Di kantor Zico.
Pintu ruangan terbuka, Zico refleks melihat ke arah pintu. Namun dirinya kecewa karena yang datang bukanlah Lisa namun adalah Violet, mantan kekasihnya yang mendadak muncul kembali setelah ketahuan berselingkuh dengan pria lain dihadapannya sendiri. Zico kembali fokus ke layar laptopnya, dia tak memperdulikan wanita berambut ungu itu. Violet adalah anak dari konglomerat apalagi dia adalah anak tunggal. Semua keinginannya harus terpenuhi termasuk meluluhkan hati Zico kembali.
"Kakak, aku bawa makanan. Ini masakanku sendiri," ucap Violet.
Zico tetap tak peduli, dia asyik menatap layar laptop tanpa meliriknya sekalipun. Violet tak menyerah begitu saja, dia mendekati Zico dan siap menyuapkan makanan itu pada Zico. Zico menepisnya sehingga makanan itu jatuh mengotori mejanya. Violet lekas mengelap menggunakan tisu, dia panik jika Zico sangat marah kepadanya.
"Maaf, aku akan panggilkan petugas kebersihan," ucap Violet sembari berusaha untuk membersihkanya sendiri.
"Sekalian kamu pergi dari sini! Aku sedang sibuk dan lagi pula kamu tak tahu malu bisa-bisanya datang kemari setelah tidur dengan pria lain," ucap Zico.
Violet sangat terkejut dengan ucapan Zico, dia mendekatinya lalu memeluk dari belakang. Violet meminta maaf sebesar-besarnya dan mengelak jika tidur dengan pria itu. Zico berdiri sembari membenarkan jasnya. Sekalinya dikhianati dia tak akan mudah percaya begitu saja. Violet menatapnya sembari memelas, tak ada kah kesempatan untuknya walau sekali saja?
"Kakak, aku sungguh menyesal atas kejadian itu namun dalam lubuk hatiku hanya kamu yang aku cintai. Orang tua kita bahkan sudah tahu hubungan kita seperti apa," ucap Violet.
Zico menatapnya datar. "Mereka tahu juga jika kamu tidur dengan orang lain?"
Mulut Violet tercekat, dia tak bisa berkata-kata. Masalah itu memang kedua orang tua mereka belum tahu dan bahkan Zico masih bungkam akan hal itu. Dia hanya meminta Violet menjauhinya namun wanita itu tetap kekeuh membujuk Zico untuk kembali padanya lagi. Saat bersamaan, pintu terbuka. Mata Zico berbinar tatkala melihat sosok Lisa pada akhirnya datang juga namun tidak mengenakan pakaian kerja. Jack ada di belakang Lisa, dia membungkuk hormat pada Zico.
"Hei culun, bukankah kamu sudah dipecat? Kenapa datang ke sini?" tanya Violet.
"Kekasih anda yang menyuruh saya datang ke sini," jawab Lisa datar.
Violet mendekati Zico dan langsung menggenggam tangannya, Zico memanfaatkan kesempatan ini untuk melihat kecemburuan Lisa jika dirinya sedang bermesraan dengan Violet. Tangan Zico merangkul Violet, dia membisikkan sesuatu pada telinga Violet. Lisa hanya menatap mereka secara datar, dia sudah sering melihat pasangan itu melakukan hal aneh di depannya.
"Pergilah! Sebelum aku menyebarkan busukmu pada ibuku atau ibumu," bisik Zico kepada Violet.
Mata Violet terbelalak. Zico lalu mengecup keningnya dan melepaskan rangkulannya. Tubuh Violet bergetar sedangkan jemari Zico mengusap rambutnya. Mata Zico melirik Lisa yang menatapnya biasa saja, di dalam hati pria itu sangatlah kesal sekali karena Lisa seolah tidak cemburu. Zico menghela nafas kasar, dia mengkode Jack untuk memaksa Violet keluar dari ruangannya. Jack memaksa Violet untuk keluar, wanita itu enggan dan memeluk Zico dengan erat.
"Aku tidak akan pergi dari sini," ucap Violet.
Zico mendorongnya, dia tersenyum manis pada wanita itu. "Keluar dulu ya, SAYANG." Zico sengaja menekankan kata sayang untuk Violet untuk membuat Lisa tidak nyaman atau cemburu namun Lisa hanya biasa saja.
Jack menarik Violet untuk keluar dan setelah wanita berambut ungu itu keluar kini hanya ada Lisa dan Zico di sana. Zico kembali ke kursinya, dia melihat penampilan Lisa yang badas, dia mengenakan jaket kulit serta sepatu warna putih. Zico benar-benar sangat tertarik kepadanya.
"Ada apa Tuan Zico memanggil saya datang ke sini?" tanya Lisa.
"Aku menyayangkan reaksimu yang mau dipecat begitu saja. Kenapa tidak memohon padaku untuk bisa bekerja kembali di sini?" ucap Zico benar-benar menyinggung hati Lisa.
Lisa menunduk hormat dan lekas berpamitan, dia tak kan serendah itu untuk memohon pada sang tuan. Tak masalah dipecat begitu saja dari pada harus bersujud pada Zico yang sombong. Zico tentu saja kaget dengan reaksi Lisa, dia menahannya untuk tidak pergi secepat itu.
"Tunggu! Aku hanya bercanda, kenapa hari ini kamu sensi sekali padahal biasanya tidak seperti ini?" tanya Zico.
"Karena saya sudah bukan bawahan anda lagi," jawab Lisa dengan enteng.
Zico berdiri, dia mendekati Lisa. Mata Zico melihat penampilan Lisa yang begitu keren, Zico sangat suka wanita yang keren seperti ini dari pada seksi yang suka menunjukan bentuk tubuhnya.
"Lisa, aku hanya ingin kamu bekerja kembali di sini. Kemarin aku hanya emosi karena kamu menolakku tanpa memberiku kesempatan."
Lisa lalu duduk di sofa sembari mengangkat satu kakinya di atas meja, baru kali ini dia melakukan itu di hadapan Zico supaya pria itu kesal kepadanya. Zico bukannya kesal dan malah semakin tertarik. Dia ikut duduk di hadapan Lisa sembari tersungging tipis.
"Tuan Zico, saya haus. Bolehkah saya meminta minum?"
Zico memanggil Jack, pria itu pun datang dan melihat kaki Lisa yang di atas meja. Jika tidak ada Zico di sana pasti Jack sudah mematahkan kaki kurang ajar itu.
"Ada apa, tuan?"
"Lisa minta minum, tolong berikan dia minuman terenak!"
Jack langsung memandang Lisa, Lisa tak menggubrisnya. Jack mengangguk paham, saat dirinya akan melangkah keluar tiba-tiba Lisa ingin minum air putih saja. Jack terhenti, dia mengambilkan air putih yang sudah tersedia di ruangan Zico. Setelah itu Lisa lekas meminumnya dan menurunkan kakinya dari atas meja.
"Sudah? Sekarang tolong panggilkan 3 orang datang ke mari!" ucap Zico pada Jack.
Jack mengangguk, dia lekas keluar sementara Lisa masih heran. Siapa yang dipanggil Zico datang ke sini? Hal apa yang akan dilakukan pria licik itu lagi? Tak berselang lama kemudian ketiga pegawai wanita datang. Mereka adalah teman Lisa, walau Lisa dibenci oleh pegawai lain namun tidak untuk mereka bertiga. Bagi mereka, Lisa adalah orang yang sangat baik bahkan sering menlong.
"Kenapa tuan memanggil mereka ke sini?" tanya Lisa.
"Kembali bekerjalah disini atau mereka aku pecat saat ini juga?"
Lagi-lagi sebuah ancaman yang dilontarkan oleh Zico. Lisa kembali tersudut, dia menatap ketiga temannya yang memelas untuk menyuruh mengikuti apa kata sang tuan. Lisa sangat tahu latar belakang mereka. Mereka dari keluarga menengah ke bawah dan menjadi tulang punggung keluarga, jika mereka dipecat maka Zico akan melakukan blacklist pada mereka termasuk di perusahaan lain juga.
"Ada apa? Kenapa bingung seperti itu?" tanya Zico.
"Jika anda ingin memecat saya, silahkan saja namun jangan bawa-bawa orang-orang terdekat saya," jawab Lisa.
Zico tersenyum kecil. "Lisa, aku hanya ingin kamu kembali ke perusahaan ini dan aku akan mengembalikan uang pinaltimu dua kali lipat."
Lisa melihat wajah ketiga temannya yang seolah menggantungkan nasib padanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Pia Palinrungi
wowww bener2 lisa wanita tangguh tdk ada takutnya😅😅😅😅
2023-06-25
0
[🦉]Susi Soemarsi
violet sok bgt sih bilang lisa culun..
blm tau aja, keknya klo mereka berdua berantem tuh si rambut terong langsung patah kaki deh😏😏
2022-10-27
0
Cayu Jawafa
maksa banget zeh
2022-05-23
0