya satu hal ke kamu, Vin. Siapa aku bagi kamu? Dan, apa yang, harus aku lakuin untuk bisa bikin kamu tersenyum?"
"Bagi gue, lo bukan siapa-siapa. Dan, untuk buat gue tersenyum, lo hanya harus mati. Ngerti lo?" Ucap nya dengan penuh penekanan disetiap katanya, dan tanpa tatapan bersalah ataupun kasihan dimatanya.
"Well, aku ngerti. Selamat tinggal." Ucap nya yang sedari tadi terus saja mati-matian menahan rasa sakit dibagian perut nya itu.
Lalu pergi, menghilang ditengah kegelapan malam. Yah, saat hal itu terjadi hari sudah malam. Sedangkan, ditempat lain ada kecelakaan mobil yang mengenaskan. Kecelakaan yang mengakibatkan mobil mewah itu harus masuk jurang.
Gadis itu, ia berjalan dengan terus memegang bagian perut nya yang sakit akibat tembakan tadi. Ia pergi kearah jurang dan memutuskan untuk meloncat, tidak ada yang tau kapan dia tiada dan bagaimana.
Karna itulah yang dia inginkan untuk terakhir kalinya, tanpa ada tangisan ataupun senyuman. Ia melompat, dan tiada. Namun, sepertinya saat melakukan pencarian terhadap korban kecelakaan mobil tadi. Ada tim SAR yang menemukan nya, dan membawanya ke Rumah Sakit terdekat.
🌹🌹🌹
Aku terlalu mencintaimu, sampai melupakan fakta bahwa aku tak penting untukmu.
》Evangelyn Sierra Alendra《
Flashback off*
Dan, disinilah ia sekarang berada. Dimansion Alendra, dihadapan seluruh keluarga yang membuat gadis pemilik asli tubuh itu tiada dan begitu tersiksa.
"Kenapa kamu melamun, ha?" Tanya pria paruh baya itu.
"Tidak, tidak ada. Hanya, aneh saja. Anda yang tidak pernah mengajari saya sopan santun, malah mempertanyakan ajaran yang bahkan tidak pernah ada. Lalu, ajaran apa dan siapa yang anda maksud?" Balas Eva dengan nada datar juga wajah nya. Yang berhasil membuat pria paruh baya itu diam terpaku.
"KAMU!! BEGITUKAH CARA KAMU BEBICARA DENGAN ORANG YANG LEBIH TUA, HAH??!" Bentak nya.
"Hoam, maaf saya mengantuk. Jadi, kita tunda dulu ya. Permainan adu mulut yang kekanak-kanakan ini. Selamat malam." Ucap nya sambil melambaikan tangan nya disertai senyuman sarkastik nya itu.
"Eva.. kamu nggak bicara sama mama, honey? Ah, kenapa hati aku sakit gini?" Batin wanita paruh baya itu, atau Mama nya kebingungan.
"Eva, kamu berubah, nak. Kamu bahkan tidak memanggil papa dengan yang seharusnya, malah kamu memanggil papa seperti orang asing. Ada apa ini?" batin pria paruh baya itu, yang ternyata adalah papanya.
"Berubah!" batin sikembar L.
"Aneh, kenapa dengan tuh anak? Kok, sikap nya jadi kayak gitu, sih? Dia, nggak akan balas dendam ke gue, kan? Heh, nggak lah, nggak mungkin! Anak pendiam dan bodoh kayak dia nggak mungkin balas dendam. Hmph!" Dan, batin gadis itu tersenyum remeh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments