Kekalahan pertama Arga

Di kampus Mandala

Sementara itu, suasana kacau balau terlihat didepan kampus Mandala.

Tawuran baru benar benar bisa berhenti saat sirine polisi menyeruak dan seketika membubarkan para mahasiswa disana tanpa tersisa satupun.

Arga sudah lebih dulu kembali ke parkiran, dengan amarah memuncak dia duduk dijok motornya.

Manji dan Farel yang baru saja keluar kelas langsung menghampiri Arga dengan wajah cemas.

"Woi, bos, Tunggu!! lo mau kemana?" Manji langsung berdiri dengan wajah penasaran.

Manji dan farel tadi tak bisa membantu Arga karna mereka tertahan di dalam kelas.

"Gue mau nyari Meira! dia tadi dibawa sama si kunyuk sialan itu!"

"Si kunyuk?" Manji dan Farel saling bertatapan. Satu satunya yang dipanggil kunyuk oleh Arga cuman satu orang. Dan tak lain adalah musuh bebuyutannya, Reihand.

"Iya! sial banget! momennya bener bener gak pas! Meira pake acara kejebak tawuran lagi!"

"Tapi kok bisa dia bawa Meira? emangnya Reihand tahu kalau Meira istri lo bos?"

"Sekarang sih kayaknya dia udah tahu."

"Terus gimana selanjutnya?" Farel menatap Arga.

"Terpaksa, gue harus ke Jayakarta sendiri buat nyari tau Meira dimana!"

"Gila lo! jangan nekat! bisa abis ntar!" Manji melotot.

Namun Arga sepertinya tak perduli dengan kekhawatiran teman temannya itu. Dia tetap menggas motornya, tekadnya sudah bulat. Dia akan ke Jayakarta untuk mencari tahu keberadaan Meira.

"Woii bos jangan nekat!!!!" Suara Manji melengking keras ditengah gemuruh suara knalpot motor Arga yang dipacu dengan sangat cepat. Sia sia saja, pentolan Mandala itu tetap pada pendiriannya.

Motor Arga membelah kepadatan ibu kota dengan kecepatan penuh. Terbersit dalam benaknya nasib Meira yang sedang dalam bahaya besar. Meskipun dia sangat membenci gadis itu, Entah kenapa dia sekarang merasa sangat khawatir.

Terlebih Meira sedang bersama orang yang paling tidak menyukainya, yaitu Reihand.

Sementara itu di Cafe flower

Sikap Reihand yang begitu ramah dan juga humoris membuat Meira tak sadar bahwa dia sedang berhadapan dengan siapa.

Meira larut dalam perbincangan hangat bersama laki laki itu. Suasana akrab itu memang sengaja di ciptakan oleh Reihand, agar Meira merasa nyaman ada disampingnya dan tidak curiga kalau sesungguhnya Reihand sedang mencari celah dan sisi kelemahan Arga lewat dirinya.

"Jadi lo dapet beasiswa disitu, berarti lo pinter dong, wah gue salut Mei."

"Engga juga sih, semua orang bisa kok dapet beasiswa kalau mereka mau.." Wajah Meira seketika berubah sedih.

"Kenapa? kok murung?"

"Gue cuman lagi kepikiran, gimana ntar nasib beasiswa gue kedepannya, tadi pagi aja gue udah kelewat satu mata pelajaran penting. Kalau besok besok kaya gitu lagi, palingan ntar dicabut!"

"Kok bisa?"

"Ya, semua gara gara si tengil Arga!!!"

Reihand mulai terlihat tertarik pada pembicaraan itu.

"Emang Arga ngapain lo?"

"Tadi tuh dia sengaja bikin gue telat masuk ke kelas salah satu Dosen pembimbing gue, gak tau deh besok besok gue bakal selamet lagi dari rencananya apa engga.."

"Rencana?" Kening Reihand mengkerut, dia tak mengerti dengan maksud Meira.

"Iya, dia pasti bakal bikin rencana-rencana lain, agar hidup gue kacau kedepannya!" Meira tampak emosi.

"Lo kan istrinya, kenapa dia malah jahat sama lo sih? sorry Mei gue nanya gini, abis gue penasaran."

Meira menarik nafas sejenak. Setelah meminum sisa jus alpukat nya sampai habis dia menatap ke arah Reihand.

"Sorry Rei, gue gak bisa cerita alasannya kenapa.."

Reihand tampak kecewa mendengar jawaban Meira. Padahal dia ingin tahu sekali. Mungkin saja ada sesuatu yang membuat dia bisa menyerang Arga lewat Meira.

"Lo kan istrinya Mei, seandainya beasiswa lo dicabut pun Arga pasti bakal biayain kuliah lo kan?"

Meira tersenyum getir mendengarnya.

"Gue gak mau ngerepotin dia Rei, gue bakal pikirin cara lain supaya gue bisa tetep kuliah."

"Cara lain apa? lo mau kerja?"

"Iya, mungkin gue bakal nyari kerja part time besok." Jawab Meira. Reihand terpaku, dia kagum pada sikap Meira, ternyata gadis ini tidak seperti dugaannya.

Tapi dia masih penasaran, apa alasan sebenarnya Arga menikahi gadis ini? sudah pasti jawabannya bukan karna cinta, mendengar dari sekilas cerita Meira yang menyedihkan barusan, Reihand bisa menebak perlakuan Arga memang tidak pernah berubah dari dulu.

Dia selalu saja mempermainkan hati wanita dengan sesuka hatinya. Sama seperti yang dia lakukan kepada Viona saat SMA.

Dada Reihand tiba tiba bergejolak hebat saat ingat pada mendiang sepupunya itu.

Namun buru buru dia kendalikan emosinya lagi ketika dia menatap gadis didepannya yang terlihat sedih. Kasihan sekali nasib Meira. Dia sepertinya tidak bahagia dengan pernikahannya ini.

"Kalau lo mau, lo bisa kerja ditempat nyokap gue, dia punya kedai makan mie ramen, mungkin dia masih butuh pegawai disana.."

"Hah serius?" Meira langsung terlonjak kaget.

"Iya gue serius. Gue boleh pinjem hp lo gak?" Tanya Reihand tiba tiba.

"Buat apa?" Meira tampak bingung.

"Pinjem bentar ya?"

Meskipun masih bingung, namun Meira akhirnya menyerahkan ponselnya ke tangan Reihand.

Reihand terlihat mengetik sesuatu, lalu kemudian mengembalikan kembali ponselnya ke tangan gadis itu.

"Gue udah nyimpen nomor gue disitu, lo cari aja dikontak namanya Riri.."

Meira langsung tertawa mendengarnya.

"Ngapain dikasih nama kaya gitu?"

"Jaga jaga, soalnya Arga pasti bakal ngehapus nomor gue kalau dia tahu lo nyimpen nomor gue di ponsel lo, jadi gue simpen aja pake nama cewek, dia gak mungkin curiga kalau gitu iya kan?" Reihand nyengir sambil mencomot pisang goreng didepannya.

"Lo kayaknya kenal banget sama Arga ya?" Tebak Meira. Karna dia meras adari ucapan Reihand terkesan mengetahui betul sifat Arga.

"Mungkin, anggep aja gue kenal dia lebih dari pada siapapun."

Meira menatap Arga lurus lurus.

"Maksud lo? jadi beneran lo deket sama Arga?"

"Iya, dulu! dan sekarang gue dan Arga adalah rival abadi.."

Meira diam sejenak. Diperhatikannya Reihand yang tiba tiba raut wajahnya seperti menahan kesal saat menyebut nama Arga.

"Kenapa? pasti ada alesannyakan?" Tanya Meira ragu.

"Sorry Mei, untuk masalah ini gue gak bisa cerita sama lo, ini masalah antara gue dan Arga.."

"Oh, oke gpp." Meira akhirnya tak bertanya apa apa lagi. Padahal didalam hatinya dia sedikit penasaran pada apa yang sebenarnya terjadi antara Arga dan Reihand hingga membuat kedua sahabat itu saling bermusuhan seperti ini.

Sementara itu di depan kampus Jayakerta.

Arga menghentikan laju motornya ketika dia sampai tepat di depan halaman kampus musuh bebuyutannya, Reihand.

Kondisi disana tidak terlalu ramai saat itu, karna sebagian mahasiswa yang ikut tawuran tadi tidak langsung balik lagi ke kampusnya mengingat ada polisi yang berpatroli disana.

Rahang Arga mengatup keras, dadanya bergejolak menahan marah yang luar biasa. Dia ingin segera berteriak keras memanggil nama Reihand. Namun seketika urung saat ponsel disaku celananya berdenyit.

Arga mengeluarkan ponselnya dan terlihat ada panggilan masuk dari nomor baru.

"Iya, halo?"

"Lo gak usah cape cape nyari Meira, gue udah nganter dia dengan selamat sampai depan rumah lo!"

"Reihand!!!!!" Desis Arga kaget, dia kenal betul suara disebrang sana.

"Bilang apa sama gue?"

"T ai lo!!! lo apain Meira? berani lo nyentuh dia.."

"Sayangnya gue udah nyentuh dia, pas gue bonceng dia tadi, tangannya gue tarik buat meluk gue, abis kalau gak gitu ntar dia jatoh, kan gue gak mau dia kenapa napa.."Sela Reihand dengan suara yang terdengar mengejek.

"Lo, beraninya!!!!"

"Udah ya, gue cuman mau ngasih tau lo itu doang, bye!!"

Tanpa menunggu Arga berkata lagi, Reihand sengaja langsung mematikan panggilan telponnya.

Dan sesuai keinginannya, tindakannya itu berhasil membuat kemarahan Arga meledak seketika.

"SIAL SIAL SIAL!!!"

Arga berteriak keras. Sepertinya memang sudah tidak ada lagi kesempatan bagi dia dan Reihand untuk menyelesaikan masalah yang selama ini terjadi diantara mereka.

Mantan sahabatnya itu bukan hanya tidak mau menjelaskan apapun kepadanya, padahal dia sangat ingin tahu kenapa Reihand tiba tiba menjauhinya, tapi juga sudah berani menyulut perang dengan menggunakan Meira sebagai umpan sekarang.

bersambung..

Note: Hai biar thor semangat upnya jangan lupa vote cerita ini ya :), terima kasih.

Terpopuler

Comments

Indah  Dinda

Indah Dinda

ini knp meira gk up up sich thor... padahal sellu nungguin ceritanya loo

2022-04-21

0

Nur Aina Abdullah

Nur Aina Abdullah

lama banget

2022-04-15

0

Nur Aina Abdullah

Nur Aina Abdullah

kok ngak up"si Thor

2022-04-15

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Arga dan Meira
2 Ternyata Meira adiknya Siska
3 Rencana Arga untuk Meira
4 Arga sang pentolan kampus
5 Pernikahan Arga dan Meira
6 Balas dendam dimulai
7 Diturunkan ditengah jalan
8 Keisengan Arga
9 Ancaman Arga
10 Lagi lagi terjebak tawuran
11 Hai, aku Reihand
12 Kekalahan pertama Arga
13 Direnggut paksa
14 Sedikit sesal
15 Aku ingin pergi jauh
16 Kebusukan Lusi
17 Saingan baru
18 Reihand mencari Meira
19 Arga Menjemput Meira
20 Maksud terselubung
21 Waspada
22 Tercium juga kebusukan
23 Terkuak
24 Kemarahan Arga
25 Kemarahan Arga
26 Tawuran lagi
27 Berdebar
28 Mulai tersentuh
29 Menyangkal perasaan.
30 Kecurigaan Reihand
31 Kecurigaan Reihand
32 Cemburu
33 Salah paham
34 Penyesalan
35 Mulai luluh
36 Canggung
37 Maaf..
38 Curiga
39 Rencana Andrew
40 Mencurigakan
41 Seranjang
42 Keinginan Andrew
43 Kedatangan Meta
44 Lamaran Andrew
45 Rencana pernikahan Andrew dan Meta
46 Kemunculan Bima
47 Lengsernya Reihand
48 Penyerangan tiba tiba
49 Niat jahat Bima
50 Rasa yang mulai disadari
51 Fakta yang menyakitkan
52 Mulai terbuka
53 Khawatir
54 Hari pernikahan Meta dan Andrew
55 Pernyataan Cinta Arga
56 Sikap aneh Meta
57 Berani melawan
58 Ketahuan
59 Cemburu
60 Kemunculan Reihand di kampus
61 Cinta yang semakin kuat
62 Percikan Asmara
63 Petaka dimulai
64 Tragedi dijalan
65 Tragedi
66 Arga Kritis
67 Arga sadar dari koma
68 Siapa kau?
69 Kehilangan ingatan
70 Menyangkal
71 Diturunkan ditengah jalan lagi
72 Kembalinya sang pentolan kampus
73 Masih peduli
74 Aku bukan barang
75 Sampai kapan?
76 Mulai ingat
77 Seberapa berharga?
78 Sentuhan lembut
79 Penyatuan
80 Mulai terkuak
81 Nasib Andrew
82 Cinta yang menguat
83 Cinta yang menguat (2)
84 akhirnya tuan Heru tau semuanya
85 Kabar bahagia
86 Kejatuhan Andrew
87 Meta selingkuh
88 pemeriksaan kehamilan
89 Ketahuan
90 Menangkap basah perselingkuhan Meta
91 Meminta ijin kuliah
92 Perasaan Flo untuk Manji
93 Rasa yang tak disadari hadir
94 Meta siuman
95 Keripuhan ibu Hamil
96 peraturan gila
97 munculnya perasaan itu
98 pengumuman peraturan gila
99 Terlacak nya keberadaan Andrew
100 Tragedi di lapangan basket
101 Debaran mulai hadir
102 pulang bareng
103 Penggerebekan Andrew (1)
104 Penggrebekan Andrew (2)
105 Kecemasan Reihand
106 Canggung
107 Memaafkan Lusi
108 Widya cemburu
109 Perhatian Manji
110 Caper
111 diantar pulang Manji
112 Rasa yang tak lagi sama
113 Rencana liburan bersama
114 Masuk kuliah lagi
115 Tidak tega menolak ibu hamil
116 Lihat aku seorang
117 Melihat Arga main basket
118 Menginap dirumah Reihand
119 Hari keberangkatan
120 Tiba di Ora Beach
121 Tragedi di bawah laut
122 Rencana Widya
123 Kesal dan Malu
124 Jangan Menghindar
125 Ungkapan cinta Reihand
126 Jangan berharap lebih
127 Isi Hati Flo Yang Sebenarnya
128 Gitar bersama
129 Cemburu
130 Ternyata Arga tahu semuanya
131 Keegoisan Widya
132 Ancaman Widya
133 Perubahan sikap Reihand
134 Ciuman paksa
135 Tebing Cinta
136 Hati Yang Panas
137 Widya menjauh
138 Kedatangan Stella di Salon
139 Ternyata Ulah Widya
140 Mengerjai Flo Pagi Pagi
141 Berbagi Bekal dengan Reihand
142 Pindah tempat duduk
143 Keusilan Stella
144 Keisengan Stella
145 Datangnya Reihand
146 Diantar pulang Reihand
147 Kecemasan Meira
148 Mengantar Widya Membeli Gaun
149 Pertemuan Flo dan Ibunya Reihand
150 Dijemput Reihand
151 Terpesona Pada Flo
152 Kedatangan Flo dan Reihand
153 Meminta Reihand Menjadi Pacar
154 Menyelamatkan Flo
155 Ternyata Widya
156 Terpaksa Menerima Cinta Widya
157 Menyerah
158 Kemarahan Manji Pada Stella
159 Pura pura Baik
160 Pembalasan Farel
161 Main ke Kedainya Ibu Reihand
162 Bertemu Ibu Reihand Lagi
163 Widya Kumat
164 Marah Karna Flo di Goda
165 Dihukum karna Flo
166 Hukuman untuk Reihand dan Dendi
167 Widya melabrak Stella
168 Melabrak Stella part (2)
169 Pertemuan Tidak Sengaja
Episodes

Updated 169 Episodes

1
Pertemuan Arga dan Meira
2
Ternyata Meira adiknya Siska
3
Rencana Arga untuk Meira
4
Arga sang pentolan kampus
5
Pernikahan Arga dan Meira
6
Balas dendam dimulai
7
Diturunkan ditengah jalan
8
Keisengan Arga
9
Ancaman Arga
10
Lagi lagi terjebak tawuran
11
Hai, aku Reihand
12
Kekalahan pertama Arga
13
Direnggut paksa
14
Sedikit sesal
15
Aku ingin pergi jauh
16
Kebusukan Lusi
17
Saingan baru
18
Reihand mencari Meira
19
Arga Menjemput Meira
20
Maksud terselubung
21
Waspada
22
Tercium juga kebusukan
23
Terkuak
24
Kemarahan Arga
25
Kemarahan Arga
26
Tawuran lagi
27
Berdebar
28
Mulai tersentuh
29
Menyangkal perasaan.
30
Kecurigaan Reihand
31
Kecurigaan Reihand
32
Cemburu
33
Salah paham
34
Penyesalan
35
Mulai luluh
36
Canggung
37
Maaf..
38
Curiga
39
Rencana Andrew
40
Mencurigakan
41
Seranjang
42
Keinginan Andrew
43
Kedatangan Meta
44
Lamaran Andrew
45
Rencana pernikahan Andrew dan Meta
46
Kemunculan Bima
47
Lengsernya Reihand
48
Penyerangan tiba tiba
49
Niat jahat Bima
50
Rasa yang mulai disadari
51
Fakta yang menyakitkan
52
Mulai terbuka
53
Khawatir
54
Hari pernikahan Meta dan Andrew
55
Pernyataan Cinta Arga
56
Sikap aneh Meta
57
Berani melawan
58
Ketahuan
59
Cemburu
60
Kemunculan Reihand di kampus
61
Cinta yang semakin kuat
62
Percikan Asmara
63
Petaka dimulai
64
Tragedi dijalan
65
Tragedi
66
Arga Kritis
67
Arga sadar dari koma
68
Siapa kau?
69
Kehilangan ingatan
70
Menyangkal
71
Diturunkan ditengah jalan lagi
72
Kembalinya sang pentolan kampus
73
Masih peduli
74
Aku bukan barang
75
Sampai kapan?
76
Mulai ingat
77
Seberapa berharga?
78
Sentuhan lembut
79
Penyatuan
80
Mulai terkuak
81
Nasib Andrew
82
Cinta yang menguat
83
Cinta yang menguat (2)
84
akhirnya tuan Heru tau semuanya
85
Kabar bahagia
86
Kejatuhan Andrew
87
Meta selingkuh
88
pemeriksaan kehamilan
89
Ketahuan
90
Menangkap basah perselingkuhan Meta
91
Meminta ijin kuliah
92
Perasaan Flo untuk Manji
93
Rasa yang tak disadari hadir
94
Meta siuman
95
Keripuhan ibu Hamil
96
peraturan gila
97
munculnya perasaan itu
98
pengumuman peraturan gila
99
Terlacak nya keberadaan Andrew
100
Tragedi di lapangan basket
101
Debaran mulai hadir
102
pulang bareng
103
Penggerebekan Andrew (1)
104
Penggrebekan Andrew (2)
105
Kecemasan Reihand
106
Canggung
107
Memaafkan Lusi
108
Widya cemburu
109
Perhatian Manji
110
Caper
111
diantar pulang Manji
112
Rasa yang tak lagi sama
113
Rencana liburan bersama
114
Masuk kuliah lagi
115
Tidak tega menolak ibu hamil
116
Lihat aku seorang
117
Melihat Arga main basket
118
Menginap dirumah Reihand
119
Hari keberangkatan
120
Tiba di Ora Beach
121
Tragedi di bawah laut
122
Rencana Widya
123
Kesal dan Malu
124
Jangan Menghindar
125
Ungkapan cinta Reihand
126
Jangan berharap lebih
127
Isi Hati Flo Yang Sebenarnya
128
Gitar bersama
129
Cemburu
130
Ternyata Arga tahu semuanya
131
Keegoisan Widya
132
Ancaman Widya
133
Perubahan sikap Reihand
134
Ciuman paksa
135
Tebing Cinta
136
Hati Yang Panas
137
Widya menjauh
138
Kedatangan Stella di Salon
139
Ternyata Ulah Widya
140
Mengerjai Flo Pagi Pagi
141
Berbagi Bekal dengan Reihand
142
Pindah tempat duduk
143
Keusilan Stella
144
Keisengan Stella
145
Datangnya Reihand
146
Diantar pulang Reihand
147
Kecemasan Meira
148
Mengantar Widya Membeli Gaun
149
Pertemuan Flo dan Ibunya Reihand
150
Dijemput Reihand
151
Terpesona Pada Flo
152
Kedatangan Flo dan Reihand
153
Meminta Reihand Menjadi Pacar
154
Menyelamatkan Flo
155
Ternyata Widya
156
Terpaksa Menerima Cinta Widya
157
Menyerah
158
Kemarahan Manji Pada Stella
159
Pura pura Baik
160
Pembalasan Farel
161
Main ke Kedainya Ibu Reihand
162
Bertemu Ibu Reihand Lagi
163
Widya Kumat
164
Marah Karna Flo di Goda
165
Dihukum karna Flo
166
Hukuman untuk Reihand dan Dendi
167
Widya melabrak Stella
168
Melabrak Stella part (2)
169
Pertemuan Tidak Sengaja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!