Membuat Jessica berada dalam masalah adalah tujuan Hyuna. Entah dendam kesumat apa yang wanita itu miliki pada gadis berparas barbie tersebut, sampai-sampai dia begitu membencinya dan selalu ingin membuatnya celaka.
Berbagai macam cara sudah Hyuna lakukan untuk mencelakainya, namun sayang tak ada satu pun usahanya yang membuahkan hasil, semua rencana jahat yang Hyuna susun untuk Jessica selalu gagal dan hal itu malah balik menimpa dirinya.
Seakan tak puas dengan semua kegagalan yang pernah dia alami. Lagi-lagi Hyuna menyusun rencana jahat untuk mencelakai dan membuat Jessica dalam masalah besar.
Tapi kali ini Hyuna tidak melakukannya sendiri, dia akan meminta bantuan para preman kampus dengan dirinya yang menjadi bayarannya. Hyuna akan menyerahkan dirinya secara cuma-cuma pada mereka jika bersedia membantunya.
Hyuna juga meminta bantuan seorang junior untuk memancing Jessica menuju tempat yang telah dia persiapkan.
"Senior, seseorang menunggu dan ingin bertemu denganmu. Katanya ada hal penting yang ingin dia katakan padamu dan orang itu menunggu di kolam renang." Seorang gadis berkaca mata menghampiri Jessica yang sedang menyantap makan siangnya di kantin bersama Nara dan Minho.
"Siapa?" tanya Nara penasaran.
"Aku tidak tau, karena orang itu tidak memberitahu kan namanya, dan hanya menyuruhku menyampaikan pesan ini pada, kak Sica."
"Baiklah, aku akan segera ke sana." Kemudian Jessica bangkit dari duduknya dan pergi menemui orang yang sudah menunggunya. Dia sangat penasaran siapa orang itu sebenarnya, dan kenapa ingin bertemu dengannya di kolam renang.
Sementara itu. Nara dan Minho yang memiliki firasat buruk segera menyusul Jessica, mereka sangat yakin jika itu adalah sebuah jebakan.
.
Setibanya di sana, Jessica tidak melihat keberadaan siapa pun selain para preman kampus yang tengah membolos pelajaran. Sadar dia hanya dikerjai saja, Jessica berbalik dan bergegas pergi. Ranum sayangnya langkahnya di cegah oleh salah seorang dari ke tujuh pemuda tersebut.
"Mau kemana? Kenapa harus terburu-buru? Bagaimana kalau kita bersenang-senang sebentar?" ucapnya menyeringai.
"Aku tidak memiliki waktu untuk meladeni kalian. Jadi minggir lah, dan biarkan aku pergi."
"Jika kita tidak mau bagaimana?" sahut seseorang dari arah belakang.
Enam orang menghampiri Jessica yang terlihat ketakutan. "Ma-mau apa kalian semua?" Jessica semakin panik melihat ketujuh pemuda itu menghampirinya dengan seringai mengerikan.
"Aaahhh...," Jessica memekik sambil memeluk tubuhnya sendiri. Dress nya robek karena di tarik salah satu dari ketujuh pemuda itu
"Lihatlah, dia mulai ketakutan dan menangis."
"HAHAHA."
"Tunggu apa lagi, cepat pegangi dia agar aku lebih muda saat melakukannya."
"Dengan senang hati, Hyung."
BRUGGG....
Dua orang dari ketujuh pemuda itu tersungkur ke lantai, setelah mereka mendapatkan tendangan telak pada tulang iganya. Dua orang pria bertubuh kekar lengkap dengan setelan jasnya tiba-tiba muncul di sana. Salah satu dari kedua pria itu melepaskan jasnya dan menakupkan pada bahu Jessica.
"Nyonya, anda tidak perlu takut. Karena kami di sini untuk melindungi anda."
"Bagaimana kalian tau aku sedang dalam bahaya?" tanya Jessica penasaran.
"Karena kami selalu mengawasi Anda, Nyonya." Jawab pria itu. "Sebaiknya kita pergi dari sini, luka memar pada pergelangan tangan Anda perlu segera di obati."
"Tidak apa-apa, hanya memar ringan saja. Kalian bisa pergi, aku akan segera pulang untuk berganti pakaian."
"Tuan, menunggu Anda di luar. Dia langsung datang setelah saya memberi taunya jika Anda dalam bahaya."
"Apa, dia di sini?" Jessica memekik tak percaya. Laki-laki itu mengangguk.
"Benar, Nyonya."
"Baiklah, aku akan segera keluar dan menemuinya."
Nara dan Minho langsung menarik Jessica menjauh dari kedua pria tersebut, karena mereka pikir kedua pria itu memiliki niat buruk pada Jessica. Dan Jessica langsung memberikan penjelasan agar mereka tidak salah paham lagi.
"Kalian salah paham, mereka bukan orang jahat. Mereka berdua adalah Angent yang sedang menyelidiki tentang kasus yang terjadi di kampus ini. Kebetulan mereka mendengar teriakan ku dan langsung menolongku." Jelasnya.
Minho dan Nara buru-buru membungkuk dan meminta maaf pada mereka berdua. "Ma-maaf, kami tidak tau."
"Tidak apa-apa . Karena urusan kami di sini sudah selesai kami permisi dulu, Nona Jung, akan pulang bersama kami agar lebih aman."
"Tentu, kami akan merasa lebih tenang." Nara menyahut cepat.
"Aku pergi dulu." Nara dan Minho mengangguk. Kemudian Nara menghubungi pihak berwajib dan melaporkan ketujuh pemuda itu. Mereka layak mendapatkan hukuman dan seharusnya membusuk di penjara karena sudah membahayakan Jessica.
.
Nathan membawa Jessica ke sebuah boutique dan memintanya untuk segera memilik pakaian mana yang dia inginkan. Dress yang Jessica pakai sobek karena ulah preman kampus yang hendak melecehkannya tadi.
Nathan meminta seorang pelayan boutique untuk menemani Jessica dan membantunya. Dan setelah cukup lama berkeliling dan memilih, pilihan Jessica jatuh pada sebuah dress berwarna putih berkombinasi pink, dengan sebuah pita di lehernya.
Setelah mengganti pakaiannya Jessica menghampiri Nathan yang sudah menunggunya. Dan lagi-lagi Nathan harus menggunakan penyamaran supaya tidak di kenali orang lain, akan sangat panjang ceritanya bila media sampai tau perihal dirinya yang pergi bersama Jessica.
Dia tidak hanya memakai mobil yang berbeda. Bahkan dia sampai merubah warna rambut dan style pakaiannya agar dia bisa lebih leluasa bersama Jessica. Dengan tambahan sebuah kaca mata hitam dan topi maka sosoknya tidak akan di kenali lagi. Dan semua itu dia lalukan semata-mata hanya untuk melindungi Jessica.
Nathan bangkit dari duduknya saat melihat kedatangan Jessica. "Tunggu di sini sebentar. Aku akan membayar pakaianmu dulu." Ucap Nathan yang kemudian di balas anggukan oleh Jessica.
Kemudian keduanya berjalan beriringan meninggalkan boutique, dan menuju parkiran di mana mobil Nathan berada.
"Pergelangan tanganmu memar, aku akan mengompresnya setelah tiba di rumah."
"Em, apa kau sibuk hari ini? Maksudku, jika tidak bisakah antar kan aku ke suatu tempat, kau bisa langsung pergi dan meninggalkanku di sana jika memang sibuk. Aku bisa pulang dengan naik kendaraan umum saja."
"Hari ini aku free, aku akan menemanimu selama satu hari penuh."
"Huft, baiklah."
.
Setelah dua jam berkendara mereka tiba di tempat tujuan, dan hamparan bunga Canola langsung menyambut kedatangan mereka di sana. Tanpa menghiraukan Nathan yang masih belum beranjak dari duduknya, Jessica sudah lebih dulu turun dan berlari menghampiri bunga-bunga cantik tersebut.
Sudut bibir Nathan tertarik ke atas. Sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya. Nathan berjalan menghampiri Jessica yang sedang sibuk mengambil foto.
"Aaahh," dan Jessica terkejut bukan main karena Kevin tiba-tiba muncul dibelakangnya."Yakk, apa kau ingin membunuhku karena jantungan eo?" amuk Jessica sambil mencerutkan bibirnya.
"Bikin kaget saja, dasar patung es menyebalkan." Jessica terus menggerutu tidak jelas.
Nathan mendengus geli. Kemudian menarik lengan Jessica dan memeluknya. Salah satu tangan Nathan memeluk pinggang ramping gadis itu sedangkan tangan lain membingkai wajahnya.
Kelopak matanya tertutup perlahan saat dia merasakan sesuatu yang lembut dan basah menyapu permukaan bibirnya. Dan kali ini tidak ada penolakan apalagi perlawanan dari Jessica, gadis itu menerima ciuman Nathan dan menikmatinya.
Ketulusan dan perhatian yang Nathan berikan padanya membuat hati Jessica luluh. Dia menyadari betapa pria itu sangat mencintainya, hanya saja egonya terlalu tinggi untuk mengakuinya.
Dan Jessica tidak bisa membohongi perasaannya sendiri jika sebenarnya dia sudah jatuh cinta pada Nathan sejak lama. Dan lagi-lagi egonya lah yang terlalu besar untuk dia bisa mengakuinya.
.
.
.
BERSAMBUNG.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Dewi Dina
akhirnya kesabaran Nathan membuahkan hasil , senangnya .
2022-07-16
0
Bonny Liberty
Kevin => Nathan
2022-03-18
1
Wulan Selly
Cinta Nathan ke Jessica begitu besarnya, sampai-sampai dia mengirim orang untuk melindunginya
2022-03-18
1