Bab 6 : Wanita kuat

Beberapa pria itu berdecih, mereka tak menggubris ucapan Jack. Mereka tetap mendekati Lisa karena kecantikan seorang Lisa yang tidak ada yang menandingi. Wajah Lisa sangat cantik setara dengan standar kecantikan di kota itu. Bentuk wajah Lisa juga V shape serta mempunyai hidung yang mancung. Belahan rambut Lisa menjadi ciri khasnya apalagi kaca matanya yang menambah jika kesan Lisa sangat kuat. 

Salah satu pria mendekatinya, dia menyodorkan ponselnya pada Lisa dan meminta nomor Lisa. Lisa tidak menggubrisnya, dia mengambil air minum lalu menenggaknya. Keringat Lisa bercucuran, dia mengusapnya menggunakan handuk yang ada di bahunya. 

"Nona manis, bolehkan aku meminta nomor telponmu?" tanya pria itu sekali lagi. 

Lisa menggeleng dengan ekspresi dinginnya, pria itu kesal dan hendak menarik tangan Lisa namun sayang aksinya dicegah oleh Jack. Asisten pribadi Zico tak kalah menyeramkan dari Zico bahkan Jack lebih berbahaya dari Zico. Teman pria itu yang lain juga hendak menyerang Jack namun Lisa mengancam akan menghubungi keamanan jika mereka tak kunjung berhenti. Tentu saja semua itu membuat mereka takut.

Setelah segerombolan pria itu pergi, kini yang tersisa adalah Jack. Jack masih berdiri mematung menghadap Lisa. Lisa melanjutkan olahraganya lagi tanpa menghiraukan pria yang tak kalah menyebalkan itu. Jack berdehem, dia sekali lagi mengajak Lisa datang ke kantor atas permintaan dari Zico. Lisa masih diam saja karena baginya sudah tidak ada urusan penting di sana. 

"Nona Lisa, saya mohon datanglah ke kantor!"

"Maaf, Jack. Saya tidak bisa. Saya sudah membayar uang pinalti yang banyak dan sudah dikeluarkan juga dari kantor. Bilang pada Tuan Zico, dia tak boleh seenaknya memperlakukan pegawainya." 

Jack berdecih, dia memandang Lisa dengan tajam. "Yang salah itu anda, kenapa bersikap seperti itu dengan Tuan Zico? Anda sudah mempermalukannya?" 

Lisa mematikan alat treadmillnya, dia turun dari sana sembari melihat wajah Jack yang kini menjadi menantang. Sejak dulu mereka berdua tidak pernah akur, jangankan akur, berbicara saja hanya seperlunya. Jack walaupun seorang laki-laki namun dia sering cemburu jika Lisa sok cari perhatian dengan Zico. Sejak ada Lisa, kinerja Jack menjadi menurun menurut Zico. 

"Saya tidak pernah mempermalukan Tuan Zico," ucap Lisa. 

"Benarkah?" Dengan anda menolak cintanya sudah dianggap mempermalukannya," jawab Jack. 

Lisa tersenyum kecil, dia merasa jika ucapan pria di depannya itu sangatlah lucu dan tidak masuk akal. Yang namanya cinta pasti ada penolakan. Jika tidak mau ditolak lebih baik jangan bermain cinta. Tangan Jack menggengggam dirinya sendiri begitu kuat, kekesalan sudah ada di ujung tangannya. Jika Lisa bukanlah perempuan pasti Jack sudah menghajarnya namun sayangnya dia tak bisa melakukan itu juga karena Lisa adalah kesayangan Zico. Jack menghela nafas panjang mengendalikan setiap emosinya yang muncul tiap kali berhadapan dengan Lisa. Kali ini dia tidak boleh sampai melukai Lisa, jika iya maka Zico akan marah besar. 

"Nona Lisa, mari ikut saya ke kantor!" ucap Jack dengan ekspresi yang sudah jauh mendingin dari pada tadi. 

"Sekali lagi jawabanku tetap tidak." 

"Saya sudah membantumu mengusir pria itu, apa anda tidak ingin membalas budi?"

Mendengar itu Lisa lekas melempar minuman jus yang berada di botol pada Jack. Jack menangkapnya sedangkan Lisa kini sudah kembali ke atas tridmilnya. Dia benar-benar wanita menyebalkan bagi Zico dan tak dapat dipungkiri lagi jika Jack sangat membencinya. 

"Saya tidak butuh jus, saya hanya butuh anda datang ke kantor atas permintaan Tuan Zico sendiri." Kali ini Jack meminta dengan nada memelas. 

Lisa kini memasang earphone pada telinganya lagi, dia benar-benar tidak memperdulikan Jack. Jack yang sudah hilang kesabaran karena Lisa tidak bisa dibawa dengan cara yang halus maka Jack memanggil orang-orang suruhannya untuk menyeret Lisa. Mereka datang sekitar 5 orang mengenakan jas rapi dengan kaca mata yang menggantung di atas dasi. Jack mengkode untuk menyeret paksa Lisa. Mereka mendekati Lisa dan salah satunya sudah memegang pundak Lisa, Lisa langsung menepisnya karena tidak suka disentuh. Wanita itu turun dari treadmil, dia mengusap keringatnya lagi menggunakan handuk. 

"Saya tahu jika anda adalah orang kepercayaan dari Tuan Zico, namun apa anda tidak malu hanya karena satu wanita saja sampai membawa bodyguard begitu banyak?" tanya Lisa. 

"Anda kan sudah tahu jika tangan saya tidak bisa menyentuh wanita kotor sepertimu," jawab Jack. 

Lisa mengangguk paham, dia kini tersenyum menyeringai lalu mendorong pria yang sempat menarik bahunya. Melihat Lisa melakukan perlawanan, mereka langsung menyerang. Lisa dengan mudah menghindar dari serangan mereka. Kelima pria itu menyerang bersama-sama namun tak ada satu pun yang melukai Lisa. Jack berdiri sembari menatap datar, dia melihat jam tangan yang seharusnya kini dia hadir pada acara kantor yang lebih penting dari pada melihat perempuan sok kuat itu dikeroyok. 

Lisa terus menghindar dan menyerang titik lemah mereka, apa lagi jika bukan bagian tengah. Sekali tendang saja rasanya seperti terbang ke langit dan dihempaskan ke laut mati. Kelima pria itu K.O dalam sekali tendangan. Mereka tergeletak di lantai sembari memegang anunya masing-masng, tentu saja mereka sangat kesakitan. Lisa kini menatap Jack, Jack kesal sekali karena wanita di depannya itu sangat kuat. 

"Ada lagi?" tanya Lisa. 

Jack menahan amarahnya dan tersenyum kecil. "Nona Lisa, sekali lagi saya mohon untuk datang ke kantor karena ini sangat penting sekali." 

"Tadi anda sok sekali menantang saya dan kini malah memelas begitu? Dasar bermuka dua."

Lisa tak memperdulikan Jack, dia mengambil botol air minumnya lalu berjalan meninggalkan mereka. Setelah menghabisi kelima pria itu rasanya menjadi lapar, Lisa memesan makanan dan hendak kembali ke apartemennya. Jack tak menyerah begitu saja, jika dirinya tidak bisa membawa Lisa maka Zico akan memecatnya. 

"Nona Lisa, Tuan Zico sangat ingin anda datang ke sana. Mungkin saja anda bisa bekerja lagi di kantor itu bahkan uang pinalti anda bisa dikembalikan," ucap Jack. 

Lisa terhenti sejenak, dia menoleh pada Jack yang ada dibelakangnya. "Saya tidak tertarik." 

"Saya mohon. Datanglah dulu ke kantor! Setidaknya temui dulu Tuan Zico, anda mau atau tidak dengan tawarannya maka bisa langsung mengatakan pada Tuan Zico." 

Lisa kini menatap datar Jack lalu mengangguk pelan. "Saya akan ke sana sendiri." 

Jack tersenyum senang. "Terima kasih." 

Lisa melihat ke arah kelima pria yang masih tergeletak di depan alat-alat olahraga sampai menganggu pengguna lain. "Tolong singkirkan mereka! Mereka menganggu orang yang akan berolahraga." 

Jack mengangguk. Lisa kembali ke apartemennya. Lisa memang kuat dan pandai bela diri karena sudah diajarkan papanya sejak kecil tapi dia mengeluarkannya jika sangat darurat seperti tadi. Sungguh melelahkan menjadi seorang Lisa! Sudah tertekan dengan keluarganya sendiri dan kini dia harus menghadapi Tuan Zico yang dikenal pengekang dan tidak bisa terbantahkan jika menginginkan sesuatu termasuk menginginkan Lisa. 

Siapa tahu dengan memelas sedikit pada Tuan Zico maka uang pinaltiku dikembalikan dan aku bisa pergi dari kota ini. Batin Lisa.

Terpopuler

Comments

Pia Palinrungi

Pia Palinrungi

penasaran aq kenapa lisa bs diusir sm papahnya

2023-06-25

0

Shinta Arigustanti Slamet

Shinta Arigustanti Slamet

cewe kuat

2023-04-18

0

𝕎⃠𝕝𝕚𝕜𝕒🐊💯🌲 вoͨѕͤѕͦ✰͜͡v᭄

𝕎⃠𝕝𝕚𝕜𝕒🐊💯🌲 вoͨѕͤѕͦ✰͜͡v᭄

kerjai aja zico lisa

2022-03-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!