Chapter 04-Elondra

~dipekarangan mansion Alendra~

"Bang, apa kabar?" Tanya Eva

"Baik, kalau kamu?" Balas abang kesayangannya itu sekaligus bertanya.

"Sama. Yaudah, kita pergi yuk! Takut nanti telat!" Jelas Eva kepada sang abang.

"Hm, yaudah. Yuk berangkat" balas abang nya seraya membukakan pintu mobil untuk sang adik kesayangan.

"Abang? Apa maksudnya? Siapa dia? Dan, kenapa Eva manggil dia abang? Aku juga, kenapa hati aku terasa sakit waktu Eva manggil cowok lain dengan panggilan abang?" Batin seseorang bertanya-tanya.

Ya, sedari tadi ada seseorang yang menyaksikan interaksi kedua kakak-adik itu. Dan, entah kenapa membuat nya merasa tidak nyaman.

"Woi, yok berangkat. Kita udah telat, nih." Sahut Leo yang baru saja tiba.

"I iya" balasan nya singkat.

~Skip di high school Lyn~

Deru mobil mengalihkan perhatian semua orang, membuat antusias para gadis yang menyaksikan. Seorang pria tampan keluar dari mobil Lamborghini dengan penampilan rapi dan juga cool.

Para siswi yang ada berteriak histeris dibuat nya, bak orang gila yang tak terkendali. Pria itu berjalan santai kearah pintu mobil tempat sang gadis atau sang adik berada.

Membukakan pintu dan mengulurkan tangan nya guna membantu sang adik untuk turun dari mobil. Uluran tangan pria itu disambut oleh sang gadis, dengan senyuman hangat dan lembut.

Gadis itupun keluar dari mobilnya dengan anggun dan senyum percaya diri. Para pria terpesona dan para wanita menatap iri, namun ada juga yang menatap nya kagum.

"Wah, gila! Cakep bener, neng." Sahut salah seorang murid pria yang berada disana.

"Eh, itu murid baru ya? Kok, bisa dekat gitu sih sama Elondra!? Mana cantik, lagi. Kayaknya siratu sekolah lagi ada saingan tuh." Timpal salah seorang murid perempuan yang juga berada disana. Sampai, teriakan seseorang membuyarkan lamunan mereka semua.

"Kk El!!" Teriak seorang gadis dengan girang nya.

Karena merasa namanya dipanggil, Elondra pun berbalik dengan maksud untuk melihat siapakah gadis yang memanggil nya itu.

"Lho, kk El. Dia siapa? Adik kakak, ya!?" Senyum manis gadis itu, yang entah kenapa lebih terlihat ke, 'membenci'!?.

"Lo siapa?" Tanya Elondra pada gadis itu.

"Ka kak Elondra lagi bercanda ya!? Masa nggak tau tentang aku, sih!?" Tanya gadis itu dengan gugup.

"Emangnya lo siapa, sampai gue harus kenal banget sama lo. Nggak penting." Seru Elondra yang seketika membuat para siswa perempuan tertawa terbahak-bahak.

Sedangkan gadis itu, dia hanya bisa terdiam menahan malu. Dan, tak lama kemudian seseorang langsung angkat bicara, dan membantu gadis itu.

"Maksud lo apa, hah!? Dia itu Helen ratu disekolah ini, beraninya lo nggak kenal dan bahkan permaluin dia! Cari mati lo, hah!!" Balas pria itu dengan nada membentak.

"Maksud lo ap---" belum sempat Elondra membalas, gadis disampingnya itu langsung memotong ucapan.

"Kk El. Udah!" Balas gadis itu pada Elondra.

"Tapi, Va. Dia itu--" seru Elondra seraya menunjuk pria tadi dengan jari telunjuk nya.

"Udahlah, kk. Mereka itu nggak penting, ngomong sama sampah kayak mereka, cuman buang-buang waktu. Ayo, kita pergi." Ucap gadis itu sarkas, dengan menekankan kata 'sampah' saat ia melirik sekilas kearah Helen dan 2 pria disamping kiri-kanan nya itu.

"Heh, benar juga kata kamu dek. Mereka emang sampah." Balas Elondra lagi dengan senyum merendahkan. Merasa dirinya dan Helen dipermalukan, ia pun membalas tak terima.

"APA LO BIL---" namun, belum sempat ia membalas ejekan dari Elondra dan juga gadis disamping nya itu. Saudara kembarnya yang sedari tadi diam, akhirnya memutuskan untuk angkat bicara.

"Udahlah, Leo. Kita cabut, bentar lagi masuk." Sahut pria itu.

"Tapi Leon, mereka itu--"

"Udah, ayo cabut. Lo nggak liat, semua siswa/i disekolah ini merhati'in kita. Lo udah cukup buat keributan." Jelas Leon-saudara kembar Leo.

"Aarghh, awas lo berdua." Teriak Leo frustasi.

"Hpmh, ayo kk." Dehem Eva tersenyum miring, dan melirik sekilas sang kakak.

"Ayo!" Balas El.

~Skip didepan kelas IPA X-1~

"Yaudah, kk. Aku masuk kelas dulu, ya. Dah~" ucap Eva berpisah dari sang kakak.

Sedangkan El, ia hanya tersenyum melihat tingkah sang adik. Elondra berbalik badan dan langsung saja menghubungi seseorang.

Via telpon on*

[Halo]

[Lo dimana *nj*ng. Napa kagak dateng, HAH!!?]

[****, pelan-pelan napa!?! Telinga gue sakit, nih!!]

[Lah, emang gue pikirin!?!]

[Diem lo, bngst]

[Ssht, diem lo. Sekarang lo-lo pada ada dimana, hah!? Gue ama Angel udah disekolahan nih!]

[Em...dimana yak!?]

[Lo mau gue kubur dimana!?]

[Iye-iye maap, gue ama yang laen lagi ada di basecamp, nih!]

[Ngapain!? Bukannya lo mau kesekolah, ya!? Buat ketemuan ama Angel!?!]

[Buat mancing, ngab. Ya buat ngumpul, lah!!! Masa iya, buat nyari s*t*n.]

[Alah, banyak bacot lo.]

[Huh, sabar-sabar! Gini nih, kalo punya sodara yang otak nye ada didengkul.]

[Haha, ngelawak lo.]

[Dahlah, kek nya besok gue ama yang lain baru masuk sekolah.]

[O.K., hati-hat---]

Tut..tut..tut.. (anggap aja bunyi dering telpon ditutup)

"Anak *njeng." Umpat Elondra kesal.

Siapakah yang baru saja dihubungi oleh Elondra?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!