Gagal

Happy reading

Tak terasa hari sudah malam, karena terlalu kenyang mereka sampai tertidur dikarpet bulu ruang tamunya.

Bahkan sampai jam 7 mereka brlum juga mandi, Nathan yang terbangun terlebih dahulu itu merasa pundaknya pegal karena beban yang menimpanya.

"Imut deh kalau lagi pulas gini? Tapi kalau bangun kenapa rada nyebelin?"

Merasa hari sudah malam dan lampu ruangan itu belum juga dihidupkan membuat Nathan menyadarkan pelan tubuh Nabila disofa itu dan menghidupkan lampu.

Saat lampu menyala Nathan kembali menoleh kearah sofa dan Nabila sudah tam ada disana.

"Bil."

"Asshhh paan sih Nath," ringis Nabila memegang kepalanya yang terbentur.

"Kenapa lu dibawah lagi? Tadi kan udah di sofa?" tanya Nathan seraya membantu Nabila naik kembali ke sofa.

"Gue ahtadi ngerasa terbang tahu gak? Terus pas gue bangun gue noleh dan bruk, gue jatuh," jawabnya memegang keningnya.

Nathan meniup pelan kening Nabila agar sedikit mereda, Nabila yang meniknati itu memejamkan matanya.

Cups

Cups

"Dah sembuh, jangan nangis ya."

Nabila tersenyum mendapat dua kecupan dikeningnya itu, ia kembali membuka matanya dan menangguk.

Setelah itu mereka menuju kamar dan mandi, berhubung kamar mandi hanya satu jadi mereka bergantian tak mungkin kalau harus berbagi kamar mandi.

"Lu masih mau makan lagi gak?" tanya Nabila saat Nathan sudah keluar dari kamar mandi.

"Enggak deh. gue udah kenyang makan pizza tadi, tapi kalau makan lu sih gur mau mau aja," ujarnya dengan senyum.

"Dih pede kali Anda, emang gue mau lakuin itu sama lu?"

"Harus mau, lu ingat gak perjanjian kita dulu?" tanya Nathan mendekat kearah Nabila.

"Mau apa lu hah? Jangan macam macam ya Nath, gue bisa aja laporin lu ke komnasham."

"Gak peduli gue, lu udah tanda tangan surat itu kan?" tanya Nathan dengan nada manis.

"Ahhh jangan begitu, aku takut Nath," ujar Nabila menutup matanya saat wajah Nathan semakin mendekat.

"Pingin gue cium ya?" tanya Nathan menjauhkan wajahnya hingga membuat Nabila membuka matanya kesal.

"Gak," jawabnya.

Nathan tersenyum mendengar jawaban itu dan.

Cups

Nathan menyambar bibir pink alami Nabila, Nabila yang mendapat serangan tiba tiba dari Nathan itu mencoba untuk melepaskannya tapi sayang ia malah larut dalam ****** panas itu.

"Emmmm."

"Bil boleh aku melakukannya?" tanya Nathan melepaskan tautan itu.

Drrttttt

Belum sempat Nabila menjawab suara ponselnya berbunyi hingga membuat Nathan menggeram kesal dibuatnya.

"Shitt, mengesalkan saja."

"Sabar dong siapa tahu penting," ujarnya dengan senyum lega.

Nathan mengambil posnselnya yanv mrlihat nama Arthur disana. Ada apa dengan anak itu? Setiap ia ingin bermesraan dengan Nabila selalu saja mengganggu.

"Awas aja kalau gak penting," batinnya seraya mengangkat ponselnya.

"Halo, apa anda kenal pemilik ponsel ini?"

"Ya saya sahabatnya, ini siapa ya? Kenapa ponsel sahabat saya ada pada Anda?" tanya Nathan.

"Maaf mengganggu waktu Anda, tapi saya menemukan ponsel ini dijalan pak. Tempat dimana seorang pemuda tadi jatuh dari atas motornya," jawabnya.

"Jadi dimana pria itu pak?"

"Dia masih ada di tempat pak! Dia juga yang menyuruh saya menelepon Anda," ujarnya.

"Anda bisa kasih tahu dimana dia sekarang?"

"....."

Setelah mendapat alamatnya, Nathan mematikan ponselnya dan meminta izin pada Nabila untuk membantu Nathan yang jatuh jari motornya.

"Ikut," pintanya.

"Kamu disini aja ya, aku gak mau kamu kedinginan. Lagian deket dan Arthut juga gak apa-apa mungkin cuma lecet," ujar Nathan menenangkan Nabila yang terlihat khawatir itu.

Ia masih saja sesak saat melihat raut khawatir Nabila untuk Arthur yang notabenya adalah sahabat.

"Hemm. Kamu juga hati-hati, awas kalau sampai kenapa-napa," ujarnya mengambil jaket Nathan dan memakaikannya.

"Iya sayang, aku berangkat dulu. Kalau kamu ngantuk langsung tidur aja."

Wajah Nabila bersemu mendapat panggilan manis itu. Hatinya menghangat dan entahlah ia juga tak tahu.

Cups

"Aku pergi."

Nathan pergi setelah mengecup kening Nabila dengan singkat. Nabila masih mematung seraya memegan dahinya.

"Gue egois boleh gak sih? Gue udah terlanjur jatuh!"

Nabila berlalu menuju balkon dan melihat mobil Nathan sudah jalan. Ia pun berlalu menuju kasur dan membaringkan tubuhnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sesampainya Nathan di tempat jatuhnya Arthur, ia langsung memapah Arthur masuk kedalam mobilnya tak lupa juga ia mengucapkan terima kasih pada bapak yang sudah menjaga sahabatnya tadi.

"Lu kenapa sampai jatuh gini? Jangan bilang lu mabuk ya?"

"Sedikit kok, seelah jatuh gue udah sadar lagi."

"Kenapa sampai mabuk?"

"Pacar gue marah Nath, gue gak bisa di diamin terus sama dia. Gue mesti gimana?" tanyanya meracau.

"Pacar lagi," gumamnya.

"Dah lah Ar, gue pusing denger lu ngoceh terus mending diem," ucapnya dengan ketus.

"Gak bisa, dia marah sama gue! Gue gak mau dia diemin gur Nath. Kasih gue pencerahan!!"

"Diem atau gue turunin lu disini," ancamnya.

Arthur yang belum sepenuhnya tersadar dari pengaruh alkohol itu hanya bisa meracau yak jelas. Nathan hanya membiarkannya saja karena tak guna juga ngomong dengan orang setengah tak sadar.

Dan sampailah mereka di kediaman Bara, untung orang tua Arthur tak ada di rumah.

Nathan mengetuk pintu dan keluarlah kepala pelayan disana. Mereka bersama memapah Arthur yang sudah tertidur itu menuju kamarnya.

"Tolong jaga dia ya pak, aku gak bisa temani dia sampai sadar lagi," pinta Nathan dan dianggukkan oleh kepala pelayan.

"Terima kasih sudah membawa tuan muda pulang tuan Nathan," ucap kepala pelayan paa Nathan yang mengangguk.

Nathan pamit dan kembali menuju apartemennya, ia masih berharap Nabila masih bangun dan ia bisa melanjutkan yang tadi.

Setelah 30 menit lebih, akhirnya Nathan sampai di apartemennya. Dengan cepat ia mulai menaiki lift itu menuju kamarnya.

Ceklek.

Nathan menutup kembali pintu apartemen itu dan berlalu menuju kamar dan.

"Hufftt."

"Ternyata dia sudah tidur," gumamnya dengan lemas.

Ia sudah cepat pulang agar bisa melanjutkan yang tadi tapi apa? Dia malah ditinggal tidur oleh sang pacar.

"Apes banget dah gue!"

Nathan melempar jaket dan meletakkan kunci mobilnya di nakas. Nathan juga melepaskan kaosnya lalu ikut naik ke kasur.

"Good night pacar, happy nice dream..."

Nathan memeluk tubuh Nabila dari belakang, dengan tangan masuk kedalam piyama yang dipakai gadis itu.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Hades Riyadi

Hades Riyadi

Lanjuuuuutt Thor 😀💪👍👍👍

2023-03-31

0

NAR TONO

NAR TONO

nathan kebiasaan tangan jahilnya tuh

2022-07-09

0

Evan

Evan

llanjut thooor

2022-04-26

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 72 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!