Bab 4 : Tatto cinta

Lisa melakukan perlawanan menggunakan cara apapun, Zico memang pria yang tangguh yang mampu membuat Lisa tak bisa bergerak namun bukan namanya Lisa jika tidak cerdik. Dia menggigit tangan Zico sangat kuat sehingga pria itu sangat kesakitan. Lisa langsung kabur dari sana dan membanting pintu apartemen itu. 

Zico tersenyum kecil, semakin Lisa menolak justru semakin juga dirinya tertarik pada Lisa. Dia menelpon Jack untuk datang ke apartemennya saat itu juga dan menyuruhnya untuk membawa orang yang bisa mentatto sekalian. 

Di sisi lain, Lisa masuk ke dalam lift, ternyata dirinya memang salah lantai. Betapa bodohnya dia sampai bisa salah seperti itu. Nafasnya terengah-engah sampai rasanya akan mati, jika terlambat sedikit saja dari Zico maka mungkin saja malam ini dia menjadi santapan empuknya. Lisa kembali lagi ke lantai bawah yang hanya berjarak 3 lantai dari apartemen Zico. Setelah sampai, Lisa keluar dan mencari nomor kamar apartemen milik temannya. 

"Huh... ternyata 207, aku malah masuk ke 507 dan ternyata itu adalah apartemen Tuan Zico. Sungguh nasib sial yang aku alami hari ini," gumam Lisa. 

Saat Lisa akan mengetuk pintu tiba-tiba saja pintu itu terbuka, teman dekatnya yang merupakan model terkejut melihat Lisa yang berantakan. Lisa akan masuk namun seorang laki-laki langsung keluar dari apartemen temannya itu. Pria itu mengecup bibir Angelina dengan mesra sementara Lisa yang jomblo hanya menatapnya jengah. 

"Bye, honey. Muaah... besok lagi." Angelina melambai pada kekasihnya. 

Lisa langsung masuk ke dalam apartemen Angelina sembari memutar bola matanya jengah. Lisa mengambil air di atas meja lalu menenggaknya seperti orang yang tidak minum selama berhari-hari. Angelina menutup pintu apartemennya dan melihat Lisa sembari menggeleng-gelengkan kepalanya. 

"Ada apa sih? Habis diperkosa?" tanya Angelina. 

Lisa menghela nafas panjang, dirinya tak bisa berkata apa-apa lagi karena memang akan diperkosa oleh bosnya. Lisa membaringkan diri di atas tempat tidur sahabatnya namun teringat pria tadi langsung berdiri sembari menatap wajah Angelina. 

"Ada apa?" tanya Angelina. 

Lisa menggeleng, dia tak mungkin mengejek sahabatnya yang baru saja tidur dengan pria tadi. Lisa duduk di sofa sembari mengacak rambutnya. Di depan semua orang Lisa sangat dingin dan cuek namun di depan Angelina, dia tak malu untuk mengatakan keluh dan kesahnya.  

"Lisa yang sok keren, ada apa sih? Ini aku sudah tanya yang ketiga kali ya? Sekali lagi lebih baik kamu pulang saja," ucap Angelina. 

Lisa menarik nafas dalam-dalam, dia mengusap wajahnya kasar sembari  membayangkan kejadian tadi. Seorang bos yang sudah dikenalnya 2 tahun mendadak menjadi gila bahkan mampu melakukan itu pada Lisa. 

"Aku tidak bisa bercerita karena menyangkut nama baik seseorang," jawab Lisa. 

Angelina mengerutkan dahinya, dia paham yang dimaksud siapa oleh Lisa. Pasti dan tidaklah lain adalah Zico yang terhormat karena memang Lisa sangat menghormati Zico bahkan jika rumor jelekpun pasti Lisa akan membela mati-matian pria itu.

"Aku tahu siapa yang kamu maksud. Zico 'kan?" 

Lisa menggelengkan kepalanya walau wajahnya sudah sangat merah padam. Angelina mendekati wajahnya secara dekat, Lisa menghela nafas panjang karena mau disembunyikan seberapa jauh pun sahabat dekatnya akan tetap tahu. 

"Benar 'kan Zico? Dia suka padamu?" 

Lisa hanya diam, wajahnya kian memerah karena tidak mau mengakuinya namun dirinya tidak akan menyangka jika Zico akan menyukainya bahkan melakukan hal yang tak terduga. 

"Tapi masalahnya saat ini bukanlah itu, aku dipecat dan diblacklist olehnya. Aku bingung harus bagaimana karena saat ini aku harus bekerja supaya bisa menyambung hidup," jelas Lisa. 

"Lisa, kenapa kamu tidak pulang saja ke rumah?" 

Lisa membelelalakan mata, di sini dia ingin mendapatkan saran bukannya menambah masalah dengan cara pulang ke kampung halamannya. Jika dirinya pulang sekarang maka akan dicaci maki oleh ayahnya dan keluarga besarnya. Lisa tak mau itu terjadi, cukup saat itu saja dia diremehkan oleh keluarganya sendiri. Rasa sakitnya lebih besar pada keluarganya ketimbang orang-orang kantor tadi yang melemparinya menggunakan telur.   

"Jadi mau kerja di mana lagi? Mau ikut aku jadi model. Kamu cantik dan seksi juga."

"Tutup mulutmu! Jangan menawariku pekerjaan itu! Lebih baik aku menganggur saja ketimbang memakai pakaian seksi demi uang." 

Angelina menjitak kepala Lisa yang sok-sokan, Lisa mendengus kesal. Perempuan itu memang sangat jual mahal sekali padahal dirinya memang membutuhkan pekerjaan untuk menyambung hidup dan kebutuhan setiap harinya. 

Di sisi lain. 

Jack datang membawa pentatto handal, dia heran kenapa sang tuan tiba-tiba meminta meminta mendatangkan orang yang bisa membuat tatto. Zico dengan wajah tenangnya mengulurkan tangan pada orang itu. Jack ikut melihatnya dan terkejut dengan bekas gigitan yang ada di punggung tangan sang tuan. 

"Tuan, kenapa dengan tangan anda?" tanya Jack. 

"Ini adalah tatto alami yang dibuat oleh Lisa khusus untukku dan aku ingin mencetaknya secara permanen," jelas Zico lalu pria itu menatap sang pentatto di depannya. "Hey, cepat tatto bekas gigitan ini!" pinta Zico. 

Pria itu nampak bingung, baru kali ini dia mendapat permintaan aneh dari pelanggannya. Zico dengan wajah tenangnya kini berubah menjadi masam, sebelum pria paling berpengaruh di kota itu membunuhnya lebih baik dia lekas mengerjakannya walau rasa-rasanya sangat aneh sekali. Pria itu mulai mentatto sehati-hati mungkin, salah sedikit saja dia bisa dilempar dari balkon apartemen ini. Jack masih berdiri mematung di sana, dia heran kapan sang tuan mendapat gigitan itu. 

"Jack, cari rekaman CCTV! Ke mana wanita itu pergi?" 

"Wanita itu?" 

Zico memandangnya tajam, Jack langsung mengangguk paham. Dia keluar dari apartemen sang tuan lalu menuju ke lobi untuk meminta rekaman CCTV. 

Setengah jam kemudian,. 

Jack masuk ke kamar apartemen Zico, dia membawa rekaman yang diminta oleh Zico. Jack memutarnya yang ternyata Lisa masih di area gedung itu tepatnya 3 lantai dibawah lantai apartemen Zico. 

"Nona Lisa kini ada di kamar apartemen no 207. Pemilik apartemen itu adalah seorang model di majalah pria dewasa," jelas Jack. 

Zico mengangguk, dia mengibaskan jemarinya supaya Jack menjauh dari dari hadapannya. Jack mundur beberapa langkah, dia terus memperhatikan sang tuan yang tersenyum sendiri. Jack berpikir, apa yang disukai dari Lisa yang berwajah jutek dengan ekspresi paling menyebalkan jika dibandikan wanita yang ada disekeliling Zico. Apa sang tuan sedang kesurupan karena menyukai wanita es itu? 

Setelah tatto itu selesai dibuat, Zico melihat tatto baru di tangannya yang sangat unik. Sebuah gigitan serta dibawahnya ada tulisan sangat kecil yang bernamakan Lisa bahkan untuk melihatnya harus benar-benar jeli. Zico mengibaskan tangan untuk menyuruh mereka pergi. Mereka menunduk hormat setelah itu Zico benar-benar sendirian. 

Tok... tok... tok... 

Zico menatap pintunya lagi, dia lekas membuka dan benar saja jika itu adalah Lisa. 

"Tuan Zico, saya ingin mengambil kaca mata saya yang tertinggal," ucap Lisa dengan wajah datarnya. 

Angelina pun ikut bersama Lisa, dia tak menyangka jika satu gedung apartemen dari pengusaha kaya raya itu. 

"Setelah kamu menggigitku dan langsung kabur begitu saja?" tanya Zico. 

Terpopuler

Comments

Pia Palinrungi

Pia Palinrungi

apakah lisa akan luluh nanti, mkx zico kalau cinta jgn begitu caranya yg manis kek atau romantis gitu😅😅😅😅

2023-06-25

0

Rizal dody Zakaria

Rizal dody Zakaria

kayak serigala aja sih lisa

2022-08-08

0

©®🐊W⃠Akila ⃟ ⃟вoͨѕͤѕͦ.☠💯💎

©®🐊W⃠Akila ⃟ ⃟вoͨѕͤѕͦ.☠💯💎

itu bukan cinta zico tapi obsesi

2022-03-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!