Wajah jin dari atas langit bertaburan.
Hangus, sesekali bergumpal arah hitam.
Tawa yang tidak di ciptakan Minggu lalu jangan sampai gugur. Tapi godaan iblis menembus mengelakkan tanah.
Peluru ganas, serangan serat
Lisa peroleh menumbangkan diri
Jangan lagi ada rayuan, semua dingin membuat pelet yang di tuju oleh Lisa
Pelet dari Transo.
...🔥🔥🔥...
Tulang tengkorak berwarna darah, Senja lebih berani menggores kaca malam walau telah di bentengi oleh berbagai macam doa.
Judul kosong segera terisi
Para jin berusaha merampas anak manusia
Berdiri menghadap ke arah kiblat, setelah pertemuannya dengan makhluk halus penunggu menyerupai wujud suaminya. Lisa bersujud meletakkan dahi di atas lantai dan berdoa kepada yang Maha Esa agar dirinya dan bayi yang berada di dalam kandungannya di jaga dari gangguan setan. Setengah tubuhnya tiba-tiba sangat sakit, tiada pendamping ataupun sanak-saudara yang menemani. Walaupun demikian, tidak terlintas di dalam benaknya segala tindak tanduk buruk Transo.
Telepon rumah putus, telpon genggam di bawa oleh Transo dengan alasan Lisa harus fokus untuk menjaga bayi yang akan dia lahir kan. Lalu bagaimana jika Lisa membutuhkan sesuatu?
Wanita yang masih muda itu kehilangan hari indah berganti masa sulit.
Malam kedua tanpa suami yang menemani, Lisa mengusap perut besarnya dengan minyak hangat lalu membungkus dengan selimut tebal. Persiapan matang segala macam benda-benda di dekatnya. Gunting, lilin, pemantik, tongkat bisbol dan pisau lipat alih-alih jika ada perampok atau orang yang ingin berniat jahat kepadanya. Dia sendiri harus membentengi diri bersama hati gusar. Dari kejauhan terdengar suara sepeda motor memasuki pekarangan rumah.
“Siapa yang datang? Di luar sana para tetangga tidak menghidupkan lampu teras. Aku tidak akan membukakan tamu siapapun sekalipun dia seorang wanita” batin Lisa mengintip dari celah ventilasi udara.
Tubuh seorang pria di dalam gelapnya malam berjalan menuju ke samping rumahnya. Rumah Lisa berada di pertengahan mengingat akan rumah yang pintunya selalu di gembok dengan rantai besi. Kali ini Lisa membuang pikiran negatif menimbang kemungkinan besar pria bertempat tinggal disana. Lisa berkeliling di dalam rumah memastikan lagi jendela dan pintu-pintu terkunci.
Pukulan membentur tembok membuat Lisa tersedak hendak meminum segelas air. Kaki kursi meja makan patah tanpa ada angin yang menghempas. Lisa berlari meninggalkan dapur menuju kamar. Dia harus terbiasa dengan situasi gangguan makhluk ghaib. Berbekal iman dan doa tanpa putus Lisa ucap di dalam hati sambil memejamkan mata. Semalaman terganggu nyanyian suara kuntilanak melengking keras.
Tetesan keran air menggema nyaring, tetesannya kini sampai di atas dahi Lisa. Dingin terasa membangunkan wajah ayu yang tampak letih dan pucat itu. Lingkar mata menghitam, setiap malam dia tidak bisa tidur tenang. Lisa memulai aktivitas pagi, melakukan pekerjaan rumah sampai menyapu halaman. Tidak seperti biasanya para tetangga yang jarang terlihat mulai melayangkan senyum merekah kepadanya.
“Mbak, anda pindahan dari mana? Kenalkan saya Dita, rumah saya berjarak 5 meter yang ada pohon belimbing wuluh" ucap wanita berambut pendek memakai rok polkadot memperhatikan perut besar Lisa.
Mendengar buah rasa asam yang sudah dia bayangkan, Lisa mendekati wanita itu lalu menyodorkan tangan untuk berjabatan. Dia tidak bisa menahan air liur rasa lezat asam pada buah di kecut di tengah kehamilannya.
"Kenalin saya Lisa, apakah saya boleh mengambil buah belimbing wuluh yang engkau miliki?"
Lisa menelan air di dalam kerongkongan sudah tidak sabar mengikuti langkah Dita. Wanita yang tampak sebatang kara memperlihatkan wajah sendu menarik tangannya.
"Tidak usah meminta ijin untuk mengambil buah itu, aku memberikan hanya untuk mu" balas Dita melirik Lisa.
"Hiks.." suara balita berusia 2 tahun menangis dari kejauhan.
"Aku harus pergi, anak ku sedang membutuhkan ku"
Lisa mengangguk meninggalkan Dita di depan rumahnya. Kembali menuju rumah sendiri, Lisa melihat seorang wanita berpakaian suster membalikkan tubuh.
"Maaf, ada yang bisa saya bantu?"
"Saya suster yang di utus oleh pak Transo" suara mendayu samar berhembus angin kencang.
Siang bolong begini hanya keanehan yang ada di perkampungan jin akan penampakan makhluk halus. Di depan pintu, sosok jin itu memutar kepalanya lalu tertawa terbahak-bahak melihat Lisa. Darah hitam mengalir di pelupuk mata.
"Pergi!" ucap Lisa meraih sapu lidi lalu melemparkannya.
Dia menggigil kedinginan di sudut ruangan ruang tamu. Transo baru saja tiba mendapati Lisa hampir mati kedinginan dengan tubuh sangat kaku.
"Lisa, apa yang terjadi dengan mu?" Transo menggendong Lisa masuk ke dalam kamar, menyelimuti tubuhnya yang dingin.
"Bertahanlah aku akan segera kembali membawa seorang dokter dan perawat" ucap Transo melepaskan genggaman tangan Lisa.
Beberapa jam kemudian
Lisa tersadar menatap sekeliling, dia juga melihat Transo berdiri di depan meja toilet membelakangi meja. "
"Lisa.." ucap Transo lemah lembut.
"Engkau kah itu mas?" tanya Lisa menyandarkan tubuhnya.
"Aku baru saja kembali, apa yang sudah terjadi pada mu?"
"Aku tidak apa-apa, tapi alangkah baiknya menuju rumah baru lain untuk beradaptasi.
"Aku hanya sedikit terasa pusing"
"Banyak sekali isi isinya, apakah engkau menuju ke pasar tanpa angkutan?"
Lisa terbata-bata ketakutan, dia hanya bisa tersenyum membalas pertanyaan dari tenaga barunya. Dalam benak bergumam akan selamat tinggal untuk pengamatannya pada hari itu. Pikiran Lisa yang kacau alih-alih takut Transo akan memarahinya.
Dia membuka bungkusan plastik mengambil 3 biji belimbing dan di cuci bersih. Lisa memakan buah yang sangat asam itu dan menghabiskan tanpa tersisa.
"Dari mana engkau mendapatkan buah itu?"
"Dari seorang tetangga mas."
...🔥🔥🔥...
Jantung hati,
Engkau harus sehat dan terlahir di dunia
Sekalipun harus melewati darah dan rasa sakit bertubi
wahai pelipur lara jangan takut ada tangan lembut yang selalu mengusap mu, menjaga mu
Tiada makna terindah tanpa penantian panjang menunggu dengan harapan engkau ada
Putra kecil yang tidak pernah terlepas dari kasih sayang ku, doa masih bersama langkah
Jangan khawatir aku akan selalu me jadi sosok sesuatu penopang hidup mu
Lesu hadir memperindah hidup dulu
#Coretan Lisa
Sore sudah hampir kembali, Transo yang baru saja tiba kini tidak hadir. Maksud hatinya ingin mengganggu para wanita yang dia lirik. Transo mengirim 2 surat cinta lalu menyimpan selipan sesuatu untuk wanita-wanita yang masih dia belum lupakan. Sudah setahun berlalu, tidak ada perhatian bahkan kata cinta yang terucap dari Transo.
"Apa yang membuat dia berbeda?" gumam Lisa.
Tubuh Lisa merasa begitu merinding. Wujud makhluk halus yang hampir masuk ke dalam tubuhnya. Kuntilanak berambut panjang dan wajah penuh ulat. Lisa membuka batang pintu.
...----------------...
Jangan lupa untuk memberikan dukungan favorit ❤️ rate bintang lima🌟🌟🌟🌟🌟 vote, setangkai mawar love dan komen ya terimakasih salam persahabatan selalu~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Poetri Ammor
banyk kata yg tidak di mengerti
2024-07-12
0
Ima Diah
kata 2 agak sulit di mengerti....🙄🙄🙄🙄🙄🙄🙄
2023-02-19
1
Astuty Nuraeni
kalau aku jadi Lisa udah mati berdiri kali ya
2022-06-20
0