Ais rindu Papa

Tiba di rumah besar. Ais turun sendiri tanpa menunggu Lim membuka pintu untuknya. Ia segera berlari menghampiri sang Mama dan menggandengnya.

"Ini Ma, Rumanya?" tanya Ais.

"Ya, kamu akan tinggal disini nanti."

"Mama?"

"Mama mau pulang ke rumah nenek di kampung. Mama mau mengenang semua tentang Papamu disana. Dan juga, melakukan apa yang dulu kami cita-citakan."

"Mama tega." sergah Ais.

"Bukan tega, tapi demi kebaikan kamu. Kamu tahu, ketika kamu sudah Sepuluh kali pindah sekolah? Dan jika sekali lagi terjadi, kamu ngga akan pernah diterima disekolah manapun lagi, Ais. Apalagi, ketika kamu ingin kuliah. Mereka akan menutup pintu buat menerima kamu. Apalagi, ketika tahu tentang Papamu."

"Ma....."

"Jika kamu dibawah tangan keluarga ini, semua akan berbeda. Mereka tak akan pernah melihat masa lalu kamu. Karena mereka hanya melihat orang yang ada di belakang kamu." imbuh Mama Linda.

Ais hanya kembali diam. Ia menurut ketika diajak masuk, dan menurut ketika diajak duduk dengan manis di sofa. Ia merenung, apa yang telah menjadi kenakalannya selama ini.

Ya, karena kenakalannya, Ia berkali-kali di scors dari sekolahnya terdahulu. Dan untuk masuk ke sekolah terakhir, harus dengan beberapa perjanjian agar Ia tak lagi berkelahi dengan temannya. Meski, Ia yang harus sering terluka karena tak lagi pernah melawan ketika di serang.

Di dinding rumah besar itu, banyak terpajang foto lama. Termasuk, foto-foto Tuan Tama dengan Papa Ais ketika masih muda. Dengan senyum bahagia, kumis tipisnya yang manis, dan ototnya yang kekar. Yang selalu melindungi Ais dari semua orang jahat disekitarnya.

"Benar, masuk ke rumah ini, serasa Ais kembali berada di dekat Papa. Ais rindu, Pa." batin Ais, sembari memeluk Satu foto kecil yang ada di lemari.

Semua foto yang ada di rumah Mama Linda, sudah rusak ketika rumah mereka kebakaran. Musibah itulah, yang merenggut nyawa Papa Ais, dan semua milik mereka. Kabar berhembus, jika ada orang yang sengaja membakarnya. Tapi, hingga sekarang belum di temukan titik terang dari semua masalah itu.

"Ais..." panggil Sang Mama.

"Iya, Ma?" jawabnya, sembari mengusap air mata.

"Pernikahan di lakukan Dua hari lagi. Mama akan siapkan semuanya."

"Menikahnya dimana?" tanya Ais.

"Lusa, mulao besom malam, kita tinggal disini. Tahu sendiri, tetangga kita bagaimana."

"Mama...." panggil Ais dengan begitu manja.

Mama Linda hanya memeluknya. Ia pun menangis, meski ada rasa bahagia dalam hati. Ketika ternyata, keluarga Tuan Tama benar-benar menepati janji mereka pada sang suami.

Suara langkah kaki membuyarkan kesedihan mereka. Lim menuruni tangga, dengan pakaian yang sudah berbeda. Lebih santai, dan semakin tampan pastinya.

"Lim, mau kemana?" tanya Mama Linda.

"Mau ajak Ais pergi. Kan mau fiting baju pengantin." jawab Lim, dengan begitu santai.

"Hah? Baju pengantin?" tanya Ais.

"Mau menikah dengan seragam SMA? Sepertinya lucu." jawab Lim, dengan tawa tipisnya.

Lim menggandeng lengan Naomi, lalu berjalan membawanya keluar. Tak kasar, tapi juga tak lembut. Hanya dingin, bagai patung es hidup yang menuggu di hangatkan.

"Naik mobil lagi?"

"Mau jalan kaki?"

"Ais mabok." jawabnya.

"Tadi engga, kenapa sekarang mabuk?"

Ais tak menjawab, hanya memegangi perutnya yang begitu mual.

Lim menghela nafas panjang, lalu pergi meninggalkan Ais di tempatnya.

"Lah, katanya ngajak pergi?" lirihnya kesal.

Tak lama kemudian, Lim keluar. Ia menghampiri Ais dengan motor besarnya lengkap dengan jaket hitam dan helm kesayangannya. Tak lupa, memberikan Helm untuk sang calon istri.

"Woow... Motor impian Ais." kagumnya. Ia pun segera memakai helm, lalu naik ke atas motor dengan cepat.

"Pegangan."

"Belum mahram...."

"Dua hari lagi sah. Jangan sampai ngga jadi, cuma gara-gara jatuh dari motor." ucap Lim, dengan mengencangkan lengan Ais di pinggangnya.

Terpopuler

Comments

febby fadila

febby fadila

jangan judes2 lim

2024-12-27

0

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

lucu juga lim, walau bicaranya lurus2. keren thour ceritanya, seru 🤫🤫🤫🤫

2023-10-27

2

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Typo bertebaran thor..

2023-08-23

0

lihat semua
Episodes
1 Mendadak di lamar.
2 Perkenalan pertama
3 Mentari dan batu es.
4 Ais rindu Papa
5 Gaun pengantin si kecil
6 Naluri calon suami.
7 Aku, calon suaminya
8 Sahabat terbaik
9 Salah sangka gara-gara Pak Wil
10 Jika ini mimpi, maka bangunlah
11 Lim akan berusaha merubahnya
12 Hari pernikahan.
13 Kenapa harus menikahi anak kecil?
14 Pengantin baru
15 Malam pertama yang di pantau
16 Senjata untuk mengaturmu.
17 Mama pun pergi meninggalkan Ais.
18 Diam diam perhatian
19 Kak Lim takut hantu
20 Bayang-bayang masa lalu.
21 Jangan bilang siapapun.
22 Dikira menikahi Kakek Tua.
23 Dari Iqra Lima, turun ke Iqra Tiga.
24 Di cium, jangan di tonyor.
25 Tak ingin menjadi contoh untuk orang lain
26 Ketika Aishwa sedih
27 Mamaaaa! Ini apa?
28 Kakak suami, I Love You.
29 Berkah dibalik kesedihan
30 Hadiah semangkuk Ice cream
31 Demi Kak Lim
32 Dan Aku menangis lagi.
33 Bermalam di Rumah sakit
34 Tekanan batin Cinta
35 Suami kejaaam!
36 Ganteng, tapi menakutkan
37 Aku hanya orang baru
38 Bermanja dengan Papi mertua
39 Cemburu kah?
40 Tanggung jawab menjadi istri
41 Uang jajan dari Kakak Suami
42 Terfitnah karena miskin
43 Lagi-lagi Kak Dimas.
44 Aura sang Dimas
45 Apa bedanya, Ibu dengan mereka?
46 Ciuman pertama
47 Keisengan Ais
48 Belajar menjadi istri yang baik
49 Aishwa hamil?
50 Dia istrimu, kenapa tanya aku?
51 Bertanggung jawab, karena mengganggu waktuku
52 Sebentar saja, bermanja..
53 Nanti Ais abisin duitnya
54 Sedikit mencair..
55 Dia anak tiri gue.
56 Jantung ini..
57 Bagaimana aku bisa lupa padanya?
58 Ku tunggu di usia 19
59 Dua malaikatku datang
60 Katakan, kau sayang padaku.
61 Menantu kesayangan Papi
62 Balas dendam Kak Lim
63 Zia masih saja dendam
64 Suami istri Prik.
65 Nisa tersesat
66 Baju baru untuk istri
67 Selalu saja kurang
68 Undangan kelulusan
69 Ais kangen Papa
70 Tragedi lingerie nyasar
71 Selamat ulang tahun, Ais.
72 Kau yakin malam ini?
73 Ais sudah menjadi istri yang baik.
74 Kriteria gadis impian Dimas
75 Tawaran bagus untuk Nisa
76 Zia penebar fitnah
77 Trauma dengan orang kaya
78 Lebih baik jadi pengecut, dari pada membahayakanmu
79 Mama, Ais rindu.
80 Permohonan Nisa
81 Tak bisa diajak mesra
82 I Love You Aishwa.
83 Foto siapa ini?
84 Siapa wanita itu?
85 Jangan pernah tinggalkan aku
86 Aku pun bertemu dengannya.
87 Firasat Ais.
88 Lim dan Almira.
89 Donor jantung milik Almira
90 Dia, tak akan pernah hidup lagi
91 Dia sudah mulai menunjukkan dirinya.
92 Salah sasaran.
93 Hilangnya Nisa
94 Antara masa kini dan masa lalu yang kelam
95 Aku merindukanmu, Al
96 Asal usul Nisa
97 Pemalsuan identitas Al.
98 Jebakan demi jebakan
99 Dimas dan Nisa
100 Baru ku mulai, tapi sudah berakhir.
101 Aku, mencintainya.
102 Jadilah dirimu sendiri, aku suka.
103 Ingin bulan madu
104 Bulan Madu 1
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Mendadak di lamar.
2
Perkenalan pertama
3
Mentari dan batu es.
4
Ais rindu Papa
5
Gaun pengantin si kecil
6
Naluri calon suami.
7
Aku, calon suaminya
8
Sahabat terbaik
9
Salah sangka gara-gara Pak Wil
10
Jika ini mimpi, maka bangunlah
11
Lim akan berusaha merubahnya
12
Hari pernikahan.
13
Kenapa harus menikahi anak kecil?
14
Pengantin baru
15
Malam pertama yang di pantau
16
Senjata untuk mengaturmu.
17
Mama pun pergi meninggalkan Ais.
18
Diam diam perhatian
19
Kak Lim takut hantu
20
Bayang-bayang masa lalu.
21
Jangan bilang siapapun.
22
Dikira menikahi Kakek Tua.
23
Dari Iqra Lima, turun ke Iqra Tiga.
24
Di cium, jangan di tonyor.
25
Tak ingin menjadi contoh untuk orang lain
26
Ketika Aishwa sedih
27
Mamaaaa! Ini apa?
28
Kakak suami, I Love You.
29
Berkah dibalik kesedihan
30
Hadiah semangkuk Ice cream
31
Demi Kak Lim
32
Dan Aku menangis lagi.
33
Bermalam di Rumah sakit
34
Tekanan batin Cinta
35
Suami kejaaam!
36
Ganteng, tapi menakutkan
37
Aku hanya orang baru
38
Bermanja dengan Papi mertua
39
Cemburu kah?
40
Tanggung jawab menjadi istri
41
Uang jajan dari Kakak Suami
42
Terfitnah karena miskin
43
Lagi-lagi Kak Dimas.
44
Aura sang Dimas
45
Apa bedanya, Ibu dengan mereka?
46
Ciuman pertama
47
Keisengan Ais
48
Belajar menjadi istri yang baik
49
Aishwa hamil?
50
Dia istrimu, kenapa tanya aku?
51
Bertanggung jawab, karena mengganggu waktuku
52
Sebentar saja, bermanja..
53
Nanti Ais abisin duitnya
54
Sedikit mencair..
55
Dia anak tiri gue.
56
Jantung ini..
57
Bagaimana aku bisa lupa padanya?
58
Ku tunggu di usia 19
59
Dua malaikatku datang
60
Katakan, kau sayang padaku.
61
Menantu kesayangan Papi
62
Balas dendam Kak Lim
63
Zia masih saja dendam
64
Suami istri Prik.
65
Nisa tersesat
66
Baju baru untuk istri
67
Selalu saja kurang
68
Undangan kelulusan
69
Ais kangen Papa
70
Tragedi lingerie nyasar
71
Selamat ulang tahun, Ais.
72
Kau yakin malam ini?
73
Ais sudah menjadi istri yang baik.
74
Kriteria gadis impian Dimas
75
Tawaran bagus untuk Nisa
76
Zia penebar fitnah
77
Trauma dengan orang kaya
78
Lebih baik jadi pengecut, dari pada membahayakanmu
79
Mama, Ais rindu.
80
Permohonan Nisa
81
Tak bisa diajak mesra
82
I Love You Aishwa.
83
Foto siapa ini?
84
Siapa wanita itu?
85
Jangan pernah tinggalkan aku
86
Aku pun bertemu dengannya.
87
Firasat Ais.
88
Lim dan Almira.
89
Donor jantung milik Almira
90
Dia, tak akan pernah hidup lagi
91
Dia sudah mulai menunjukkan dirinya.
92
Salah sasaran.
93
Hilangnya Nisa
94
Antara masa kini dan masa lalu yang kelam
95
Aku merindukanmu, Al
96
Asal usul Nisa
97
Pemalsuan identitas Al.
98
Jebakan demi jebakan
99
Dimas dan Nisa
100
Baru ku mulai, tapi sudah berakhir.
101
Aku, mencintainya.
102
Jadilah dirimu sendiri, aku suka.
103
Ingin bulan madu
104
Bulan Madu 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!