Bolos kuliah yuk!!

Happy reading

"Eughh."

Geliat Nabila menormalkan penglihatannya. Ia merasa ada yang aneh dengan perutnya yang merasa beban berat menerpanya.

"Ishh anak ini," gumamnya melepaskan pelukan Nathan diperutnya.

Nabila bangun dari tidurnya menuju kamar mandi. Saat ia sudah melepas semua bajunya ia lupa jika ia tak membawa baju ganti.

"Sial lupa lagi kalau gak bawa baju ganti. Gimana dong? Masa gue harus pakai handuk kecil ini sih?" tanyanya dengan kesal.

"Bodo lah, pikir nanti."

Nabila mulai melakukan ritual mandinya, hingga selesai ia hanya membelitkan handuk kecil itu ditubuhnya. Dadanya hampir keluar karena sesak handuk kecilnya.

Ceklek

"Huhh untung dia masih tidur," gumam Nabila yang melihat Nathan masih tertidur itu.

Dengan cepat, Nabila berlalu menuju lemarinya dan memakai baju santainya. Tak menyadari jika Nathan sudah berada dibelakangnya.

"Sengaja mau goda aku hmm?" tanya Nathan mengelus pundak Gloria yang sangat putih itu.

"Enggak, aku lupa bawa baju ganti doang. Sana ih aku mau ganti baju," usirnya.

"Ganti aja, aku gak ganggu kok," ujarnya dengan senyum.

Nathan memeluk Nabila dari belakang membuat Nabila deg degan dan mengeratkan simpul handuknya agar tidak jatuh.

"Gak ganggu apa? Dengan kamu peluk aku ini juga udah ganggu tahu," ujarnya melepaskan pekukan Nathan.

Cups

"Lain kali jangan lupa bawa baju ganti, atau kalau enggak kamu bisa panggil aku. Aku juga laki-laki normal Bil, aku bisa aja terkam kamu sekarang."

Deg deg deg

"Gu-gue pikir lu masih tidur tadi jadi gak aku panggil," jawabnya dengan gugup. Nathan terus mengecup lehernya yang membuat darahnya berdesir.

"Aaahhhh sakit Nathan, lu drakula ya!!"

Lehernya digigit kuat oleh Nathan hingga membuat laki-laki itu tersenyum melihat tanda yang baru ia buat itu.

"Iya gue drakula yang mau makan lu," jawabnya dengan seringannya.

"Mandi sana lu, bau!"

Nathan yang sudah puas mengerjai pacarnya itu berlalu menuju kamar mandi dengan handuk yang ada dilehernya.

"Isshh untung saja handuk ini gak jatuh," gumamnya mulai memakai pakaiannya.

Sedangkan di kamar mandi Nathan masih sibuk dengan aktivitasnya. Melihat tubuh Nabila begitu saja ia tak kuat.

"Astaga lemah kali imanku," batinnya.

Berbeda dengan Nathan yang sedang bersibuk ria dengan sabunnya, Nabila mengeringkan rambutnya.

"Nath gue ke dapur dulu ya, mau masak."

Tanpa mendengar jawaban dari dalam Nabila langsung keluar dari kamar menuju dapur.

Ia disana hanya melihat telur sisa kemarin yang ada dikulkas. Nabila lupa untuk membeli bahan masakan.

Nathan yang baru keluar dari kamar mandi itu langsung mencari pacarnya yang sudah tak ada di kamar.

"Bil...."

"Kemana dia? Gak mungkin kalau dia pergi kekampus duluan, kan kelasnya siang."

Gumamnya mencari Nabila keseluruh ruangan apartemen tapi wanita itu tak kunjung ia temukan.

Ia takut Nabila pergi dari sisinya atau ia pulang ke apartemennya? Tapi tadi ia mencari disana juga tak ada.

Ceklek

Nathan yang melihat Nabila masuk kedalam apartemennya itu langsung memeluk tubuh Nabila.

"Lu pulang?" tanya Nathan dengan senyum.

"Laah emang aku kemana? Aku cuma keluar buat beli sayur sama bubur nih buat kita sarapan."

Nathan yang mendengar itu langsung melepaskan pelukannya dan melihat apa yang dibawa Nabila.

"Kenapa gak bilang kalau mau keluar? Bikin khawatir aja sih!"

"Khawatir apa takut hmm? Lu mana bisa hidup tanpa gue?"

Nabila berlalu menuju dapur dan meletakkan belanjaan yang cukup untuk satu minggu itu di dalam kulkas. Ia hanya mengeluarkan buah buahan segar dan juga membawa air minum menuju ruang makan.

"Kenapa? Masih marah karena aku keluar tanpa izin?"

"Hmm."

"Ya elah Nath gue mau teriak lu masih di kamar mandi. Tadi gue teriakin aja lu gak denger," ujarnya dengan ketus.

"Tapi setidaknya lu kirim pesan atau apa kek," ujarnya membuka wadah bubur itu.

"Ponsel gue aja ada di kamar, dah lah jangan cemas kek gitu. Gue gak akan kabur, lagian hukuman gue masih 2 hari lagi. Habis itu gue bebas dari lu," ujarnya dengan senyum mengembang.

"Segitunya lu gak mau dekat sama gue?"

"Bukan gak mau tapi gue juga capek Nath, setiap hari harus jadi babu lu terus," ujarnya seraya menyuapkan bubur itu kemulutnya.

Mereka memakan bubur itu hingga habis, tanpa banyak bicara. Hanya suara sendok yang terdengar disana.

"Bil."

"Paan?"

"Bolos kuliah yuk, gue mau ajak lu kesatuan tempat."

"Kemana?"

"Ada deh, yuk. Mumpung hari ini gue cuma satu mapel lu juga kan?"

"Heem."

"Tapi gue ada kuis hari ini gimana dong?"

"Sekali kali bolos gak apa-apa kan?"

Nabila berfikir sebentar dan akhirnya ia menyetujui ajakan Nathan. Pikirannya juga butuh disegarkan agar tak terlalu ngebul.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Hades Riyadi

Hades Riyadi

Lanjutkan Thor, Tetap Semangat 😀💪👍👍👍

2023-03-31

0

Hades Riyadi

Hades Riyadi

Always Like and coment 😀👍👍🙏

2023-03-31

0

NAR TONO

NAR TONO

lanjut

2022-07-09

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 72 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!