Pekerjaan Jesika

Happy reading

Nabila melakukan tugasnya dengan baik, mulai memasakkan untuk Nathan sampai memeluk pria itu saat tidur.

"Nath, pulang kampus gue ke mall ya. Sama Jesi kok," ujar Nathan seraya mengoleskan bedak di wajahnya.

"Janji gak jalan sama cowok lain, ingat lu sekarang pacar gue. Bukan jomblo lagi," ujarnya memakai kaosnya.

Dengan gemas Nathan mere mas dada Nabila yang sangat sesak akan baju yang dipakainya itu.

"Au sakit tahu."

"Ganti baju yang agak longgar, lihat dadamu yang ingin keluar," ujarnya dengan ketus.

"Ini udah pas Nath, aku udah gak punya baju lagi yang lebih gede," ujarnya tak kalah ketus.

Nathan mengambilkan kemejanya dan diberikan pada Nabila. Nabila hanya bisa pasrah dan memakai kemeja itu.

"Sial dia tambah seksi dengan kemeja itu, aku tak rela dia keluar dari apartemen kalau seperti ini," batin Nathan menatap tubuh Nabila yang sangat menggodanya.

"Gimana? Cantikkan gue?"

"Heem, saking cantiknya sampai gue gak rela biarin lu keluar dari jamar ini," jawabnya.

Nathan memeluk Nabila dari belakang seraya menggigit kuping Nabila singkat.

Nabila melepas pelukan itu dan berbalik menatap Nathan yang sedang tersenyum itu.

"Gue capek ganti baju lagi Nath, udah ya ini aja. Lagian ini juga kebesaran loh," ujarnya dengan lemah.

"Boleh deh, tapi nanti malam gue mau lagi kek kemarin," ujarnya dengan senyum mesum menatap dada Nabila.

"Gak gue kasih lu juga bakal nyuri," sindirnya dan dijawab senyuman oleh Nathan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Tak terasa hari sudah mulai siang, Nabila yang sudah menyelesaikan kelasnya itu mengajak Jesika untuk ke mall.

"Pake mobil lu aja ya jes, gue tadi bareng Nathan soalnya," ujar Nabila tak enak pada temannya itu.

"Santai aja Bil, gue mah orangnya baik, suka menolong, rajin, dan pandai menabung. Jadi ayo kita ke mall mumpung gue ada uang," ujarnya dengan senyum.

Mereka berdua berlalu menuju mobil dan Jesika menjalankan mobilnya meninggalkan area kampus.

"Bil, gue lihat lu sama Nathan makin deket ya? Kalian bener sepupu atau pacaran sih?" tanya Jesika dengan keponya. Biasalah cewek kalau ada yang menarik sedikit langsung di kepoin.

"Gue sepupu dia, emang kenapa?"

"Ya karena kalian sering bersama, bahkan pernah ada yang mergokin kalian lagi berduaan, dan yah banyak yang bilang lu sama Nathan itu ada hubungan. Tapi setahu gue lu bukannya suka sama Arthur ya?"

"Masa iya ada yang mergokin gue sama Nathan?"

"Iya bil, bahkan kalian pernah masuk gosip kampus loh."

"Segitunya? Kok aku gak tahu ya?"

"Karena lu gak pernah buka grup Bil."

"Oh ya, gimana lu sama Arthur ada kemajuan?" tanya Jesika.

"Arthur nolak gue beberapa hari lalu, katanya dia udah punya pacar lain. Sad banget gue tuh, untung ada Nathan yang hibur gue."

Jesika menatap Nabila yang ada santai santai saja tanpa ada raut kesedihan.

"Serius lu sad?" tanya Jesika dengan nada tak percaya.

"Ya enggak juga sih, entahlah gue udah baik baik aja sekarang," jawabnya tanpa beban.

Jesika mengangguk tanpa menanyakannya lagi, apa yang terjadi sebenarnya. Karena sahabatnya ini adalah wanita yang cerdas untuk memilah sesuatu.

Sampailah mereka di BarMall, jarang jarang Nabila ke sini. Tapi demi Jesika ia mengiyakan untuk menemani sahabatnya ini.

Jesika mengajak Nabila ke toko pakaian, disana banyak sekali baju baju seksih. Bahkan lingerie pun banyak terpajang disana, membuat Nabila yang melihat itu bergidik.

"Bil, ini bagus gak?" tanya Jesika pada Nabila. Jesika memperlihatkan lingerie dan baju seksih itu pada Nabila.

"Kenapa lu mau beli kayak gini?" tanya Nabila pada sahabatnya.

"Buat gue lah, emang lu mau pakaian kayak gini?" tanya Jesika pada sahabatnya.

"Terserah lu deh, mau lu borong juga gue gak peduli," jawab Nabila.

Jesika yang mendapat jawaban dari sang sahabat itu mulai mencari lagi baju dan dalaman yang pas ditubuhnya. Setelah mendapat Jesika mrmbayar semua belanjaanya dikasir lagi lagi Nabila harus dikejutkan dengan goldcard yang dipakai Jesika.

"Kerja apa dia sampai bisa mendapatkan goldcard itu, aku saja yang selalu meminta pada papa dan kakak tak pernah dikasih," batinnya.

"Dah yuk Bil, kita cari makan. Gue gak mau ya lu kurus cuma gara-gara nemenin gue belanja. Eh btw lu gak mau beli atau apa gitu?" tanyanya.

"Enggak minat, nanti aja lah. Mungkin gue minta pizza sama lu," ujarnya dengan senyum. Selain itu ia memiliki pertanyaan untuk sang sahabatnya ini.

"Siap, gue traktir."

Nabila dan Jesika mencari restoran atau kafe di mall ini. Mereka duduk santai setelah memesan makanan.

"Jes, ada yang mau gue tanyain sama lu deh."

"Paan?"

"Lu kerja apa sampai punya goldcard itu?"

"Huftt gue udah yakin lu mau tanyain ini sama gue," Jesika menghela nafasnya panjang.

"Tapi janji kalau kamu udah tahu jangan jijik ya," ujarnya dan dianggukkan oleh Nabila yang sudah terlanjur kepo itu.

"Sugar Baby," jawabnya sedikit berbisik.

"What!!"

Jesika menutup mulut sahabtnya karena terlaku keras hingga membuat pengunjung restoran menatap mereka.

"Diam napa Bil!! Suara lu terlalu kencang," ujarnya sedikit kesal.

"Gimana ceritanya lu jadi sugar baby? Bukannya bokap lu pengusaha? Apa lu kekurangan uang Jes, sampai lu jadi sugar baby?"

"Gue gak kekurangan uang Bil, gue kekurangan kasih sayang mereka yang selalu mentingin kerjaannya daripada aku. Aku juga anak mereka tapi kenapa gak perhatian sama aku," ceritanya.

"Dengan menjadi sugar baby aku bisa merasakan apa itu disayangi Bil. Walau aku harus kehilangan keprawananku. Aku hanya butuh kasih sayang. Apa itu salah?" tanya Jesika dengan air mata yang sudah menetes.

Nabila memeluk tubuh sang sahabat dengan erat, Jesika yang mendalat pelukan itu semakin mengeratkannya. Ia bisa merasa jika bajunya sudah basah sedari tadi katena air mata Jesika.

"Udah jangan nangis, lu masih ada gue kan? Gue sahabat lu. Jangan pernah memendam semuanya sendiri."

"Lu gak malu punya sahabat ke gue Bil? Gue ini bisa aja disebut jala*, tapi gur gak peduli juga."

"Hahaha kenapa gue mesti jijik sama lu hmm? Lu manusia, gue juga manusia. Lu makan nasi gue juga, dan yah gue cuma terkejut kenapa lu bisa jadi sugar baby," ujarnya mengelus punggung Jesika.

"Makasih udah jadi sahabat gue, tapi tenang aja sugar daddy gue masih lajang alias belum nikah," ujarnya dengan senyum.

"Lu jatuh hati sama tu orang, siapa dia?" tanya Nabila pada Jesika yang lebih berseri.

"Hahaha entahlah gue udah terlanjur suka sama dia, dia tuh pengusaha, tajir, umurnya juga masih 30 tahun. Dan yang pasti dia sangat hot saat diranjang," ucapnya dengan senyum mengembang.

"30 tahun, gila lu ya. Umur lu aja masih 19 tahun loh."

"Namanya hati Bil, gak bisa dipaksa," ujarnya dengan senyumnya.

"Iya hati emanf gak bisa dipaksa, gue juga rasaian itu. Tapi cinta gue terlarang Jes," gumamnya dengan sendu.

"What!! Cinta terlarang? Maksud lu?

Bersambung

Hai kak mampir ke novel temen aku yuk!

Terpopuler

Comments

Hades Riyadi

Hades Riyadi

Lanjuuuuutt 😛😀💪👍👍🙏

2023-03-30

1

Hades Riyadi

Hades Riyadi

Like and coment 😀👍👍🙏

2023-03-30

0

NAR TONO

NAR TONO

ko jesika kya gtu ya kelakuannya.

2022-07-09

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 72 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!