Chapter 06-Sahabat!?

"Eh, ti tidak nak. Bukan Eva kamu, tetapi Eva yang satunya. Ehm, penampilan nya sangat culun dan wajah nya sangat jelek. Haha, tidak bisa dibandingkan dengan nak Eva yang sangat cantik ini."

"Dia memang tukang bully disekolahan ini, padahal dia bisa masuk kesekolahan ini hanya karena belas kasih dari pak kepala sekolah kami."

"Dia benar-benar tidak tahu diri, tapi nak Eva tenang saja, hari ini juga saya akan segera men-skors nya dari sekolah ini." Ucap guru itu sedikit bingung juga dengan raut wajah gugup.

"Hpmh, pak. Saya rasa, bapak tidak mengerti. Saya adalah Eva, Evangelyn Sierra Alendra. Saya bukan anak baru, dan saya merupakan 'anak' perempuan yang asli keluarga Alendra, anak 'kandung' yang asli! Anda mengerti!?!" Jelas Eva dengan tatapan dan nada dingin.

"Ti tidak mungkin. Na nak Eva, sa saya mohon jangan bercanda, saat ini saya benar-benar harus mencari dan menghukum anak itu." Jelas pak guru itu dengan raut wajah tak percaya.

"Hoho, seperti nya anda masih tidak percaya. Yah, mau bagaimana lagi, saya juga... tidak bisa memaksa anda untuk mempercayai saya. Orang seperti anda yang tidak bisa dipercaya, mana mungkin bisa mempercayai seseorang!" Jelas Eva dengan senyum sarkas.

"Anak ini, dasar! Berani-beraninya dia, seperti nya dia harus diberi pelajaran." Batin guru itu.

"Ehem, anda seperti nya tidak pernah diajari sopan santun ya!? Bagaimana bisa anda berbicara seperti itu didepan orang tua." Balas guru itu dengan tegas.

"Ah, iya. Apa yang anda katakan memang benar. Tidak seharusnya saya, berbicara tidak sopan kepada orang tua seperti anda. Seperti nya saya harus memperbaiki kosakata saya." Ungkap Eva dengan raut wajah seolah terkejut, tapi lebih seperti mengejek.

Guru itu yang mendengar perkataan Eva seketika menjadi senang, berpikir bahwa Eva akan meminta maaf padanya.

"Ehem..ehem, hei tua bangka. Dengarkan aku, dari pada kau mengurusi orang lain. Lebih baik kau mengurusi dirimu sendiri, lihat saja penampilan dan umurmu ini."

"Sudah tua, jelek, dekil, kuman, hidup lagi. Kasian kan, kalau nanti tiba-tiba mati, gimana? Sebentar lagi kan, mau masuk kuburan. Lebih baik diam dirumah saja, oke!?!" Seru Eva sambil tersenyum miring dan jangan lupakan tatapan merendahkan nya.

"Kau!!! Berani-beraninya kau--" geram guru itu, namun belum sempat ia selesai berbicara, Eva langsung memotong.

"Eits, kakek tua diam aja. Jangan banyak omong, jika tidak... nanti nyesal, lho!" Sahut Eva dengan raut muka mengejek.

Sedangkan siswa yang lain, mereka hanya bisa tertawa pelan mendengar penuturan dari seorang Eva.

"Dasar, akan ku beritahukan sikap mu ini kepada kepala sekolah. Kau tunggu disini." Ucap nya geram seraya menunjuk kearah Eva.

"Baik!" Senyum Eva tak berdosa.

Dan, Cherin. Ia sudah dibawa ke uks saat ada murid yang mengadu keguru itu.

~Disisi lain~

"Eva, beraninya kau. Tidak akan kumaafkan, kau.. kaulah yang memaksa ku berbuat sejauh ini. Gara-gara kau, gara-gara wajah mu itu, aku jadi tidak tenang dan melakukan hal nekat seperti itu."

"Akan ku adukan kau pada dia, ya! Di dia pasti akan membantu ku, dia...dia juga membenci Eva. Ya, dia pasti akan membantu ku. Eva, tunggu saja balasan dariku." Geram gadis itu.

Yah, siapa lagi kalau buka Cherin!

*Flash back on

*Eva pov

Saat ini, banyak sekali pasang mata yang melihat kearah ku. Ada yang menatap ku kagum, iri, benci, dan para siswa laki-laki menatap ku dengan tatapan suka. Yah, maaf saja, kalian semua benar-benar tidak layak untuk ku.

"Sudahlah, aku bukan murid baru. Namaku Eva, Evangelyn Sierra Alendra. Maaf mengecewakan kalian." Ungkap ku sambil tersenyum sarkastik.

"APA????!!" Teriak para siswa-siswi yang ada disana.

"Nggak.. i ini nggak mungkin, NGGAK MUNGKIN LO BISA JADI SECANTIK INI SETELAH SEMUA YANG GUE LAKUIN KE LO." Kaget salah seorang siswi yang ada disana, diakhiri teriakan tak percaya nya itu.

Dan itu, membuat nya menjadi pusat perhatian. Para siswa-siswi dikelas itu menyingkir, berdiri dipinggir dan menyaksikan adegan yang menurut mereka akan sangat seru.

Para siswa-siswi yang membenci ku tersenyum smirk, sedangkan yang lain menatap bingung.

"Wah wah, itu dia. Sahabat baik ku ternyata ingin menyambut ku." Batinku senang.

Ya, sahabat. Dulu dia adalah satu-satu nya orang yang mau berteman dan bersikap baik pada Eva. Dia bahkan sangat dipercayai dan disayangi oleh Eva, lebih dari apapun dan siapapun bahkan melebihi rasa percaya dan sayang nya kepada dirinya sendiri.

Tetapi, saat Eva mengungkap kan kebenaran nya, yaitu saat ia memperlihatkan wajah aslinya yang cantik itu. Cherin, dia langsung bersikap aneh.

Sejak saat itu, tiap kali Eva dibully dan meminta pertolongan nya, dia hanya diam, dan menatap Eva dengan tatapan menyedihkan, dia bahkan tersenyum senang ketika melihat Eva menangis tak berdaya, juga saat Eva menatap nya tak percaya, dan putus asa.

Dan, pada akhirnya, dia pun ikut membully Eva. Bahkan dia lah orang yang paling parah membully Eva, dia membully nya secara verbal juga fisik.

Aku ingat dengan jelas, saat itu dia dengan beraninya membawa gunting dan merobek sebagian pakaian Eva, disaksikan oleh siswa-siswi yang berada dikantin. Meski tidak semua, tetapi itu sudah cukup buruk dan bahkan termasuk kedalam kasus kr*m*n*l, yaitu p*l*c*h*n.

Bahkan, setelah itu ia tetap menindas Eva. Dia memperlakukan Eva layak nya binatang, menjadikan seragam Eva sebagai kain pel, dan mempermainkan perasaan Eva.

Dia juga, pernah secara sengaja menyiram air panas kewajah Eva. Ia juga pernah menyuruh orang untuk melukai wajah dan tangan Eva dengan menggunakan mata pulpen.

Bayangkan saja betapa menyakitkan nya itu. Meski begitu, Eva tetap.. tetap tersenyum dan menganggap nya sebagai orang yang baik!?

"Benar-benar tidak bisa dipercaya, sungguh malang sekali nasibmu Eva! Menyayangi seseorang itu boleh, tetapi menunjukkan siapa dirimu itu penting." Batin Angel merasa iba mengingat perlakuan Cherin pada Eva saat sebelum ia menempati raga nya.

"Kau... ketua dari mafia yang ditakuti dunia. Mengalah dan bahkan ditindas habis-habisan oleh sampah seperti mereka!? Yang benar saja!?! Sudahlah, sekarang aku yang akan menyelesaikan masalahmu. Kau... tenang saja diatas sana." Ucapnya lagi dalam hati, mengingat bahwa jiwa Eva masih belum tenang meski sudah tiada sekalipun.

Alasan nya? Karena setiap kali Eva a.k.a Angel menutup mata alias tidur, roh Eva yang asli selalu datang ke mimpinya untuk menunjuk kan ingatan nya pada Angel, dan keinginan hati nya yang sebenarnya.

"Gue berusaha keras supaya lo jadi jelek, gue bahkan bully lo secara mental dan fisik biar lo jadi makin pengecut dan nggak percaya diri. Gue gue bahkan berusaha keras untuk bikin wajah lo cacat, biar lo keliatan kayak monster."

"Tapi tapi gimana bisa, gimana bisa wajah lo kembali membaik, dan bahkan menjadi jauh lebih cantik!?! GIMANA BISA, BNGST" Teriak gadis itu tak terima.

"Hah~. Aku benar-benar muak dan ingin menghabisi nya sekarang juga, tapi itu tidak akan menyenangkan. Baiklah, mari kita bermain!!!" Gadis itu menghela napas dan menjawab nya dari dalam hati.

"Hmph, menurut mu! Dengar ya Rin, kamu itu cuma pengecut yang berusaha terlihat berani. Jangan berusaha menakuti ku ataupun mengancam ku, atau akibat nya akan berbahaya. Cuih" ancam ku ringan, yang diakhiri dengan ludahan. Yah, aku sengaja memprovokasi nya. Akan ku buat dia marah.

"Ha ahaha, hadeuh. Gue kira lo udah berubah, ternyata percuma gue takut. Wajah lo aja yang cantik, tapi lo tetap pengecut. Ahaha, SINI LO ANJ*NG!!!" Tawa senang nya dan wajah serta tatapan merendahkan.

Lalu ia berteriak dan berjalan mendekati ku, sepertinya ia berniat untuk menarik rambut ku, namun.. aku langsung dengan mudah nya menangkap tangan nya.

Lalu memutar pergelangan tangannya dan membuat tangan nya terkilir. Dia berteriak histeris, sepertinya serangan ringan yang kuberikan membuatnya begitu kesakitan.

"Cih, benar-benar lemah. Cuma tau teriak dan nakutin, tapi langsung kalah begitu menerima satu serangan dariku. Dasar, sampah..emang selamanya bakal tetap sampah." Ucap ku sarkas dan merendahkan.

"Cherin, mengingat...kamu pernah jadi sahabat aku, aku cuman buat tangan kamu terkilir. Tapi..., kalau kamu berani ngancam aku lagi, aku bakal buat perhitungan yang lebih menyakitkan ke kamu. Camkan itu baik-baik, sam.pah!" Ucap ku lagi, yang benar-benar ingin sekali menginjak kepala kotor nya itu.

Terpopuler

Comments

787 Erni

787 Erni

muter bacanya buat stress

2022-08-29

2

azka aldric Pratama

azka aldric Pratama

di ulng2 sih🤔

2022-05-06

2

🍁ᴄᴎ͜͡ᵲ᭄Redblack🌅ͧ ᷤ ⃫ᷨ⃟⃤🧧🍁

🍁ᴄᴎ͜͡ᵲ᭄Redblack🌅ͧ ᷤ ⃫ᷨ⃟⃤🧧🍁

Beri spasi ya untuk memudah bacanya, kepanjangan. Maaf cuma saran👉👈

2022-04-24

6

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!