Setelah perjanjian nya dengan Cecilia, Agnia melakukan berbagai cara untuk mendekati Adam, sebagai sekretaris kelas, dia memang mudah mencuri waktu agar bisa mendekati Adam yang seorang ketua kelas.
Namun usahanya tidak juga berhasil, Agnia lantas tidak berputus asa, berbekal sifatnya yamg ceria dia terus membuat Adam terpesona padanya.
Adam, terkenal dengan sikap dinginnya, dia terlalu fokus hanya pads pelajaran saja, tidsk pernah terlibat masalah apapun termasuk masslsh perempuan, banyak gadis yang tergila-gila padanya, namun tidak ada satu pun dari mereka yang mampu menaklukannya.
"Serl ... sepertinya Adam itu tidak suka perempuan deh!" ujar Agnia dengan kesal.
"Sudah seminggu, gue terus berusaha dengan berbagai cara agar menarik perhatian nya, namun dia tidak bergeming sedikitpun."
Serly hanya tersenyum.
"Masa gue mesti telanjang di depannya. Ya kali dia mau lihat gue kalau gue ngelakuin itu Serl." ucapnya kemudian.
"Jangan gila deh lo," ujar Serly saat mendengar sahabatnya itu mulai meracau kemana-mana.
"Ibarat kata lo harus nyerah dan nerima permintaan mereka, itu lebih baik dibanding lo harus membuat diri lo malu dengan bertelanjang di depan Adam."
"Ya ela, gak ada lebih baik-lebih baik dari kedua pilihan itu Serl, lo yakin tuh orang cuma mau di temenin doang?"
"Mereka kan pastiin itu Nia, dan lo juga dengerkan? Hanya nemenin ngobrol, habis itu kelar, lo pulang, beres... tanpa harus susah payah bikin Adam biar ngelirik lo," jelas Serly menohok.
Agnia mendengus kasar, tidak ada pilihan lain, Adam memang jelas tidak menyukainya, begitupun dengan Agnia. Sesuatu yang disasaei oleh kebohongan hanya akan membawa kebohongan-kebohongan lainnya, dan bukan seperti ini yang dia inginkan.
"Baiklah, tidak ada pilihan lain kan Serl, aku akan melakukannya."
"Kamu yakin Nia?"
Agnia mengangguk.
Satu minggu kemudian
Tak ada satu pun materi yang disampaikan oleh 3 guru dari 3 pelajaran hari ini yang masuk dalam otak Agnia, entah lari kemana fikirannya hari ini. Selain batas waktu yang ditentukan oleh Cecilia telah habis, Agnia juga kehabisan ide untuk mendapatkan perhatian dari Adam.
Berkali-kali dia menghela nafasnya berat, dan wajah cerianya berubah menjadi murung.
Bahkan kemurungannya mengalahkan cerahnya hari ini. Lagu uptown Funk menjadi tanda pelajaran ke 3 telah usai, dan semua sisiwa berlarian menuju kantin.
Begitu pula Adam, namun semua orang akan tahu kemana laki-laki berparas tampan itu pergi.
Agnia bangkit dari kursinya dan memilih keluar terlebih dahulu, meninggalkan Serly dan juga Vina, tidak biasanya dia berjalan menuju ruangan perpustakaan di bandingkan menuju kantin seperti biasanya.
Dia masuk ke dalam ruangan, kedua manik hitamnya beredar menyapu deretan kursi-kursi dan melangkah setelah melihat seseorsng yang ingin dia temui.
"Dam, gue perlu ngomong sama lo, sekarang!" ucapnya dengan menarik tangan Adam.
"Suuuuttthhh...."
Beberapa orang menempelkan telunjuk di depan bibirnya dengan mata menajam ke arsh Agnia.
"Sorry ... sorry!" gummanya dengan tangan yang menangkup.
"Nia apaan sih lo, gak bosen apa gangguin gue mulu! Gue udah bilang gue gak suka sama lo, gue gak tertarik sama yang namanya pacaran!" tukas Adam dengan menepiskan tangan Agnia.
"Oke Dam, gue gak bakal maksa! Tapi kali ini saja please, lo bantuin gue ya! Lo pura-pura jadi pacar gue aja gimana? Lo mau kan?"
"Sakit lo ya, gue gak mau! Lagi pula benaran aja gue gak mau, apalagi pura-pura, jangan ngaco deh lo!" sahut Adam.
"Lagian lo kenapa sih? Gue perhatiin tungkah lo jadi aneh, Freak tahu gak, kayak bukan lo yang gue kenal Nia!" ucap Agam menohok.
"Gue gak bisa jelasin apa-apa sama lo, kecuali kalau lo bantuin gue!"
"Gak mau Nia, udah berapa kali gue bilang! Lo bebel banget dih jadi orang."
"Kenapa lo gak mau, gue gak cantik? Gue kurang sexy? Atau gue gak menarik?"
"Suuutthhhh...."
Siswa yang berada disana kembali memperingatkan Agnia yang bersuara,
"Lo mengganggu kenyamanan perpustakaan ini, lebih baik lo pergi," ujar Adam dengan berbalik meninggalkan Agnia.
Agnia menarik lengan Adam, "Dam, jawab dulu pertanyaan gue, setelah itu gue gak bakal ganggu lo lagi, dan gue bakal pergi dari sini."
Adam menghela nafas, "Kepala lo batu banget Nia! Dan oke gue jawab, lo cantik, lo juga menarik, dan lo juga sexy, lo pintar, dan lo teman yang menyenangkan, tapi Sorry ... gue lebih milih fokus belajar, gue selalu jadi urutan ke dua setelah lo, dan gue gak suka, gue pasti bakal kalahin lo, dengan gue gak main-main cinta-cintaan, sampai gue lulus kuliah."
"Apa jawaban gue kurang jelas, Nia?"
Nia termangu dengan jawaban Adam, bukan hanya itu, dia mulai terpesona dengan sosok pintar di hadapannya. Bahkan kedua kelopak matanya nyaris tanpa berkedip saat Adam berbicara panjang lebar semua alasan yang membuatnya menolak.
Tapi kenapa dia harus merasa gue ini saingannya, kenapa tidak mencoba mengkolaborasikan kepintaran berdua, bukankah itu akan menyenangkan. Batin Agnia.
Adam berlalu begitu saja setelah semua penjelasan yang dia berikan pada Agnia, sosok gadis yang membuatnya terus berada di urutan ke dua selama di sekolah.
Agnia masih berdiri ditempatnya, hingga sebuah tangan menariknya dari sana.
"Lo gak lupa perjanjian kita kan Agnia sarasvati?" bisik Cecilia, saat Nita menarik tangannya.
"Kalian tenang saja, gue gak lupa, gue pasti ngelakuinnya."
Nita menarik telapak tangannya dan menggenggamkannya sesuatu. Secarik kertas bertulisankan angka. Hanya angka.
"Apa nih?" tanya nya heran.
Agnia membuka secarik kertas itu dan melihatnya.
"No 225, apaan nih?"
"Lo tinggal datang, masuk, dan nemenin dia ngobrol sampai dia nyuruh lo buat pulang, kalau lo beruntung, dia bakal kasih lo duit, ya minimal buat ongkos Taxi lo." ujar Nita tergelak.
"Tapi inget lo harus dandan, bisa kan? Kalau enggak gue dandanin lo?" tawar Cecilia dengan memainkan ujung rambut Agnia.
Agnia menepis tangan Cecilia, "Gak perlu, gue bisa sendiri!" ujarnya ketus.
"Oke ... nanti malam jam 7, lo harus sudah ada disana! Dan lo gak bisa bohong, karena gue pasti bakalan tahu. Faham kan lo?"
Agnia mengangguk, "Gue paham maksud kalian berdua!"
Cecilia menepuk lembut pipinya, "Lo emang terbaik Nia." ujarnya dengan tersenyum dan berlalu begitu saja.
"Bye Nia ... good lucky."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 317 Episodes
Comments
Retno Anggiri Milagros Excellent
wah ngapain temen.nrengsek Nia.
🤭🤣😍
2024-08-26
0
Rieny Sartika
ngapain diulang2 sih ngabisin halaman aja...
2023-06-05
0
fitriyana
wah nia buat adam menyesal aj karna dah nolak lho.
2023-02-04
2