...Kau memikmati penderitaan mereka, tanpa mau merasakan penderitaan yang dialami mereka....
...《 Angelyna Maurer Refanka》...
Mereka berdua hanya diam menatap kepergian dia, yah, tak peduli lebih tepatnya.
"Dia kenapa, sih, Va? Aneh banget!" Ucap Lisya pada Eva.
"Hng, ah, biarin aja. Otaknya emang miring, yuk pergi." Balas Eva santai.
"Iya." Mereka pun melanjutkan perjalanan mereka yang sempat tertunda.
🌸🌸🌸
Setelah selesai membantu membersihkan seragam Lisya, mereka pun langsung pergi ke kantin sekolah.
~di kantin~
"Lama banget kalian, ngapain aja, sih?" Tanya El yang sudah menunggu lama sedari tadi.
"Ma maaf, tadi kita ada masalah sebentar." Ucap Eva dengan sedikit menundukkan wajahnya.
"Oh, yaudah cepat duduk. Ntar bunyi bel." Balas El.
Sedangkan Eva, ia hanya diam dan masih tetap bersikap tenang walau sepertinya ada sesuatu yang ia pikirkan.
Mereka memutuskan untuk duduk, namun sebelum Eva sempat duduk dikursi nya, seseorang datang dan menumpahkan air putih tepat di seragam sekolah nya yang juga berwarna putih.
Alhasil, seragam nya menerawang, membuat para pria menatap nya bergairah. Sang kakak-Elondra tidak tainggal diam, ia langsung melepas jaket milik nya dan meletakkan nya ke pundak sang adik-Eva untuk menutupi pakaian nya.
"Hah," Eva menghela napas nya lelah, diam nya Eva membuat atensi disekitarnya menjadi, suram dan seram.
Mereka yang melihat nya merasa merinding, membuat siapa saja sulit untuk bernapas, bahkan menelan saliva nya saja susah.
Eva mengangkat kepalanya, memperlihatkan tatapan tajam dari matanya, wajah nya yang kesal dan jenuh, semakin membuat atensi nya terlihat menyeramkan. Eva menatap tajam pada gadis itu, ia terlihat sangat tidak suka.
"Ke kenapa dengan dia???" Heran gadis itu sambil merasa kan hawa dingin disekitarnya.
Sedetik kemudian ia tersenyum smirk, membuat Elondra mengerti. Lalu, ia melirik kearah meja Elondra, ada jus mangga disana, ia melangkah ke tempat jus mangga itu berada, mengambil nya, dan dengan cepat menyiramkan atau lebih tepatnya menumpahkan jus mangga itu ke gadis tadi, membasahi tubuh dan pakaian gadis itu.
"WHAT?? BERANINYA LO, YA!" Gadis itu berteriak, terkejut dan juga marah. Ia menarik rambut Eva dengan kasar, El yang ingin membantu segera dihentikan oleh Eva hanya dengan gerakan tangan.
Yah, Eva mengangkat tangan nya dan seketika Elondra langsung diam, ia mengurungkan niat nya yang ingin membantu sang adik.
Gadis itu melihat mereka berdua dengan tatapan heran. Kenapa dia menyuruh kk El untuk diam? Apa dia tidak ingin mendapat bantuan? Kenapa aura nya terasa aneh? Begitulah pertanyaan yang memenuhi pikiran gadis itu.
"Heh, lepaskan tangan kotormu itu dariku, atau---" ucap Eva.
"Atau apa, hah?? Lo kira gue takut sama lo!" Ucap gadis itu geram, sedangkan siswa yang lainnya tetap diam dan tak berani mengangkat suara.
"Atau kau dan keluarga mu akan merasakan akibatnya." Seru Eva masih dengan sorot mata nya tajam menatap gadis itu dan senyum miring nya yang tak pernah hilang sedari tadi.
"Lo, nggak tahu diri banget lo ya! Beraninya lo ngancem gue dengan bawa-bawa keluarga gue!" Ucap gadis itu dengan nada membentak nya.
"Heh, 24 jam!"seru gadis itu tetap dengan ekspresi sama nya dan nada dingin nya yang membelenggu dada setiap orang dikantin itu, dan membuat mereka semua sulit bernapas.
"A apa maksud lo?" Tanya gadis itu sedikit gemetar.
"Dalam 24 jam kau akan datang menemuiku dan sembah sujud kepadaku, memohon untuk membantu keluargamu." Ucap Eva dengan ekspresi yang sama, namun kali ini alis nya ikut terangkat sebelah.
"Dasar lo b*d*b*h. Heh, lo pikir lo itu siapa han?? Lo itu bukan siapa-siapa, dan gue lah yang akan menginjak lo.. Camkan itu!" Balas gadis itu dengan senyum miring nya. Eva, ia hanya tersenyum miring. Seakan-akan, tak ada yang ia takuti, ataupun mempercayai setiap kata yang diucapakan gadis itu.
Pada akhirnya, Eva memegang pergelangan tangan gadis itu. Membuat sang empu merasa tak nyaman.
"Ma mau apa lo?" Tanya gadis itu merasa tak nyaman. Dan Eva, ia memegang pergelangan tangan gadis itu dengan kuat.
Gadis itu kesakitan, tetapi ia berusaha tetap tenang, sambil menahan rasa sakit ditangan nya. Genggaman tangan gadis itu akhirnya terlepas dari surai panjang yang lembut nan hitam milik Eva, tangan nya tak bisa ia lepaskan dari genggaman kuat milik Eva.
Tangan nya turun, lalu sedetik kemudian diputar 180° oleh Eva. Sang empu hanya bisa teriak kesakitan dibuat nya, tak mampu melawan, dan tak ada yang bisa membantu.
Masing-masing hanya menatap dengan nyilu, kasihan, dan beberapa memalingkan wajah. Teriakan gadis itu sangatlah nyaring, hingga terdengar sampai seantero sekolah.
Teriakan itu berganti dengan isakan tangis nya yang memilukan hati, gadis itu kesakitan. Tangan nya terasa mau patah, tubuh nya serasa ingin ikut berputar mengikuti arah gerakan tangan nya yang diputar oleh Eva. Rasa nya sakit, apalagi saat dilakukan secara sadar, bahu nya serasa terkoyak.
"AAAAAAAAAA, hiks... sakit, lepasin, gue mohon, please. TOLONG!!!" Gadis itu menjerit sejadi-jadinya, sesekali ia meminta tolong, tapi tak ada yang berani maju dan menolongnya, mereka diam, ada yang tidak peduli, dan ada juga yang takut.
Bahkan, para guru, wakil kepala sekolah, dan juga kepala sekolah sendiri tidak berani melawan, karna mereka tahu, mereka tahu siapa sebenarnya Eva.
Lebih tepatnya, mereka tahu bahwa Eva adalah anak angkat dari pemilik high school Lyn itu, dan mereka juga tahu akibat dari menentang perintah nya.
"Bagaimana?" Tanya Eva dengan raut wajah datar dan nada dingin.
"A apa?? Hiks..." gadis itu balik bertanya, dengan tubuh lengket akibat jus mangga tadi, pakaian basah akibat tangis nya yang sampai saat ini masih tidak berhenti, dan wajah sembab. Benar-benar memprihatinkan.
"Perasaan pasrah dan putus asa, saat tidak ada yang menolong mu. Rasa sakit akibat dibully, yang harus kau rasakan. Bagaimana rasanya??" Kali ini, Eva juga ikut menangis! Mata kiri nya meneteskan cairan bening, suara nya berubah serak, seperti suara orang saat menangis.
"Rasa sakit, yang harus kau rasakan setiap hari. Perasaan kecewa pada mereka... hiks.. yang tak mau menolongmu, saat kau... membutuhkan pertolongan mereka. Bahkan mereka ikut menikmati penderitaan mu, mereka juga tak membantu mu setelah selesai dibully, apalagi menghibur mu! Bagaimana rasanya??? Ha??!" Ucap Eva sambil sesekali menjeda perkataan nya, ia menangis, bahkan suara dan isak tangis nya terdengar jauh lebih memilukan. Elondra pun ikut merasakan kepedihan hati adiknya.
"Ma maaf, maafin gue, Va. Hiks...hiks.." ucap gadis itu meminta maaf. Dan lalu, pergi. Meninggalkan Eva dan semua orang yang ada dikantin.
Eva, gadis itu gemetaran. Tubuhnya terasa lemas, namun ia berusaha berdiri, dan ia juga menghapus air matanya, ia berusaha untuk tetap kuat.
"Aku tidak boleh menangis, setidaknya untuk saat ini, terutama didepan mereka semua. Atau mereka akan mulai memandang rendah diriku." Batin Eva.
"Kk, ayo. Kita pulang, aku malas disini." Ucap Eva yang masih termangu.
"Iya, Va." Elondra menuntun sang adik, mendekap sang adik, dan pergi ke parkiran sekolah.
"Kenapa??? Kenapa, hati gue terasa sakit, saat melihat Eva menangis, dan saat tu cowok bersikap kayak abang nya Eva. Kenapa???" Batin seorang pria bertanya-tanya. Yah, ia mendengar tentang keributan yang terjadi dikantin sekolah dan pergi menyaksikan nya.
"Bu Riska, tolong atasi masalah ini dengan baik. Atau, tuan Edgar tidak akan tinggal diam." Perintah Lisya dengan hanya melirik sekilas kearah kepala sekolah nya itu. Juga, tatapan dan nada dingin nya, yang entah karena apa, ia tiba-tiba tidak menjadi gugup ataupun pemalu lagi.
"Tentu saja." Balas kepala sekolah itu angkuh.
"Dasar anak bau kencur, beraninya dia memerintah ku!" Batin kepala sekolah itu tak suka.
"Heh, berani memperlakukan dia dengan kasar. Hanya ada penderitaan untuk nya." Batin pria misterius itu tak suka dengan apa yang dialami oleh Eva.
...Sebenarnya, siapakah gadis itu?...
...Kenapa ia mau membuat masalah dengan Eva?...
...Apa alasannya?...
...Siapa pria yang juga ikut merasa sedih saat melihat Eva menangis?...
...Juga pria misterius yang tak suka akan perilaku yang Eva dapatkan!?...
...Dan, Kenapa gadis itu meminta maaf lalu berlari meninggalkan Eva!??...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
🍁ᴄᴎ͜͡ᵲ᭄Redblack🌅ͧ ᷤ ⃫ᷨ⃟⃤🧧🍁
Setangkai mawar agar author lebih semangat
2022-05-24
2