Sesekali coba kau toleh hati nya, dia juga berjuang untuk menghidupkan pikiran dan jiwanya untuk tetap berjuang melewati hari yang sulit.
Wanita itu tampak terlalu merana, teriris batin menahan derita tidak henti, Lisa seolah menjadi batu yang hidup bagi Transo dan duri bagi saudaranya. Kini mereka menunjukkan sifat asli ketika rasa yang tidak bisa di tahan. Rara mulai menampakkan sifat asli, dia memusuhi Lisa bahkan enggan bertegur sapa ketika sang adik ipar menatapnya.
“kakak, apakah kakak melihat mas Yuno sudah kembali?” tanya Lisa.
“Kenapa kau bertanya pada ku? Bukan kah semua keributan ini akibat kesalahan mu?” ucap Rara ketus pergi masuk ke dalam kamar lalu membanting pintu.
...----------------...
“Tolong!” teriak Yuno merintih memegang kakinya.
Samar wajahnya melihat Transo berdiri sambil bertolak pinggang.
“Transo apakah itu kau? Bantu aku!” ucap Yuno.
Transo hanya terdiam berjalan melewatinya sambil memijak kaki Yuno yang terluka.
“Arghh! Arghh!” teriak Yuno kesakitan.
Matahari sudah terbenam, kabut putih mulai menjalar rapat menutupi daerah jurang. Nyanyian suara kuntilanak keras terdengar menggema menambah hawa mencekam. Yuno bergetar berjalan berusaha tegak mengabaikan semua hal yang dia dengar.
“Mas Yuno!” panggilan suara Miya.
“Miya! mas akan datang! Bertahanlah!” teriak Yuno.
Yuno melihat Miya tanpa mengenakan baju sehelaipun berbaring di dekat pohon raksasa. Dia menggigil ketakutan bercampur tangisan histeris.
“Miya apa yang terjadi dengan mu? Siapa yang melakukan semua ini?” tanya Yuno.
Dia membuka bajunya dan memakaikan kepada Miya. Yuno mengangkat tubuh sang istri naik ke atas jurang, di mengabaikan rasa sakit pada kakinya walaupun luka robekan semakin melebar. Ketika mereka sampai di rumah, semua orang tercengang melihat keadaan mereka. Miya kini berdiri berada tepat di belakang Yuno berusaha menyembunyikan tubuhnya.
“Lisa, cepat ambilkan sarung atau handuk untuk mbak mu” ucap Yuno.
Setelah situasi kembali tenang, keesokan harinya Yuno menceritakan semua kejadian yang dia alami bersama Miya. Sepanjang malam Miya tidak mengeluarkan sepatah kata pun, hanya manik mata menunjukkan gerakan tubuh bergetar waspada menatap sekeliling. Tampak beberapa tas dua buah berjejer di depan teras rumah, kedua saudara kandung dan kakak ipar Lisa sudah menggunakan pakaian rapi.
“Adik, mas minta maaf harus pulang. Mbak Miya harus pulang untuk menjalani perawatan. Jika engkau berkenan, mas mohon lepaskan Transo demi kehidupan mu yang lebih baik. Selamanya kamu tidak akan pernah bahagia bersama lelaki tidak bertanggung jawab itu” ucap Yuno.
“Begitu pula mas dan mbak Rara harus berpamitan pulang, keponakan mu sudah satu minggu kami tinggal, mas harap kamu memilih keputusan yang terbaik” ucap Fredi mengusap dahi sang adik.
Rara hanya melipat tangan, melengos memasang wajah cemberut. Dia berjalan terlebih dahulu masuk ke dalam mobil.
“Jadi apa keputusan mu dik?” tanya Yuno.
Lisa mengusap perut, air mata tumpah tidak bisa dia bendung. “Di posisi ini ini, hal apa lagi yang di sebut dengan kebahagiaan?” gumam Lisa.
“Terimakasih mas, tapi aku tetap mempertahankan rumah tangga ini. Aku akan melahirkan anak ku dan yakin bahwa Transo pasti akan bertanggung jawab dengan semuanya” jawab Lisa.
“Aku juga minta maaf dan beribu kali maaf kepada mbak Miya, hikss” rintih Lisa.
Yuno berusaha menutupi rasa malu yang telah di alami oleh sang istri. Dia juga tidak ingin menyalahkan sang adik atas musibah ini. “Kembali mas menyalahkan diri sendiri karena tidak bisa menjada istri ku sendiri” kata Yuno memeluk Miya dan Lisa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
🦊⃫⃟⃤Haryani_hiatGC𝕸y💞🎯™
sukses selalu kakak
2022-06-22
1
Astuty Nuraeni
hadeh, Lisaa kenapa ngga pergi aja si
2022-06-22
1
👑Kang reader
mencekam tragis
2022-04-21
1