Dalam ruang sepi hampa
berlabuh diantara bintang yang enggan menampakkan diri
Sepi tiada tara setiap hari merasakan sayatan sakit di jiwa
Merebaknya hati yang telah patah, hancur berkeping tanpa tersisa segala kuntum bunga yang telah lalu
Merampas segala kebahagiaan, menambah luka lara diri
...🔥🔥🔥...
Hidup Lisa bagai di ujung tanduk kematian, siang dan malam tidak luput dari pengejaran setan. Lisa memegang kalung tasbih pemberian si mbah. Kalung yang tidak pernah dia lepas walaupun sudah di persunting oleh Transo. Akan tetapi kalung penjaga itu tidak cukup kuat untuk menahan ilmu pelet lelaki yang mempunyai ilmu sesat itu. Hari ini Lisa berhasil keluar dari dalam ruangan ritual berlari menuju dapur sambil memegang pisau.
“Sekalipun hantu, aku akan tetap memegang senjata dan membunuhnya!” gumam Lisa.
Beberapa jam berlalu, setelah situasi tampak tenang dia kembali memasak. Anak yang di dalam perut sudah kelaparan. Setelah nasi dan lauk-pauk matang tanpa menunggu kehadiran Transo, dia melahap sepiring penuh makanan.
Lisa membersihkan diri berganti pakaian, setelah itu dia kembali melanjutkan pekerjaan rumah. Kini sedang mengumpulkan keberanian memasuki kembali kamar ritual milik Transo. Dia menyiapkan sapu dan keranjang sampah untuk membereskan dan membuang semua peralatan mistis tersebut. Satu persatu dia membuang semua benda-benda itu, sampai pada sebuah kepala tengkorak yang membuat tangannya bergetar. Belum sempat kepala tengkorak itu dia sentuh, dari bagian mata mengeluarkan belatung dan cacing yang menggeliat. Lisa menggunakan gagang sapu untuk menyingkirkannya. Ruangan sudah bersih, gorden hitam di ganti dengan tirai putih bercorak bunga warna-warni.
Setelah selesai, dia menutup jendela dan mengunci pintu. Hari telah petang, Lisa menunggu kepulangan Transo di ruang tamu. Suara langkah sang suami yang memakai sepatu tempat familiar, Lisa buru-buru membuka pintu begitu terkejut melihatnya dengan keadaan mabuk. Kancing baju terbuka, wajah pucat namun mimik tertawa terbahak-bahak menatap Lisa sambil memegang sebotol minuman keras.
“Minggir!” pekik Transo berjalan menuju kamar.
Dia langsung tidak sadarkan diri di atas ranjang. Lisa kembali menutup pintu rumah, dia membuka sepatu Transo dan menggantikan bajunya. Mata Lisa melotot melihat tanda bibir lipstik merah berada tepat di kerah baju bagian kanan. Bau minuman arak, Transo sesekali membuka mata berteriak menyebut nama wanita lain lalu tidak sadarkan diri kembali.
Mimpi Transo.
Sosok bayangan hitam besar semakin lama mendekati, Transo merangkak ketakutan menghindari. Tapi tetap saja sosok hitam itu tidak melepaskannya.
“Aku mau tumbal! Serahkan janin istri mu!” ucapnya bersuara menggelegar.
“Tidak, aku akan menyiapkan tumbal yang lain untuk mu. Jangan renggut anak ku! Tidak!” teriak Transo.
Amarah jin akibat tidak menghirup lagi sesajian di atas meja tempat ritual Transo. Sosok hitam besar menyeringai, dia sangat suka tulang-tulang muda anak bayi untuk makanannya. Transo berlari ke arah tepi jalan yang sepi.
“Transo!” teriak sosok jin hitam bermata merah.
Keesokan harinya Transo bangun lebih cepat dari pada Lisa agar melakukan ritual memberikan calon persembahan janin dari perut Laila. Wanita yang berkali-kali memintanya untuk di jadikan istri kedua itu mengabarkan kepada Transo akan kehamilannya agar dia dapat menduduki posisi istri kedua.
“Kenapa ruangan persemedian ku kosong?” gumam Transo.
Dia memeriksa keranjang sampah di belakang rumah, semua barang-barang ritual miliknya berada di dalam sana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Astuty Nuraeni
hahahhaah
2022-06-21
1
Rahma AR
😍
2022-04-16
1
Mr.Cho
up
2022-04-08
1