Ciuman pertama Nathan

Happy reading

"Kak."

"Apa lagi Bila? Ngantuk ih dah malam dari tadi kamu banyak tanya ya?"

Yah pasalnya ini sudah jam 11 malam tapi Nabila belum juga tidur bahkan sekarang Nabila tidur diatas tubuh Nathan entah gimana tadi ceritanya. Nabila seakan menjadi gadis cilik yang haus akan bermanja dengannya.Tahukah kau Nabila jika sepupumu ini sedang menahan hasratnya agar tak memakanmu!

"Belum ngantuk ih, nanti deh kak masih asik bermanja sama kakak. Karena berberapa tahun ini kita gak kayak dulu. Kakak sering pergi sama cewek kakak, dan melupakan aku!"

"Andai kamu tahu aku mulai menghindarimu karena aku baru sadar akan rasa sayang yang kumiliki untukmu Bil. Rasa ini salah tapi aku tak bisa menghapusnya," batinnya mengelus rambut Nabila.

Nathan hanya bisa berperang dengan hatinya, begitupun dengan Nabila yang asik mengendus dada Nathan tanpa tahu bahaya yang akan mengancamnya.

"Shiit, dia menggodaku," batin Nathan.

"Kak.."

"Apa lagi Bila? Tidur!" titahnya yang membuat Nabila yang berada diatas Nathan itu berangsut turun dari atas dada Nathan.

"Peluk ya kak," pintanya merapatkan badannya kearah Nathan.

"Hmm. Jangan panggil gue kakak lagi, gue sepupu lu."

"Tapi lu lebih tua dari gue," jawabnya santai.

Nathan memeluk tubuh Nabila dengar erat hingga dada Nabila itu menempel di dada bidang yang polosnya.

"Bil."

"Hmm."

"Lu sadar gak sih kalau lu bangunin sesuatu. Gue juga cowok normal Bila."

"Terus?"

"Gue pengen nih Bil, bantuin ya."

Nabila yang tak paham maksud bantuin ya itu mendongakkan kepalanya dan menatap Nathan.

"Bantuin apa?" tanya Nabila.

Tanpa aba-aba Nathan menarik tengkuk leher Nabila dan mencium bibir seksi itu. Nabila yang kaget itu langsung mendorong Nathan hingga ciuman itu terlepas.

"Kenapa cium gue?" tanyanya dengan wajah memerah.

"Kenapa? Karena kamu yang terlebih dahulu memancingku Bila. Anggap saja ini sebagai penebus kesalahan kamu. Lagian harusnya kamu senang karena ini adalah first kiss aku," ucapnya dengan senyum. Ternyata berciuman itu rasanya beda.

"Tapi ini salah Nat. Aku adalah sepupumu kalaupun kita berhubungan pasti orang tua kita gak akan setuju," ujarnya dengan mata berkaca. Bisa bisanya sepupunya menciumnya seperti tadi.

"Gue tahu, tapi tak bisa menahan perasaan gue Bil. Gue sayang sama lu sebagai pria bukan sebagai sepupu gue. Gue tahu ini salah," terang Nathan yang sudah tak bisa menyembunyikan perasaannya selama bertahun-tahun dari Nabila. Mungkin ini waktunya.

"Gue cinta sama lu terlepas dari siapa kita, gue gak bisa memungkiri jika gue cinta sama lu Nabila Axelio," ujar Nathan dengan nada serius.

Nabila membeku mendengar pengakuan dari Nathan yang notabenya adalah sepupunya sendiri itu.

"Tapi kita beda Nat, kita gak akan pernah bisa bersatu," ujarnya langsung duduk dikasur itu.

"Gue gak perduli Bil. Walau keluarga kita saling bertentangan. Rasa cinta gue sama lu udah terlanjur besar," jelasnya.

"Selama bertahun-tahun gue berusaha hapus rasa itu tapi apa hasilnya. Gue selalu ingat dengan lu, lu selalu ada dimanapun gue ada."

"Gue berharap dengan gue berganti cewek gue bisa lupain lu, dan menemukan pengganti lu dihati gue tapi hasilnya nihil. Cuma lu yang ada dihati gue," ujarnya.

Nabila hanya bisa menangis mendengar itu, andai saja mereka bukan sepupu mungkin ia juga akan menerima Nathan, tapi dalam keluarga mereka tak ada istilah menikah dengan sepupu sendiri walau itu boleh.

"Izinkan aku untuk mencintaimu Nabila, aku tak bisa lagi menahannya," ujarnya dengan air mata yang menetes.

"Kakak."

Nabila memeluk Nathan yang ada didepannya itu. Ia bisa merasakan betapa besar cinta Nathan selama ini. Rasa sayang, perhatian yang selama ini di berikan Nathan semata-mata untuk orang yang dicintainya yaitu dirinya.

"Tapi..."

Cups

Nathan tak mau mendengar jawaban Nabila yang ia pikir akan menambah kegalauannya. Nathan kembali mencium bibir Nabila dengan tangannya yang membelit perut langsing gadis itu.

"Emmmmhhh."

Persetan dengan hubungan darah tapi mereka menikmati kegiatan terlarang mereka ini. Nabila yang sangat minus dalam berciuman itu hanya bisa menerima dan mengalungkan tangannya dileher Nathan. Walau ia pernah mencium Arthur saat itu.

"Eughh," leguhannya saat Nathan mengekspor rongga mulutnya.

"Aku tak bisa menolak kenikmatan ini ya Tuhan, ku mohon maafkan aku," batin Nabila yang mulai bergair*h.

Nabila memegang dada Nathan dengan bibir yang masih dikuasai Nathan. Nathan tersenyum saat Nabila menerima apa yang ia lakukan itu.

Tangan nakalnya mulai tulur kedada sintal dan Nabila yang membuat gadis 19 tahun itu mende sah tak karuan mendapat sentuhan itu.

Pusaka yang sedari tadi sudah tegang itu menusuk milik Nabila dibawah sana. Seketika kesadaran Nabila kembali. Ia sadar apa yang mereka lakukan ini salah.

"Berhenti Nath," cegah Nabila memundurkan badannya. Nathan yang mendapat penolakan itu hanya bisa pasrah.

"Kita gak boleh lakuin ini," ujarnya dengan lirih.

"Arrrgghhh kenapa harus kamu yang menjadi sepupu aku Bil? Kenapa?" tanyanya frustasi.

"Maaf, kita gak boleh seperti ini. Kamu tetap sepupu aku dan itu akan berlaku sampai kapanpun," ujarnya berbaring dan memunggungi Nathan.

Nathan yang melihat itu hanya diam dan memikirkan bagaimana nasib pusakanya sekarang?

"Huffttt ya sudahlah, kamu akan tetap menjadi sepupu dan juga wanita yang aku cintai," ujarnya bangkit dan berjalan menuju kamar mandi.

Nabila menatap pintu kamar mandi itu dengan cemas, kenapa Nathan masuk kamar mandi? Apakah Nathan mau bunuh diri karena ia tak membalas perasaannya.

"Nathan gak akan bunuh diri kan? Dia gak akan tinggalin aku kan? Astaga bagaimana ini?" tanyanya bingung.

Sedangkan dikamar mandi Nathan masih dengan kegiatannya untuk menidurkan si adik kembali.

"Mungkin kali ini kamu belum mendapatkanya Nath tapi tunggu berberapa hari, akan ku buat dia mencintaiku sama sepertiku saat ini akhhh," gumamnya bersamaan dengan keluarnya lava putih itu dari adiknya

Nathan membersihkan dirinya untuk kedua kalinya di malam ini dan hanya memakai boxernya saja. Ia terlalu malas untuk memakai celana panjangnya.

Nathan keluar dari kamar mandi dan melihat sepupunya masuh tertidur dengan membelakanginya. Nathan naik dan menarik selimut itu kemudia memeluk Nabila dari belakang.

"Aku harap kamu tak menghindar setelah mengetahui perasaanku ini Bil. Maafkan aku yang tak bisa menahan rasa cintaku untukmu," lirihnya tepat di telinga Nabila.

Nabila yang sebenarnya belum tidur itu hatinya menghangat saat mendapat pelukan dari Nathan. Apalagi ucapan Nathan tadi.

Nathan membalikkan badan Nabila hingga pria itu dapat melihat jelas wajah sepupunya dari dekat.

"Aku mencintaimu, maaf ini memang salah," ujarnya seraya mengecup kening Nabila.

Ia memeluk erat tubuh Nabila hingga ia ikut tertidur dalam kenyamanan itu.

"Aku tak tahu rasa ini, tapi aku bahagia mendengar kamu mencintaiku Nat," batinnya.

Nabila seraya mencari kenyamanan dalam pelukan itu. Detak jantung Nathan bagai irama yang membuatnya terlelap.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Hades Riyadi

Hades Riyadi

Lanjuutt Thor 😀💪👍👍

2023-03-26

0

Hades Riyadi

Hades Riyadi

Like and coment 😀👍👍🙏

2023-03-26

0

Nuzlie🎭eiLzun

Nuzlie🎭eiLzun

tolol 😂😂

2022-07-29

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 72 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!