Nyamannya Pelukan

Happy reading

"Nathan, Naura sini yuk bantuin nenek," panggil Nenek Rania pada kedua cucunya.

Mau tak mau Nathan dan Naura bangkit dan membantu neneknya. Hingga tinggallah Nabila dan Ryano disana.

"Aku senang ternyata kalian tak ada hubungan apapun," ujar Ryano pada Nabila.

"Kenapa?" tanya Nabila menatap Ryano.

"Kau tahu tandanya apa? Aku masih bisa mengejarmu dan menjadikanmu sebagai pacarku," jawabnya dengan senang.

"Maaf tapi sudah ada nama laki-laki lain dihatiku , aku tak mau memberimu harapan palsu atau apalah itu yang hanya membuatmu sakit hati nantinya," jawab Nabila tanpa basa-basi. Yah inilah Nabila dengan segala sifatnya, ia akan terus terang jika memang ia tak suka.

"Siapa laki-laki itu?" tanya Ryano mulai melemah.

"Ada seseorang yang membuatku nyaman akan segala sifatnya dan aku tak bisa mengatakan siapa itu," jawabnya santai.

"Tapi apa tak ada kesempatan untukku Bil? Aku sudah mencintaimu dari lama kenapa kamu dengan mudahnya memberikan hatimu pada laki-laki lain?"

"Aku tak bisa menahan saat perasaan itu datang Ano, aku sadar cintaku salah. Tapi apa aku tak berhak mendapatkannya?"

"Apa dia Nathan?"

"Tahu tahu jawabannya!"

"Tapi...."

"Sudahlah Ano, kubur rasa itu jauh jauh. Aku yakin kamu bisa mendapatkan wanita yang lebih baik dariku, bahkan lebih. Aku tak bisa menganggap lebih dirimu dari seorang sahabat," selanya.

"Lu pikir lupain perasaan yang sudah bertahun-tahun itu mudah, gak Nabila. Gue gak bisa lupain ini, gue gak bisa," ujarnya. Tak ada lagi aku kamu sekarang.

"Lu gak bisa karena lu belum pernah coba melupakan gue, cinta itu gak harus memiliki Ano. Gue juga berhak bahagia dengan cinta gue, begitupun lu sama yang lain," ujarnya bangkit dari duduknya dan berlalu menuju kamarnya.

Meninggalkan Ryano disana yang tersenyum getir, akan penolakan Nabila itu.

"Gue akan tetap mengejar ku Bil, gue tahu lu cinta sama sepupu lu sendiri. Dan tentu hal ini akan ditentang oleh keluarga kalian," ujarnya tersenyum licik.

Entahlah Ryano sudah gila sekarang, ia tak ingin berusaha melupakan Nabila dan memulai hubungan baru. Tapi apakah dia salah jika ingin memperjuangkan cinta kepada Bila.

Nathan yang melihat itu langsung menghampiri Ryano yang masih terdiam ditempatnya.

"Perlu lu ingat, walau dunia menentang hubungan kami itu tak akan berlaku untuk aku dan Nabila. Karena apa? Karena kita saling mencintai," jawab Nathan.

Nathan menepuk pundak Ryano gantle, dan ia berlalu masuk ke dalam rumah. Rasanya ia sudah tak sabar ingin dipeluk oleh sepupu tercintanya itu.

"Kakak mau kemana?" tanya Naura polos.

"Tidur kenapa?" tanyanya.

"Gak apa-apa Nau juga mau tidur, di kamar kak Bila," jawabnya berlalu menuju kamar sang kakak sepuou tak lupa boneka bear berwarna pink itu. Sangat feminim ya bund.

"Bila? Terus aku tidur dipeluk siapa? Gak bisa gue juga harus tidur di kamar Bila nih," gumamnya berlari cepat menuju kamarnya dan mengambil bantal walau sudah ada di kamar Nabila.

Tok! Tok! Tok!

Ceklek

"Loh kakak kok kesini? Ngapain bawa bantal segala?" tanya Naura pada kakaknya.

"Ikut tidur sama kak Nabila," jawabnya menuelonong masuk.

Naura yang melihat kelakuan gak ngaklak dari sang kakak itu hanya menggeleng. Tak heran juga karena dulu mereka sering tidur bertiga dalam satu ranjang. Untung ranjang kamar itu besar.

Naura mengunci pintu kamar itu dan ikut duduk diantara kakak sepupu dan kakaknya.

"Bi nanti peluk ya," pinta Naura pada Nabila.

"Boleh banget, yuk tidur."

"Iya iya." balasnya mulai berbaring dengan mendekap boneka miliknya.

Nabila dan Nathan yang melihat sang adik sudah mulai memejamkan matanya itu dengan senyum.

"Kenapa kamu kesini? Ada Naura Nath, kalau dia tahu gimana?" tanya Nabila dengsn berbisik.

"Aku juga mau tidur dan dipeluk bibi," manjanya menarik tangan Nabila.

Nathan memindahkan tubuh sang adik agar sedikit kepinggir. Nabila menghadap kearah Naura dan memeluk tubuh gadis itu.

Sedangkan Nathan kini bangun dan berbaring dibelakang Nabila. Kalian bisa bayangin sendiri gimana posisinya yes, intinya Nabila ditengah.

"Heu tangannya jangan kemana-mana," ujar Nabila menepuk tangan Nathan yang mulai meraba dadanya.

"Gak bisa aku udah biasa kayak gini," jawabnya memeluk Nabila dan memasukkan wajahnya di punggung Nabila yah karena Nabila hanya memakai kaos oblong yang cukup oversize untuknya.

"Eh kenapa dimasukin kedalam baju sih?" tsnya Nabila yang merasa geli saat hidung Nathan bersentuhan dengan punggungnya.

Meresa tak nyaman Naura memanggil nama Nabila di dalam mimpinya.

"Kakak peluk bi," ujarnya dengan lirih. Nabila yang mendengar itu langsung memberi kenyamanan pada sang sepupu cantiknya ini.

Nathanpun sama, yang mulai terlelap dalam tidurnya dengan posisi tangan di dadanya dan wajah dipunggungnya.

Jika dirasa seperti ini Nabila bagai memiliki dua adik sekaligus bahkan anak bukan adik.

Setengah jampun Nabila belum juga bisa tidur, dirasanya gerah karena dia berada ditengah apalagi Naura dan Nathan memeluknya dengan erat.

Akhirnya Nabila berusaha membuka bajunya untuk meredakan gerahnya hingga ia hanya memakai bera saja.

Dengan posisi yang uwenak akhir ya Nabila bisa tertidur juga.

Berbeda lagi dengan kamar nenek Rania dan kakek Xander yang baru selesai melakukan adegan tusuk menusuk itu, mereka langsung membersihkan diri dan berbaring diranjang.

"Pah," panggil Mama Rania.

"Apa mah?"

"Aku lihat Ryano menyukai Nabila deh pah, katanya juga mereka sahabatan dari SMP," ujar Mama Rania menatap suaminya.

"Terus?"

"Kita jodohin mereka yuk pah, mama yakin Ryano jodoh yang terbaik buat Nabila, apalagi kita sudah kenal dekat dengan keluarganya," ujarnya seraya mengelus perut bulat Papa Xander.

"Sudah berapa kali papa bilang, kita tak boleh terlalu ikut campur dalam hal asmara cucu cucu kita. Biar dia sendiri yang mencari cintanya. Kamu tak ingat dengan adikku dulu hmm? Karena dipaksa oleh kedua orang tuaku dia jadi gantung diri, aku tak mau hal itu terjadi pada putri kita," ucapnya dengan tegas.

Mama Rania memang membenarkan apa yang diucapkan oleh sang suami, iparnya dulu bunuh diri karena dipaksa nikah oleh orang tuanya padahal adik iparnya itu sudah memiliki pasangan.

"Tapi pernikahan Kurnia baik-baik aja tuh pah, dan lagi kita bakal punya cucu baru," jawabnya dengan senyum saat mengingat perut besar anak menantunya tadi.

"Itu beda lagi, dah lah sekarang tidur udah malam juga masih saja ribut soal jodoh," ujarnya menarik tubuh sang istri kedalam pelukannya.

Mama Rania ikut memeluk tubuh suaminya tapi masih memikirkan rencananya untuk menjodohkan Ryano dan Nabila.

"Bagaimana ini ya?"

Bersambung

Terpopuler

Comments

Hades Riyadi

Hades Riyadi

Lanjut Thor 😀💪👍👍👍

2023-03-28

0

Hades Riyadi

Hades Riyadi

uenaakk tuuhhh Nathan, tidur sambil pelukin Nabila dan pegangin buah Surgawix...nyamaaann yaaakk...😛😀🤣💪👍👍👍

2023-03-28

0

Fenty Izzi

Fenty Izzi

aduk rania... jangan ngeyel dech... biarin mereka mencari jodohnya sendiri😔😊

2022-07-19

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 72 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!